NovelToon NovelToon
Pewaris Dewa Perang

Pewaris Dewa Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Junot Slengean Scd

Langit di atas Lembah Seribu Pedang selalu berkabut, seolah-olah para roh pedang zaman kuno sengaja menutupinya dari mata dunia luar. Di balik kabut itu, terdapat sebuah lembah yang luas, terjal, dan dipenuhi bangunan megah terbuat dari batu hitam. Di puncak-puncak tebingnya, ratusan pedang kuno tertancap, bersinar samar seperti bintang yang tertidur. Konon, setiap pedang telah menyaksikan darah dan kemenangan yang tak terhitung jumlahnya sepanjang ribuan tahun sejarah klan ini.

Di tempat inilah, klan terbesar dalam benua Timur, Klan Lembah Seribu Pedang, berdiri tegak sebagai simbol kekuatan, kejayaan, dan ketakutan.

Klan ini memiliki struktur kekuasaan yang ketat:

Murid luar, ribuan pemula yang menghabiskan waktunya untuk latihan dasar.

Murid dalam, mereka yang telah membuktikan bakat serta disiplin.

Murid senior, para ahli pedang yang menjadi pilar kekuatan klan.

Murid elit, generasi terpilih yang berhak memegang pedang roh dan mempelajari teknik pamungkas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junot Slengean Scd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB.18 Sosok Di Balik Awan

Angin dingin berdesing melintasi puncak gunung tandus itu, menyapu serpihan batu dan darah kering yang berceceran pasca pembantaian klan Tengkorak Merah. Sisa-sisa bendera mereka terburai, berkibar lemah, menyaksikan dua figur yang kini berdiri berhadapan di tengah kehancuran.

Xio Lun berdiri tegap meski napasnya mulai terengah.

Sedangkan Tiandu, tetua Klan Bintang Langit dari Benua Barat, berdiri mematung di kejauhan. Wajahnya pucat, tatapannya penuh ketidakpercayaan.

Benturan pusaka mereka sebelumnya masih terasa

Pedang Kegelapan milik Xio Lun, hitam pekat tanpa ukiran seakan menyerap cahaya—

beradu dengan Pedang Cahaya Bintang milik Tiandu yang berukiran naga merah darah.

Ledakan dahsyat yang tercipta menghancurkan tanah dan menciptakan kawah besar di antara mereka.

Tiandu terpental ratusan meter, sementara Xio Lun hanya terdorong beberapa puluh meter— namun tetap tersenyum kecil.

Senyuman itu yang membuat amarah Tiandu meledak.

“Brengsek… bagaimana mungkin!” desis Tiandu sambil mencengkeram pusakanya erat. “Ranahmu… kau menyembunyikannya! Tingkat langit ranah jiwa sejati… seorang bocah!?”

Xio Lun mengusap darah di sudut bibirnya dan tertawa ringan.

“Kenapa ?, kau terkejut?

Kemana kesombonganmu barusan?”

Tiandu menggeram. Aura bintang mulai menyelimuti tubuhnya seperti galaksi yang runtuh.

“Aku akui… aku meremehkanmu, bocah iblis,” ucap Tiandu dengan nada gelap. “Tapi sekarang… kau akan tau kekuatanku yang sesungguhnya, ”ucap tiandu penuh kesombongan

Langit tiba-tiba meredup.

Malam jatuh tanpa cahaya bulan.

Bintang-bintang berputar membentuk tanda kuno.

Ruang bergetar.

Tiandu menggenggam Pedang Cahaya Bintangnya ke atas dan berteriak bagai dewa murka:

“Elemen Ruang dan Bintang—

Gerbang Surga Terbuka!

Suara dunia mengeram.

Tekanan dari jurus itu membuat kaki Xio Lun tertekuk dalam-dalam menghancurkan tanah di bawahnya.

Tiandu menggunakan teknik pamungkas klan bintang langit, teknik itu juga membuat“Ranahnya… naik!?” Xio Lun terbelalak.

Ranah Tiandu yang awalnya di ranah langit tingkat jiwa ilahi menerobos hukum alam kini tingkatnya berada di..

Tingkat Langit Ranah Jiwa Surgai,

Sosok Tiandu seperti matahari raksasa. Cahaya merah berputar sebagai pedang-pedang bintang, merobek ruang.

“Xio Lun!” seru Tiandu. “Kau akan mati di sini!

