NovelToon NovelToon
Godaan Cinta Ibu Susu

Godaan Cinta Ibu Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu susu / CEO
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dini ratna

Sera, harus kehilangan calon anak dan suaminya karena satu kecelakaan yang merenggut keluarganya. Niat ingin berlibur malah menjadi petaka.

Sera bersedih karena kehilangan bayinya, tapi tidak dengan suaminya. Ungkapannya itu membuat sang mertua murka--menganggap jika Sera, telah merencanakan kecelakaan itu yang membuat suaminya meninggal hingga akhirnya ia diusir oleh mertua, dan kembali ke keluarganya yang miskin.

Sera, tidak menyesal jatuh miskin, demi menyambung hidup ia rela bekerja di salah satu rumah sakit menjadi OB, selain itu Sera selalu menyumbangkan ASI nya untuk bayi-bayi di sana. Namun, tanpa ia tahu perbuatannya itu mengubah hidupnya.

Siapakah yang telah mengubah hidupnya?
Hidup seperti apa yang Sera jalani setelahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anting Kupu-kupu

"Alex, coba kamu buka, kok pintunya jadi macet gini." Darren meminta Alex untuk mencobanya, Alex berusaha menarik pintu itu tetapi handle pintunya sangat kaku, seperti ada yang menariknya dari dalam.

"Tuan, apa ada seseorang di dalam?"

"Siapa yang berani masuk ke kamar saya." Darren, mengambil alih handle pintu itu, ia terus menariknya tetapi ada perlawanan dari dalam. Seperti apa yang dikatakan Alex.

"Sial! Siapa, sih yang bermain di dalam," umpat Darren. "Alex, dobrak pintunya," titah Darren, karena ia sudah kesal. Sera, semakin dihantui rasa takut, ia mulai bingung mencari tempat sembunyi.

"Aduh, gimana ini."'

Sedangkan di luar, Alex sudah siap mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu kamar Tuannya. Namun, ketika siap mendobrak tiba-tiba pintu itu terbuka spontan Alex, terhuyung dan terdampar di atas lantai.

"Aduh! Tuan ...."

Bukannya menolong Alex, Darren, langsung mencari seseorang yang menyelinap ke kamarnya. Di setiap sudut, ruangan, dan toilet tapi tidak menemukan siapapun.

"Alex, nanti kamu tolong hubungi tukang untuk memperbaiki pintu kamarku."

"Urusan tukang gampang Tuan, tapi tolonglah aku dulu," ucapnya, spontan Darren langsung mendekat, membantu Alex untuk bangun.

"Aduh ... pinggangku," gumam Alex, yang menyentuh pinggangnya.

"Aneh, pintunya tiba-tiba macet. Alex, kamu minta sama Bi Inah, dia suka punya minyak urut mungkin bisa mengobati pinggangmu."

"Hmm ...." Alex, hanya bergumam lalu pergi.

Sementara Darren, ia langsung menutup pintunya setelahnya, pria itu membuka seluruh pakaian di depan ranjangnya. Tanpa Darren, tahu, Sera bersembunyi di balik lemari yang kini sedang melihat tubuh polosnya.

"Oh, tidak! Kenapa aku harus melihat ini." Sera, memejamkan mata. Ia sengaja membuka sedikit pintu lemari agar bisa bernafas.

"Apa dia sudah pergi," gumam Sera, yang kembali mengintip. Seketika tawanya lepas tanpa suara. Sera, ingin berjingkrak ketika melihat celana boxer bermotif angry bird yang Darren pakai.

"Laki-laki itu sok sangar, tapi nyatanya penggemar angry bird. Kayak anak TK aja, gak ada gambar lain apa untuk dijadikan motif boxer," gumamnya yang terus mengejek.

Sera, terus tertawa sampai tidak sadar jika Darren, sedang menuju ke arahnya. Tawa Sera seketika terhenti, ketika Darren membuka pintu lemari. Sera, mendengar Darren bergumam yang mencari handuknya.

