NovelToon NovelToon
Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cintapertama
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bagaimana rasanya ketika suami yang Aurel selalu banggakan karena cintanya yang begitu besar kepadanya tiba-tiba pulang membawa seoarang wanita yang sedang hamil dan mengatakan akan melangsungkan pernikahan dengannya? Apakah setelah ia dimadu rumah yang ia jaga akan tetap utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Enam

Setelah seharian kemarin Aurel tidak pulang ke rumah, pagi ini ia kembali dengan wajah sedikit kusut, ia tidak menemukan Jihan dan Erven di manapun bahkan di kamar yang Jihan gunakan, dengan langkah sedikit buru-buru, Aurel menaiki tangga, karena hati ini ia ada pertemuan dengan editornya, sudah hampir dua minggu ini Aurel menunda untuk menulis lagi, mood nya sedang berantakan sehingga ide-ide pun tidak ingin keluar dari kepalanya.

Aurel juga tidak menemukan suaminya di dalam kamar, padahal ini masih jam enam pagi, tapi suaminya sudah tidak ada di dalam rumah, mengabaikan perasaannya yang mulai tidak karuan karena tidak menemukan Erven, Aurel melangkah ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Di dalam kamar mandi pun semuanya masih kering, jika Erven keluar setidaknya ia membersihkan diri dulu dengan mandi, tapi lantainya pun masih sangat kering, seperti belum terpakai seharian oleh siapapun.

"Pasti lebih memilih mandi di kamar mandi yang ada di dalam kamar Jihan," pikir Aurel dengan wajah yang mulai kembali kusut, padahal ini masih pagi, tapi nama Jihan mampu membuat mood nya langsung berantakan.

Aurel keluar kamar mandi dengan tubuh yang sudah segar, ia mengeringkan rambutnya yang basah, lalu memakai kaus pendek dengan buzzer sebagai luarannya, ia juga memilih hijab yang serasi dengan warna kausnya, hitam.

Setelah memastikan penampilannya rapih, Aurel melangkah keluar kamar dengan sedikit buru-buru, editor nya pasti hampir sampai di lokasi tempat mereka ingin ketemuan, jangan salah paham dulu, editornya seorang perempuan jadi ia tidak dosa karena berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.

batu saja kakinya menginjak tangga terakhir, ia melihat Jihan dan Erven sedang melangkah keluar dari ruang keluarga dengan wajah yang berseri-seri, keduanya juga sudah berpakaian sangat rapih untuk sekadar baju di dalam rumah.

"Loh Aurel," panggil Erven yang menemukan Aurel sedang melangkah menuruni tangga terkhir.

Aurel menatap keduanya sebentar sebelum ia melangkah ke arah pintu utama, mengabaikan panggilan suaminya.

Aurel jadi ingin memaki dirinya sendiri karena ia merasa tidak lagi menghormati suaminya, padahal seharusnya ia tetap bersikap biasa saja layaknya suami istri pada umumnya, Aurel juga yang sudah mengatakan jika dia mengizinkan suaminya yang menikah lagi, tapi ia juga yang berakhir tidak bisa menerima semuanya, nyatanya hanya mulutnya saja yang bisa berkata, tapi di hati terdalamnya, ia masih belum ikhlas dengan pernikahan suaminya dan Jihan.

"Aurel, tunggu!" Erven mengejar Aurel yang sudah membuka pintu utama, "tunggu!" Erven mencekal lengan Aurel.

Aurel diam, ia mendongak menatap Erven yang yang malah diam mematung menatapnya.

"Maaf, Mas tapi aku lagi buru-buru, editorku sudah menunggu," Aurel melepaskan dengan lembut tangan Erven yang mencekam pergelangan tangannya.

"Aurel, mas..." ucapan Erven terhenti karena Aurel lebih dulu melangkah menjauh darinya, ingin mengejarnya tapi Aurel sudah masuk ke dalam mobil dan langsung menjalankan mobilnya.

"Mas," panggil Jihan yang ternyata sudah berdiri di belakang Erven.

Erven membalikkan tubuhnya dan mengusap lembut kepala Jihan dengan sayang, "mau langsung berangkat?" tanya Erven yang diangguki Jihan dengan antusias, melupakan kesedihannya melihat Erven yang didiamkan istri pertamanya.

***

Aurel kembali meneteskan air matanya begitu ia melakukan mobilnya keluar dari halaman rumahnya, ia masih tidak sanggup menatap Erven, tatapan Erven mengingatkannya pada janji suci dirinya yang tidak akan pernah menduakan dirinya bahkan berjanji kepada dirinya jika Erven sendiri yang akan mengurus istrinya jika nanti umur mereka sudah tua dan uban memenuhi kepala mereka.

"Kamu melanggar janji sendiri, Mas," lirih Aurel langsung mengelap pipinya yang dibanjiri air mata.

Aurel merasa perutnya sakit seperti di tekan sesuatu, ia menepikan mobilnya ke pinggir jalan, lalu turun dari mobil, detik itu juga, Aurel merasa perutnya mual dan ingin mengeluarkan isi di dalam perutnya.

