NovelToon NovelToon
Lihat Aku Sekali Saja

Lihat Aku Sekali Saja

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga / Trauma masa lalu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rere seorang Gadis yang berasal dari keluarga Sederhana dan cukup tapi takdir berpihak kepadanya, dia Yang anak kandung diperlakukan seolah dirinya orang lain, sedangkan orang yang seharusnya tidak menggantikan tempatnya menjadi kesayangan semua keluarganya.

Bagaimanakah kisah hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagian yang dia cari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Kehidupan Rere terasa lebih ringan dibandingkan saat dia berada dirumah orangtua kandungnya, dia kini berada ditempat kerja dengan perasaan senang luar biasa, dia bisa bebas bangun jam berapapun yang dia mau.

"Cerah amat itu muka". Sindir temannya bernama Laras.

"Iya dong, aku sudah bebas dari semua tekanan yang ada didalam rumah, sekarang aku kos dekat dari kantor". Rere menatap temannya itu dengan senyum sumringah.

" Oh iya Re, kemaren kakakmu si Adam datang kesini untuk mencari kamu, seperti orang marah-marah, kamu tahu kenapa?? ". Laras menatap sahabatnya dengan penuh tuntutan.

"Paling juga si anak manja mengadu karena karena aku tampar, biarin saja, bodoh amat aku". Ucapnya mengangkat bahunya acuh.

"Iya sih, aku heran aja gitu, kamu yang anak kandung tidak dibela seperti, tapi Marsya yang anak angkat malah seperti ratu". Laras menggelengkan kepalanya karena tidak mengerti jalan pikiran keluarga Rere.

"Ya biarin sajalah, yuk kita masuk kerja lagi, biarkan saja mereka bertingkah seperti apa bodo amat". Rere menggandeng sahabatnya masuk kedalam ruangan tempat kerja mereka bersama.

Bertahun-tahun menjadi teman membuat mereka akrab, bahkan Laras sangat tahu bagaimana permasalahan keluarga Rere selama ini.

Saat mereka baru berada di ruangan mereka, telpon dihadapan mereka berdering.

"Hallo, ada yang bisa saya bantu?? ". Rere mengangkat telpon itu dengan ramah.

"Nona Renata keruangan saya sekarang, tolong ajak nona Laras sekarang juga!! ". Sahut orang dari seberang yang merupakan bos mereka.

"Baik pak". Ucapnya dengan pelan.

Rere mengalihkan pandangan nya pada sahabatnya itu, Laras langsung menoleh begitu Rere memperhatikan nya.

"Kenapa Re, ada masalah?? ". Laras mengkerut kan keningnya melihat ekspresi Rere yang aneh.

"Kita dipanggil bos ke ruangannya sekarang, seperti nya kita akan ada sidak dadakan lagi". Ucapnya dengan helaan nafas berat.

"Yey". Girang Laras tiba-tiba.

Renata menatap sahabatnya itu dengan tatapan tidak percaya, bisa-bisanya dia bahagia seperti itu padahal mereka ada sidak dadakan.

"Kok kamu kayak senang banget?? ". Rere menyipitkan matanya memandang sahabatnya dengan tatapan aneh.

"Rere, kamu ini aneh banget, apa kamu tidak ingat jika kita sidak dadakan seperti ini, kita akan lembur dan gaji lemburnya itu lebih lumayan dari lembur biasanya, memang kamu tak mau uangnya?? ". Laras menatap sahabatnya itu dengan senyuman lebar.

Rere menatap sahabatnya itu dengan kening mengkerut, mungkin karena selama ini terlalu sering lembur, sampai dia tidak ingat membedakan mana lembur dengan uang banyak dan sedikit, baginya yang penting lembur.

"Iya sih, beruntungnya hari ini lemburanku masuk semua, sekalian gaji, oh iya besok hari sabtu pulang kerja kita jalan yuk, lumayan aku lembur sebulan full". Rere langsung tersenyum lebar mengingatnya.

"Nah gitu dong, loh kan pengen nabung tuh beli rumah, harus semangat lembur tapi jangan terlalu maksain diri, toh kamu juga tak harus berbagi lagi dengan keluargamu kan".

Rere mengangguk kemudian jalan bersama menuju ruangan sang bos untuk memenuhi panggilan.

"Kalian pasti tahu kenapa saya memanggil kalian kesini". Sang Bos bernama Arthur itu menatap keduanya dengan tajam.

