Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERHATIAN KECIL
Lucas mencari keberadaan gadis itu, ternyata dia masih bersembunyi di dalam kamar. “Kenapa nggak lo usir aja dia?”
“A–aku takut mas.” Kyara refleks menundukkan pandangannya, tak sanggup menatap balik wajah Lucas.
Lucas bersandar di tembok samping kamar Kyara dengan melipat kedua tangannya. “Kalau lo takut tinggal panggil petugas keamanan. Gitu aja kok repot banget sih, pekerjaan gue jadi tertunda ngurusin masalah gak penting kayak gini!”
“Iya, Mas. Maaf.” Kyara semakin menundukkan pandangannya.
“Oh ya, bagaimana dia bisa masuk ke dalam sini? Lo bukain pintu?” Lucas heran sebab wanita itu tak pernah ia ajak masuk ke dalam apartemen miliknya.
Gadis itu menatap Lucas dengan wajah datar. “Aku juga nggak tau, Mas. saat aku keluar dari kamar tadi tiba-tiba dia sudah ada di sini, aku sempat melihat dia masuk ke dalam kamar kamu, Mas.”
“Kamar gue? Lo liat apa aja yang dilakukan wanita jalang itu?” Lucas menatap intens wajah Kyara.
Kyara menggeleng ringan. “Aku lihat wanita itu sudah berada di dalam rumah ini, sebab tadi aku habis mandi rencananya aku mau menonton televisi eh ternyata ada dia berdiri di depan pintu kamarmu.”
Lucas berlari masuk ke dalam kamarnya, ia mengecek setiap sudut kamarnya. Tak lupa ia melihat cctv yang terpasang di kamarnya, sialnya cctv di pintu utama rusak.
“Aagh! … Sit!”
Pria itu langsung menghubungi jasa tukang cctv langganannya. Agar segera diperbaiki. “Halo, Pak. Perbaiki cctv di pintu masuk.” Ia keluar menemui kembali Kyara yang kini sudah berada di ruang televisi.
“Gue akan kembali ke kantor, kunci double saja dari dalam. Jangan biarkan siapapun masuk ke dalam sini kecuali orang-orang terdekat saja.” Kyara hanya memberikan anggukan kecil.
“Nomor ponsel lo mana? Biar gue simpen.” Lucas menyodorkan ponsel keluaran terbaru.
Wajah Kyara terlihat menunduk pancaran kedua matanya sendu, ia terdiam sesaat memandang kedua kakinya yang berada di lantai.
Lucas mengerutkan keningnya, wanita itu tak menjawab pertanyaannya melainkan hanya diam. “Hei, hello?” pria itu melambaikan tangan tepat di wajah Kyara.
“Woi! Kalau orang ngajak bicara itu dijawab! Berikan nomor ponsel lo cepat.” Gadis itu terperanjat sadar dari lamunannya.
“Eh, iya mas. Ponsel aku rusak, saat wanita itu menculik aku kemarin ia membanting ponselku sampai hancur tak bersisa.” Kini mata gadis itu tampak berembun. “Padahal di dalam ponsel itu terdapat nomor orang tuaku dan banyak foto-fotoku bersama keluargaku.” Air matanya berhasil runtuh ia menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Lucas menatap ke samping dan membuang napas kasar. “Nanti malam kita cari ponsel baru, gak usah nangis. Gue benci liat wanita menangis apalagi di deket gue!” Dengan cepat gadis itu menghapus jejak air mata yang masih tertinggal.
Detik di jam tangannya terus berlari, mengingatkan bahwa kewajibannya belum selesai. Pria itu harus kembali ke kantor. “Gue pergi sekarang.” Di beri anggukan oleh Kyara.
*
*
*
Sebenarnya tadi saat sebelum ia masuk ke dalam Apartemen, wanita itu menyuruh anak buahnya memutuskan kabel CCTV yang berada di pintu utama.
“Baron, putus kabel CCTV itu sekarang!” dari sambungan telepon ia memerintah anak buahnya.
Dari balik pintu mobil yang buka, wanita itu muncul dengan kacamata hitam yang bertengger rapi di batang hidungnya yang mancung, langkah besar dengan aura angkuh ia memasuki area Apartemen itu.
