NovelToon NovelToon
Mata Bathin Laluna

Mata Bathin Laluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:484
Nilai: 5
Nama Author: Melody Cahaya Cinta

Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6 misteri sosok anak kecil part 6

Arin yang semakin ketakutan pun langsung berlari ke arah pintu kamar Siska.

BRAKKKK...

BRAKKKK...

BRAKKKK...

"Papa!!! Papa Arin mau ikut Papa!!! Papa!!!" teriak Arin memanggil Fajar.

Arin saat itu menangis sambil memeluk bonekanya dan terus memanggil Fajar.

Arin memang selalu membawa boneka kesayangannya itu kemanapun dia pergi bahkan ke sekolah sekalipun dia juga membawanya.

Sementara itu didalam kamar Siska, Siska dan Fajar yang sedang bercinta pun merasa terganggu dengan rengekan Arin.

"Ihh berisik banget sih anak kamu itu" gerutu Siska.

"Sudah biarkan saja" jawab Fajar.

"Tidak bisa, aku tidak mau kita terganggu" ucap Siska sambil berdiri dari ranjangnya.

"Kamu mau kemana sayang??" tanya Siska.

"Aku mau bikin diam anak itu" ujar Siska.

"Tapi sayang" sanggah Fajar.

Namun Siska tetap pergi menghampiri Arin, dia membuka pintu kamarnya dan langsung memarahi Arin.

"Berisik!!! Bisa diam tidak hah!!!" bentak Siska.

"Tante, aku mau ikut Papa. Aku takut" ucap Arin.

"Tidak ibu tidak anak sama saja suka mengganggu kesenangan orang, kalau kamu tidak bisa diam tante akan kurung kamu di toilet, mau!!" anc*m Siska.

"Papa!!! Aku mau ikut Papa" rengek Arin lagi sambil mencoba menerobos masuk ke dalam kamar tapi Siska yang sudah terlanjur kesal pun mencegah Arin lalu mendorongnya hingga terjatuh dengan kepala mengh*ntam pinggiran tembok.

D*rah segar langsung mengucur keluar dari kepala Arin sehingga membuat Arin tidak sadarkan diri.

"Ribet banget jadi orang, kalau begitu kan kamu bisa diam" umpat Siska.

Siska kembali masuk ke dalam kamar tanpa menghiraukan Arin, sedangkan Fajar masih rebahan diatas ranjang itu.

"Dimana Arin sayang??" tanya Fajar santai.

"Aku sudah bikin dia diam, dan sekarang tidak ada orang yang akan mengganggu kita lagi" jawab Siska sambil memeluk Fajar.

Fajar yang sudah di butakan dengan cinta dan nafsu pun tidak menyadari kalau anaknya sendiri sedang tidak sadarkan diri di luar kamar itu.

Malahan Fajar kembali melanjutkan permainan kotornya bersama Siska.

"Dasar para manusia kejam!!! Bukannya menolong anaknya malah dia asik berbuat m*sum dengan selingkuhannya" umpat Luna dengan nada sangat kesal.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

Sementara itu di tempat lain.... 

Sementara itu di tempat lain tepatnya di sebuah rumah, saat ini Maya sedang arisan ataupun berkumpul dengan teman-temannya.

"Eh May, aku ada kabar buat kamu tapi kamu janji ya jangan marah sama aku" celetuk salah satu teman Maya.

"Memangnya ada ap sih??" tanya Maya.

"Begini beberapa hari yang lalu saat aku pergi belanja dengan suamiku, aku tidak sengaja melihat suami kamu di pusat perbelanjaan" jawab teman Maya.

"Hah??? Ngapain dia kesana??" tanya Maya.

"Dengarkan dulu, aku melihat dia bersama seorang wanita. Awalnya aku mengira itu kamu tapi saat aku melihatnya lebih teliti ternyata itu bukan kamu, mereka berdua terlihat sangat mesra" lanjut teman Maya.

"Tidak!!! Tidak mungkin, kamu pasti salah lihat kan??" tanya Maya tidak percaya.

"Aku tidak bohong dan aku tidak salah lihat, kalau kamu tidak percaya aku ada kok buktinya" jawab teman Maya itu.

"Kamu serius??? Coba mana buktinya??" tanya teman lainnya.

Teman Maya itu langsung mengeluarkan ponselnya dan dia menujukkan foto Fajar bersama Siska.

Duarrrr... Hati Maya saat itu juga sangat hancur ketika melihat kalau yang ada di dalam foto tersebut adalah suaminya sendiri.

"Tidak mungkin!!! Mas Fajar beraninya dia selingkuh di belakangku" ujar Maya.

"Sabar May, kamu harus tanyakan dulu nanti sama suami kamu. Siapa tau itu hanya adiknya atau saudaranya kan??" kata teman Maya.

"Tidak mungkin, aku sangat kenal siapa adiknya, siapa saudaranya dan aku sama sekali belum pernah melihat wanita itu" bantah Maya.

"Wah kalau gitu dih fixs itu selingkuhannya" sahut yang lainnya.

*awas saja kamu mas, berani kamu bermain api di belakangku. Kamu tidak ingat apa kalau kamu itu hanya gembel, aku pastikan kamu akan kehilangan semua aset yang kamu punya saat ini karena semua ini adalah milikku*,,, gerutu Maya dalam hati.

