NovelToon NovelToon
TOLONG CABUT PAKU DI KEPALA KAMI

TOLONG CABUT PAKU DI KEPALA KAMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu / Tumbal
Popularitas:78k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Tolong cabut paku di kepala kami! Tolong! Argh sakit!”
“Tolong aku! Paku ini menusuk otak hingga menembus batang tenggorokan ku! Tolong!”

Laila baru saja dimutasi ke wilayah pelosok. Dia menempati rumah dinas bekas bidan Juleha.

Belum ada dua puluh empat jam, hal aneh sudah menghampiri – membuat bulu kuduk merinding, dan dirinya kesulitan tidur.

Rintihan kesakitan menghantuinya, meminta tolong. Bukan cuma satu suara, tetapi beriringan.

Laila ketakutan, namun rasa penasarannya membumbung tinggi, dan suara itu mengoyak jiwa sosialnya.

Apa yang akan dilakukan oleh Laila? Memilih mengabaikan, atau maju mengungkap tabir misterius?

Siapa sebenarnya sosok bidan Laila?

Tanpa Laila tahu, sesungguhnya sesuatu mengerikan – menantinya di ujung jalan.

***

Instagram Author ~ Li_Cublik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tolong : 19

“Tangan Bang Santo kenapa?” Laila masih mengamati dari jarak tiga meteran.

Santo enggan menjawab, sedangkan istrinya terlihat sedikit tidak tenang, gerakan menyiram pohon tomat yang baru saja mulai berbuah, sangatlah kaku.

Laila berjalan mendekat, mengikis jarak cuma tersisa beberapa langkah saja. “Tangan Bang Santo, kenapa? Sakit kah?”

“Itu, anu … kemarin sore digigit Ular tikus sewaktu mengarit rumput.” Ida menjawab sambil memetik daun tomat kering.

Santo sendiri memilih abai, asik memberi makan Ayam dengan nasi sisa.

Apakah Laila percaya? tentu saja tidak, tapi dia berpura-pura seolah mempercayainya. “Apa tidak perlu di bawah ke puskesmas, Kak?”

“Untuk apa? Ramuan Mbah Patmi lebih manjur daripada obat dari puskesmas.”

“Loh, Mbah Patmi orang pintar ya, Kak?” tanyanya mulai penasaran, dia kira wanita tua itu sekadar pelayan rumah.

“Sangat pintar malah, Laila. Dia tak cuma bisa mengurut, pandai juga membuat ramuan dari mulai obat luka luar sampai racun mematikan, terus ahli menyembuhkan orang kerasukan, dan _”

“IDA!!” Santo menoleh menatap tajam istrinya.

Laila langsung menunduk saat pria berpipi codet itu memalingkan wajah.

“Jangan terlalu dipikirkan apalagi masukan ke dalam hati ya, Laila. Aku cuma bercanda saja – gigitan ular tikus tak lah berbahaya, cuma mengakibatkan lecet pada kulit. Mbah Patmi hanya membalurkan obat dingin, lalu membalutnya menggunakan kain kasa steril.” Ida tertawa canggung seraya menyelipkan anak rambut ke belakang telinga.

“Oh ….” Laila mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kalau rasa sakitnya belum juga berkurang, masih terasa berdenyut – datang saja nanti ke puskesmas, biar aku mintakan obat maupun salep supaya segera sembuh.”

“Terima kasih, La.”

‘Kalian kira aku bodoh apa? Senyum macam kuda meringis Kak Ida sungguh mencurigakan. Berhubung aku harus pergi dinas, maka nanti lagi kita pikirkan. Sekarang waktunya pamer, tanpa motor dinas pun aku punya kendaraan lebih bagus – lajunya nggak berbunyi bek bek bek macam Bebek menjerit-jerit.’

Laila pun berpamitan, dia menaiki Kuda nya.

“Kak Laila hebat sekali bisa naik Kuda!” Mia berseru, dia baru saja membuka pintu dapur yang berhadapan dengan halaman rumah dinas Laila. Matanya memandang takjub, sang adik pun terlihat terpesona pada wanita yang sudah duduk di atas Kuda gagah.

Laila tersenyum jumawa, memamerkan kelebihannya dan sedikit menyombongkan diri.

“Capek tahu Mia, jalan segitu jauh demi memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun, kita sama sekali tak dihargai, tak difasilitasi. Keluhan cuma ditanggapi dengan kata ‘sabar ya bu Bidan’. Sementara setiap hari kaki ini harus tetap melangkah sampai betisku bengkak. Daripada berharap sama perangkat desa yang cuma bisa memberikan solusi tapi minim aksi, ya lebih baik kita bertindak sendiri – betul tidak, Mia?”