Aurel menekan perutnya yang masih terasa sakit, ia mengambil tisu di dalam dashboard mobilnya untuk membersihkan mulutnya yang baru saja memuntahkan air liurnya sendiri.

Aurel mengira jika dirinya baru saja terkena maaf karena tidak sarapan pagi, ia ingin meminta pertolongan kepada orang-orang di sekitarnya yang berlaku lalang namun tidak ada satu pun dari mereka yang berhenti untuk menolongnya.

akhirnya dengan langkah sedikit lemas, Aurel menutup pintu mobilnya dan menguncinya, ia akan sarapan terlebih dahulu di restoran yang ada di sebrang jalan, beruntung rasa jualnya datang ketika ia berada di sekitaran tempat yang menjual makanan, karena kalau tidak, mungkin Aurel akan meminta orang lain untuk membawanya ke tempat makan.

"Mbak, nasi goreng telor mata sapi satu dan air putih," pesan Aurel kepada pelayanan restoran yang menghampirinya.

"Baik, silakan di tunggu!"

Aurel hanya mengangguk, ia membuka tasnya untuk mengambil ponselnya, ia harus mengabari editornya dulu jika ia baru saja terserang sakit perut dan mual di tengah perjalanan, setidaknya agar editornya tidak kesal karena dirinya yang tidak sampai-sampai dan tidak memberikan pesan kepadanya.

Setelah ia mengirim pesan itu, dan mendapatkan balasan, Aurel kembali meletakkan ponselnya di dalam tas, lalu ia sedikit mengurut pelipisnya yang tiba-tiba saja sakit, padahal Aurel tidak pernah begadang, mungkin akhir-akhir ini saja ia kekurangan tidur karena berusaha menyelesaikan novelnya yang babnya belum selesai-selesai sedangkan deadline nya sudah di depan mata.

"Nasi goreng dan air putih nya," ucap pelayan restoran itu sembari menaruh sepiring nasi goreng dan segelas air putih di hadapan Aurel.

"Terima kasih," ucap Aurel tersenyum kecil kepada wanita yang sepertinya lebih muda darinya.

"Sama-sama, silakan nikmati menu dari restoran kami!"

Aurel hanya membalasnya dengan mengangguk-angguk, karena sungguh perutnya semakin sakit dan rasa pusing di kepalanya semakin menjadi-jadi.

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Aurel menyendokkan nasi goreng dan menyuapkannya ke dalam mulutnya, bahkan untuk mengunyah saja ia sudah tidak memiliki tenanga.

"Mbak,"

Aurel sedikit tersentak karena seseorang menepuk pundaknya dari arah belakang, ia ingin menoleh untuk melihat siapa yang menepuknya, tapi tubuh Aurel lebih dulu limbung ke samping dan terjatuh ke lantai.

"Astaghfirullah, Mbak,"

Aurel masih bisa mendengar suara orang-orang yang mengelilingi dirinya dan memanggil-manggil dirinya, Aurel ingin mengatakan jika kepalanya terasa sangat pusing, tapi ia lebih dulu tidak sadarkan diri hingga benar-benar tidak bisa lagi mendengar suara-suara di sekitarnya.

para pengunjung di restoran itu langsung panik ketika wanita berhijab hitam itu tergeletak tidak berdaya di lantai, beberapa staff laki-laki di restoran itu langsung cepat-cepat membawa Aurel ke dalam mobil milik restoran, dan dua staff wanita mengikuti di belakangnya dengan tas milik Aurel yang mereka bawa.

Diantara banyaknya pengunjung di restoran itu, ada satu pasang mata yang menatapnya dengan tatapan puas, karena hari ini tanpa sengaja mendapatkan berita hangat yang pasti akan langsung menyebar di kantornya.

_________________________________________

Ada yang tau Aurel kenapa tiba-tiba pingsan apalagi sempet muntah guys, kasian banget wanita kuat kita itu 🥺

Tebak guys Aurel kenapaa? Bisa marah mamah meryua tau menantunya sakit.

jangan lupa tinggalian jejak kalian dengan komen guysss

1
Sanda Rindani
aurel oon bertahan
Dian Fitriana
update
Nur Hayati
alasan buaya buntung
Lala lala
capeknya...ud bab 30 msh menye2.
bye bye aja lah
Soraya
klo masih nerima maaf nya aku keluar thor
Yeni Astriani
yang dikatakan Yasmin benar untuk apa pertahankan erven lebih baik cerai dan pergi jauh bersama kedua anakmu, cinta boleh tapi jangan jadi wanita bodoh aurel
Soraya
Aurel jgn bodoh krna cinta
Soraya
ternyata oh ternyata
Soraya
klo q jd Aurel mending pisah gak usah juga ksh tau klo hamil
Soraya
Erven munafik katanya gak cinta
Soraya
katanya cuma nolong gak cinta tp perhatiannya ke jihan kok berlebihan
Soraya
Aurel aja yg bodoh
Soraya
knp Aurel gak cari tau ke benerannya apa benar klo Jihan dilecehkan
Soraya
gak masuk di akal nolong cuma alibinya aja dasar buaya
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!