NovelToon NovelToon
Reinkarnasi si Pelayan Setia

Reinkarnasi si Pelayan Setia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Cinta Murni / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Di istana yang berkilauan, kebohongan adalah mata uang dan darah adalah harga dari kesetiaan. Seorang pelayan setia menyaksikan dosa tak terampuni yang dilakukan sang Permaisuri—dan dibungkam selamanya.
Atau begitulah yang Permaisuri pikirkan.

Langit yang menjadi saksi pilu mengembalikan Takdir si pelyan setia, mengembalikannya dari gerbang kematian, memberinya wajah baru, identitas baru—tubuh seorang selir rendahan yang terlupakan. Dengan jiwa yang terbakar dendam dan ingatan yang tak bisa dihapus, ia harus memainkan peran sebagai wanita lemah, sambil merajut jaring konspirasi paling mematikan yang pernah ada di istana. Tujuannya bukan lagi sekadar bertahan hidup, melainkan merenggut keadilan dari singgasana tertinggi.

Setiap bisikan adalah pertaruhan. Setiap senyuman adalah topeng. Di tengah intrik berdarah antara selir dan para menteri, mampukah ia meruntuhkan kekuasaan sang Permaisuri dari bayang-bayang sebelum identitas aslinya terungkap dan ia mati untuk kedua kalinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Kecurigaan yang Tumbuh.

Fajar menyingsing di atas atap genteng berlapis emas Istana Naga, tetapi bagi Xiao Ling, hari itu tidak membawa cahaya, melainkan bayangan tirani yang membayangi. Di balik tirai sutra, dia mengamati Selir Hong. Meskipun Hong tampak cerah dan penuh harapan, mata Xiao Ling yang tajam, mata seorang pelayan yang hidupnya bergantung pada detail, menangkap celah dalam fasad itu.

Hong, yang biasanya bangun dengan energi berlimpah, kini membutuhkan waktu lebih lama untuk duduk. Ada warna abu-abu yang samar di bawah matanya, dan sentuhan dingin pada kulitnya yang seharusnya hangat. Ketika Hong mencicipi sarapan bubur, dia hanya mengambil beberapa sendok, lalu mendorong mangkuk itu dengan ekspresi ketidaknyamanan.

“Xiao Ling, apakah buburnya terlalu hambar hari ini?” tanya Hong, suaranya sedikit serak.

“Tidak, Yang Mulia. Koki menggunakan beras terbaik dari selatan,” jawab Xiao Ling, menundukkan kepalanya. “Apakah Anda merasa tidak enak badan? Mungkin karena perubahan cuaca?”

Hong menggeleng. “Hanya sedikit lelah. Dan… ada rasa aneh di mulutku, seperti besi tua. Mungkin aku terlalu sensitif.”

Jantung Xiao Ling mencelos. Rasa logam ... gejala klasik dari racun dosis rendah yang merusak darah. Meskipun dia telah mengganti tonik tadi malam, racun 'Air Musim Dingin' pasti telah bekerja perlahan selama beberapa hari terakhir. Ini bukan lagi sekadar kecurigaan; ini adalah kepastian yang mematikan.

“Izinkan saya memanggil Tabib Hao,” usul Xiao Ling, mencoba mengukur reaksi Hong.

“Tidak perlu,” potong Hong cepat. “Dia akan datang nanti untuk pemeriksaan rutin. Aku tidak ingin terlihat lemah. Apalagi… kau tahu bagaimana pandangan Permaisuri Xiu Feng tentang kehamilan ini.”

Kata-kata itu, diucapkan tanpa beban, menusuk Xiao Ling. Hong masih tidak menyadari bahwa Permaisuri tidak hanya memandanginya; dia sedang mempersiapkan kuburan untuknya. Xiao Ling harus bergerak cepat, sebelum gejala ini berubah menjadi penderitaan. Hong telah meminum racun selama beberapa waktu, dan janin di perutnya berada dalam risiko besar.

Setelah Hong beristirahat, Xiao Ling memulai misinya. Menggunakan alasan ‘pembersihan musiman’ yang ia sebutkan tadi malam, dia membawa sepasukan kecil pelayan ke area dapur Istana Kehangatan.

Ini adalah perang yang sunyi, dan medan perangnya adalah rutinitas. Dapur, yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, telah diubah menjadi laboratorium kematian.

Nyonya Guo, juru masak yang terlibat, terlihat lebih pucat dari biasanya. Dia menjaga jarak dari Xiao Ling, matanya seperti burung hantu yang gugup. Xiao Ling tidak menyerang Nyonya Guo secara langsung. Sebaliknya, dia mengamati sistem.

