NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Hari Pertama Kerja

Sagara melihat tangan Shaina yang kosong tanpa membawa belanjaan.

"Mana belanjaan kamu...?'' tanya Sagara.

"Aku nggak jadi belanja... Nggak ada cocok... " jawab Shaina dengan ketus.

Mendengar jawaban dari Shaina, Sahara tertawa.

"Kenapa tertawa ...? Ada yang lucu...?'' tanya Shaina kesal.

"Kamu bilang apa tadi...? Barang- barang di sini tidak ada yang cocok buat kamu...?" sahut Sagara lagi- lagi tertawa.

"Hei gadis berandal... Bilang saja kalau kamu tidak punya uang untuk membeli barang- barang di toko ini..." sambung Sagara sambil tersenyum mengejek.

"Ih..." Shaina terlihat kesal karena diejek oleh Sagara.

"Kak...dia siapa sih sombong banget jadi orang...?'' tanya Riska melihat interaksi Shaina dan Sagara cukup akrab.

"Dia itu pria yang aku ceritakan sama kamu kemarin,...'' jawab Shaina.

"Pria yang kata kakak lemah dan takut darah itu...?'' tanya Riska. Shaina mengangguk.

"Hah...! Kau bilang apa tadi...!" sahut Sagara tidak terima dengan kalimat yang ditujukan padanya.

"Oh jadi ini orangnya... " ucap Riska.

Shaina dan Riska pun tertawa.

"Hei...! Berani kalian mentertawakan saya ya...!'' lagi- lagi Sagara dibuat kesal.

"Ayo Riska..." Shaina menarik tangan Riska dan segera pergi dari hadapan Sagara.

"Hei gadis berandal...!!" panggil Sagara.

Shaina dan Riska menghentikan langkah lalu membalikkan badan ke arah Sagara yang masih berdiri di depan toko.

"Apa ...?'' tanya Shaina.

"Awas kamu ya...?'' ucap Sagara sambil menatap tajam ke arah Shaina.

Tapi Shaina bukannya takut, dia malah menjulurkan lidah sambil mengacungkan jari tengah ke arah Sagara. Dan setelah itu dia dan Riska bergegas pergi.

"Hah...apa yang dia lakukan...gila...! dasar gadis berandal...!" ucap Sagara lagi- lagi dibuat kesal oleh Shaina.

"Tuan..." tiba- tiba sekertaris Jo datang.

"Tuan kenapa...?'' tanya Sekertaris Jo.

Sagara menghela nafas.

"Tuan sepertinya sedang kesal...?'' tanya sekertaris Jo.

"Iya, saya dibuat kesal lagi oleh gadis berandal itu..." jawab Sagara.

"Apa...? Gadis berandal itu ada di sini..? Mana tuan...? " tanya sekertaris Jo.

"Dia sudah pergi. Awas saja kalau saya ketemu sama dia lagi, saya akan kasih dia pelajaran...." ucap Sagara.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Keesokan harinya pukul pukul setengah delapan pagi Shaina sudah bersiap untuk pergi ke kantor. Sedangkan Riska sudah berangkat lebih awal karena dia kerja dibagian OB shift satu, jadi dia mulai kerja di jam enam pagi. Iya, hari ini mereka berdua sudah mulai kerja di kantor.

Shaina pun memakai pakaian terbaiknya. Dia mengenakan kemeja warna putih dengan pita memanjang di bagian krah lehernya. Sedangkan pakaian bagian bawah menggunakan rok sepan warna hitam dan tak lupa dia juga memakai sepatu berhak lima centi meter.

Dari tempat kost, Shaina berjalan kaki menuju halte bis untuk menuju ke perusahaan tempat dia bekerja.

Sebenarnya jarak dari kostan ke kantor tidak terlalu jauh, hanya sekitar sepuluh menit saja jika ditempuh dengan menggunakan angkutan umum.

Setelah sampai di perusahaan, Shaina langsung naik ke lantai lima di mana divisi keuangan tempat di mana dia bekerja berada.

"Selamat pagi..." ucap Shaina kepada kedua rekan kerjanya yaitu Bimo dan Alfian yang sudah datang terlebih dulu.

"Pagi..." jawab Bimo dan Alfian.

"Selamat datang Shaina... Duduklah..." ucap Bimo menarik kursi meja kerja Shaina yang ada tepat di samping meja kerjanya. Sedangkan Alfian nampak cuek dan sibuk dengan kopinya.

