NovelToon NovelToon
TERBUNGKUS WAKTU Rahasia Suamiku

TERBUNGKUS WAKTU Rahasia Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami / Cintapertama / Pihak Ketiga / Trauma masa lalu / CEO
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dina Sen

Sekar Ayu, gadis sederhana lulusan SMK, hidup di bawah naungan paman dan bibinya yang sukses di dunia fashion. Meski tumbuh di lingkungan materialistis, Sekar tetap menjaga kelembutan hati. Hidupnya berubah ketika bertemu Arumi, istri seorang konglomerat, yang menjodohkannya dengan Bayu Pratama, CEO muda dan pewaris perusahaan besar.

Namun, Bayu menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan cinta masa lalu, yang membuatnya membatasi dirinya dari kasih sayang. Pernikahan mereka berjalan tanpa cinta, namun Sekar berusaha menembus tembok hati Bayu dengan kesabaran dan cinta tulus. Seiring waktu, rahasia masa lalu Bayu terungkap, mengancam kebahagiaan mereka. Akankah Sekar mampu menyembuhkan luka Bayu, atau justru masa lalu akan menghancurkan hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Sen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sosok Alira

Lampu meja menyala redup, menyinari tumpukan dokumen yang belum tersentuh. Bayu tertidur di atas sofa panjang, masih mengenakan kemeja yang kusut. Di pangkuannya, laptop terbuka menampilkan berkas yang tak sempat ia baca.

Di dalam tidurnya yang gelisah, napasnya tersengal. Jari-jarinya bergerak tak menentu, seolah ingin melepaskan sesuatu yang tak terlihat.

“Bayu…”

Suara itu datang lagi. Lembut tapi menusuk.

Bayu menoleh dalam mimpinya.

Ia berdiri di sebuah ruangan gelap hanya ada cahaya merah samar yang berdenyut, seperti berasal dari lilin.

Dan di sana, di tengah ruang itu, Alira berdiri.

Gaun merahnya berkilau samar, matanya tajam menatap Bayu tanpa berkedip.

Di tangannya ada gelas kristal berisi cairan berwarna merah anggur.

“Kau masih menghindariku, Bayu?”

“Padahal kita sudah pernah bersenang-senang bersama…”

“Diam!” Bayu berteriak dalam mimpinya. “Kau yang menjebakku, Alira! Aku tidak pernah mau itu terjadi!”

“Oh, sungguh?” Alira melangkah mendekat, suaranya melengking manja. “Kau lupa siapa yang meneguk minumannya duluan?”

“Kau bahkan tak menolak saat aku memelukmu, Bayu.”

Bayu memundurkan langkah, tapi lantainya seperti menelan kakinya. Tak bisa bergerak.

Ia mengguncang kepala, napasnya tersengal. “Kau… kau yang memberi aku minuman itu! Kau campur sesuatu di dalamnya!”

Alira tersenyum, miringkan kepala.

“Mungkin iya. Tapi siapa yang bisa membuktikan, hm?”

Bayu menjerit, lalu tiba-tiba

Brak!

Ia terbangun. Nafasnya berat, peluh dingin membasahi wajah dan leher.

Lampu meja masih menyala. Ruangan itu sepi, hanya suara detik jam berdetak keras di telinganya.

Tangannya memegangi kepala, wajahnya menegang menahan sakit.

Rasa berat itu kembali seperti ada sesuatu yang menekan dari dalam kepalanya.

“Kenapa lagi…” desisnya lemah.

Ia duduk perlahan, menyandarkan punggung ke sofa. Pandangannya kosong menatap langit-langit.

Bayangan wajah Alira masih jelas senyum itu, tatapan itu, suara tawa lembut yang selalu datang bersamaan dengan rasa bersalah.

“Bukan salahku…” katanya pelan, seolah membela diri di hadapan udara kosong.

“Itu bukan salahku, Alira. Kau yang mulai. Kau yang menjebak aku.”

Suara napasnya memburu, semakin berat. Ia meraih segelas air di meja, meneguk cepat. Tapi rasa pahit entah dari mana tiba-tiba memenuhi tenggorokannya.

Kepalanya semakin berat.

Setiap kali ia menutup mata, potongan ingatan itu muncul ...

malam di hotel, Alira dengan senyum menggoda, gelas minuman beraroma manis, lalu kepalanya berputar dan dunia berubah kabur.

“Hanya sedikit wine, Bayu…”

“Kau percaya padaku, kan?”

Bayu membuka mata lagi, menepuk kepalanya pelan frustrasi.

