NovelToon NovelToon
HarBy Kelabu

HarBy Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Murid Genius / MLBB / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Persahabatan
Popularitas:791
Nilai: 5
Nama Author: Amil Ma'nawi

"Payungmu hilang, langit pun menghujanimu dengan deras, serta angin yang berhembus juga kencang, yang membuat dirimu basah dan kedinginan"

"Ternyata tidak berhenti sampai disitu saja, hujan yang deras serta angin yang berhembus kencang ikut menenggelamkan dirimu dalam banjir yang menerjang"

"Sampai pada akhirnya kamu menghilang dan yang aku temukan hanyalah luka yang mendalam"

~Erika Aura Yoana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amil Ma'nawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kuat ya

Oke aku up lagi ni, gimana sejauh ini ceritanya seru gak? Tolong komen ya, kalo gak seru kita bikin lebih seru lagiii

.

.

.

Mohon dukungannya jangan lupa like, komen dan votenya,,, biar lebih semangat aja gitu hehe

.

.

Yaudah deh markijut...

HARBY KELABU

Kicauan burung mengiringi terbitnya matahari di pagi hari ini. Haura mulai mengerjapkan matanya, disaat bias cahaya matahari menerobos masuk lewat celah-celah jendela. Bagaikan bayi yang baru bangun tidur, Haura menggeliat di atas tempat tidurnya. Saat kepalanya merasa pusing, Haura memijatnya dengan pelan. Ia meraih ponsel yang berada di  sampinya dan melihat jam pagi ini. Kemudian Haura memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah cermin yang lumayan agak jauh dari tempat tidurnya.

Lalu Haura teringat sesuatu. Tentang kejadian yang menimpanya kemarin sore.

Flashback on

Bel pulang telah di bunyikan, rencananya sore itu Haura akan langsung pulang, karena tidak ada jadwal ekskul. Seperti biasa, sebelum dia pulang, ada seseorang yang selalu memaksanya untuk pulang bersama. Ya, tiada lain dan tiada bukan adalah Erika. Tetapi, kali ini Erika langsung menurut ketika Haura menyuruhnya untuk pupang duluan, tidak seperti biasanya, Erika selalu memaksanya, tapi kali ini tidak.

Saat dia akan melewati gerbang, Haura di cegat oleh empat orang, yang mana dua diantaranya laki-laki dan dua lainnya perempuan. Haura hanya menatap mereka, Haura mengenal salah satu dari mereka, tapi tidak untuk tiga orang lainnya. Salah satu dari mereka memberi isyarat, untuk membawa Haura ke suatu tempat.

Haura sempat melawan, tapi dia kewalahan dengan tenaga dua orang yang memegang tangannya. "Lepas! Siapa kalian?" Haura terus berusaha untuk melepaskan tangannya dari dua orang itu. "Udah, lo ikut kita aja dulu. Kita senang-senang oke?" Dengan tatapan penuh tanda tanya, Haura berjalan mengikuti langkah mereka. Haura di bawa kebelakang sekolah, saat tiba disana, tubuh Haura di lempar ke tanah sampai dia tersungkur.

"Aduh" Salah satu dari mereka mendekati Haura dan memegang dagunya cukup erat. "Jadi lo, orangnya? Yang udah rebut posisi pacar gue? Ternyata cuma gadis polos yang menyedihkan" Kemudian orang yang sering di panggil Maul itu menjambak rambut Haura, yang terbalut hijab.

"Gue peringatin sama lo, jangan berani-beraninya rebut posisi pacar gue! Ngerti?!" Tidak berhenti sampai disitu, Maul juga melayangkan pukulan ke wajah Haura, sehingga meninggalkan luka lebam. Haura merasakan rasa sakit yang sangat-sangat di wajahnya, bahkan sudut bibir Haura pun sampai mengeluarkan darah.

Haura berusaha kuat di hadapan orang-orang itu, ia mencoba untuk menahan tangisannya agar tidak terlihat lemah di hadapan musuh. Haura mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Irsya yang tengah tersenyum smirk padanya. Haura hanya menggelengkan kepalanya, karena tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukannya.

"Inilah akibatnya, Haura... Makanya lo, jangan macam-macam sama gue! Paham?" Terakhir, Irsya menumpahkan satu ember bekas pel an ke kepala Haura. Setelah itu, mereka pergi meninggalkannya disana.

Setelah kepergian mereka, Haura menyentuh pipinya yang terasa sangat sakit. Ia juga menyentuh cairan di sudut bibirnya yang mulai mengering. Haura mengangkat kepalanya dan menangisi dirinya sendiri.

Tuhan adakah penjual aksesoris takdir? Jika ada, aku ingin membeli sesuatu untuk mempercantik takdirku...

Flashback off

"Haura..." Panggilan oma membuat Haura tersadar dari lamunannya. "Wajah kamu kenapa? Kenapa bisa seperti ini?" Haura baru tersadar, kalau sekarang omanya tengah berada di hadapannya dan melihat luka lebam yang terdapat di wajahnya.

