NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Sudah Mulai Mencintaimu, Hulya !

Ray datang membawa berkas pernikahan Athar dan Hulya. "Kalian tinggal tanda tangan aja, surat surat pernikahan kalian sudah resmi sekarang. Berarti, tinggal resepsi yang belum." Ucap papih Al.

Athar dan istrinya menandatangani berkas itu. Di saksikan oleh orang tua Hulya.

"Terima kasih pak Alarich, karena sudah bertanggung jawab pada anak kami. Dan nak Athar, kami titipkan anak perempuan kami, Hulya. Untuk berbakti padamu sebagai istri. Kalau dia salah, nasihati. Kalau nak Athar sudah tak menginginkan Hulya, kembalikan pada kami baik baik." Ucap pak Jafar.

"Saya akan menjadi suami dan Imam untuk Hulya. Bapak sama ibu tenang saja, kalau saya macam macam, silahkan datang kesini dan hukum saya. Lebih baik saya m*ti dari pada harus kehilangan Hulya." Ucap Athar tegas.

Semua yang disana melongo mendengar perkataan Athar. Bu Anisa dan pak Jafar saling tatap. "Baik nak, kami percaya. Besok bapak dan ibu akan pulang."

"Loh pak, kok cepat sekali? Padahal saya sama bu Anisa udah jadi teman baik." Kata mamih Aleesya.

"Maaf bu, tapi kami masih punya tanggung jawab di sana. Kami harus bertani." Kata bu Anisa.

Bu Anisa juga bilang kalau mereka harus bekerja. Pak Jafar juga masih harus menjadi guru ngaji di sana. Orang tua Athar mengerti. Papih Al juga bilang, jika di ijinkan, papih Al akan merenovasi rumah pak Jafar.

"Sebetulnya kami sudah membeli tanah yang dipinggir rumah bapak, untuk renovasi bisa segera dilakukan. Tapi saya harus ijin dulu sama bapak dan ibu." Kata papih Al.

Bu Anisa dan pak Jafar terharu sekali, sebetulnya mereka malu pada besannya ini. Tapi mamih Aleesya membujuk mereka supaya mau menerimanya. Akhirnya bu Anisa dan pak Jafar menerimanya.

Hulya dan Athar tersenyum lega ketika mendengar ibu dan bapaknya bersedia rumahnya di renovasi. Papih Al juga sudah menyiapkan rumah untuk besannya itu pada saat renovasi akan di mulai.

-

-

-

"Mas, terima kasih yah. Sudah bertanggung jawab atas segalanya." Lirih Hulya yang menahan tangan suaminya ketika Athar akan ke lemari.

Athar membalikan badannya dan menangkup wajah istrinya "Harus! Kamu istriku, bapak dan ibu juga orang tuaku." Dia mulai mencium bibir istrinya lagi.

Namun kali ini ciumannya sedikit menuntut. Tangannya membuka hijab istrinya dan melemparnya jauh. Ciumannya turun ke leher Hulya, dia menyesapnya dalam.

"Ahhh mas...!" Hulya mendesah, dia meremas rambut suaminya dengan pelan dan memejamkan matanya.

Ada gelanyar aneh dalam dirinya ketika suaminya menyentuhnya untuk yang kedua kali. Athar juga sudah melepas kaosnya ke lantai.

Ketika kejadian kelam itu, Athar di pengaruhi obat. Namun sekarang mereka dalam keadaan sadar dan sehat.

Athar menggendong Hulya ke kasur dan menindihnya. Tatapan keduanya terkunci. Hulya menelan salivanya ketika berhadapan dengan suaminya ini.

"Apa...aku udah boleh menyentuhmu?" Tanya Athar ragu.

"Aku-aku takut mas. Takut sakit." Jawab Hulya polos.

Athar tersenyum dia tak akan memaksa istrinya jika belum siap. Dia turun dari kasur. Hulya sedikit kecewa dan tak enak.

"Mas marah sama aku?" Tanya Hulya.

"Enggak sayang. Mas enggak akan memaksa kalau kamu belum siap." Ucap Athar yang merapihkan lagi piyama istrinya.

"Maafin aku mas." Hulya menunduk dan meremas bajunya.

Athar membawanya tidur dia memeluknya erat "Tidur sayang udah malam, besok ikut aku ke tempat latihan yah. Sekalian ke apartment dulu."

Athar menjelaskan apa yang dimaksud apartment. Karena sedari tadi istrinya bengong dan bingung.

"Kita pindah gitu? Tapi aku betah di sini mas, mamih baik banget sama aku. Kak Anna sama kak Alana juga. Aku takut kalau sendirian dirumah." Lirih Hulya.

Athar merasa bersalah, karena ulahnya lah sekarang Hulya jadi trauma. "Kita enggak pindah sekarang kok. Aku mau ambil beberapa barang di sana."

"Iya mas, aku manut aja apa kata mas Athar."