“Berhenti… berhenti muncul di pikiranku,” desisnya. “Kau sudah pergi. Aku sudah menikah. Aku sudah lupakan semuanya.”

Namun pikirannya tak menuruti.

Semakin ia menolak, semakin suara itu bergema di dalam kepalanya.

“Tidak ada yang bisa menghapus ku, Bayu. Karena aku tahu rahasiamu.”

Bayu terdiam.

Matanya perlahan menatap layar laptop di meja. Di sana, pantulan dirinya terlihat samar — dan untuk sepersekian detik, ia melihat bayangan seorang wanita berdiri di belakangnya.

Ia menoleh cepat.

Kosong.

Tapi napasnya sudah memburu.

Tangannya gemetar saat menutup laptop itu, dan tubuhnya terasa lemas.

“Ini gila…” gumamnya, lirih. “Aku tidak gila. Aku hanya… tertekan.”

Ia menatap meja, pada gelas kosong di hadapannya.

Tetes air menetes di permukaannya, dan entah kenapa ia melihat pantulan wajah Alira di sana, dengan senyum tipis yang sama.

Bayu meraih gelas itu, melempar keras ke dinding.

Gelas pecah, suaranya menggema di ruang kerja yang sepi.

Ia terdiam lama, menatap pecahan kaca di lantai.

Tangannya gemetar lagi antara marah, takut, dan penyesalan.

“Bukan salahku…” bisiknya sekali lagi, nyaris seperti mantra yang ia ulang-ulang untuk meyakinkan diri sendiri.

“Semua salahmu, Alira.”

Namun di tengah keheningan itu, sesuatu terasa aneh, udara di ruangan seolah menebal. Dingin.

Dan dari arah pintu yang sedikit terbuka, seperti terdengar suara langkah lembut seseorang lewat di koridor.

Bayu menoleh perlahan.

Ruang itu gelap.

Tapi ia yakin seseorang baru saja berdiri di depan pintu.

Atau mungkin… sesuatu.

...

Suara pecahan kaca memecah keheningan malam. Sekar yang tengah terlelap terbangun dengan kaget. Napasnya masih setengah tersengal ketika ia duduk di tepi ranjang, berusaha memastikan bahwa suara itu bukan mimpi.

Rumah terasa sunyi. Tapi dari arah koridor, samar-samar terdengar suara langkah berat — pelan, namun jelas.

Sekar segera berdiri, mengenakan selendang tipis, lalu berjalan keluar kamar. Lampu koridor menyala redup, dan dari arah ruang kerja Bayu tampak cahaya remang yang masih hidup.

“Mas…?” panggilnya hati-hati.

Tak ada jawaban. Hanya bunyi langkah tergesa dan suara napas seseorang yang terdengar tak stabil.

Sekar menelan ludah, lalu melangkah lebih dekat. Saat ia sampai di depan pintu ruang kerja, matanya langsung menangkap sosok Bayu yang berdiri di tengah ruangan — wajahnya pucat, tatapannya kosong ke arah dinding yang penuh pecahan kaca.

“Mas Bayu!” serunya kaget. Ia segera menghampiri.

Bayu menoleh cepat, seperti seseorang yang baru saja tersadar dari mimpi buruk. Wajahnya tampak kaku, namun seketika ia tersenyum — senyum yang terlalu dipaksakan.

“Sekar… kamu belum tidur?” suaranya pelan, agak bergetar.

Sekar menatapnya cemas. “Aku dengar suara dari sini. Pecahan kaca… Mas nggak apa-apa?”

Bayu memandangi lantai sebentar, lalu menunduk dan tersenyum samar. “Ah, gelasnya jatuh. Aku nggak sengaja. Nggak apa-apa kok.” Ia berusaha terdengar tenang, meski suaranya masih berat. “Kamu tenang saja, Sekar. Semua baik-baik saja.”

Sekar masih tampak ragu. Ia bisa melihat peluh dingin di pelipis suaminya, dan napasnya yang sedikit memburu.

“Mas, wajahmu pucat sekali. Ayo, istirahat. Sudah malam.”

Bayu menatapnya beberapa detik, lalu mengangguk perlahan. “Ya, kamu benar.” Ia mencoba tersenyum, lalu meraih tangan Sekar. “Ayo tidur. Aku cuma terlalu capek.”

Sekar mengangguk, meski masih menyimpan kegelisahan.

Di kamar, sebelum mereka berbaring, Sekar menatap Bayu lembut.

“Mas, ganti baju dulu. Kamu belum membersihkan diri. Lihat tuh, tanganmu sampai kena serpihan kaca kecil.”