Sera, memindai setiap kain di atasnya, ia pun bernafas lega setelah memastikan tidak ada handuk di lemari yang ia tempati. Detik, demikian suara gemericik air terdengar dari dalam kamar mandi. Sudah bisa Sera, pastikan jika Darren sedang mandi.

Perlahan, Sera membuka pintu lemari lalu keluar dengan cara mengendap. B0d0hnya ia malah menuju kamar mandi hanya untuk mendengar suara Darren, dari dalam. Setelah itu barulah ia melangkah keluar tapi tiba-tiba ...

"Kamu!"

Mata Sera, membola ia segera menutup mulut Alex dengan tangannya.

"Tuan, saya akan membayar ganti rugi jadi ikutlah," ujar Sera, menyeret Alex keluar dari kamar itu.

Sera, membawa Alex ke sebuah tempat sepi. Di atas rooftop yang lenglang, hanya lahan kosong penuh dengan bunga. Sera, pun melepaskan tangannya dari mulut Alex.

"Kamu ngapain di sini? Apa kamu mengikuti kami? Atau kamu membuntuti Tuanku?"

"Pak Alex, dengarkan saya dulu!" Sera, terus celingukan takut jika ada orang yang melihatnya.

Alex, yang dipanggil dengan sebutan 'Pak' mendelik. "Hmm ... saya tidak suka dipanggil 'Pak' apa saya setua itu. Panggil nama saya aja," ungkap Alex. Sera, tahu nama itu dari kartu nama yang pernah Alex berikan.

"Baiklah, Alex. Ini ceritanya sangat panjang ... aku tidak tahu jika ini rumah Tuanmu. Jadi tolong ... jangan beritahu dia." Sera, memohon sambil menangkupkan kedua telapak tangannya.

"Kamu ini b0d0h atau apa. Jangan beritahu Tuan Darren, tapi kamu sendiri tinggal di sini. Sebenarnya apa niatmu kenapa ada di sini?"

Sera, menghela nafas panjang lalu berkata, "Saya menjadi ibu susu baby Lio."

Mata Alex membola. "Jadi kamu yang bernama Sera!"

"Ya, aku Sera. Tapi aku harus bagaimana ... Tuan ....."

"Tuan Darren."

"Ah, iya itu maksudku. Bagaimana jika Tuan Darren melihatku. Apa dia masih dendam padaku?"

"Sangat!" tegas Alex. "Apalagi, setelah kamu mengotori mobilnya, Tuan Alex tidak akan memaafkan siapapun yang merusak barang kesayangannya."

Sera, terdiam. Tubuhnya mendadak lesu, memikirkan nasib dirinya. Jika ia memundurkan diri, bagaimana dengan kontrak itu. Sera, sudah mendatangani kontrak kerjanya dengan Maudy, apalagi ia sudah meminta uang muka 20 juta.

"Ini aku bayar uang ganti ruginya yang kemarin. Kamu bilang padanya jika hutangku lunas."

Alex, menghitung lembaran uang yang Sera, berikan dalam amplop. Lalu memasukkannya ke dalam saku celana.

"Baiklah, aku akan berikan uang ini kepada Tuan Darren."

"Tunggu dulu," tahan Sera, ketika Alex hendak pergi. "Kamu janji untuk tidak memberitahukan Tuan Darren, jika aku di sini aku mohon ...." Sera, bersimpuh sambil memohon kepada Alex.

Alex, terdiam ia menjadi iba melihat permohonan Sera. "Baiklah, tapi aku tidak bisa menjamin jika Tuan Darren tidak akan pernah tahu ada kamu di sini. Jika kamu tidak ingin bertemu dengannya, kamu harus waspada dan jangan ceroboh."

"Ok!" Sera, mengacungkan jari tangannya yang menyerupai huruf O. Setelah, itu Alex, pergi meninggalkan rooftop dan Sera, bisa bernafas dengan lega.