"Terima kasih kak Bimo..." ucap Shaina sambil tersenyum ramah pada Bimo.

"Panggil Bimo saja..." sahut Bimo karena umur mereka tidak beda jauh.

"Baiklah..." jawab Shaina.

Bimo lalu membuatkan kopi untuk Shaina dengan menggunakan kopi maker yang ada di ruangan tersebut.

"Ini buat kamu...." Bimo meletakkan secangkir kopi susu di meja kerja Shaina.

"Wah terima kasih..." ucap Shaina merasa senang di hari pertama kerja dia sudah mendapatkan rekan kerja yang perhatian seperti Bimo.

Tak lama kemudian datanglah rekan kerja yang lain. Yaitu ada Arsil, Panji dan manager divisi keuangan yaitu Fandi. Iya, Shaina adalah satu- satunya pegawai perempuan di divisi keuangan yang menggantikan posisi Mona yang telah resign satu minggu yang lalu karena ikut suaminya pindah ke luar kota.

Karena jam kerja sudah mulai, para pegawai pun mulai bekerja di meja masing- masing. Tak Lupa Fandi sebagai manager memberikan arahan kepada Shaina apa saja yang harus dia kerjakan. Shaina yang dasarnya memang ahli mengurus keuangan, dia langsung paham dan bisa melakukan pekerjaannya dengan mudah.

Iya, karena sebelumnya dia juga kerja dibagian keuangan. Hanya saja perusahaan tempat dia kerja dulu bukan perusahaan besar seperti perusahaan tempat dia kerja sekarang.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki melewati ruang divisi keuangan. Para pegawai langsung berdiri sambil membungkukan badan seperti memberi hormat.

Dan Shaina terlihat hanya celingak celinguk tidak mengerti dengan apa yang rekan kerjanya lakukan.

"Shaina....ayo berdiri..." bisik Bimo.

"Oh...i..iya..." Shaina langsung berdiri.

"Selamat pagi tuan Sagara..." ucap mereka dengan kompak.

Sagara dan sekertaris Jo berlalu begitu saja melewati ruang divisi keuangan tanpa membalas sapaan para pegawainya. Tapi memang begitulah sekarang Sagara. Sejak hubungannya dengan Thania kandas, dia berubah menjadi pribadi yang berbeda. Dia terlihat angkuh, galak dan cuek.

Namun hingga saat ini perpisahannya dengan Thania masih belum tercium oleh publik. Kedua orang tua mereka masih menutup- nutupi kandasnya hubungan mereka. Baik keluarga Sagara dan keluarga Thania tidak ingin orang di luaran sana tahu jika hubungan Sagara dan Thania telah berakhir. Iya, walaupun Sagara baru menjatuhkan talak satu pada Thania. Dan kedua orang tua mereka berharap keduanya masih bisa kembali setelah Thania menyelesaikan kuliahnya.

Shaina menoleh ke arah dua orang yang masuk ke dalam ruang kerja CEO. Shaina mengerutkan keningnya dan merasa tidak asing dengan dua orang yang masuk ke ruangan tersebut. Shaina tidak tahu jika kedua orang tersebut adalah orang yang pernah dia temui sebelumnya. Dan parahnya lagi CEO perusahaan tempat dia bekerja adalah orang yang pernah dia tuduh sebagai maling.

"Bimo..." bisik Shaina.

Bimo pun menoleh ke arah Shaina.

"Itu bos kita....?'' bisik Shaina.

"Iya, itu tuan Sagara. CEO perusahaan ini. Kamu harus hati- hati, sekarang dia galak dan kejam sama pegawai yang melakukan kesalahan dalam bekerja...." bisik Bimo.

"Sekarang...? Memangnya dulu tidak kejam seperti itu...?'' tanya Shaina.

"Tidak.... Dia mendadak jadi kejam dan pemarah setelah dia menikah..." jawab Bimo.

"Hah.. Kok bisa sih...?'' tanya Shaina penasaran hingga dia terus bertanya pada Bimo.

"Saya juga heran..." jawab Bimo.

"Jangan- jangan dia tidak bahagia sama istrinya, makanya dia marah- marah kalau di kantor..." ucap Shaina.

"Bisa jadi..." jawab Bimo. Dan mereka berdua pun menutup mulutnya agar tawanya tidak terdengar oleh orang sekitar.

