Hidup bersama dengan keluarga yang tidak peduli dengan kehadirannya, kemudian memiliki seorang adik yang akhirnya meninggal dunia dan menjadi kesalahannya. Ditinggal pergi oleh orang tuanya karena dianggap pembawa sial, lalu hidup sendirian dalam rasa bersalah pada apa yang bukan menjadi kesalahannya. Hidup dengan keras hingga membuatnya lupa akan arti kebahagiaan, akankah suatu saat Cassie menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Pride, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawaran Casting
Evelin mulai menyanyi, dia memiliki suara yang sangat merdu. Makanya Cassie sangat percaya diri kalau sahabatnya itu bisa menggapai mimpinya menjadi seorang penyanyi, akan tetapi Evelin sangat tidak percaya diri.
"Permisi!" seru seseorang di kala Cassie tengah menikmati penampilan sahabatnya.
"Yah, ada perlu apa?" tanya Cassie tanpa mengalihkan pandangannya dari Evelin yang tengah tampil.
"Bisakah kita mengobrol?" tanya wanita yang menyapanya itu.
"Maaf, untuk sekarang tolong jangan ganggu fokus ku! Aku ingin fokus mendengar sahabat ku yang sedang menyanyi" ucap Cassie.
"Baiklah kalau begitu! Aku akan menunggu di samping mu sampai sahabat mu selesai menyanyi" ucap wanita itu.
~ ~ ~
"Bukankah wanita itu adalah staff dari perusahaan mu? Dia kan bertugas untuk merekrut aktor dan aktris untuk perusahaan, kemudian baru diseleksi oleh direktur" ucap Richardo.
"Mn!" sahut Jackson.
"Sepertinya dia ingin merekrut perempuan itu" ujar Richardo.
"Bisa jadi" sahut Jackson.
"Tapi perempuan yang sedang menyanyi itu juga sangat menarik, jika dia dibiarkan masuk ke perusahaan kalian. Suaranya akan menarik perhatian dari banyak orang, bagaimana menurut mu?" ujar Richardo.
"Biarkan wanita itu yang melakukan nya, lihatlah dia sudah begitu tertarik padanya juga" ucap Jackson.
. . .
"Jadi, ada perlu apa?" tanya Cassie pada wanita yang berbicara dengannya tadi.
"Saya adalah staff khusus dari sebuah perusahaan entertaiment, bertugas untuk merekrut bakat yang sangat baik bagi perusahaan. Kebetulan saat ini kami sedang membuka rekrutan, jika kamu mau menjadi aktris maka bisa datang untuk ikut casting minggu depan" ucap wanita itu.
"Aktris? Berakting yah? Itu artinya bisa meluapkan semua emosi yang ada di dalam hati sesuai dengan skenario yang ada" ucap Cassie.
"Yah! Jika tertarik, bisa datang ke alamat sini dan mendaftar di sana" ucap wanita itu.
"Jika aku punya waktu maka akan ke sana, tapi aku tidak bisa berjanji" ucap Cassie.
"Tidak masalah! Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mendengar apa yang mau ku katakan" sahut Wanita.
"Bukan apa-apa kok" sahut Cassie.
Wanita itu pun segera beranjak dari situ, dia menghampiri meja juri dan membisikan sesuatu pada salah satu juri yang ada di situ.
~ ~ ~
Akhirnya setelah menunggu selama beberapa waktu, tibalah pengumuman siapa yang akan menjadi juara.
Dan sesuai yang diharapkan, Evelin mendapatkan juara satunya. Cassie merasa senang atas pencapaian sahabatnya itu sembari berharap dia akan bisa mewujudkan impiannya, semoga lomba yang diikutinya itu menjadi batu loncatan untuknya mencapai sukses.
Evelin pun dipersilahkan untuk menyampaikan beberapa kata atas pencapaiannya itu.
"Terima kasih banyak untuk para juri yang sudah mengapresiasi suara saya, tadinya aku sangat gugup karena takut membuat kesalahan. Namun aku berhasil memenangkan lomba ini, aku sangat bahagia. Mungkin karena aku mendapat dukungan dari sahabat ku yang kali ini datang bersama ku, Cassie! Terima kasih banyak sudah mau menemani ku hari ini, awal mula aku jadi suka menyanyi karena dia. Bisa dikatakan dia adalah sumber inspirasi ku dalam menemukan apa yang ingin ku lakukan, dia selalu menjadi manusia yang pendiam dan sendu tapi begitu mendengar ku menyanyi maka dia akan terlihat bersemangat. Karena itulah aku bersumpah di dalam hati, jika bisa membuat Cassie bahagia melalui suara ku maka suatu saat aku akan menjadi penyanyi. Karena itulah aku memulai dari hal-hal yang kecil seperti mengikuti lomba ini, aku harap bisa menjadi penyanyi yang luar biasa suatu saat nanti. Yang bisa membuat sahabat ku bisa bahagia, dan juga membuat banyak orang bahagia dengan mendengar suara ku" ucap Evelin.