“Nyonya Guo, saya perhatikan ada beberapa bahan baru di pojok itu. Apakah itu untuk hidangan Raja Long?” tanya Xiao Ling, menunjuk ke sebuah sudut di mana ada kotak kayu yang disegel, jauh dari penyimpanan bahan baku biasa.

“Oh, itu? Itu adalah bumbu-bumbu langka yang dikirim oleh paman Selir Hong dari luar kota. Dia ingin memastikan Hong mendapatkan nutrisi terbaik,” Nyonya Guo berbohong dengan cepat, meskipun suaranya sedikit bergetar.

Xiao Ling tahu ini bohong. Paman Hong tinggal jauh, dan semua barang kiriman harus melalui pemeriksaan ketat di gerbang utama istana, dicatat dalam jurnal inventaris. Bahan-bahan ini tidak terdaftar.

Dia berjalan ke kotak kayu itu. Itu tertutup rapat, tetapi ada bekas goresan kecil di salah satu sisinya, seolah-olah seseorang telah membukanya dengan tergesa-gesa. Xiao Ling berpura-pura memeriksa kebersihan lantai di sekitar kotak tersebut.

“Lantai di sini sangat kotor, Nyonya Guo. Apakah tidak ada yang membersihkannya semalam?” kata Xiao Ling, berjongkok. Saat tangannya sibuk mengelap, matanya mencuri pandang ke celah antara tutup dan kotak.

Bau manis yang samar, seperti yang dia rasakan pada racun tadi malam, tercium dari kotak itu. Itu bukan bau bumbu dapur biasa.

“Saya akan segera meminta pelayan membersihkannya!” Nyonya Guo bergegas mendekat, menghalangi pandangan Xiao Ling ke kotak itu dengan tubuhnya yang besar.

“Tidak perlu tergesa-gesa. Saya hanya ingin tahu, mengapa ramuan tonik Selir Hong sekarang disiapkan di area ini? Bukankah biasanya disiapkan di dekat kompor utama untuk memastikan suhu yang stabil?” tanya Xiao Ling, berdiri dan menatap Nyonya Guo dengan tatapan yang sangat tenang, tetapi menembus.

Nyonya Guo berkeringat dingin. “Ehm, Tabib Hao yang meminta. Katanya, area ini lebih tenang. Kompor utama terlalu sibuk dan asapnya bisa merusak khasiat ramuan.”

Kebohongan lain. Ramuan Tiongkok selalu membutuhkan suhu yang terkontrol di tungku terbaik. Memindahkannya ke sudut yang tersembunyi hanya untuk memastikan tidak ada yang melihat proses pencampuran.

Xiao Ling menyadari pola itu. Ada dua lapisan racun: racun itu sendiri (disembunyikan dalam kotak tak berizin) dan proses peracunan (dilakukan di sudut terpencil oleh Nyonya Guo, berdasarkan instruksi Tabib Hao atau Xiu Feng).

“Saya mengerti. Tabib Hao sangat teliti,” komentar Xiao Ling, membiarkan kebohongan Nyonya Guo berlalu. Dia tidak bisa menunjukkan semua yang dia tahu.

Namun, kecurigaannya beralih dari Nyonya Guo ke rantai pasokan. Siapa yang mengirimkan kotak-kotak tersegel ini? Dan mengapa Tabib Hao, seorang pria terhormat yang melayani keluarga kerajaan selama dua puluh tahun, terlibat dalam skema keji ini?

Xiao Ling berjalan keluar dari dapur, kecemasan bercampur dengan tekad baja. Dia telah mengidentifikasi titik lemah pertama: Nyonya Guo adalah mata rantai yang rapuh dan bisa dipatahkan, tetapi dia hanyalah pion. Iblis yang menggerakkan pion ini masih tersembunyi di balik jubah Permaisuri yang mulia.

Dia menyadari bahwa penyelidikannya tidak bisa berhenti di dapur Istana Kehangatan. Racun itu datang dari luar, diselundupkan, dan dicampur dengan pengetahuan farmasi yang mendalam—pengetahuan yang hanya dimiliki oleh Tabib Hao atau orang-orang yang sangat dekat dengan Istana Teratai (Kediaman Permaisuri).

Sore harinya, saat Selir Hong sedang tidur siang, Xiao Ling kembali ke lap kotor yang disembunyikannya di bawah lantai. Dia mengambil guci yang berisi cairan yang diperas dari lap kotor itu.

Dia pergi ke taman istana yang jauh, tempat ia tahu ada beberapa tanaman yang dapat bereaksi terhadap alkaloid tertentu. Dia meneteskan sampel itu ke daun bergetah dari tanaman 'Bunga Malam'.

