NovelToon NovelToon
Sikap Aneh Suamiku

Sikap Aneh Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor jahat / Nikahmuda / Poligami / Hamil di luar nikah / Duda / Berondong
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi tan

Awalnya kupikir Roni adalah tipikal suami yang baik, romantis, lembut, dan bertanggung jawab, namun di hari pertama pernikahan kami, aku melihat ada yang aneh dari diri Suamiku itu, tapi aku sendiri tidak berani untuk menduga-duga sebenarnya apa yang tersembunyi di balik semua keromantisan suamiku itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengelus Dada

Pada saat itu juga aku hendak melabrak Mas Roni dan Dokter Eva, yang sedang asyik makan dan mojok di sebuah cafe yang berada di depan toko. Mereka kelihatan sangat gembira dan saling tertawa lepas.

Hatiku sakit, dalam hal ini pun Mas Roni tidak jujur padaku, aku pikir dia benar-benar berubah, tapi ternyata di belakangku dia masih mencuri-curi waktu untuk bisa bersama dengan Dokter Eva.

Mataku tiba-tiba menjadi panas, dan ada beberapa butiran bening yang tiba-tiba saja mengalir dan aku langsung mengusapnya dengan punggung tanganku.

Baru saja kemarin aku mengatakan kalau ada benih yang bertumbuh di dalam rahimku, Kalau Mas Roni akan mempunyai anak, tapi ternyata berita baik itu bukan segalanya, tetap saja Mas Roni membohongi aku dan berani bermain di belakangku, aku benar-benar kecewa.

Tidak, aku tidak boleh cengeng, aku harus memberi pelajaran pada mereka, aku langsung mengusap wajahku kasar dan kemudian maju untuk mendekati mereka.

Tapi tiba-tiba langkahku terhenti, kalau aku gegabah, bisa jadi itu akan merugikan diriku sendiri, selama ini Dokter Eva tidak tahu siapa aku, selama ini yang Dokter Eva tahu aku adalah pasiennya, kalau sampai saat ini aku membuka diriku, dia pasti akan tahu siapa aku sebenarnya.

Lebih baik aku mengurungkan niatku untuk melabrak mereka, aku harus cari cara untuk memberikan mereka pelajaran tanpa aku harus melabrak terang-terangan di depan mereka, yang penting aku sudah tahu apa yang mereka perbuat di belakangku, dan jangan harap setelah ini aku akan kembali percaya pada Mas Roni, lihat saja nanti, aku bukan wanita lemah yang gampang ditipu dan dibohongi, apalagi dengan kata-kata manis.

Tuhan sudah memberikanku petunjuk, memperlihatkan mereka di hadapanku, saat ini mereka nampak senang, wajah mereka penuh dengan senyum seolah mereka adalah sepasang kekasih yang sudah lama tidak saling bertemu, sementara aku di sini sakit hati dan sangat kecewa, ini tidak adil.

Aku pun cepat-cepat berjalan keluar dari Cafe itu dan Kembali menuju ke toko, aku harus katakan pada semua pegawai toko untuk tidak memberitahukan Mas Roni kalau aku datang, kalau sampai mereka memberitahukan Mas Roni, entah apa yang akan terjadi.

“Bang Jajang, jangan bilang-bilang sama Pak Roni kalau saya datang ya, tolong kasih tahu ke teman-teman yang lain, karena kalau sampai Pak Roni tahu, kalian semua yang akan dimarahi oleh Beliau, paham kan bang?“ tanyaku setelah sampai di toko, Bang Jajang nampak mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Iya Bu, saya juga tidak akan berani bilang sama Pak Roni kalau ibu datang, Saya takut terjadi sesuatu sama keluarga Pak Roni dan ibu, nanti saya juga akan bilang sama teman-teman yang lain, Ibu tenang saja!" Jawab Bang Jajang.

“Bagus Bang, Biar itu Jadi urusan saya sama suami saya, anggap saja kalian tidak tahu apa-apa, kalau begitu saya permisi pulang dulu!" Pamitku pada Bang Jajang.

Tak mau berlama-lama di toko, Aku kemudian langsung berjalan keluar dan memesan taksi online. Sengaja aku memesan taksi online dengan titik yang agak jauh, supaya tidak terlihat oleh Mas Roni maupun Dokter Eva, yang saat ini sedang makan di Cafe.

Setelah berjalan beberapa meter aku pun kemudian berhenti di sebuah halte, aku sudah memesan taksi online dan sambil menunggu taksi online yang kupesan datang aku mulai menelepon Sisi sahabatku.

“Halo Fan, Kamu lagi di mana? Kok kelihatannya bising sekali!“ tanya Sisi dari seberang telepon.

"Si, aku ada di dekat tokonya Mas Roni, kamu tahu tidak, tadi aku bermaksud mengantar makan siang untuk Mas Roni, tapi ternyata aku malah melihat Mas Roni makan di Cafe bersama dengan Dokter Eva, aku pikir dia sudah benar-benar berubah, tapi ternyata dia masih berani membohongiku!" ungkapku kepada Sisi.

"Ya ampun Fan, Kok bisa sampai begitu ya, seharusnya kan suamimu bisa bilang dan berterus terang padamu kalau dia bertemu dengan Dokter Eva, lalu apa kamu langsung melabrak mereka?" Tanya Sisi lagi.

"Tidak Si, biar Bagaimana kan Dokter Eva mengenalku sebagai pasiennya, aku tidak melabrak mereka, tapi aku akan menyusun satu rencana untuk membuat mereka menyesal, aku tidak mau terus-menerus dibohongi dan dipermainkan!“ jawabku.