"Tahu pak, seperti biasa, selain laporan kami, bapak akan memanggil kami jika kamu akan melakukan sidak dadakan di beberapa kantor cabang". Laras tersenyum lebar menatap sang bos yang kini menggelengkan kepalanya melihat tingkah laras sedangkan Rere hanya terkekeh pelan melihat tingkah random sahabatnya.

"Baiklah jika kalian sudah tahu, kalian ikut saya untuk sidak, atau kalian berdua naik mobil atau motor?? ". Tanyanya lagi.

"Kami naik motor saja pak supaya cepat, kami juga tidak langsung bersama bapak karena kami akan melakukan sidak dalam bentuk lain, tidak apa kan pak?? ". Rere menatap serius bosnya itu.

"Baiklah, beritahukan saya apa yang kalian dapat, jangan lupa temukan dan rekam buktinya kalo anak berdua mengerti?? ". Arthur menatap keduanya dengan senyum tipis.

Kedua karyawannya ini memang selalu ahli dalam sidak-menyidak, itu sebabnya dia selalu mengikutkan mereka jika mendapatkan laporan yang tidak beres.

"Baiklah, lakukan yang harus kalian lakukan, sebelum kalian pergi, kalian bisa baca laporan ini sejam lagi kita berangkat, kalian mengerti!! ". Arthur menyerahkan laporan yang menurutnya janggal itu kepada kedua pekerja nya itu.

Laras dan Rere langsung membuka laporan itu dan melihatnya, mereka langsung fokus pada laporan itu tanpa memperdulikan sang bos menatap mereka dengan senyum tipis melihat tingkah mereka.

"Karyawan yang sangat bisa diandalkan". Ucap Arthur dalam hati.

"Kalian bisa membawanya ke ruangan kalian sekalian bersiap untuk aktivitas kita nanti, nanti saya akan keluar dan langsung menuju ruangan kalian saat akan pergi".

Mereka berdua menutup laporan itu dan langsung keluar dari ruangan itu begitu saja dan asyik melihat laporan itu sekilas, mereka memang selalu seperti itu jika diberi laporan janggal.

Sesampainya di ruangan mereka, mereka langsung mempersiapkan barang yang akan mereka bawah untuk sidak hari ini.

"Ini laporan produksi Re, bukannya abang kamu yah bagian produksi ini?? ". Laras menatap sahabatnya dengan tidak enak.

"Kamu benar Ras, jika dia terlibat dalam laporan janggal ini, berarti dia bermain curang pada perusahaan selama ini". Rere langsung memijit pelipisnya.

Bagaimana mungkin kakaknya itu melakukan hal keterlaluan selama ini, jika terbukti, dia bukan hanya akan dipecat tapi juga akan masuk penjara.

Benar Aska bekerja di perusahaan tempat yang sama dengan Rere bekerja, hanya saja divisi mereka sangat berbeda dan juga berbeda kantor Sedangkan Rafa bekerja di perusahaan manufaktur dan Adam bekerja di Bank.

"Biarkan saja Re, jika dia bersalah, maka pak Arthur sendiri yang akan membuat keputusan, kita harus melakukan yang terbaik, toh kita tidak membawa nama pribadi tapi membawa nama perusahaan".

Keduanya kembali membaca laporan itu, memang laporannya sangat janggal, bisa dipastikan jika mereka melakukan kecurangan.

"Kalian sudah membaca semuanya??, sekarang kita pergi". Ajak Arthur begitu sampai dihadapan mereka

"Saya tahu dia adalah kakak kamu, tapi kamu harus melakukannya, ingat perusahaan tetap membutuhkan kredibilitas kalian sebagai pekerja tanpa melibatkan urusan keluarga, kalian mengerti??".

Keduanya mengangguk dan mengikuti bos mereka keluar dari perusahaan.

Rere dan Juga Laras langsung menggunakan motor Rere untuk perusahaan cabang bagian produksi tempat dimana sang kakak bekerja.

Setelah sampai disana, Rere dan Laras langsung mengganti pakaian mereka dengan Tim produksi, mereka langsung masuk dengan menggunakan identitas karyawan yang tidak masuk hari ini agar bisa memulai misinya.

Mereka melakukan sidak tersendiri, Rere dan Laras yang memakai kamera tersembunyi di bajunya langsung menyalakannya dan membuat mode rekam begitu dia masuk ke ruang produksi.

"Ada yang tidak beres disini Ras". Ucapnya pelan kepada sahabatnya itu.

1
Riska Ananda
novel terfav
Aisyah Putri Angel
jgn2 Marsya anak hasil selingkuh pak Rauff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!