NovelToon NovelToon
KEKUATAN 9 BATU BINTANG

KEKUATAN 9 BATU BINTANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sunardy Pemalang

***

Thantana sangat terkejut. Ketika tiba tiba sembilan batu yang berada di telapak tangan kanannya, satu persatu menerobos masuk ke dalam tubuhnya. Melalui lengannya, seperti cahaya menembus kaca dan terhenti ketika sudah berada di dalam tubuh Thantana.

Proses ini sungguh sangat menyakitkan baginya. Hingga, sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, Thantana mengibas ibaskan lengan kanannya, sembari tangan satunya lagi mencoba menarik sisa sisa batu yang mesih melekat pada telapak tangannya itu. Namun, semakin ia menariknya, rasa sakit itu semakin menjadi jadi. Dan di titik batu ke sembilan yang menerobos masuk, pada akhirnya Thantana jatuh tak sadarkan diri kembali...?

**kita lanjut dari bab satu yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunardy Pemalang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEBUAH KABAR YANG MENGEJUTKAN

Kita tinggalkan dulu Thantana dan Urvashi yang keluar dari Alam para peri, juga orang orang berkekuatan Batu hitam yang mulai bergerak dan Pangeran Zyandru beserta teman temannya yang menunggu Thantana di Kota Lupta Adripada.

Kita kembali ke Kerajaan Agraanila. Di mana pada saat itu Raja Daegal sudah selesai rapat dengan pejabat pejabat penting di kerajaan itu, yang membicarakan mengenai pengumpulan orang orang dengan kekuatan Batu Navavarna, dan juga mengenai cara memberi keamanan terhadap masyarakat di wilayah kekuasaan Kerajaan Agraanila.

Pada akhirnya Raja Daegal memutuskan. Mengirim/mengutus beberapa Prajurit untuk membuat pos pos di Desa Desa dan Kota yang berada di bawah kekuasaannya. Guna tempat berjaga dan berpatroli bagi Prajurit prajurit yang bertugas di daerah tersebut.

Hal tersebut beliau lakukan, sehubungan dengan seringnya muncul Makhluk hitam yang meresahkan warga Desa dan Kota. Sekaligus untuk berjaga dan berwaspada, jika terjadi penyerangan mendadak dari orang orang berkekuatan Batu hitam itu.

Sedangkan masalah mencari orang orang dengan kekuatan Batu Navavarna, beliau tetap mempercayakan hal itu terhadap Thantana dan teman temannya.

Raja Daegal saat ini, benar benar memperhitungkan segala hal dan mempersiapkan segala sesuatu yang bakal berguna jika hari penentuan itu tiba.

Kerajaan Agraanila yang biasanya tenang dan damai, mulai saat ini terlihat sangat sibuk. Semua ponggawa ponggawa kerajaan sibuk dengan tugasnya masing masing yang telah di titahkan oleh Raja Daegal. Panglima Rashau sampai memberi latihan extra terhadap prajurit prajuritnya. Seolah akan terjadi peperangan besar esok hari.

Tidak ada yang membantah, semua prajurit prajurit itu patuh, meski dalam pikiran mereka bertanya tanya. "Ada apa sebenarnya? Kenapa Kerajaan yang tenang dan damai ini memberikan pelatihan extra terhadap prajuritnya. Apa sebenarnya yang Raja mereka sedang rencanakan?" Begitulah kira kira pemikiran pemikiran yang muncul di antara mereka.

Waktu terus berlalu. Saat ini Raja Daegal sedang memanggil Panglima Rashau untuk menghadapnya di dalam Aula kerajaan.

Dan setelah Panglima Rashaun sudah menghadap, Raja Daegal kemudian memulai pembicaraannya.

"Rashaun...! Bagaimana perkembangan prajurit prajuritmu yang ku perintahkan untuk bertugas di Desa Desa!" Ucap Raja Daegal terhadap panglima Rashau yang berada di hadapannya.

"Ampun Raja...! Sampai saat ini semua berjalan dengan lancar. Dan sampai saat ini tidak ada laporan adanya hal hal yang mencurigakan, Tuan Raja?" Jawab panglima Rashaun, menjelaskan.

