Mella harus menanggung beban tanggung Jawab keluarganya, seorang ibu yang harusnya menjadi pelindung untuk anak-anaknya justru menjadi penyebab seluruh kerusakan.
Adik-adiknya terjerumus dalam pergaulan yang Salah, keluarga yang rusak dilihat mata banyak orang.
Kisah Mella dan Rendi, sudah sejak lama mengenal Rendi, seorang CEO yang terkenal dingin Dan kaku mengejar Mella seperti maling ayam🤣😂
Mella selalu mengacuhkannya, klimaks nya disaat Mella meeting diperusahaan Rendi. Mella pikir bukan perusahaan mililnya... Alhasil terjebaklah Mella didalam perangkap Rendi! aah begitu polosnya Mella seakan lupa siapa Rendi.
Konglomerat pemilik property terbesar dijakarta, wajah tampannya idola para wanita seantero dunia, tetapi Rendi hanya menginginkan Mella.
Berhasilkah Rendi menaklukan hati Mella? Yukz mampir dan baca selanjut nya, Thank you so much🌹💐🌸🥰😘💓💞💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RYH-BAB-6-TINGGAL SERUMAH!
Sejak menikah dengan Mella, Rendi benar-benar tidak pernah pulang kerumahnya. Bahkan semua bukti perselingkuhan istrinya selama 4 tahun sudah dia kumpulkan. Dia tidak akan memberikan satu sen pun untuk istrinya setelah bercerai.
Andai istrinya bisa menempatkan dirinya sebagai istri yang baik, mungkin hatinya akan luruh. Seharusnya istri Rendi menyadari kalau pernikahan mereka karena perjodohan, selama menikah dia tidak pernah mengurus Rendi sama sekali. Dia hanya sibuk bersolek, perawatan ini itu yang membuat Rendi muak. Kecantikan bukan hanya fisik tapi juga hatinya.
Terlebih lagi istrinya selingkuh dibelakangnya dengan lelaki yang sangat dia kenal, mereka berdua akan dibuat hancur oleh Rendi. Rendi sudah persiapkan jika istrinya memutar balikkan keadaan menuduhnya selingkuh dan menikah diam-diam dari nya.
Rendi punya senjata untuk membongkar istrinya menikah Siri dengan lelaki selingkuhannya sejak awal pernikahan mereka. Tetap saja hukumnya Haram, Rendi tidak cemburu sama sekali.
Tetapi istrinya mempertahankan pernikahan dengan nya untuk sebuah tujuan, karena perusahaan orangtuanya diambang kebangkrutan. Selama ini orangtua Rendi sangat percaya kalau menantu pilihannya wanita baik, Rendi akan beritau mereka secepatnya.
Rendi melihat Mella begitu mengurus nya dengan baik, pakaian Dan makanan sudah tersedia walau ada ART. Tetap saja Rendi masih bersikap datar dan dingin, Rendi bersikap demikian untuk menguji kesabaran Mella sebagai istrinya
"Mas sarapan sudah siap, pakaian kamu sudah aku Siapkan juga" Ujar Mella, sambil merapikan ranjang tempurnya setiap hari. Rendi terdiam tidak merespon, dia hanya perhatikan setiap gerak gerik Mella.
Mella berkata lagi "Mas hari ini aku masuk kuliah, sebentar lagi aku UTS" Mella menunduk, Rendi baru menjawab nya "Iyaa! Nanti aku yang antar! Aku tunggu sampai selesai!" Ucap Rendi datar, Mella menganggukkan kepala.
Rendi menghubungi assistant nya agar hadir meeting dikota bandung dan malang, satu minggu kedepan dia tidak datang keperusahaannya. Dia ingin focus dengan Mella dan urusan dengan istri lucnutnya.
Waktunya mengantar Mella kuliah, Sepanjang perjalanan mereka tidak ada yang bicara. Mella sedang sibuk dengan buku-bukunya, Rendi sedang mendengarkan meeting yang sedang berlangsung dari Bluetooth headphones ditelinganya.
Menempuh perjalanan sekitar hampir Dua jam, mobil masuk keparkiran gedung kampus Mella menuntut ilmu. Mella mengambil tangan suaminya lalu diciumnya, Rendi terkejut langsung menetralisir kondisi hatinya.
"Aku masuk dulu yaa mas" Ucap Mella, Rendi dibuat terkejut dua Kali Mella memanggil nya dengan sebutan itu.
"Iyaa aku tunggu disini sampai kamu selesai!" Ujar Rendi tetap dengan nada datar
Mella berjalan menuju class nya, focusnya untuk mempersiapkan diri menghadapi UTS tiga hari lagi. Dia nggak mau kehilangan bea siswanya, untungnya Rendi tetap mendukung Mella kuliah.
Salah satu kelebihan Rendi urusan pendidikan sangat penting, jadi dia akan terus mendukung pendidikan Mella. Kalau Mella mau melanjutkan S2 pun Rendi mendukung moril dan materiil.
Jari-jari Rendi terus bergulir lincah diatas keyboard laptop nya, dia sedang membalas email dan sedang membuat anggaran dibeberapa perusahaannya. Tidak terasa sudah tiga jam dia menunggu Mella, Rendi melihat Mella berjalan menuju kearah nya bersama teman-teman nya.