” gumam Xio Lun, tekanan ini,,,suara gemetar menahan ledakan energi ranah jiwa surgawi,

Memaksa xio lun berlutut akibat tekenan dahsyat dari tiandu tanah di sekeliling xio lun hancur menyisakan kawah besar , di dalam kawah xio lun masih menahan tekanan energi dari tiandu

Tetapi tubuhnya sudah tak sanggup lagi.

Energi Xio Lun habis.

Jiwa berguncang.

Pandangan mulai gelap.

Tiandu melayang turun, pedang bintang terangkat tinggi.

“MATI!”

Entah kenapa… justru saat itulah Xio Lun tersenyum kecil.

Di sudut kedalaman jiwanya, sebuah suara purba akhirnya bangkit…

BOOOOM!

Ledakan hitam keluar dari tubuh Xio Lun.

Mata Xio Lun berubah menjadi hitam legam tanpa pupil. Aura gelap muncul melilit tubuhnya seperti kabut neraka.

Sebuah suara yang bukan miliknya merasuk ke dunia:

“Anak bodoh… kau memaksaku keluar.”

Itu suara berat, purba, dan dalam.

Tiandu tersentak mundur. Hatinya berteriak panik:

Ini bukan aura bocah itu… Ini entitas lain!

Dewa Perang mengangkat Pedang Kegelapan dengan satu tangan. Tanah di bawah kaki Xio Lun langsung terpecah seperti kaca.

Tiandu berteriak dan mengerahkan jurus puncak terakhirnya:

“RUANG BINTANG PELAHAP SEMESTA

Namun kalimat itu belum selesai…

SLAAASH!!!

Satu tebasan gelap.

Hanya itu.

Langit terbelah memanjang, menyisakan luka hitam di udara yang tidak bisa sembuh.

Tiandu mematung.

Tubuhnya perlahan terbelah…

lalu menghilang tanpa sisa, tanpa darah, tanpa roh.

Semua bintang memudar.

Hening kematian menyelimuti dunia…

Dewa Perang menatap kosong ke pusaka yang masih berlumuran energi gelap.

“Lemah. Terlalu lemah.”

Ia mendengus pelan dan mendongak ke atas.

Awan gelap bergulung.

Ruang bergetar.

Sesosok yang membungkus diri dalam jubah hitam berdiri di atas langit, menatap balik.

Dewa Perang terbahak kecil.

“Jadi kau juga mau mati?”

Suasananya begitu mencekam hingga dunia seolah berhenti bernapas.

Dalam satu kedipan…

Dewa Perang menghilang.

Dan tiba-tiba…

Ia sudah berdiri tepat di samping sosok misterius itu.

Tatapan Dewa Perang menusuk langsung ke kedalaman mata lawannya.

“Aku sudah membunuh bidakmu…, ucap Dewa Perang dingin.

Sosok misterius itu terdiam membeku,

Dia tak menyadari jika bocah yang bertarung dengan tetua tiandu mengetahui keberadaannya,

Padahal dia telah menekan auranya, bahkan iya yakin tingkat langit ranah jiwa ilahi, ranah jiwa suci dan jiwa sejati , tak akan menyadari keberadaanya,,

Namun bocah ini,,, dia tersentak bocah di hadapnya sekarang bukan lah bocah yang berhadapn dengan tiandu, melainkan jiwa yang lain

sosok tetua misterius itu berkata pelan

Aku hanya kebetulan lewat tidak ada hubungan dengan peperang yang barterjadi

Dewa Perang tersenyum…

Namun senyum itu penuh amarah

1
Nanik S
di Cerita ini harusnya kata subuh tidak ada Tor
Nanik S
Peta
Nanik S
Siap Balas Dendam
Nanik S
apakah Xiao Lun akan dilenyapkan
Nanik S
Awal yang menarik
Ibad Moulay
Pengawal Timur
Ibad Moulay
Lorong Batu
Ibad Moulay
Formasi Penyegel Darah
Ibad Moulay
Penjaga Kuno
Ibad Moulay
Kuil Bayangan
Ibad Moulay
Menara Langit Ilahi
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Gerbang Bintang
Ibad Moulay
Pusaran
Ibad Moulay
Jalur Utara
Ibad Moulay
Penjaga
Ibad Moulay
Ledakan
Ibad Moulay
Altar
Ibad Moulay
Cahaya Putih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!