Sera, kembali ke kamar Lio, di sana ada Maudy sedang menimang-nimang cucunya yang terus saja menangis meminta susu. Nia, menatap kesal, kepada Sera yang lama menghilang.

"Itu Nyonya, Sera baru datang. Dia ninggalin Lio terus."

"Sera, kamu dari mana saja, sih? Lio nangis dari tadi." Maudy mengomel.

"Pecat saja dia Nyonya, jika kerjanya gak bener."

"Diam kamu Nia! Jangan nyerocos Mulu, saya tambah pusing ini," sentak Maudy yang membuat Nia langsung diam. Awalnya Nia ingin mengompori agar Sera, kena omel majikannya.

"Sera, kamu dari mana saja?"

"Maaf, Nyonya ... tadi saya kebelet. Tiba-tiba sakit perut terus saya cari kamar mandi di bawah."

"Ngapain kamu cari kamar mandi ke bawah, di sini kan ada kamar mandi."

Sera, melirik pintu kecil di sebelah ujung kamar Lio, sontak ia nyengir kuda. Sera, kembali berkata "Tadi saya membuang popok Lio, Nyonya jadi saya ke kamar mandi bawah," alasannya yang berharap Maudy akan percaya.

"Ya, sudah ini cepat Lio susui. Lain kali jangan tinggalkan Lio sendiri, bagaimana jika dia jatuh."

"Iya, Nyonya maaf."

"Kamu minta Bi Inah nanti, untuk membelikan obat jika perut kamu masih sakit."

"Iya Nyonya."

Maudy, berjalan keluar. Nia, memandangnya kesal, sebab Maudy sama sekali tidak menyalahkan Sera apalagi sampai memarahinya. Wanita itu hanya bisa cemberut, yang semakin iri kepada Sera.

Sera, tidak peduli ia fokus menyusui Lio, sambil menyanyikan lagu tidur. Lio pun mulai tertidur dan melepas p*ting susunya. Sera, membenarkan dulu kemejanya. Lantas, menidurkan Lio di atas kasur.

Hari ini penuh dengan masalah, ia hampir saja dimarahi Maudy, karena sembunyi dari Darren.

"Sekarang aku bisa bersembunyi, tapi gimana dengan hari esok. Pokoknya aku tidak boleh dikenali oleh Tuan Darren, tapi bagaimana caranya."

Sera, menatap wajahnya dalam cermin. Sambil memikirkan apa perlu dia ubah dari penampilan rambutnya, atau wajahnya supaya Darren tidak mengenalinya.

"Apa aku potong rambut saja? Tuan Darren, hanya akan mengenaliku dengan rambut panjang, tapi ... bagaimana dengan wajahku?" Pikirnya yang menatap cermin.

Sera, memutar-mutar wajahnya, mencari area mana yang harus diubah. Namun, matanya menyipit ketika jari tangannya menyelipkan rambut panjangnya. Sebuah anting kupu-kupu yang menempel di daun telinga sebelah kiri, tetapi daun telinga sebelah kanan hanya polos tanpa riasan anting kupu-kupu. Sera, baru sadar jika antingnya hilang.

"Antingku, kapan jatuhnya? Hilang di mana dia?" Sera, mencari antingnya di sepanjang kamar.

Sementara di kamar sebelah, Darren baru saja keluar dari kamar mandi. Ia berjalan ke arah lemari yang hendak mengambil baju santainya, tetapi matanya menangkap satu sosok barang yang sangat asing.

Darren menyipit, tubuhnya berjongkok mengambil sebuah anting kupu-kupu.

"Punya siapa ini? Sejak kapan ada anting di sini."

"Apa ini punya Tamara," ucapnya yang melirik ke arah foto mendiang istrinya. Darren, tersenyum ia mendekat ke arah foto pernikahannya, senyumnya semakin mengembang di saat menatap lekat wajah sang istri.