"Saya tidak menggaji kalian untuk ngobrol di jam kerja...!'' tiba - tiba terikan seseorang memecahkan keheningan ruang divisi keuangan.

Shaina dan Bimo yang merasa sedang ngobrol pun terlonjak kaget. Bukan hanya mereka berdua yang kaget, namun pegawai lain pun ikut kaget mendengar teriakan Sagara. Dan mereka lebih terkejut lagi saat di depan meja mereka sudah berdiri Sagara dengan wajah garangnya.

Karena saking asiknya ngobrol Shaina dan Bimo tidak menyadari jika Sagara datang ke ruang divisi keuangan. Iya, sebenarnya Sagara tidak berniat masuk ke ruang divisi keuangan. Dia hanya melewatinya saja karena Sagara akan pergi ke ruang meeting. Namun saat melirik ke ruang divisi keuangan dia melihat dua pegawai di sana sedang bisik- bisik seperti sedang mengobrol.Hati Sagara pun langsung emosi melihat pegawainya ngobrol di saat jam kerja.

"Ma...maaf tuan..." ucap Bimo

Sedangkan Shaina yang melihat wajah Sagara langsung membeku dan matanya tak berkedip saking kagetnya. Iya, bagaimana tidak ternyata CEO perusahaan di mana dia bekerja adalah orang yang pernah dia tuduh sebagai maling, pernah dia pukul kepalanya dan dia ikat dengan tali nilon.

"Kamu...!'' Sagara kaget melihat gadis berandal ada di perusahaannya.

"Tu...tuan.." ucap Shaina.

Shaina langsung menundukkan kepalanya dengan tangan bergetar.

"Ya ampun ternyata dia CEO di perusahaan ini...? Mati aku..." ucap Shaina dalam hati.

"Fandy...'' ucap Sagara.

"I..iya tuan...." Fandy manager keuangan langsung menghampiri Sagara.

"Siapa dia...?'' tanya Sagara tanpa mengalihkan pandangannya dari ke arah Shaina. Sedangkan Shaina masih tetap menunduk tidak berani menatap wajah Sagara.

"Dia Shaina tuan, karyawan baru yang menggantikan posisi Mona...." jawab Fandi.

"Oh, jadi dia karyawan baru itu..." ucap Sagara.

Iya, sebenarnya Sagara sudah diberitahu oleh pihak HRD jika karyawan baru yang menggantikan Mona sudah mulai kerja hari ini, namun Sagara belum melihat orangnya secara langsung. Dan Sagara tidak menyangka kalau pegawai barunya adalah si gadis berandal.

"Maaf tuan... tadi saya tidak melihat Shaina dan Bimo ngobrol, kalau saya tahu pasti saya sudah menegurnya..." ucap Fandi.

"Bimo... Shaina.. cepat minta maaf pada tuan..." ucap Fandy.

"Maaf maaf tuan..."ucap Bimo.

"Ma..maafkan saya tuan..." ucap Shaina.

Sagara mengangguk- anggukkan kepalanya sambil tersenyum menyeringai.

"Temui saya di ruang kerja saya..." ucap Sagara berbalik badan hendak kembali ke ruang kerjanya.

"Ba...baik tuan..." jawab Bimo dan Shaina lalu mengikuti Sagara.

Iya, Bimo dan Shaina sudah pasrah saja jika mereka nanti akan di marahi habis- habisan olah Sagara. Atau bahkan mungkin mereka akan dipotong gaji. Seperti pegawai lain yang ketahuan telah melakukan kesalahan saat kerja.

Sagara menghentikan langkahnya lalu memutar badannya menghadap Shaina dan Bimo sehingga mereka yang sedang mengikuti di belakang Sagara ikutan berhenti melangkah.

"Kamu tidak perlu ikut..." ucap Sagara menunjuk Bimo.

"Sa...saya tuan...?'' tanya Bimo.

"Iya, saya hanya ingin bicara dengan dia... " jawab Sagara sambil menunjuk Shaina.

" Dia karyawan baru, tapi sudah berani ngobrol saat kerja. Saya perlu memberi dia hukuman..." jawab Sagara sambil menatap tajam ke arah Shaina.

Bimo menatap Shaina merasa kasihan pada teman barunya itu. Padahal mereka berdua sama- sama melakukan kesalahan tapi hanya Shaina yang akan mendapat pelajaran.

"Ta...tapi tuan... Saya juga salah... Saya yang mengajak Shaina ngobrol. Kalau Shaina dihukum saya juga harus dihukum..." ucap Bimo.