“Benar itu, Kak. Orang-orang di kelurahan kerjanya cuma bergosip, memuji-muji yang pangkatnya lebih tinggi dari mereka.” Mia menganggukkan kepala. Dia tidak sadar kalau di ruang tamu, ada sang ayah yang sedang mengintip lewat jendela.

Laila tahu bahwa Sopyan mendengar serta melihat dirinya bercengkrama dengan anaknya, makanya dia menyindir.

“Aku pergi dulu ya! Maaf, tak bisa memberikan tumpangan – sebab Jabrik cuma mau ditunggangi wanita cantik … da da dah! Heyakk!”

Si Jabrik langsung berlari pelan, menuju jalan pintas.

.

.

“Itu bidan Laila? Dia naik Kuda? Nyolong punyanya siapa?” Sujar yang baru saja datang dengan mengendarai motor dinas, Astrea – menatap penasaran sekaligus sinis.

“Jangan menuduh tanpa bukti, Sujar. Nanti kau terlibat adu mulut lagi dengannya.” Ranti menasehati juniornya.

“Kesal kali aku dengannya, Kak. Sok kecantikan, kalau ngomong tidak disaring dulu, asal ceplos saja!” tukas Sujar, hatinya mulai panas.

Ranti menggeleng kepala, dia masuk lebih dulu ke dalam bangunan puskesmas yang terbilang besar, sudah seperti rumah sakit kecil, memiliki kamar pemeriksaan lebih dari sepuluh. Ruang tunggu luas, dan bagian administrasi, farmasi tertata rapi.

“Kuda siapa itu yang kau maling? Mengapa di letakkan di belakang warung juragan Pram?” Dia berkacak pinggang, berniat menghadang langkah sang bidan. Sekarang belum masuk jam kerja, jadi dirinya enggan bersikap formal.

Laila mengedikkan bahu, menjawab acuh tak acuh. “Yang pasti bukan milik orang tua angkat mu. Mereka kan tak punya Kuda, lalu mengapa kau sibuk menginterogasi ku?”

“Aku bertanya, mengapa kau balas tanya, Laila?”

“Siapa kau? Sehingga merasa wajib mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaanmu? Lurah bukan, Camat apalagi, cuma seorang perawat honorer, tapi sombongnya melebihi aku yang seorang PNS. Tak patut ditiru!” Laila menaikan undakan tangga semen. Setibanya dia di samping Sujar ….

“Bila kau ingin bersaing denganku, tanpa aku tanggapi pun dirimu sudah kalah telak, Sujar. Aku bidan Pegawai Negeri Sipil, cantik, berbakat, dan yang pasti memiliki keluarga lengkap. Bukan seperti mu, anak pungut tak jelas asal-usulnya. Dua kali tunangan tapi diputus secara sepihak, karena ….” Laila mencondongkan tubuhnya, berbisik sangat lirih. Setelahnya menyeringai keji, lalu melengos pergi.

Seketika wajah Sujar pucat pasi, tubuhnya oleng sehingga membutuhkan sandaran. Tangannya memegang tiang penyanggah atap teras puskesmas. ‘Darimana dia tahu? Siapa yang telah membocorkan rahasia itu?’

Ratih mengepalkan tangannya, dia melihat jelas bagaimana bidan baru itu mengintimidasi Sujar. Walaupun tidak mendengar apa yang dibincangkan, tapi melihat reaksi sang junior, ia bisa menarik kesimpulan kalau Laila mengetahui sesuatu.

.

.

Pada ruangan pemeriksaan, Laila duduk di kursi balik meja. Bibirnya masih tersenyum lebar, dia merasa menang dan puas dapat membungkam mulut jahat Sujar.

Ya, meskipun tidak manjur dan menjamin wanita itu takkan mengganggunya lagi, setidaknya saat ini dirinya bisa menikmati hari tanpa mendengar sindiran tajam.

“Kau betul-betul kelewatan ya Jin. Dikasih sajen dulu baru mau bekerja, kalau tidak sudah seperti benda mati.” Ia menekan besi jimatnya.

Jin penjaga Laila yang membocorkan informasi tentang perawat Sujar. Wanita itu pernah bertunangan dua kali, tapi gagal sewaktu di tahap menuju pernikahan. Alasannya, karena anak angkatnya pak lurah sudah tidak perawan. Hal tersebut dianggap aib bagi seorang wanita yang tidak bisa menjaga kehormatannya.

***

Laila sudah disibukkan memeriksa kandungan para ibu hamil, bayi yang terserang flu maupun demam.

Sepanjang Laila berinteraksi dengan pasiennya, Sujar selalu berada di dekatnya. Dia tidak seperti biasanya yang setiap ada cela akan menyindir sang bidan, lebih banyak diam dan wajahnya sedikit pias.

Jam istirahat pun tiba, Laila menyudahi kegiatannya dan berencana pergi ke warung makan seberang jalan.