Sarah mengingat kejadian tadi sebelum ia menerobos masuk. Namun kini usahanya untuk mendekati Lucas gagal total. Ia tak khawatir sebab cardlock milik Lucas masih berada di tangannya. “Gapapa sayang kali ini aku gagal, masih ada kesempatan lain sampai kamu jatuh kembali kedalam pelukanku.” Sarah melajukan mobilnya menjauh dari Apartemen mapi hilang di ujung jalan.
Wanita itu keluar dari gedung dengan sepatu haknya berdetak cepat di atas aspal saat ia menuju mobil nya. Wanita itu terlihat sangat tidak terima atas perlakuan yang Lucas berikan padanya. Saat sudah berada di dalam mobil ia membuang tas yang ia pegang dengan begitu kasar.
Dengan napas memburu, tatapan tajam kedepan dengan rahang yang mengatup kuat. Karena rencananya kali ini tak berjalan dengan lancar. “Ck! Kali ini kau sudah berani menolak ku Lucas! Lihat saja apa yang akan aku lakukan selanjutnya.” Wanita itu menyipitkan mata dengan sedikit seringaian di wajahnya.
*
*
*
Kini jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Kyara telah mengenakan dress simpel duduk di ruang televisi sembari menunggu Lucas pulang. Ia tak diperbolehkan masak sebab malam ini ia akan pergi bersama suaminya.
“kenapa wanita jahat itu bisa masuk ke dalam sini ya?” Kyara mencoba menebak, ia teringat kartu akses Apartemennya yang hilang pas kejadian penculikan itu. “Apa jangan-jangan.”
“Jangan-jangan apa?” Lucas mengulang ucapan Kyara dengan wajah heran. “Kau sedang berbicara pada siapa?”
Belum sempat berkata apa-apa, Lucas sudah lebih dulu melangkah masuk membuat gadis itu terkejut. “Mas!”
“Apaan sih lo, kayak ngeliat setan aja!” Lucas kembali bertanya. “Lo tadi bilang jangan-jangan, jangan-jangan apa?”
Kyara belum bisa memberi tahu Lucas tentang tebakannya bahwa Sarah lah yang mengambil kunci Apartemen itu. “Oh, gapapa mas.”
“Gue mau mandi dulu, setelah itu kita baru pergi.” Lucas berlalu menghilang di balik pintu kamarnya.
“Huft! Untung saja tidak keceplosan, tapi apa mungkin kartu itu di wanita jahat tadi? Secara tadi tiba-tiba dia bisa masuk ke dalam sini, cowok tengil itu juga bilang kalau kartunya cuma dua.”
Pikirannya kacau, gadis itu tak bisa berhenti memutar ulang kejadian hari ini di kepalanya. Membuat kepalanya sedikit berdenyut. Saat Kyara memijit pelipisnya Lucas keluar dari kamar mengenakan kemeja linen berwarna abu senada dengan dress yang dipakai Kyara, celana chino krem dan jam tangan mahal melingkar di pergelangan tangannya. Meski tanpa jas, aura CEO tetap memancar dari postur tubuh dan sikapnya. (Kalian bayangin aja seganteng apa dia😍)
“Yuk,” ajak Lucas. Kyara terpaku dengan penampilannya.
Kurang lebih satu jam mereka telah tiba di Mall terbesar yang berada di pusat kota Jakarta. Maklum Kyara hanya gadis kampung yang tak pernah datang ke tempat-tempat seperti ini, ini kali pertamanya ia menginjakkan kaki ke dalam Mall.
“Waw.” Kyara merasa takjub keindahan di depan matanya.
“Ayo kita ke lantai 5 untuk mencari ponsel untuk lo.” Kyara hanya membututi di belakang Lucas sebab ia merasa minder berjalan bersama pria tampan, tak dipungkiri bahwa wajah gadis itu juga sangat lah cantik.
Kini mereka telah berada di depan toko ponsel ternama, pegawai disana sudah sangat hafal pada pria itu tak heran ia adalah seorang CEO yang sudah terkenal dimana-mana namanya, bahkan setengah saham Mall ini adalah miliknya.
“Pilih saja mana yang kau mau.” Lucas duduk di sofa yang telah tersedia di sudut tokoh itu.
***
Bersambung.
Jangan lupa like, comment vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ❤️
Salam dari Bunga Aster ❤️