Mendengar pidato kemenangan sahabatnya itu, tanpa sadar Cassie menitikan air matanya. Jika diingat kembali, setiap dia merasa sedih maka Evelin akan menyanyikan nya sebuah lagu dan dia akan kembali bersemangat.
"Sepertinya hubungan mereka sangat dalam, tapi apa ada sebuah kisah yang membuat perempuan itu sampai mati-matian ingin membuat sahabatnya bahagia? Tapi jika dilihat darinya yang terus memasang ekspresi datar dan dingin, sepertinya dia sudah mengalami pengalaman yang sangat pahit dalam hidupnya" ucap Richardo.
"Kau terlalu banyak ikut campur dalam urusan orang lain" ucap Jackson dengan datar.
"Seolah-olah kau tidak peduli, padahal sedari tadi kamu terus menatapnya. Kenapa? Apa kamu jatuh cinta padanya? Pada pandangan pertama?" ujar Richardo dengan heboh.
"Diamlah!" ujar Jackson dengan kesal.
"Ku pikir selama ini kau tidak pernah berpacaran itu karena sedang menunggu sahabat masa kecil mu kembali lagi ke sini, rupanya aku salah mengira" ucap Richardo.
"Memangnya aku pernah berkata kalau aku menyukai Keisya?" ujar Jackson.
"Yah tidak pernah sih, tapi kepergiannya ke luar negeri membuat mu sangat sedih. Apa lagi selama dari kecil hingga kalian SMP selalu bersama, dan kamu juga memperlakukannya dengan baik hingga kadang aku seperti tidak terlihat" ucap Richardo.
"Aku hanya menganggapnya seperti adik ku sendiri, tidak lebih dari itu" ucap Jackson.
"Karena kehilangan adik mu, jadi kamu mencurahkan kasih sayang seorang kakak padanya? Selama ini ku pikir karena kamu menyukainya" ucap Richardo.
"Dia hanya seperti seorang adik untuk ku" ucap Jackson.
"Tapi dia menyukai mu, berkat perlakuan lembut mu padanya membuat dia jadi jatuh cinta pada mu. Kamu harus bertanggung jawab loh! Selesai kuliah, katanya dia akan kembali ke sini" ucap Richardo.
"Masih ada dua tahun lagi, itu masih lama" ucap Jackson.
"Bagaimana kalau suatu saat kamu diperhadapkan dalam pilihan yang sulit, kamu harus memilih salah satu di antara perempuan itu atau Keisya" ucap Richardo.
"Kenapa harus menjadi pilihan yang sulit? Keisya hanyalah seorang adik bagi ku" ucap Jackson.
"Hoh! Jadi bahkan meski kalian belum saling mengenal, kau sudah memilihnya. Kalau tidak salah namanya Cassie, bagaimana cara mu menjadi dekat dengannya kalau begitu?" ujar Richardo.
"Dengan mengikuti takdir" ucap Jackson dengan acuh tak acuh.
* * *
Evelin mendapatkan sebuah tawaran dari perusahan entertaiment, dia mendapat tawaran untuk ikut audisi menyanyi. Audisinya akan diadakan tiga hari kemudian, mengetahui hal itu pun membuat Evelin sangat senang.
Evelin langsung menghampiri Cassie untuk memberi tahu kabar gembira itu, sebaliknya juga Cassie memberi tahu kalau dia juga mendapat undangan untuk ikut casting untuk akting.
"Jadi, kamu mau mengikutinya? Ini adalah kesempatan yang sangat baik! Dengan kecantikan mu ini, bahkan aku yakin kamu pasti bisa berakting dengan baik karena kejeniusan mu itu" ucap Evelin.
"Eve, apa aku pantas melakukannya?" tanya Cassie dengan pelan.
"Tentu saja sangat pantas!" sahut Evelin dengan segera.
"Terima kasih sudah berkata begitu! Selamat yah sudah menjadi juara, bahkan sudah mendapatkan surat undangan ikut audisi. Aku yakin kamu pasti bisa lolos audisinya, jika punya waktu maka aku akan ikut dengan mu ke sana" ucap Cassie.
"Baiklah! Untuk merayakan kemenangan ku ini, ayo kita pergi menikmati bir kesukaan kita" ucap Evelin.
"Ayo!" sahut Cassie.