Seketika senyumnya memudar di saat wajah sang istri berubah menjadi bayangan Sera. Darren, menepis pikirannya yang langsung menggeleng mencoba mengusir bayangan itu jauh.

"Kenapa tiba-tiba cewek absurd itu yang muncul. Dasar! Gara-gara dia hari-hariku menjadi buruk," umpatnya lalu memasukan anting itu ke dalam laci.

Tidak berselang lama, Alex datang ia memberitahukan Darren, jika Sera sudah membayar ganti ruginya.

"Tuan, wanita itu sudah membayar ganti rugi."

"Kapan?"

"Ini saya baru pulang bertemu dengannya. Dia hanya memberikan ini."

Darren, mengambil sebuah amplop coklat dari tangan Alex. "Kamu sudah hitung?"

"Sudah."

"Baguslah, jika dia menepati janjinya."

"Tuan, bagaimana jika kalian bertemu lagi? Apa kamu sudah memaafkannya?"

"Memaafkan kamu bilang, saya tidak akan pernah memaafkan wanita itu. Dia telah menjadikan hari-hariku buruk, jika bertemu lagi aku akan melemparnya ke tong sampah."

Alex, terdiam sampai menelan salivanya. Tatapan Darren begitu menakutkan apalagi ketika tangannya meremas amplop itu. Alex, tidak bisa bayangkan bagaimana jika Tuannya tahu bahwa wanita itu adalah ibu susu putranya.

...----------------...

Jangan lupa tinggalkan komentar

like, vote nya wajib sebanyak-banyaknya. Yuk dukung terus novel ini buat masuk ranking

1
ovi eliani
semoga sera senang dgn CD fdr darren wkwkwwk🤣🤣🤣
Ariany Sudjana
Darren jangan percaya sama Clara, dia itu hanya ingin harta kamu dan tidak peduli sama sekali sama anakmu
Danny Muliawati
ternyata dr Clara jahat bunuh istri nya darren tunggu yah dokter pembunah balasan nya Thor ga tidur🫢
ovi eliani
lagi lagiseru nih , rupanya clara jahat. up lg thor
ovi eliani
terima kadih dibble up thor, makin adik baca ceritanya, satu lg ya thor
ovi eliani
jcubit aja sera farren sampai kesakitan siapa yg mau bersandiwara 🤣🤣🤣🤣🤣
ovi eliani
thor buat darren mengejar cinta komet
ovi eliani
lagi thor jangan nanggung ceritanya , puas aku rasain kamu darren ini baru permulaan ya, nanti jatuh cinta sama sera bucin lg wkwkwkwk
ovi eliani
lanjut thor ceritanya oke bingit
ovi eliani
terima kasih thor, kadih pelajaran dulu darren thor biar tau rasa sembah 2 deh lho derren biar tau rada minta haji besar sera to buat darren susah dulu.
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
ovi eliani
gampang sebelumnya kan darren lihat CCTV pasti tau lah klo nia yg mencurinya untuk menjebak sera , tinggalin aja sera paling2 nanti baby tio nangis di buat pusing darren balas dendam sera biar tau rasa darren.
Ani Basiati
nia yg mencuri kan thor
ovi eliani
bagus sera belum. tau darren klo sera sdh bereaksi gaas ken sera duda sombon iitu
ovi eliani
jangan di marah in srra darren nanti susah cari ibu pengasuh buat susu in anak mu, udah jadi in istri aja biar sekalian enak wkwkwwk
ovi eliani
kenapa belum up thor
Dini_Ra: mungkin masih review, ditunggu aja ya 👌
total 1 replies
ovi eliani
ceritanya oke, mau ya thor up tiap hari doble up lah thor
yusnah
selalu ditunggu upnya kak
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak kisah Sera
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
dh mampir thor lanjut
Dini_Ra: Terima kasih 🙏 jangan lupa dukungannya, ya 🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
mampir Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!