NovelToon NovelToon
Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:802
Nilai: 5
Nama Author: sriiwidiana

ketika kita ingin melupakan masa lalu namun itu sulit, padahal itu semua yang membuatnya sakit hati setelah 5 tahun dia menghindar dari segala urusannya dengan masa lalu apa jadinya jika takdir justru menuntunnya bertemu dengan org yang selama ini ingin dia hindari.

apa dia akan menemukan kebahagiaan atau akan terluka untuk yg kedua kalinya?

ini karya pertama ku mohon dukungannya teman-teman

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sriiwidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

flashback 3

 Hari ini, hari Minggu Ziah sedang beberes rumahnya. Dia juga sudah mencuci sepatu dan seragamnya. Setelah selesai menjemur Ziah duduk lesehan didalam rumah sambil menikmati teh manis dan goreng singkong. Yah meskipun makanan sederhana tapi sangat nikmat, dia bersyukur.

 Drrt..Drrrt

 Hp milik Ziah bergetar yang ia letakkan di atas meja. Ziah beranjak melihat siapa yang menelponnya, Dia tersenyum saat melihat nama bang Reas pada layar ponselnya. Ziah beranjak masuk ke dalam kamar sambil rebahan dia mengangkat telpon.

"Hallo Assalamualaikum Bang " sapa Ziah setelah sambungan telpon tersambung.

"Adek lagi ngapain? Abang ganggu gak?" tanya nya, Andreas tersenyum di sebrang telpon.

"Lagi nyantai aja sih bang, enggak ganggu kok. Abang lagi apa?" tanya Ziah. Untung Andreas tidak di depannya kalo tidak dia bisa melihat wajah Ziah yang sudah bersemu merah.

 Ziah sadar setiap kali berinteraksi dengan Andreas kerja jantung nya sudah tidak normal.

"Abang lagi rebahan di kamar, keluar yuk jalan-jalan mumpung hari Minggu. Bosen juga di rumah gak ada kegiatan." Ajak Andreas dia merasa pendekatan selama 4 bulan ini sudah cukup. Dia yakin bahwa Ziah perempuan yang dia pilih.

"Boleh, Tapi kayak biasanya ya. Abang ke rumah minta izin sama ibuk.x" pinta Ziah, karena orang tua Ziah sudah tau mengenai kedekatan keduanya.

"iya, kamu siap2 dulu ya jam 11 Abang jemput " perintah Andreas.

"iya bang, hati-hati di jalan ya." ucap Ziah sebelum akhirnya sambungan telepon terputus.

 Ziah kelar kamar sambil membawa handuk dan baju ganti, karena kamar mandi ada di dapur. Dia akan mandi terlebih dahulu supaya lebih segar. Setelah mandi Ziah masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap.

 Ziah menggunakan celana Levis babyblue dengan atasan kemeja lengan pendek warna putih di padukan dengan jaket. Rambutnya dia biarkan tergerai karena dia tau kalau nanti akan memakai helm saat pergi dengan Andreas.

 Ziah keluar dari rumah sambil menenteng sepatu kets miliknya, saat keluar dia terkejut karena melihat Andreas sudah di halaman rumahnya laki-laki itu tersenyum dan berjalan ke arahnya.

"Abang gak bawa motor? Zi gak denger suara motor Abang!" Tanya Ziah karena hanya melihat sebuah mobil di parkiran pinggir jalan depan rumah nya.

"Enggak, soalnya Abang mau ajak Adek ke kota B. Mau ya gak nginep sore juga pulang." Ajaknya, Ziah dan Andreas berjalan bersama memasuki rumah.

" duduk dulu ya bang, Zi panggil ibuk dulu. Sekalian ambil dulu minum." ujarnya seraya berjalan menuju dapur.

 Ziah dan Bu Aminah menghampiri Andreas yang duduk di ruang tamu, Ziah membawa nampan di tangannya berisi minuman. Bu Aminah duduk bersebrangan dengan Andreas sementara Ziah malah duduk lesehan di bawah setelah menaruh minuman di depan Andreas.

"Bu, saya ijin mau ajak Ziah ke kota B, gak Sampek menginap paling sore sudah nyampe rumah." ijin Andreas pada Bu Aminah, ibunya Ziah.

"Kalian naik apa? Gak cape kalo naik motor pulang pergi?" tanya Bu Aminah karena jarak ke kota Lumayan jauh bisa nempuh waktu 1jam setengah jika jalanan lancar.

" saya bawa mobil kok Bu, Jadi gak begitu cape." jelas Andreas, dia tahu ke khawatiran yang di rasakan Bu Aminah.

"Alhamdulillah kalo gitu, tadinya dari pada naik motor kenapa gak naik kendaraan umum aja atau gak naik kreta api kan lebih cepet." jelasnya lagi, Bu Aminah takut di anggap matrealistis, dengan menanyakan kendaraan yang Andreas bawa.

"iya Bu gak papa, kalo gitu saya pamit takutnya terlanjur siang jalanan akan macet." jelas Andreas sambil tersenyum.

Keduanya pamit pada Bu Aminah setelah bergantian mencium takzim tangannya. Mereka berjalan beriringan menuju mobil Andreas yang terparkir di pinggir jalan, saat akan membuka pintu Ziah terpaku karena Andreas membukakan pintu untuknya terlebih dahulu, setelah melihat Ziah duduk dengan nyaman dia pun menyusul duduk di kursi kemudi.

 Sesekali Andreas menatap ke arah Ziah sambil tersenyum, Andreas benar dia telah jatuh cinta pada gadis di sebelahnya tampilan sederhana tidak ada make up tebal yang menghiasi wajahnya. Ziah hanya memakai cream wajah dan lip tin pada bibirnya. otak Andreas jadi memikirkan hal kotor saat menatap bibir pink itu.

