Bagaimana kisahnya jika seorang pria yang paling di takuti dan paling di segani oleh orang-orang sekarang harus berurusan dengan seorang bayi mungil berjenis kelamin perempuan yang ada di depan rumahnya.
bayi yang di tinggalkan disana bersama dengan keranjang bayi dan beberapa keperluan nya.
"Apa ini lelucon?" tanya Xander tidak percaya.
"Siapa yang berani meletakkan bayi di depan rumahku?" Xander mengangkat bayi mungil tersebut dengan hawa membunuh yang begitu kental.
"Percaya atau tidak aku akan menghabisinya,"
________
5 tahun kemudian...
"Papa! apa yang kau lakukan?" teriak Kelly.
"Memberi pelajaran pada orang yang berani membuatmu menangis," ucap Xander.
"Tidak ada yang boleh mengganggu putriku,"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sofy adisty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 21.
Kelly sibuk menatap kesana kemari saat dirinya tengah di gendong oleh Xander menuju sebuah tempat mewah yang lumayan jauh dari tempat tinggal Xander. Butuh dua jam perjalanan untuk sampai disini.
"Pa, kita pelgi temana?" tanya Kelly bingung. Kelly yang sudah berusia tiga tahun sekarang sudah bisa berbicara dengan lancar namun tetap saja ia berbicara terdengar begitu lucu.
"Coba tebak," ucap Xander. Kelly tampak memikir dengan keras, wajah serius nya yang tampak menggemaskan di mata Xander.
Kelly menggelengkan kepalanya. "Tiddak tau papa," balasnya.
Xander menyunggingkan senyumnya. "Kau akan tau nanti," ucapnya.
Mereka pun terus menyusuri lobby utama dengan belasan bodyguard di belakangnya, Altar pun ada di belakang Kelly dan Xander.
Kelly menatap kagum melihat dekorasi yang begitu mewah, ia menoleh kesana kemari dengan begitu semangat. Apa ada pesta disini?
Xander akhirnya sampai di depan pintu yang begitu besar, ia menghentikan langkahnya. Xander menatap Zein yang sudah menunggu dirinya datang.
"Apa kau yakin?" tanya Zein khawatir. "Aku khawatir ini akan menjadi masalah untuk Kelly nanti. Apalagi dia sekarang baru berusia tiga tahun! Kau berkata akan mempublishnya umur lima tahun," sambungnya.
Xander menatap Kelly yang sibuk memandangi hiasan yang begitu mewah di hadapannya.
Xander mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ayo masuk! Jangan khawatirkan itu,"
...∆∆∆...
Pintu terbuka dengan lebar, banyak sekali flash kamera yang menyala bertubi-tubi teryata banyak wartawan ada di dalamnya. Xander menutupi mata Kelly dengan tangannya untuk menghalangi cahaya kamera yang masuk.
"Berhenti mengambil gambar! Atau aku pecahkan kamera kalian satu persatu?!" ancam Xander membuat para wartawan langsung menghentikan kamera mereka untuk memotret.
Xander melangkah masuk dengan Altar dan yang lain berjalan di sisinya sambil menatap seluruh orang yang ada di dalam ruangan.
"Papa, lamai cekali," bisik Kelly.
"Kau suka?" tanya Xander.
Kelly menatap bingung. "Ciapa yang belpesta?" tanyanya heran.
Xander tersenyum tipis. "Menurutmu?" tanyanya kepada Kelly.
Kelly menggelengkan kepalanya bingung. "Tiddak tawu," balasnya.
Xander tertawa kecil, ia menyentil kening Kelly dengan pelan. "Apa aku bisa memulainya?" tanyanya pada Zein.
Zein menganggukkan kepalanya. "Harap para tamu undangan duduk di tempat yang sudah di siapkan," ucapnya pada tamu yang ada di dalam ruangan.
Xander duduk di kursi yang terlihat begitu mencolok sambil memangku Kelly yang terlihat bingung. Xander menyeringai menatap para tamu undangan di depannya.
"Jadi bagaimana undangan pesta ulang tahunku?"
...∆∆∆...
Xander menatap bosan saat melihat acara pesta ulang tahunnya yang begitu mewah. Ini karena orang tuanya, jika saja mereka tidak mengundang orang orang besar untuk datang, ia tidak akan datang untuk bertatap muka dengan para wajah munafik. Apalagi Kelly masih begitu rentan
"Tuan Savillion. Siapa anak kecil yang ada di pangkuanmu?" tanya seseorang sambil menatap Kelly.
Xander menatap Zein yang tengah menatapnya khawatir. Ia tersenyum begitu tipis, lalu menganggukkan kepalanya.
"Anakku," balas singkat Xander membuat suasana di ruangan mendadak senyap. Mereka semua langsung memfokuskan pandangan mereka pada Kelly.
"Anakmu?" tanya orang itu lagi.
Xander terkekeh pelan sambil mengusap rambut Kelly dengan pelan walaupun Kelly hanya diam dan menatap bingung sekelilingnya.
"Apa kalian baru kali ini melihat anak kecil?" Xander menatap remeh.
"Aku akan memperkenalkan nya di acara ini. Karena kalian semua datang, perkenalkan anakku Kelly De Savillion," ucap Xander sambil mengusap pipi Kelly. "Dia adalah putriku,"
Suasana di dalam ruangan mendadak heboh mengetahui jika Xander memiliki seorang anak, bahkan tidak pernah ia publish. Kenapa baru hari ini Xander mempublish Kelly? Xander memiliki alasan tersendiri kenapa ia memilih untuk menunjukkan kepada publik jika Kelly adalah anaknya. Ada yang harus ia bongkar disini, katakan lah ia memancing seseorang menggunakan anak kecil tapi Xander tidak ada pilihan lain.
"Dan Kelly adalah anakku satu satunya. Dia yang akan mewarisi Savillion," ucap Xander kembali membuat heboh sekeliling nya. Dia harus memancing lagi dengan berita yang menghebohkan.
"Woahhh!" teriakan seisi ruangan.
...∆∆∆...
...TBC...
sama sajaaalah
semangat🤗🤗🤗