Mella langsung masuk kedalam mobil, disebelah mobil suaminya ada teman lelaki yang menyapa Mella.
"Mel, kemana aja? Kamu baik-baik kan??" Ujarnya, Mella melihat kearah suaminya. Rendi menganggukkan kepala
"Alhamdulillah aku baik, maaf aku harus segera pulang kasian SUAMIKU dari tadi nunggu disini" Jelas Mella tanpa mau menatap temannya, Rendi tersenyum tipis
"Ayo mas kita pulang!" Ujar Mella, Rendi melambaikan tangan pada temen Mella. Mobil mereka keluar dari kampus Mella, rasa yang pernah tumbuh secara perlahan tetapi Rendi tetap tidak mau menunjukkan pada Mella.
"Kamu lapar?" Tanya Rendi
"iyaa aku lapar!" Jawab Mella
Rendi memacu mobilnya cepat, istrinya sedang menahan lapar. Mungkin kalau dia tidak menunggunya pasti dia makan dikantin kampusnya, tapi apa Mella bisa dia lepas. Rendi akan memikirkan lagi tentang ini.
Mobil masuk kesebuah cafe diparkir timur senayan, banyak pilihan menu yang Mella suka pikir Rendi. Setelah mobil berhenti, mereka masuk kedalam cafe yang dipilih Mella. Dia pesan makanan berat dengan porsi lumayan besar, Rendi tersenyum tipis melihat istri mungilnya makannya banyak.
****~~~****
Rendi mengajak Mella tinggal diapartement yang dia berikan untuk Mella sebagai mahar, selama ini Mella tidak pernah bertanya ini itu sangat menyebalkan pikir Rendi.
"kita pulang ke Apartment kamu"Ucap Rendi
"Iyaa mas" Jawab Mella singkat
"Besok pagi kita ke bank, check mahar harus dicairkan. Masukan kedalam rekeningmu" Tegas Rendi, Mella menganggukkan kepala
Mobil masuk kedalam basement Apartment nya, setelah pakir mobil selesai Mella masuk kedalam minimarket. Rendi tersenyum kecil 'Pasti dia mau beli cemilan' gumam Rendi
Tiba-tiba mata Rendi melihat pemandangan yang sudah dia tunggu-tunggu sejak lama
"Kamu naik duluan, ini cardnya Mel!" Ujar Rendi
"Iyaa mas" Mella mengambil card dari tangan suaminya, setelah bayar dikasir. Mella meninggalkan mini market, menuju lift.
Rendi berjalan cepat langsung menarik tangan istrinya, begitu terkejutnya dia melihat suaminya memergokinya
"Mas, aku bisa jelaskan" Ujarnya
"Mau jelaskan apa? Hum" Rendi tersenyum santai, Rendi berkata lagi "Saya sudah tau sejak awal menikah kamu berhubungan dengan dia! 4 tahun Saya diamkan kalian, bersiaplah untuk menerima surat cerai dari saya!"
Tiba-tiba Levi berkata "Aku seperti ini karena kamu tidak pernah menyentuhku! Tidak pernah menganggapku istri!"
Rendi tertawa "Hahaha... Saya jijik menyentuhmu karena bekas lelaki lain! Bitch! Satu jam sebelum akad nikah Vagin* mu basah sperm* milik lelaki ini! Kamu pikir bisa membodohi saya?!! Saya biarkan kamu selama 4 tahun, bukan buat kamu sadar, tetapi buat saya semakin banyak mengumpulkan bukti agar orangtuaku terbuka mata nya!"
Rendi menghubungi orang-orang suruhannya, tidak lama kemudian datang 4 orang berbadan tegap. "Jebloskan mereka kedalam penjara! Selebihnya lawyer saya yang urus!"
"Siap bos!"
"Rendi!! Lepasin! Gue balas lo!! Dasar Anj*ng!!" Teriak Levi
Rendi menghubungi Lawyer nya, dia ceritakan semua nya. Rendi minta pada lawyer sertakan bukti-buktinya, dia juga kirim bukti terupdate.
Rendi menemui Mella, dia harus tuntaskan urusan dengan Levi lebih dulu
"Mel, saya harus pergi karena ada hal yang harus dituntaskan. Kamu ga apa-apakan kalau sendirian?" Ucap Rendi pelan
"Ga apa-apa mas, semoga masalahnya cepat selesai yaa. Kelakuan Ka Levi dari dulu emang gitu, berpindah dari satu lelaki kelelaki yang lainnya. Dia mau hidup enak tapi ga mau kerja" Ujar Mella, Rendi terkejut Mella panggil Levi dengan sebutan 'ka' dan tau tentang Levi
"Kamu kenal Levi, Mel??" Tanya Rendi penasaran
"Jelas aku kenal mas" Ucap Mella
"Kamu hubungannya apa dengan Levi??" Tanya Rendi penasaran sampai Rendi memegang kedua lengan Mella
"Hubungan aku dan Levi..." Belum selesai bicara, Rendi mengangkat telpon
Bersambung