 Di perjalanan di sertai dengan obrolan ringan dan guyonan dari Andreas, Ziah tertawa. Saat sedang memperhatikan jalanan, tiba-tiba tangannya di genggam Andreas dan di usap lembut menggunakan jempol tangan Andres. Ziah tersenyum namun jantung nya berdetak sangat cepat.

"Abang emang mau ngapain ke kota B?" tanya Ziah penasaran.

"Abang mau cek cafe punya papa, sekalian nanti kita mampir ke alun-alun kota nya. Tempatnya bagus kok." ucap Andreas masih fokus mengemudi.

  Ziah hanya mengangguk tanda mengerti. Perjalanan lumayan lama jalanan macet tapi tidak begitu parah.

 Mereka telas sampai di sebuah cafe yang sangat bagus, Cafe yang sangat cocok untuk kalangan anak muda untuk berpacaran atau sekedar nongkrong. Ziah melihat banyak pelanggan rata-rata mungkin mahasiswa, karena cafe tersebut lumayan dekat dengan salah satu universitas yang ada di kota itu.

 Ziah berjalan masuk mengikuti Andreas yang berjalan di depannya. Tidak lama seseorang menghampiri Mereka, mungkin itu pegawai di sana karena langsung mengenali Andreas.

"Siang mas, udah lama gak pernah mampir ke sini.!" sapanya, Andreas tersenyum.

"iya lagi sibuk, lumayan cafe di sana juga lagi butuh perhatian extra." jelasnya.

"cafenya yang lagi butuh perhatian atau emang mas nya sendiri yang lagi teralihkan fokusnya." goda laki-laki itu seraya melirik ke arah Ziah, dia ternyata sebagai penanggung jawab di sana bernama Eko.

"Syirik aja ya, kenalin Ini Hanna dan dek ini mas Eko selaku penanggung jawab di cafe ini." Andreas memperkenalkan mereka berdua, Ziah dan Eko saling menjabat tangan.

"Mau di meja apa ke ruangan bos?" tanya Eko sambil terkekeh. Andreas meninju pelan lengan Eko.

"Di ruangan aja sekalian cek laporan cafe, Nanti tolong anterin cemilan ya sama jus mangga dua." jelas Andreas berjalan menuju ruangan nya sambil menarik lembut tangan Ziah.

"duduk dulu di sini ya, Abang ada kerjaan dikit gak papa kan?" tanya pada Ziah, dia sebenarnya ingin langsung mengajak Ziah jalan-jalan tapi karena harus mengecek laporan cafe mau tidak mau dia harus mampir dulu ke sini.

 Ziah hanya mengangguk seraya duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Sementara Andreas berjalan ke kursi kerjanya. Di atas meja sudah terdapat beberapa laporan yang harus di periksa olehnya. Sesekali dia melirik ke arah Ziah yang sedang anteng menatap layar ponselnya, entah apa yang di lihat gadis itu sampai betah menatap layar handphone.

Tok.. Tok.tok

 ketukan pintu mengalihkan antensi keduanya, ternyata Eko datang membawa cemilan dan minuman.

"Monggo neng di makan, ini minuman nya juga mumpung dingin." candanya, Eko cukup lama memandang ke arah Ziah. Eko Sadar meskipun Ziah masih terbilang sangat muda namun wajah nya sangat manis dan cantik, apalagi saat tersenyum.

"Ekhem" deheman Andreas menyadarkan Eko dari keterpakuannya. Ziah yang memang tidak memperhatikan Eko malah melirik ke arah Andreas.

"Abang haus?" tanyanya, saat dia mendengar deheman Andreas.

" iya Abang haus." padahal Andreas sedang menahan kekesalannya. Yah sepertinya dia harus mempertegas hubungan mereka karena Dia sadar banyak laki-laki yang tertarik terhadap Ziah, Meski Ziah tidak sadar akan hal itu.

 Ziah berdiri menghampiri Andreas sambil membawa jus yang ada di atas meja. Sementara Eko langsung keluar ruangan dia merasa canggung terhadap Andreas karena kepergok memperhatikan Ziah.

 Pekerjaan Andreas selesai Dia menghampiri Ziah yang masih setia duduk di sofa, ternyata gadis itu sedang menonton drama korea. Andreas menggeleng ternyata seorang Ziah pun termasuk kedalam wanita yang suka film Korea Selatan itu. Andreas duduk di sebelah Ziah, tenggorokan nya terasa kering saat ingin mengatakan sesuatu yang mengganjal nya selama ini.

 "Dek." panggilnya lembut. Ziah melirik ke Andreas yang sedang menatap ke arahnya.

"Abang sebenernya sayang sama kamu, Abang jatuh cinta sama kamu. Abang ingin melindungi kamu dan Abang ingin memulai hubungan yang serius dengan kamu." jelas Andreas tanpa mengalihkan perhatian nya dari Ziah.

Sementara Ziah terpaku di tempatnya dia tidak menyangka bahwa Andreas akan mengatakan hal ini sekarang.

1
ndah_rmdhani0510
Gak espek banget Pak Andreas manggil Dek ke Ziah... Malah jadi ikutan senyum sendiri 😅
Aiko
Jleb banget emosinya!
Rukawasfound
Siapa bilang baca novel cuma buang-buang waktu? Ini me-time ku yang selalu bikin happy.
Sriiwidiana: terimakasih sudah memberikan komentar. jangan bosan ikuti kelanjutan ceritanya 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!