Alana, Rekha, Chyntia, Aurora, Tiara, Salsa, Shea, 7 orang gadis cantik yang harus berhadapan dengan 7 orang kating mereka yang sangat terkenal di kampus.
Jay, Jake, Owen, Gerry, Niko, Satria, Dewa, kating yang paling terkenal di semua kalangan mahasiswa, hingga membuat mereka menjadi wajah kampus untuk mewakili kampus dalam beberapa kegiatan terpaksa berhadapan dengan 7 orang mahasiswi baru yang ternyata cukup membuat mereka kewalahan dengan segala jawabannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 06
"Hah? sumpah demi apa, Lo di bilang capek ke tuh kating?" tanya Shea dengan nada yang terdengar nyaring.
Sangking nyaringnya, teman-temannya sampai menutup telinga mereka, cara mendengar suara Shea yang sangat nyaring itu.
"Heh! gue tahu ya, bapak lu tuh produser terkenal. Tapi, bukan berarti Lo bisa ngomong teriak-teriak kayak gini, dong! Yang bener aje!" seru Salsa yang terlihat mengelus telinganya.
"Hehehe, maaf dong. Lagian serius amat tuh kating. Mana mukanya genteng, sih menurut gue. Pasti menurut kalian juga kan? But, sikapnya itu Loh yang buat gue berrrrrrrrasa di kutub." imbuhnya lagi.
Shea memang paling jago untuk menghidupkan suasana. Sementara yang menjadi bahan topik utama pembicaraan mereka saat ini, terlihat biasa saja. Bahkan dia sama sekali tidak ingin menanggapi ocehan teman-temannya itu.
"Re, kita lagi bahas Lo tau nggak. Respon kek, dikit." timpal Tiara ketika melihat Rekha yang terlihat begitu santai dengan kehidupannya, tanpa merasa terbuka nih sedikitpun.
Sedangkan Rekha, dia hanya menatap sekilas pada teman-temannya, lalu kembali fokus pada ponselnya saat ini. Dia terlihat sama sekali tidak berminat dengan pembicaraan tidak penting ini. Apalagi mereka membahas tentang kating yang menurutnya menyebalkan itu.
"Astaga, salah apa gue? gini banget punya temen yang dinginnya bisa ngalahin puncak gunung Fuji." sahur Tiara lagi.
Mereka terus bicara ke sana kemari, sampai di mana ada kating yang terlihat menatap ke arah mereka saat ini.
"Girls, ini perasaan gue aja apa memang beneran ya?" bisik Shea yang menyadari satu hal, jika sejak tadi apa yang mereka bicarakan saat ini diperhatikan oleh seseorang.
"Ha, kenapa tuh? Ada apaan?" tanya Chyntia penasaran.
"Kayaknya ada yang ngeliatin ke arah kita deh."
"What? Sapose?" tanya Chyntia dengan heboh.
"Arah jam 3 sore." bisik Shea hingga membuat ke 5 gadis itu melihat ke arah jam 3 sore, persis seperti apa yang Shea jelaskan tadi.
Yapz, mereka benar-benar menemukan sosok laki-laki yang kemungkinan besar memperhatikan mereka sejak tadi.
Hanya 5 orang, karena Rekha dan Alana sama sekali tidak berminat untuk hal itu.
"Syump, gue liat dan kayaknya kating itu ngeliatin Alana deh? Iya gak sih?" tanya Rora yang memang memiliki indra keenam karena perasaannya memang sangat sensitif.
"He, iya deh?" mereka turut membenarkan apa yang Rora katakan.
"Inces, liat dong nces. Ada kating yang ngeliatin Lo aja tuh dari tadi." goda Salsa dengan gaya centilnya yang selalu memanggil Alana dengan sebutan inces.
"Al, liatin tuh katingnya ngeliatin elo aja dari tadi." timpal Shea.
"Terus gue harus apa? Masak iya gue senyum terus bilang, Hay kak? Nama aku Alana, aku anaknya mami dan papi aku loh. Oh ya, aku juga model terkenal di agency maminya Chyntia nih, kenalan yuk, gitu?" ujar Alana dengan malas, sampai di mana tiba-tiba saja mereka diam saat Alana selesai bicara begitu.
"Hah, basi!" sambungnya dengan ketus, sampai tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mendekatinya dan mengulurkan tangannya tepat di depan Alana.
"Hay, Princess, Alana. Aku Jake, boleh kenalan gak?"
uhuk!
Alana tersedak jus jeruknya sendiri ketika melihat siapa yang ada di depannya saat ini.
"Eh, girl gue mau pipis nih, ikut gak?" tanya Tiara yang mencoba mengalihkan perhatian keduanya, dan mencoba memberikan ruang untuk Alana dan kating yang baru mereka ketahui namanya.
"Gue mau beli lemper ayam, nitip gak?" timpal Chyntia.
"Nah, ikut." sahut Salsa sambil menarik tangan Rekha dan di ikuti oleh Aurora juga.
"Kalian mau kemana?" tanya Alana panik karena dia tau, maksud dan tujuan teman-temannya meninggalkan dia sendirian di sini bersama dengan Jake.
"Girls?!" panggil Alana yang bermaksud hendak menyusul teman-temannya.
Namun, dengan cepat Jake menghalangi langkah Alana untuk pergi.
"Sorry?" ucap Alana yang merasa tidak nyaman dengan hal ini.
"Mau kemana?" tanya Jake penasaran.
"Kak, plis. Aku mau kuliah di sini, jadi jangan buat kejadian kayak kemaren terulang lagi. So plis, jangan buat kamu makin di benci orang-orang karena aksi kakak sekarang." ucap Alana dengan sopan.
Suaranya benar-benar lembut hingga membuat Jake tersenyum. Tidak salah jika sejak pertama bertemu dia sudah jatuh hati dengan gadis cantik ini.
***
np ft gk bs di bk
next my