"Memangnya kamu punya rencana apa Fan? Kamu harus diskusikan dulu padaku supaya aku bisa memberikan solusi yang terbaik, walau bagaimana sebagai sahabat aku tidak ingin kamu kenapa-napa!” ujar Sisi.

Tak lama kemudian taksi online yang aku pesan sudah datang, aku pun kemudian langsung masuk ke dalam taksi online itu.

“Nanti deh Si, aku akan beritahumu soal rencanaku, sekarang aku sudah naik taksi pulang ke rumah, kalau begitu aku tutup dulu ya, Terima kasih Si!“ ucapku yang kemudian langsung menutup panggilan teleponku.

Sesampainya di rumah aku langsung menghempaskan tubuhku di sofa baru yang ada di ruang tamu rumah baru kami, rasanya masih belum percaya dengan apa yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri barusan tadi.

Aku menatap kotak makan yang ada di atas meja tamu, seharusnya makanan yang sudah kubuat dengan segenap hati saat ini sedang disantap nikmat oleh Mas Roni suamiku, tapi apa yang ku pikirkan dan kubayangkan meleset jauh, bahkan dia sedang menyantap makan siangnya bersama dengan Dokter Eva.

Mungkin saja Dokter Eva kembali datang ke Toko untuk mencari Mas Roni, dan kebetulan memang Mas Roni ada di toko, Jadi mereka pasti akan ketemu, dan setelah ketemu, Mas Roni tidak bisa menghindar, akhirnya gayung bersambut, dan mereka pun malah makan siang sama-sama, tapi sepertinya ini sudah direncanakan, karena pagi-pagi tadi Mas Roni bilang akan makan siang di toko, itu berarti Mas Roni sudah tahu kalau dia akan makan siang bersama dengan Dokter Eva, sejak kapan mereka janjian?

Tiba-tiba terdengar suara ponsel dari dalam Tasku, kemudian aku merogoh ponselku yang sejak tadi aku tidak membukanya, ada panggilan masuk dari ibu.

Ibu? Bahkan belakangan ini aku jarang berkomunikasi dengan beliau, Ada apa dia menelponku tiba-tiba, Kemudian aku pun langsung mengusap layar ponsel untuk menjawab panggilan dari ibuku.

“Halo ibu, apa kabar?" Sapaku saat mengusap layar ponselnya.

“Ibu sehat Fan, Ibu dengar dari Rafi katanya kamu sudah pindah rumah, Ibu juga dengar katanya saat ini kamu sedang mengandung, benar begitu Fan?" Tanya ibu dari seberang telepon.

Ternyata Rafi cepat juga menyampaikan kabar pada ibu, perasaan aku belum lama memberitahu Rafi, sekarang berita ini sampai juga di telinga ibu.

"Iya Bu, pasti Rafi yang memberitahu, saat ini aku memang sedang mengandung Bu, maafkan aku belum sempat mengabari ibu!“ ucapku.

"Fan, ibu kangen sama kamu, rencana Sabtu besok Ibu mau datang ke Jakarta menengok kamu sekalian Rafi, katanya Rafi tinggal bersama kalian kan?“ tanya ibu lagi.

Ibu mau datang ke sini, seharusnya ini ada hal yang paling menggembirakan bagiku, karena aku akan ada teman di rumah, tapi ketika aku mengingat soal Mas Roni yang tadi sedang makan berdua di cafe dengan Dokter Eva, perasaanku jadi berkecamuk, aku tidak mau Ibu jadi tahu apa yang terjadi dengan rumah tanggaku, bahkan sekarang yang kelihatannya baik-baik saja, ternyata masih saja ada rahasia yang terselubung.

"Halo Fan? Kamu tidak keberatan kan kalau ibu datang ke Jakarta dan menginap beberapa hari di tempatmu?" tanya ibu lagi mengejutkanku.

"Eh Tentu saja tidak Bu, aku sama sekali tidak keberatan, justru aku malah senang aku bisa ada teman di sini, aku bisa ada teman cerita, apalagi aku juga baru pindah Bu, lingkungan di sini masih baru aku pasti akan membutuhkan ibu!“ jawabku sedikit gugup.

"Syukurlah kalau begitu, ya sudah kalau begitu Ibu mau bilang sama budemu dulu kalau ibu akan tinggalkan rumah ini beberapa hari, supaya dia bisa sesekali menengok rumah, Ya sudah kalau begitu ya Nak, ibu tutup dulu teleponnya!“ kata ibu yang kemudian langsung menutup panggilan teleponnya.

Bersambung ….

1
Himna Mohamad
bagus ceritamu thoor,,lanjut
Soraya
lanjut lagi thor
Soraya
lanjut thor
Soraya
bingung sama Fani sejak awal pernikahan bukan dia yg mengurus Roni
Sasikarin Sasikarin
lamaaaaaaaaaa... sat set dong
Iyoncamel
d tunggu kelnjutnnya kk jdi penasaran dg rencana fani
Himna Mohamad
lanjut thoor👍👍👍👍👍
Soraya
mampir thor
Sasikarin Sasikarin
kayak pernah baca ni cerita... apakah cerita ulang
lovina
buruk, pasti kek gini di beri kesempatan biar g cepat end, sdh prnh baca modelan kek gini, gini dulu alurnya nnti si istri ninggalin nyesel lg balikan lagi...hmmm novel kek gini langganan para author
partini
hemmmm no good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!