Athar membelai wajah cantik istrinya dan mengecup kening istrinya lama sekali. Ia berjanji akan selalu melindungi dan menjaga istrinya.

-

-

"Ini rumah siapa mas bagus banget mas. Kok bisa ya mas di dalam gedung ada rumah?" Tanya Hulya polos.

Athar pagi pagi sekali mengajak Hulya ke apartmentnya. Dia mengambil beberapa perlengkapan silatnya.

"Ini apartmentku sayang, punya kamu juga. Yang kemarin aku ceritakan. Kamu lupa yah?" Ucap Athar sambil mengelus kepala istrinya.

"Oh kayak kos kosan gitu ya mas? Iya mas aku baru ingat. Oh jadi ini yang namanya apartment." Celetuk Hulya.

Athar tertawa kecil mendengar kepolosan istrinya. "Iya sayang semacam itu. Tapi disebutnya apartment. Seperti rumah tapi di dalam gedung. Fasilitas di dalammya juga sama kayak rumah pada umumnya." Athar menjelaskan panjang lebar.

"Sini ikut aku!" Athar membawa istrinya ke balkon dan menghirup udara pagi itu. Dia memeluk istrinya dari belakang.

"Waw...indah banget mas. Gedung gedungnya kelihatan." Ucap Hulya dengan mata yang berbinar.

"Iya sayang...lebih indah kamu."

Hulya membalikan badannya dan tersenyum "Mas juga tampan." Dia tersipu malu.

Athar menggendong istrinya ke kamar. Dia membaringkan istrinya di kasur. Dia juga membelai lembut pipi Hulya.

"Eum, mas mau?" Ucap Hulya ragu ragu. Setelah mendapat wejangan dari ibunya, Hulya jadi berpikir untuk memberikan hak suaminya.

"Kamu siap?" Tanya Athar memastikan.

Hulya mengangguk pelan. Mungkin ini saatnya dia membuka hatinya untuk suaminya. Toh selama beberapa hari mengenal Atharya, dia yakin suaminya orang baik.

"Tapi...jangan kasar kayak waktu itu ya mas. Aku_hmmpt"

Athar langsung menyambar bibir mungil itu dia membuka hijab istrinya dan melemparnya, dia juga membuka kemejanya.

Jantung Hulya seperti mau copot, kini suaminya sudah ada diatasnya. Athar membuka seleting gamis istrinya pelan, dia mulai mencium dada putih itu. Pelan pelan dia menurunkan gamis istrinya.

Hanya tersisa bra dan celana dalam. Hulya menutup asetnya dia sungguh malu sekali. "Jangan ditutup sayang." Ucap Athar dia membuka pelan tangan istrinya.

Pelan pelan dia membuka pakaian dalam istrinya, sungguh aset yang luar biasa. Athar dengan penuh nafsu menyambar gunung kembar yang putih seperti kapas itu. Hulya mendesah dia menggeliatkan badannya seperti cacing.

Satu tangan Athar sudah menelusup ke lembah nirwana. Hulya sudah merem melek merasakan setiap sentuhan suaminya. "Ahhh mas....ahhhh...ssshhh!"

Athar terus menyesap gunung itu, bahkan sekarang sudah banyak kissmark di dada istrinya. Ciumannya turun ke perut sampai bawah. "Mas....ahh ja-jangan mas...sshhh!"

Athar melumat lembah itu dan mengobrak-abrik lembah yang kini jadi favoritnya. Sampai Hulya mengeluarkan pelepasan pertamanya. "Aku mau pipis mas....ssshh. Mass...!"

"Keluarin disini aja sayang..."

Tangan Hulya mencengkram punggung suaminya kencang ketika pelepasan. "Sekarang giliranku." Ucap Athar, dia sudah siap memasukan junior gagahnya.

"Tunggu mas. Itu...bisa masuk?" Tanya Hulya dengan polosnya.

"Bisa donk, bisa banget hehe." Athar langsung memasukan pusaka gagahnya ke dalam inti Hulya. "Ahhhh mas....ahhh!"

Athar mulai menggoyangkan pinggulnya dengan irama pelan lama lama jadi cepat. Hulya juga sangat menikmatinya.

"Sini sayang." Athar membawa Hulya ke sofa, mereka melakukannya disana. Dia membalikan tubuh istrinya membelakanginya, mencium punggung mulus itu dengan sens**l.

"Oh....babe...ahhh..."

Hulya terus meracau tak karuan, berbagai gaya sudah mereka coba, sampai keringat membasahi keduanya. Dan akhirnya Athar menyemburkan lahar panas ke rahim istrinya. Dia melakukannya lagi dan lagi sampai siang sekali.

"Mas udah aku capek." Hulya sudah meringsek ke dada polos suaminya.

"Sebentar lagi kita mandi yah." Athar memeluk istrinya dengan erat.

"Sepertinya aku sudah mulai mencintaimu, Hulya."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!