"Baguslah...! Tapi tetap, semua tidak boleh ada yang lengah Rashaun. Semua harus tetap berwaspada, jangan sampai terjadi hal yang buruk menimpa warga warga Desa itu?" Kata Raja Daegal lagi.

Panglima Rashaun hanya menganggukkan kepalanya sambil tertunduk.

"Satu hal lagi Rashaun! Apakah paman berjubah itu sudah kamu tangkap?" Kata Raja Daegal terhadap panglima Rashaun, dan membuat panglima Raushaun ini sedikit terkejut.

"Aa... Ampun Raja...! Paman tersebut menghilang bak di telan bumi Raja. Kami sudah mencarinya kemana mana, tapi bahkan jejaknya saja kami tidak menemukan, Raja...?" Jawab Panglima Rashaun itu, sedikit gelagapan. Karena merasa takut jika Rajanya akan marah atas kegagalannya, menangkap paman berjubah yang membocorkan info atas pemeriksaan kepemilikikan Batu hitam di dalam Prajuritnya.

"Hemmm...Begitu ya! Ya sudah kalau begitu?" Kata Raja Daegal, sembari memegang dagunya dengan kepala manggut manggut. "Tapi mulai hari ini, tambahkan jumlah penjaga di setiap pintu gerbang yang menuju kedalam Kerajaan, dan perketat penjagaan di lingkungan Istana!" Ucap Raja Daegal melanjutkan.

"Baik Tuan Raja...?" Jawab Panglima Rashaun, sembari mendongakkan kepalanya sesaat, lalu ia tundukkan kembali begitu melihat Raja Daegal sedang memandangnya.

Kemudian Panglima Rashaun, undur diri dari hadapan Raja Daegal, dan meninggalkan Raja Daegal sendirian di dalam Aula itu.

Sementara itu di pintu gerbang tenggara Kerajaan Agraanila, tengah terjadi keributan kecil antara penjaga penjaga pintu gerbang dengan seorang lelaki setengah baya yang ingin memaksa masuk kedalam Kerajaan.

Lelaki ini terlihat sangat lelah, dengan wajah sedikit pucat, seperti habis perjalanan jauh. Ia berkali kali mengatakan ingin jumpa dengan Raja karena membawa informasi yang sangat penting. Namun para penjaga tidak menggubrisnya lantaran lelaki itu hanyalah orang kampung biasa.

Karena sudah mencoba berkali kali dengan cara baik, tapi tetap tak di izinkan masuk. Pada akhirnya lelaki ini nekat menerobos masuk dengan paksa. Dan dengan sekuat tenaga lelaki setengah baya itu, merangsek para penjaga yang sedang berdiri itu, kemudian berlari sekuat mungkin ke arah dalam Kerajaan.

Mendapati hal yang tidak terduga itu, para penjaga terkesiap kaget. Mereka saling pandang satu sama lain, dan tidak berbuat apa apa.

"Cepat tangkap orang itu!" Teriak salah satu dari penjaga gerbang tersebut yang mungkin sebagai pemimpinnya.

Mendengar teriakan itu, semua penjaga tersadar dari terkejutnya, dan langsung berkelebat lari mengejar lelaki setengah baya yang kini sudah cukup jauh berlari ke arah dalam Istana.

Namun sekuat apapun orang kampung biasa berlari, pada akhirnya terkejar juga oleh para penjaga yang memang sudah sangat terlatih, dan memiliki keterampilan juga kekuatan.

Lelaki setengah baya tersebut akhirnya tertangkap, di saat dirinya sudah hampir masuk ke Istana Kerajaan Agraanila.

Lelaki itu meronta ronta dan berteriak teriak sangat keras dengan menyebut ingin bertemu Raja.

"Aaakkkkk...! Lepaskan aku... Aku ingin bertemu Raja...Lepaskannnn...!" Teriak lelaki setengah baya tersebut dengan histeris. Tapi, meski dia sudah berteriak sampai suaranya serak, tetap saja penjaga tidak mau melepaskannya.