"Berani kamu mengatur saya....!" seru Sagara.

"Ma..maaf tuan..." ucap Bimo.

"Kembali ke meja kamu...!'' ucap Sagara.

"Ba...baik tuan..." jawab Bimo lalu dia menoleh pada Shaina seolah dia memberi semangat pada Shaina agar bisa kuat menjalani hukumannya nanti. Shaina pun mengangguk pada Bimo memberi isyarat bahwa dia akan baik- baik saja.

"Ikut ke ruangan saya...!" ucap Sagara.

"Baik tuan..." jawab Shaina.

Shaina lalu mengikuti Sagara ke ruang kerjanya.

"Hah... Kamu ini Bimo cari perkara saja... Kamu tahu kan bagaimana galaknya tuan..." ucap Fandy .

"Iya maaf pak..." ucap Bimo.

"Itu juga pegawai baru, baru masuk kerja sudah bikin masalah..." sahut Alfian.

"Ya sudah... Kalian lanjutkan pekerjaan kalian..." ucap Fandy.

"Baik pak..." jawab semua pegawai.

Sementara itu di ruang kerja Sagara ,Shaina berdiri di depan meja kerja Sagara. Begitu juga dengan Sagara yang berdiri bersender di meja kerja sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Dan pandangannya tak lepas dari wajah Shaina. Tentu saja Shaina merasa diintimidasi.

"Bisa- bisanya gadis berandal sepertimu diterima kerja di sini...'' ucap Sagara.

"Apa yang kamu lakukan sehingga pihak HRD bisa menerima kamu...?" tanya Sagara.

"Sa...saya tidak melakukan apapun..." jawab Shaina.

Sagara tersenyum sinis.

"Yakin kamu tidak mengancam mereka dengan sikap berandalmu itu, supaya kamu bisa di terima di perusahaan ini...?'' tanya Sagara.

"Ti..tidak tuan...ma...mana mungkin saya berani seperti itu. Saya diterima kerja di sini karena saat melakukan tes tertulis nilai saya paling tinggi di antara yang lain..." jawab Shaina.

"Oya...? Hah... Tapi saya tidak percaya itu...'' sahut Sagara.

"Wajah kamu itu bukan ciri- ciri orang pintar. Tapi ciri- ciri berandalan dan preman..." imbuh Sagara.

Shaina mendengus begitu kesal mendengar ejekan dari Sagara.

"Iihhh... Seenaknya saja dia mengataiku bodoh... Dasar sialan... " ucap Shaina dalam hati sambil meremas roknya.

"Hei...kenapa wajahmu begitu...? Kau pasti sedang mengumpatku kan...?'' tanya Sagara.

"Ti...tidak...tuan..." jawab Shaina. Sagara pun kembali tersenyum sinis.

"Hah...? Kenapa dia bisa tahu kalau aku sedang mengumpatnya...? Apa dia bisa baca pikiranku..? Hah... Seperti peramal saja dia..." ucap Shaina dalam hati.

Sagara lalu mengambil ponselnya dan menelpon seseorang. Namun tatapan tajamnya terus tertuju pada wajah Shaina.

"Meeting ditunda satu jam lagi. Ambilkan surat lamaran pegawai baru bagian divisi keuangan. Saya ingin melihat CV dia..." ucap Sagara bicara lewat sambungan telpon.

Setelah sambungan telpon berakhir, Sagara yang masih berdiri bersandar di meja kerja kembali menatap Shaina sambil melipat kedua tangan di depan dada. Tentu saja Shaina hanya bisa menuduk tidak berani menatap wajah Sagara.

Tak lama kemudian pintu ruang kerja terbuka dari luar dan masuklah sekertaris Jo.

"Ini tuan..." sekertaris Jo memberikan map berisi surat lamaran Shaina dari HRD.

Sekertaris Jo menoleh ke arah Shaina yang berdiri menundukkan kepala di depan Sagara seperti anak SMA yang sedang di hukum oleh guru BP.

Sekertaris Jo kaget saat tahu ternyata Shaina adalah gadis yang dia temui di luar kota dan tidak sengaja menabraknya di jalanan kampung menuju rumah pak Ahmad.

"Itu kan gadis yang waktu itu...." ucap Sekertaris Jo dalam hati sambil menatap Shaina.

Bersambung...

1
partini
hemmm busehhh kata" bodoh nya los dol amat adik kakak 11/12
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!