Biasanya, getah Bunga Malam akan tetap jernih. Tetapi begitu cairan yang diambil Xiao Ling menyentuhnya, getah itu segera berubah menjadi warna biru tua yang suram, lalu menghitam. Reaksi ini bukan hanya menunjukkan adanya racun, tetapi juga sifatnya: sangat kuat, dirancang untuk menimbulkan kerusakan organ dalam yang terlihat seperti penyakit alami.

Xiao Ling menatap getah hitam itu. Kejahatan ini jauh lebih terencana daripada yang dia duga. Ini adalah pembunuhan yang diperhitungkan, dilakukan dengan dingin dan tanpa ampun.

“Permaisuri Xiu Feng,” gumamnya, bibirnya membentuk garis tipis. “Kau tidak hanya meracuni nyawa, kau meracuni kedamaian kekaisaran.”

Xiao Ling tahu bahwa dia tidak bisa lagi mengandalkan penggantian teh herbal setiap malam. Dia harus menemukan sumber racun itu dan memotongnya. Dia harus mencari tahu kapan dan bagaimana Nyonya Guo menerima kiriman bahan-bahan rahasia itu.

Dia kembali ke istana. Saat melewati lorong-lorong belakang, dia melihat Nyonya Guo keluar dari Istana Kehangatan dengan tergesa-gesa. Nyonya Guo membawa keranjang cucian yang besar ... terlalu besar untuk cucian harian biasa. Dan di balik keranjang itu, bersembunyi sesosok tubuh ramping dengan pakaian pelayan mewah yang bukan berasal dari Istana Hong.

Sosok itu adalah Li Wei, kepala pelayan pribadi Permaisuri Xiu Feng. Wajahnya keras, dan dia sedang menyerahkan kantong sutra kecil kepada Nyonya Guo.

Mata Xiao Ling melebar. Dia kini memiliki hubungan langsung. Li Wei, tangan kanan Xiu Feng, sedang memberikan suap atau instruksi kepada Nyonya Guo, tepat di luar kamar Selir Hong.

Saat Li Wei berbalik, tatapannya menyapu lorong. Xiao Ling cepat-cepat mundur ke balik pilar batu naga, menahan napas. Li Wei tidak melihatnya, tetapi perasaan dingin yang mematikan menjalari punggung Xiao Ling.

“Li Wei. Tangan kanan Permaisuri. Jadi benar. Permaisuri Xiu Feng yang bertanggung jawab,” bisik Xiao Ling. Dia kini tidak hanya memiliki kecurigaan; dia memiliki nama. Namun, nama tidaklah cukup. Dia membutuhkan bukti tak terbantahkan yang dapat dibawa ke hadapan Raja Tien Long tanpa dirinya terbunuh terlebih dahulu. Tangannya menggenggam erat guci yang berisi perasan dari lap kotor dengan kuat dan bergetar.

Malam itu, Xiao Ling tidak bisa tidur. Dia merencanakan langkah selanjutnya. Dia harus mengawasi Li Wei dan Tabib Hao secara bersamaan. Jika dia bisa melacak jalur uang atau komunikasi antara Li Wei dan Tabib Hao, dia akan memiliki kunci untuk membuka kotak pandora kejahatan Permaisuri.

Dia menyadari bahwa mulai besok, dia harus mengambil risiko yang lebih besar. Dia harus mengikuti Li Wei keluar dari Istana Kehangatan, menembus lapisan perlindungan Xiu Feng. Dia harus mencari tahu siapa yang membantu Xiu Feng dari Balai Kesehatan Kerajaan.

Xiao Ling menarik napas dalam-dalam, mengencangkan kepalan tangannya. Dia adalah satu-satunya harapan Hong. Dan untuk itu, dia akan mempertaruhkan segalanya.

...****************...

Keesokan harinya, Xiao Ling memutuskan bahwa penyelidikannya harus meluas ke jantung masalah: Balai Kesehatan Kerajaan, tempat Tabib Hao bersembunyi di balik jubah integritasnya. Dia harus mendapatkan sampel ramuan lain, dan kali ini, dia harus melakukannya di bawah pengawasan ketat Li Wei, yang kini tahu bahwa Istana Kehangatan mungkin mulai curiga.

Rencana baru terbentuk di benaknya: menyusup ke tempat ramuan itu dibuat, bukan hanya tempat ramuan itu disajikan.

Ini adalah langkah yang jauh lebih berbahaya, yang bisa membuatnya dihukum mati jika tertangkap, tetapi demi selir Hong, majikan yang dia hormati, Xiao Ling bersedia membayar harganya.

1
Ita Xiaomi
Kecerdikan utk melawan kelicikan.
Ita Xiaomi
Seramnya tinggal di lingkungan yg penuh intrik dan konspirasi.
Ita Xiaomi
Wah keren ceritanya. Menegangkan.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk. Insyaa ALLAH. Tq kk. Berkah&Sukses selalu.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!