Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Bima berjalan tanpa tau arah kemana dirinya mau membawa Klarissa, Klarissa masih tidur lalu terlintas dipikirannya dengan membawa Klarissa berputar-putar mengelilingi kota. "Gue seneng akhirnya kita bisa jalan-jalan gini, meskipun lo tidur tapi gue seneng kita bisa sedekat ini!" Gumam Bima
Jam pun bergerak tidak terasa Bima sudah membawa Klarissa berkeliling hingga malam, mata Klarissa masih belum mau membuka hingga tak sengaja Bima bertemu satria dijalan, satria mensejajarkan motornya dengan Bima "Lo masih belum pulang?" Ujar satria melihat Bima dan Klarissa masih memakai seragam
"Cewek gue ketiduran, gue nggak tau rumahnya!" Singkat Bima
Satria tertawa "Yuk... Kita bawa ke area balapan!" Tutur satria
Bima mengangguk, Bima membenarkan perkataan satria dari pada keliling kota nggak jelas lebih baik membawa Klarissa ke area balapan agar Bima bisa melihat balapan kali ini. Sesampainya diarea balapan sudah banyak yang berkumpul geng warior dan geng cobra berkumpul.
Bima mencari tempat hingga dia menemukan tempat yang tidak terlalu ramai, Bima men standar motornya tapi masih dengan memegang tangan Klarissa, Arthur anggota warior menatap Bima "Bima... Bawa cewek tuh!" Ujar Arthur
Mereka menatap bima, Morgan menyipitkan matanya "Klarissa bukan sih?" Tanya Morgan
"Kayaknya bukan deh, Klarissa udah pindahkan hari ini kesekolah barunya, masa langsung mau berhubungan dengan bima!" Tutur Geral
Banyak motor yang berdatangan karena malam ini malam minggu waktunya mereka merasakan kebebasan.
Mata Klarissa terbuka setelah mendengar kebisingan, tangannya tidak bisa digerakkan karena dipegang Bima terus "Gue dimana?"
Tanya Klarissa
Bima melepaskan tangan Klarissa lalu menoleh kearahnya "Lo udah bangun?" Tanya Bima
"Hemm... Dimana ini kok banyak orang?" Tanya Klarissa
"Maaf gue nggak tau alamat rumah lo, kita udah keliling kota berjam-jam hingga gue mutusin kesini!" Terang Bima
Klarissa melotot "Ini udah jam berapa?" Tanya Klarissa
"Masih jam 8!" Tutur Bima
"What... Gue udah tidur beberapa jam, kenapa lo nggak bangunin gue?" Tanya Klarissa
"Nggak tega gue!" Singkat Bima
"Bima... Gue kebelet!" Ujarnya tak tau malu
Bima tersenyum "Yuk gue anterin ke toilet umum, disana ada pom bensin!" Tunjuk Bima tak jauh dari tempatnya
"Lo tunggu disini, biar gue jalan sendiri... Gue bukan anak kecil kemana-mana harus dianterin!" Ujar Klarissa
"Iya... Lo berani kesana sendirian, biar gue temenin ya!" Tutur Bima
"Nggak usah!" Klarissa turun dari motornya Bima lalu berjalan lurus menatap kedepan tanpa menoleh
Sesampainya di pom bensin Klarissa langsung membuang hajatnya lalu membersihkan mukanya agar terlihat fresh, Klarissa keluar dari toilet berjalan kearah Bima berada, tapi langkah Klarissa terhenti karena ada tangan yang memegangnya, Klarissa menoleh membulatkan matanya "Morgan... Lepasin tangan lo!" Tutur Klarissa
"Sama siapa lo kesini... Lo masih pakek seragam, lo nggak pulang?" Tanya Morgan
"Ck... Lepasin tangan lo!" Teriak Klarissa
Bima bergegas turun dari motornya melihat Klarissa diganggu anak geng warior
"Lepasin tangan cewek gue!" Teriak Bima
Morgan menatap Bima "Dia cewek gue!" Tutur Morgan
"Bukan tapi MANTAN!" Tegas Klarissa
Morgan melepaskan tangan Klarissa karena banyak yang memandang kearah mereka "Udah mantan kan, sekarang dia cewek gue... Lo jangan ganggu dia lagi!" Tutur Bima
Bima menarik tangan Klarissa, menggenggam tangan Klarissa lalu membawanya kearah dimana motornya berada.
Morgan menatap Klarissa dengan bima yang berpegangan tangan "Ck... Kenapa gue nggak rela Klarissa sama bima, sebenarnya gue kenapa aneh begini... Bukannya ini yang gue mau, gue dan Klarissa tidak ada hubungan apapun, tapi kenapa gue jadi kesel gini!" Batin Morgan
Arthur menepuk pundak morgan "kenapa lo berdiri di situ, udahlah Klarissa udah move on dari lo bukannya ini yang lo mau?" Tanya Arthur
Morgan mengangguk, sedangkan bima kesal bukan main melihat tangan Morgan memegang tangan Klarissa "Morgan mantan lo beneran?" Tanya Bima
"Heemm!" Singkatnya
Klarissa memandang kearah geng warior tapi tidak menemukan kakak-kakaknya "Bima...Kita ngapain disini?" Tanya polos Klarissa
"Nonton balapan!" Singkat Bima masih kesal
Klarissa lagi-lagi menatap ke arah geng warior mencari keberadaan kakak-kakaknya
"Kemana mereka... Bukannya kalau malam minggu gini mereka selalu nongkrong, mungkin mereka sibuk dengan Kirana sekarang prioritas mereka kan Kirana bukan gue lagi!"