***

“Apa betul pak Lurah akan mengadakan sunatan massal lagi?” tanya seorang bapak-bapak.

“Yang aku dengar sih begitu. Katanya syukuran atas kondisi istrinya yang sudah membaik, dan Minggu depan diperbolehkan pulang.”

Sembari makan menu nasi pecel, telinga Laila mendengarkan secara saksama.

“Kali ini apa juragan Pram akan memberikan hadiah – kepada anak remaja yang terlahir di weton Jumat Kliwon?”

Sendok dan garpu terjatuh diatas piring, gemuruh suara jantung Laila terdengar kasar.

Deg.

.

.

Bersambung.

1
imau
berarti kurang lebih sdh 30 orang perawan atau perjaka yg mereka tumbal kan,
iya kah?
Liani purnafasary☺
Smoga nanti saat dlm misi menyelamatkan para korban selanjutnya, Fram brsama Laila ya. 😄
imau
ooh aku g tega 😭
tapi kalau g dibaca malah penasaran
imau
janda yg kau bilang seperti orang tak waras ini mungkin jodoh kedua mu pak duda 😌
Alif 33
seru ihhh
Liani purnafasary☺
Yaelah trnyata Fram itu gak jahat yo😂🙏maaf ya juragan, rupa nya yg jahat itu Bpk mu. 🤦‍♀️
Smoga Fram dan Laila jodoh ya. 😆
isya🌀
Ternyt mbah patmi dan juragan pram korban fitnah para reader😃 justru mereka yg berniat menolong para korban... Ayo laila kurangi ceroboh dan penakutmu atau perlu ditemani juragan pram ya😄
jekey
mak lagi lagi lagi /Hey//Hey/
Arryanti Ar
aku paling fans dah sama cerita ka cublik,bikin penasaran penuh teka teki dan serruuuu...
di tunggu kelanjutan intan paok ya ka
FiaNasa
ternyata Ida & suaminya bukan orang jahat ya
jeje kwok 12🌹
ah gara gara hujan kejebak macet pulang kerja jadi baru tau up kan,padahal udah nunggu dari pagi lihat hp udah up apa belum ini sekalinya lihat udah malam..biar lah msh tetap setia nunggu siapa tau ada lagi ..salam sayang buat mas duda ku seorang pram😘
jeje kwok 12🌹: ih jangan julid kaka nanti jodoh aku makin panjang lagi ama dia..aku suka karyamu kaka semoga makin sukses ya ,🤲 di setiap kerjaan kaka
Cublik: Jangan percaya Mas Pram ... kemarin Kakak ini, ngehujat dirimu ✌️🤣
total 2 replies
nara 🇮🇩 🇹🇼
apakah jodohnya laila pramudya ,,,
neni nuraeni
lnjut thor...aduuh lagi seru"nya malah up sikit mana pnasaran thor
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
itulah mengapa orang orang tua zaman dulu sangat merahasiakan weton kelahiran kita.
salah satunya antisipasi untuk hal seperti ini.
bahkan kita sendiri kadang tidak tahu weton kita apa,karena ditakutkan kita akan sembarangan bicara dengan orang lain.
waspada dan berhati hati itu sangat di perlukan .

tapi di zaman digital sekarang ,orang orang malah pada pamer weton kelahirannya sendiri🤣
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
haduhhh semakin seru ini kak, boleh minta lagi🤭
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: ditunggu kak, kalo gak keburu tumbang itu juga 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
Cublik: Boleh boleh boleh Kakak 😊
total 2 replies
Wanita Aries
Biadabnyaaa ehhhh 😤
Cublik: Gak ada obat 😁
total 1 replies
Kanti Mega Lesmayanti
lanjut thoooor crazy up...
aciye ciyeeeee si juragan udh kesemsem sama janda perawan
Kanti Mega Lesmayanti: wkwkw luvlcu banget bisa ngbrol dalam hati...
kapal ini harus berlayar sih ya hehe
Cublik: Sampai terpancing untuk menjawab ya Kak 😁
total 2 replies
Atieh Natalia
Laila ayo tunjukan aksimu

Thor lagi donk
Atieh Natalia: siap KA d tunggu
Cublik: Di usahakan ya Kak ❤️
total 2 replies
Mega keysya
☕☕☕☕☕kopine WIS tak kirim kanggo sangu lembur mangke ndalu Ben update maleh Yo kak author 💪🏻💪🏻💪🏻
Mega keysya: nggeh sami" selalu di tunggu update selanjutnya 🙏🏻💪🏻💪🏻
Cublik: Maturnuwun Mbak yu ❤️‍🔥
total 2 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ngeri banget cara mereka bunuh korbannya 😱😱😤😤
Cublik: Sadis bener ya Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!