"Seret dia keluar gerbang, cepattt... !" Kembali Penjaga yang tadi memerintahkan mengejar lelaki setengah baya itu, berkata dengan tegas. Namun sebelum para penjaga itu menyeret lelaki setengah baya tersebut, tiba tiba.

"Ada apa ini...! Kenapa kalian semua berada di sini!"

Terdengar suara yang sangat tegas dari arah dalam Istana. Dan tidak lama kemudian muncul Panglima Rashaun yang baru selesai bertemu dengan Raja Daegal.

"Ampun Panglima Rashaun. Kami baru saja menangkap penyusup yang hendak memasuki Istana?" Jawab penjaga yang tadi memerintahkan menyeret lelaki setengah baya tersebut.

"Saya bukan penyusup! Saya mau ketem..?

"Diam kamu!" Teriak penjaga itu lagi, menghardik lelaki setengah baya yang sedang bicara.

"Cukup penjaga...! Lepaskan pria itu...!" Kata Panglima Rashaun terhadap penjaga itu.

"Taa... Tapi panglima?" Ucap penjaga itu dengan gugup.

"Sudah lepaskan saja! Dan kembalilah kalian ke pos jaga kalian!" Kata Panglima Rashaun dengan tegas dan berwibawa, membuat para penjaga itu akhirnya menuruti perintahnya, lalu melepaskan lelaki setengah baya tersebut.

"Kamu, ikut dengan saya?" Ucap Panglima Rashaun kembali, sembari menunjuk ke arah lelaki setengah baya itu, untuk mengikutinya masuk ke dalam Istana.

Setelah itu, semua penjaga meninggalkan tempat itu dan kembali ke pos jaganya, sedangkan lelaki setengah baya tersebut di bawa oleh Panglima Rashaun menghadap Raja Daegal.

Sesampainya Panglima Rashaun dan lelaki setegah baya itu di hadapan Raja, kemudian Panglima Rashaun, mempersilahkan lelaki itu untuk bicara.

"Katakan apa yang ingin kamu sampaikan?" Ucap Panglima Rashaun terhadap lelaki setengah baya tersebut.

Dengan sedikit ragu ragu, lelaki setengah baya itu beringsut maju beberapa jengkal dari posisi duduknya di lantai, di hadapan Raja Daegal. Kemudian denga wajah yang tertunduk dalam, lelaki itu membuka suara.

"Ampun beribu ampun paduka Raja. Hamba jauh jauh datang kesini hanya untuk menyampaikan, bahwa Desa hamba telah musnah?"

"Apa...!" Ucap Raja Daegal dan Panglima Rashaun nyaris bersamaan.

"Dimana, dan apa nama Desa Kamu! Dan siapa yang telah memusnahkan Desamu?" Kata Raja Daegal, sembari berdiri dari posisi yang sebelumnya duduk di atas singgasana.

"Aa.. Ampun Paduka. Desa hamba bernama Desa Bukit Jingga...?" Ucap lelaki setengah baya itu.

"Boom... "

Seperti ada ledakan yang sangat keras di dalam gendang telinga Raja Daegal Dan Panglima Rashaun, mendengar Nama Desa yang di sebut oleh lelaki setengah baya itu.

"Desa Bukit Jingga...! Apa aku tidak salah dengar? Desa Bukit Jingga...! Bukankah itu Desa tempat kelahiran Thantana...?" Kata Raja Daegal di dalam hatinya, dengan sorot mata yang susah untuk di artikan...

*****Bersambung*****

1
Naomi Leon
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
Sunardy Pemalang: Hai naomi, terimakasih atas support dan dukungannya ya di cerita aku..
Sunardy Pemalang: Makasih banyak ya, atas supportnya.. nantikan cerita selanjutnya ya.. 🙏
total 2 replies
Devan Wijaya
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Sunardy Pemalang: Hai devan, terimakasih atas support dan dukungannya di cerita aku ya..
Sunardy Pemalang: Terimakasih ya.. oke,, saya akan segera menerbitkan bab selanjutnya.. di tunggu ya..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!