Batin Klarissa tersenyum getir
Bima melihat jelas wajah Klarissa di spionnya lagi tersenyum melihat kearah geng warior membuatnya semakin kesal "Kenapa lo senyum-senyum sendiri, lo seneng bertemu dengan mantan lo?" Tanya Bima kesal
Klarissa menggelengkan kepalanya "Nggak... Gue benci dia, ayo anterin gue pulang... Telinga gue sakit mendengar suara bising kek gini!" Tutur Klarissa
Bima mengangguk "Ayo.... nggak rela gue kalau lo dan mantan lo saling memandang kek gini, gue cemburu!" Terang Bima
Klarissa tertawa "Lo lucu, kita baru kenal lo malah cemburu!" Klarissa terkekeh
Bima melajukan motornya "Pegangan Klarissa... Gue mau ngebut!" Tutur Bima
Klarissa melingkarkan tangannya ke perut bima, bima tersenyum melihat tangan Klarissa kembali melingkarkan tangannya di perutnya, Bima sengaja memelankan motornya saat dihadapan geng warior, Bima tersenyum menoleh kearah Morgan. Sementara Morgan dan geng warior lainnya tidak percaya jika cewek yang dulunya cinta mati sama Morgan malah berhubungan dengan cowok ketua geng motor Tiger.
Geral membulatkan matanya "Jadi dia beneran cewek bima, gila tuh Klarissa sekali move on langsung sama ketua geng Tiger!" Ujarnya
Morgan mengepalkan tangannya "Brengsek!" Gumamnya
Sedangkan Klarissa dan Bima "Lo mau makan dulu nggak?" Tanya Bima
"Boleh... Gue udah lapar!" Tutur Klarissa
Bima tersenyum merasa Klarissa tidak canggung dengannya "Mau makan dimana?"
Tanya Bima
"Terserah lo saja, gue ngikut!" Terang
"Tapi gue nggak tau lo suka sama makanan apa!" Tutur Bima
"Gue suka semuanya yang penting bisa dimakan, gue nggak pemilih!" Jawab Klarissa
Bima tersenyum lalu membawa Klarissa ke resto agak mahal "Kita makan disini?" Tanya Klarissa
"Iya lo nggak suka, apa kita cari resto yang lebih dari ini?" Tanya Bima
"Jangan... Nggak usah, kenapa kita nggak makan dipinggir jalan saja?" Tanya Klarissa yang berjalan beriringan dengan Bima
"Gue nggak suka cewek gue makan ditempat receh, gue mampu kasih makan lo dimanapun lo mau!" Tutur Bima
Klarissa tertawa "Sama duit orang tua kok bangga sih!" Ujarnya
Mereka memasuki resto, Bima memesan banyak makanan "Bima... Lo pesen banyak kita cuman makan berdua, lo mampu menghabiskan semuanya?" Tanya Klarissa
Bima tersenyum "Katanya lo suka sama semua makanan jadi gue pesen semua, kalau kata lo gue bangga karena duit orang tua gue lo salah orang Klarissa, gue kerja gue punya duit sendiri!" Tutur Bima
Klarissa menatap Bima "Lo kerja... Hahaha palingan lo menang taruhan balapan kan?" Klarissa terkekeh
"Ck... Lo nggak cocok jadi peramal, tebakkan lo meleset!" Ujar Bima
Tiba-tiba makanannya datang, mata Klarissa melotot karena semeja penuh dengan makanan "Ck... Lo terlalu berlebihan Bima, mas tolong yang ini... Ini... Ini... Ini... Ini... Dibungkus!" Tutur Klarissa
Mata Bima melotot "Nggak usah mas, Klarissa lo jangan malu-maluin, gue sanggup beli kayak gini lagi kalau lo mau bawa pulang!"
Tutur Bima
"Ck... jangan ngeyel, gue tau lo kaya raya mungkin lo anak Sultan tapi membuang makanan kayak gini sayang Bima, lihatlah diluar sana masih banyak orang-orang yang masih kelaparan, gue nggak minta dibawa pulang tapi makanan ini mau gue kasih sama orang yang membutuhkan, gue mohon lo izinin gue!" Tutur Klarissa
Bima mengangguk "Gue bangga sama pemikiran lo Klarissa, bungkus mas!" Tutur Bima
Klarissa tersenyum karena Bima menuruti perkataannya, mereka makan dengan lahap tapi bukan bima sih yang lahap makan tapi Klarissa, Klarissa memang membuang jauh sifatnya yang pemalu, nggak enakan ke orang, dia lebih memilih jadi dirinya sendiri.