Bayu menatap tangannya ada goresan tipis di sana, baru disadarinya. Ia menarik napas pelan. “Iya, aku bersihkan dulu.”

Ia lalu berjalan ke kamar mandi.

Begitu pintu tertutup, Bayu berdiri di depan wastafel, menyalakan air. Ia menatap wajahnya di cermin.

Namun yang ia lihat bukan hanya dirinya di balik pantulan itu, samar-samar tampak bayangan seorang wanita berdiri di belakangnya.

Gaun merah.

Tatapan tajam.

Senyum itu lagi.

“Masih berusaha melupakanku, Bayu?”

Bayu tercekat. Ia menatap kaca dengan mata membelalak, tubuhnya kaku. “Kau… tidak nyata…” gumamnya pelan.

“Kau tahu kau masih mengingat malam itu,” bisik suara lembut itu samar, tapi jelas terdengar di telinganya.

“Kau meminumnya. Kau menatapku. Kau menyentuhku, Bayu…”

Bayu memejamkan mata kuat-kuat, menutup telinga. “Berhenti! Itu bukan kemauanku, Alira! Kau yang menjebak ku!”

Namun bisikan itu semakin lembut, seperti angin yang menyelinap masuk ke dalam pikirannya.

“Tapi tubuhmu mengingatku, Bayu… bukan begitu?”

Bayu terhuyung, menggenggam sisi wastafel kuat-kuat.

Kepalanya berdenyut, bayangan malam itu muncul begitu jelas cahaya lampu kamar hotel, gelas anggur yang ia minum dengan paksa, dan Alira yang mendekat, memeluknya dari belakang sambil membisikkan sesuatu di telinganya.

“Tak ada yang bisa menolak aku, Bayu…”

Bayu mendadak membuka mata, terengah, lalu memukul kaca keras-keras dengan tangan hingga air ciprat ke mana-mana.

“Berhenti! Kau sudah tidak ada!”

Cermin bergoyang sedikit, dan bayangan itu lenyap.

Ia menatap dirinya matanya merah, wajahnya basah oleh keringat. Napasnya terengah.

Beberapa detik ia hanya berdiri diam, mencoba menenangkan diri.

Lalu, dengan napas berat, ia mengambil handuk, mencuci wajahnya, dan menatap lagi cermin itu kali ini kosong.

“Sudah cukup…” bisiknya pelan. “Sekar tidak boleh tahu.”

Ia keluar dari kamar mandi beberapa menit kemudian. Sekar yang duduk di tepi ranjang segera menatapnya.

“Mas, nggak apa-apa?” tanyanya lembut.

Bayu mengangguk, senyumnya kini lebih tenang atau setidaknya terlihat seperti itu.

“Nggak apa-apa, Sekar. Maaf kalau aku bikin kamu khawatir.” Ia mendekat, membelai bahu istrinya pelan. “Tidur ya… sudah malam.”

Sekar menatapnya penuh khawatir. “Mas yakin semuanya baik-baik saja?”

Bayu tersenyum tipis, menatapnya dalam. “Iya. Aku cuma lelah. Ayo tidur, Sayang.”

Sekar mengangguk pelan, lalu berbaring.

Saat mereka mulai terlelap, sesuatu yang tak biasa terjadi Bayu meraih Sekar dan memeluknya pelan dari belakang.

Sentuhan itu begitu tiba-tiba hingga Sekar nyaris menahan napas. Ia bisa merasakan kehangatan tubuh Bayu yang selama ini selalu terasa jauh.

Sekar tak bergerak, hanya memejamkan mata perlahan.

Dalam pelukan itu, meski singkat dan diam, ia merasakan sesuatu yang selama ini ia rindukan keintiman, walau mungkin rapuh.

Namun di sisi lain, Bayu tetap terjaga.

Matanya menatap kosong ke arah jendela, sementara pikirannya masih dipenuhi bayangan Alira dan bisikan yang tak mau hilang.

Ia memeluk Sekar lebih erat, seolah ingin menenangkan dirinya sendiri.

Dalam hati kecilnya, ia berbisik lirih bukan pada Sekar, tapi pada dirinya sendiri.

“Aku harus lepas dari ini… sebelum semuanya hancur.”