Maya hari itu benar-benar sangat emosi dan panas setelah mengetahui kalau Fajar menyelingkuhi dirinya dengan wanita lain.

Maya saat itu juga langsung membuka tas miliknya untuk mengambil ponselnya tapi dia sama sekali tidak menemukan ponsel miliknya di dalam tas.

"Loh ponselku kemana??" gumamnya.

"Ada apa May??" tanya temannya.

"Ponselku hilang" jawab Maya sambil mencari ponselnya di dalam tas.

"Kok bisa?? Memangnya tadi kamu taruh dimana??" tanya teman lainnya.

"Perasaan tadi aku taruh disini deh, astaga!!! Jangan-jangan ponselku tertinggal di taksi online tadi, aduh gimana ini??" ucap Maya.

"Lah kalau gitu pasti ponsel kamu sifat di temukan orang lain dong May" ujar temannya.

"Coba dong bantu aku teleponin ponselku, siapa tau orang yang menemukannya mau balikin ke aku" pinta Maya.

"Oke, tunggu" jawab temannya yang lain.

Teman Maya itu langsung mencoba menghubungi nomor Maya tapi ponsel Maya sudah tidak aktif.

"Tidak aktif May" kata temannya.

"Ahh nasib, nasib" gerutu Maya.

Padahal Maya ingin berniat menelepon Fajar tapi ponselnya malah hilang.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

Satu jam kemudian di rumah Siska... 

Setelah satu jam berada di dalam kamar, akhirnya Siska dan Fajar keluar juga dari kamar.

Ketika membuka pintu kamar, Fajar melihat Arin masih tergeletak diatas lantai.

"Arin!!" gumam Fajar.. Dia langsung menghampiri tubuh Arin dan betapa terkejutnya Fajar saat tau kalau kepala Arin berdarah.

"Sayang, ini Arin kenapa?? Kenapa bisa seperti ini??" tanya Fajar panik lalu mencoba memeriksa nadi Arin dan ternyata Arin sudah tidak bernyawa lagi sambil masih memeluk bonekanya.

"Tidak!!! Arin, bangun!!! Arin" ucap Fajar panik.

"Maafkan aku mas, aku tidak sengaja melakukan itu. Tadi dia memang terpeleset dan aku kira dia pingsan tapi aku tidak melakukan apapun padanya" ucap Siska berbohong.

"Lalu bagaimana ini?? Anakku sudah meninggal" kata Fajar.

"Maafkan aku mas, harusnya tadi aku langsung menolongnya. Maafkan aku karena aku terlalu merindukan kamu sampai-sampai aku tidak menolong anak kamu" ucap Siska dengan nada memelas agar tidak dimarahin Fajar.

Dan benar saja Fajar langsung merasa iba pada Siska, bahkan Fajar tertipu dengan air mata palsunya itu.

"Sudahlah sayang, ini semua bukan salah kamu tapi salah Maya. Gara-gara dia mematikan ponselnya Arin harus seperti ini" jawab Fajar.

"Heh, manusia bi*dap!!! Itu semua karena ulah kalian, karena otak kalian m*sum makanya Arin jadi seperti ini" umpat Luna.

Tapi ya tidak mungkin mereka bisa mendengarkan ucapan Laluna.

"Terus bagaimana dengan anak kamu mas?? Pasti nanti kita yang akan dituduh memb*nuhnya" tanya Siska.

"Iya kamu benar, kita harus menyingkirkan jasadnya. Oh iya apa kamu ada tas besar??" ujar Fajar.

"Ada, sebentar" jawab Siska.

Siska kemudian berlari masuk ke dalam kamar untuk mengambil sebuah tas besar dan setelah itu dia kembali ke luar sambil menenteng tas itu.

"Ini mas" jawab Siska.

"Mau kalian apain Arin?" tanya Luna panik.

Tiba-tiba Fajar dengan tega memasukkan j*sad Arin kedalam tas tersebut lalu menutup tas itu.

"Sekarang kamu tenang saja, aku yang akan urus ini" kata Fajar.

"Tapi ini hari masih terang mas" kata Siska.

"Tidak apa-apa, sekarang kamu tunggu saja di rumah. Nanti aku akan balik lagi" jawab Fajar.

"Iya mas, eh ini jangan lupa bawa bonekanya sekalian" ujar Siska.

Luna melihat saat itu Fajar menenteng tas yang berisi j*sad Arin dan satu tangannya menggenggam boneka kelinci kesayangan Arin.

Luna kemudian mengikuti Fajar keluar rumah, sesampainya di luar rumah Fajar langsung memasukkan tas tadi kedalam bagasi mobilnya termasuk juga boneka tadi dan setelah itu dia bergegas pergi meninggalkan rumah Siska.

Mau dibawa kemana jasad Arin??? 

Apa yang akan dilakukan Fajar padanya??? 

Tunggu semua jawabannya hanya di update bab terbarunya besok... 

Jangan lupa tinggalkan komen, ulasan serta bintangnya ya agar author tambah semangat menulis... 

Selamat membaca dan semoga terhibur... 

1
Octavio Gonzalez
Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?
Melody Cinta Shafira: alhamdulillah klo kakak suka, Terima kasih dah mampir kakak
total 1 replies
Bridget
Thor, kapan update lagi nih?
Melody Cinta Shafira: hari ini kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!