"E-ini, ini gak kenapa-napa kok oma. Kemarin kan Haura jatuh, terus ini terkena benteng selokannya gitu oma. Jadi memar-memar gini" Haura berusaha berbicara meyakinkan, agar oma langsung percaya padanya. "Beneran?" Haura langsung menjawabnya dengan anggukkan kepala. "Nak, lain kali hati-hati ya. Besok-besok sekolahnya bawa motor aja, biar gak jatuh kayak gini lagi"

"Tadi itu oma, Haura jalannya sambil lihat ke atas. Soalnya awannya lucu banget, gemes..." Haura adalah seorang astropile, dia suka melihat langit, apapun tentang langit apa lagi dengan awan, dia sangat menyukainya.

"Yaudah, lukanya biar oma obati ya" Haura mengangguk dengan tersenyum. Ia pun mengikuti oma keluar dari kamar dan duduk di kursi, sambil menunggu, Haura membuka aplikasi game mobile legends dan memainkannya. Selang beberapa saat, obat kembali dengan membawa obat untuk Haura.

"Aduh, oma sakit..." Haura meringis saat oma terlalu menekan bagian lukanya. "Iya maaf sayang, ya. Aduh, oma pelan-pelan deh" Sementara itu, Haura terus fokus dan sibuk dengan ponselnya. Sehingga dia tidak menyadari, kalau oma telah selesai mengobatinya, dan kini tengah memperhatikan dirinya.

Oma selalu khawatir jika melihat Haura terluka, bahkan jika Haura mendapat luka karena pisau pun, oma akan menangis karena saking khawatirnya. Oma selalu menginginkan Haura baik-baik saja, oma tidak ingin cucunya itu terluka sedikitpun. Sampai pada akhirnya, air mata meluncur dari mata oma, tanpa oma sadari.

Haura yang sedari tadi fokus, sesekali mengalihkan perhatiannya pada oma. Kebetulan pada saat itu, oma tengah menatapnya dengan tatapan sedih dan menangis. Haura meletakkan ponselnya dan merubah posisinya menghadap oma.

"Oma, oma kenapa sedih? Jangan sedih dong, Haura juga kan jadi ikut sedih" Haura memeluk oma dan menyandarkan kepalanya di bahu oma. "Gak papa, nak" oma berusaha menyembunyikannya rasa sedihnya itu dari Haura. Karena oma tidak ingin Haura juga ikut sedih karena melihat kondisinya.

"Haura baik-baik aja oma, insyaa allah Haura baik. Oma jangan khawatir, Haura kan kuat, hehe" Inilah yang menjadi alasan, kenapa Haura harus terlihat baik-baik saja di hadapan Oma. Karena jika ia terlihat sedih, maka akan ada yang lebih merasa sedih dari dirinya, yaitu oma.

Haura selalu dituntut untuk bisa tersenyum kepada orang-orang yang menyayanginya, terutama adalah oma. Baginya oma adalah alasan tetbesar Haura, untuk dia bisa kuat menerima kehidupannya, yang memang begitu pahit untuknya. Haura selalu dituntut untuk selalu terlihat bahagia di hadapan oma. Terkadang Haura juga berpikir.

Apakah tidak apa-apa berbohong demi kebahagiaan seseorang?

Haura merasa hidupnya penuh dengan kebohongan. Ia selalu berbohong pada oma, om Amar maupun tante Hani, kalau dirinya baik-baik saja. Padahal saat itu, dirinya benar-benar hancur, dirinya ingin menangis. Namun keadaan kembali memaksanya untuk bisa kuat. Intinya, Haura sering memeluk dirinya sendiri.

Dirangkul oleh diri sendiri, dan ditemani oleh sepi yang terasa sunyi

HARBY KELABU

Siang hari di hari minggu, Haura selalu membantu oma jualan dimsum. Sebenarnya ini adalah usahanya sendiri, tapi oma selalu membantunya. Setiap malam, Haura selalu menyiapkan persiapan untuk hari esok jualan, dan jika Haura sekolah, oma akan membantu untuk menjualkannya.

Haura menabung untuk mendapatkan modal jualannya itu. Sampai pada akhirnya, ia memiliki kedai kecil di depan rumahnya, dan kini kedainya tidak pernah sepi dari pembeli. Dalam setiap hari pasti ada saja yang akan membeli dimsumnya. Dari usahanya ini, Haura sudah bisa membeli motor impiannya, yaitu motor vespa berwarna biru.

Haura juga tidak ingin terlalu bergantung pada om dan tantenya, yang selalu mengasih apapun yang dia minta, bahkan ia tidak meminta pun, mereka selalu memberikannya. Haura juga ingin memiliki uang saku sendiri, dengan membuka kedai kecil-kecilan ini. Untuk kedepannya, Haura ingin kuliah jurusan kedokteran dan sukses dengan itu.

Bersambung...

Kalo kalian yang ada di posisi Haura, apa kalian akan bisa sekuat dia?... Sejauh ini, ini belum menjadi yang paling jauh, tapi masih ada yang lebih seru lagii...

Apa yang akan terjadi selanjutnya dengan Haura???

Markijut...

Jangan lupa like, komen dan jangan lupa juga vote nya okiiiii

Fafay

1
Mukmini Salasiyanti
Balqis????
Mukmini Salasiyanti
gpp acak acakan, thor..
yg penting bersatu kan?

wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
Erika ni cowok ato cewek ya??!
Mukmini Salasiyanti
memperbaiki punggung??
mksdnya, thor????
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken, Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!