---

1
ginevra
kunci utama suatu hubungan adalah komunikasi ... ya nggak pren
Dinar Sen: di jodohkan itu bikin, gak ngerti 🥴
total 1 replies
ginevra
apa tu bang? buka dong... heheheh
Dinar Sen: mau di buka takut di tinggal 😝
total 1 replies
ginevra
namanya juga baru kenal.... pasti ada rasa canggung. ..
Kim Tyaa
Aku sudah mampir ... Alon-alon bacanya
Dinar Sen: siap kak, terimakasih 🙏🏻😊
total 1 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Perhatian nya Arifal sama Sekar sampai Karyawan pada iri 😄😄
cantik dan Sekar pun gosip lahh di dengar Arifal dong 😄😄

duhhh semoga pak Hasan selamat yaa biar kasih tau yang sebenarnya sama Bayu gmn hasil Tes DNA itu 🥲🥲
pst perbuatan Pelakor Stress si Alira bikin Pak Hasan kecelakaan 🥲🥲

penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya kesayangan kuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 💪💪🥰🥰🤗🤗
Sharah ArpenLovers Khan: Klo bukan mau dapetin Bayu apa dong harta nya kali yaa 😆😆
total 4 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Duhhhh gmn tuh pak hasan selamat gk yaa? terus test DNA nya gmn??

ehmmm jgn sampai Sekar jatuh cinta sama Arifal 😄😄
Sharah ArpenLovers Khan: Nnt tak tolong sadarkan biar bangun dan selamat tuh pak Hasan dan suruh pak Hasan ngomong ke Bayu 😅😅
total 4 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Tuhhh bener kan Alira jebak Bayu.. Duhhh semoga hasil Test DNA negatif yaa. biar kapok tuh Alira krn hasilnya negatif 😅😅😅
Sekar jgn percaya begitu saja sama Alira dong 🥲🥲 Bayu cuma di jebak 🥲🥲
Alira pelakor stress 😅😅😅
kasihan Sekar semoga Sekar percaya begitu saja sama perkataan Alira 🥲🥲
akhirnya Sekar bakal kerja di toko nya Arifal 😄😄

penasaran sama lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus yaa Sayyy quuu lanjut kan karya mu 💪💪🥰🥰🤗🤗
Sharah ArpenLovers Khan: Sama Sama Sayy 🤗☺
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
wadawww Alira berani nya mendekati Sekar ngomong tentang hubungan nya dg Bayu. semoga Sekar gk percaya, kasihan Sekar 🥲
penasaran dg lanjutannya..
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy 🤗🥰💪💪
Sharah ArpenLovers Khan: Sapu nya buat ngusir di Alira sekalian pakai palu buat palu Alira biar kapok 😅😅😅
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Semoga Bayu bisa memecahkan masalah nya.
semoga nnt Sekar bisa kerja di Toko..
bagus juga Sekar Mandiri 😁😁
Sharah ArpenLovers Khan: Yupz Sayyy ku tunggu 😄😄
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Ternyata benar dugaan Bayu kalau dia emng di jebak oleh Alira. jangan² Bayi itu emng bayi nya Pak Masaru dan Alira apalagi Rangga perlihatkan foto Pak Masaru dan Alira...
penasaran dg lanjutannya...

di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus yaa Sayyy quuu 💪💪🤗🤗🥰🥰
Sharah ArpenLovers Khan: Sama² Sayy 🤗🤗😁😁
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Arifal perhatian banget yaa sama Sekar, seperti perhatian seseorang sama pasangan nya 🥰
gmn jika nnt Bayu tau yaa 😆😆

penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuu tetap terus semangat ya Sayyy 🥰🤗💪💪🤗
Sharah ArpenLovers Khan: Yaaa betul salah dia sendiri karena ninggalin Sekar terus, gak kasih kabar juga, akhirnya Sekar sendirian dan ada yg nemanin 😅😅😅
total 2 replies
Wang Lee
Wow
Wang Lee
Asik
Wang Lee
Mantap
Wang Lee
Keren
Sharah ArpenLovers Khan
Mudah²an Alira gk curiga sama Rangga dan Rangga bisa jaga Rahasia. kira² gmn ya hasil nya...

di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu Emak Ncingg si Gemoyyy tetap semangat Sayy 🤗🥰💪
Sharah ArpenLovers Khan: Jangan sampai ketahuan Sayy bahaya klo sampai ketahuan Alira bisa gagal rencananya Bayu ntar 😆😆
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Kasihan Sekar, Bayu tidak bisa di hubungi 🥲 untungnya ada Arifal🥲

penasaran dg lanjut nya gmn yaa nnt jika Bayu tau Sekar kecelakaan?? di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat Sayyy 🤗🥰💪
ginevra
aku dah mampir thor ...
Dinar Sen: siap kak terimakasih, 🙏🏻😉
total 1 replies
ginevra
baik banget sumpah
ginevra
Bayu green flag banget
Dinar Sen: terimakasih kak ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!