Mengejar Cinta Shela

"Siapa perempuan itu?" Bertanya pada diri sendiri walaupun dia sudah tau jawabannya.

Dari awal Shela sudah tau jika Zevan menolak pernikahan karena memang dia sudah memiliki kekasih, tapi ini pertama kali dia melihat langsung kekasih suaminya itu.

''Padahal aku sudah tau kalau dia punya kekasih, tapi kenapa rasanya sakit begini. Hei hati!!! Kau ini kenapa? Bukankah sudah kukatakan jangan terjebak dengan perubahan sikap laki-laki itu'' Marah pada perasaannya sendiri. Mau bagaimana pun Zevan adalah suaminya secara sah terlepas dari kesepakatan yang mereka buat. Bukankah cemburu pada suami sendiri itu hal yang wajar?

"Shela, kok ngelamun sih? Dinda menyenggol lengan Shela "kamu lagi liatin apa serius banget?" sambil melihat ke arah yang Shela lihat.

"Ehh gak ngeliatin apa-apa kok" Berbarengan dengan pelayan datang membawa makanan yang mereka pesan. Kedua temannya belum pernah bertemu dengan Zevan jadi mereka tidak tau kalau yang dilihat Shela adalah suaminya yang sedang bergandengan mesra dengan perempuan lain.

"Ya udah yuk makan dulu, nanti kita jalan-jalan lagi sambil cuci mata" Tiara menggeser makanan untuk diberikan pada Shela yang duduk di ujung.

Selesai makan mereka berjalan-jalan ke area toko yang menjual aksesoris. Mata para gadis itu langsung berbinar melihat berbagai macam aksesoris lucu di etalase.

"Waahhhh... liat yang ini lucu banget" Teriak Tiara kegirangan sambil menunjuk gelang yang ada di etalase.

"Iya, yang ini juga lucu" Shela menunjuk gelang yang bersebelahan dengan gelang yang ditunjuk Tiara.

"Aku jadi pengen beli semuanya" Kebiasaan laper mata perempuan muncul dengan sendirinya wkwkwk

"Kita beli bando couple yuk, kayaknya lucu deh kalo kita pake barengan ha..ha..ha.." Dinda memberikan ide, sambil mencoba bando dengan model telinga kelinci di kepalanya.

Shela hanya menanggapi dengan tertawa melihat tingkah lucu teman-temannya sambil memilih-milih barang lucu lainnya.

Setelah selesai pilih ini pilih itu, ketiga gadis itu keluar dari toko aksesoris sambil membawa paperbag ditangan masing-masing.

"Pulang yuk kaki aku pegel banget ini" keluh Tiara sambil membungkuk memegangi lututnya.

"Aku haus banget, kita beli es kopi dulu yuk baru pulang" Shela menunjuk stand penjual minuman yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Ya udah yuk" Jawab Dinda dan Tiara serempak.

Setelah selesai membeli es, mereka berjalan menuju pintu keluar mall, disaat itu pula Zevan berjalan kearah Shela masih bergandengan mesra dengan perempuan yang tadi Shela lihat. Zevan sempat terkejut saat berpapasan dengan Shela, dia menurunkan tangan Viona dari lengannya. Namum disaat tangan Viona sudah lepas dari lengannya, gadis itu malah menarik tangan Zevan lagi agar lebih menempel ke tubuhnya. Shela langsung membuang muka melihat pemandangan di depan matanya. Dan berjalan cepat agar segera menjauh dari pemandangan yang membuat mata sekaligus hatinya terasa panas. Shela langsung menyedot es kopi ditangannya hingga tandas tak bersisa.

"Kamu haus banget ya shel, sekali sedot langsung habis" Tiara tertawa melihat Shela yang minum sangat cepat.

"Iya haus banget soalnya panas" sahutnya asal-asalan.

"Panas apanya belum juga keluar dari mall". Protes Dinda.

Shela diam tidak menjawab, meremas gelas plastik yang sudah kosong ditangannya, dan melemparnya ketempat sampah dengan kasar.

☘️☘️☘️

Dikediaman Aldo

Aldo sedang duduk di taman dihalaman samping rumahnya. Sedang asik dengan ponsel ditangannya. Tiba-tiba seorang gadis muncul langsung duduk disamping Aldo.

Gadis itu sepupu Aldo yang baru datang dari luar kota siang tadi.

"Al, lagi galau ya? Dari aku datang sampe sekarang aku liat kamu kebanyakan diam, baru ditolak cewek ya?" tebak gadis itu.

Aldo menghela nafas kasar dan menatap wajah sepupunya sekilas, kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran kursi santai yang ia duduki sambil meletakan kedua tangannya dibawah kepala sebagai bantalan.

"Lebih menyakitkan dari penolakan cewek, bahkan lebih menyakitkan dari sekedar putus cinta" sahut Aldo

"Maksudnya?" Gadis itu bingung dengan kata-kata Aldo yang menggantung.

"Vir! Kamu ingat Nay gak?" Tanya Aldo pada sepupunya yang bernama Vira.

"Nay siapa?" Mencoba mengingat tapi tetap tidak ingat.

"Nayshela, pacar aku waktu kuliah dulu yang sering aku ceritain ke kamu". Jelas Aldo mengingatkan.

"Ohh yang udah ninggalin kamu itu" jawab Vira ketika dia ingat dengan Shela. "Kenapa dengan dia?" Sebenarnya Vira tidak kenal dengan Shela, hanya melihat foto yang ditunjukkan Aldo kalau dia berkunjung kerumahnya atau sekedar melihat dari story WhatsApp milik Aldo ketika mengunggah kebersamaannya dengan Shela. Aldo selalu curhat tentang hubungannya dengan Shela. Begitu juga sebaliknya Vira selalu cerita apapun pada Aldo, bahkan jika ada laki-laki yang mendekatinya. Ya memang sedekat itu hubungan nya dengan Vira sepupunya itu.

"Aku sudah bersusah payah melupakannya selama beberapa tahun ini, tiba-tiba dia muncul di hadapanku dan bekerja sekantor denganku" Aldo meluapkan perasaannya pada sepupunya itu untuk sekedar mengurangi kegalauan yang ada dihatinya. Keakraban mereka sedari kecil tidak berubah meskipun Vira sudah pindah keluar kota. Saat duduk dibangku SMA Vira harus pindah keluar kota karena ayahnya yang dipindah tugaskan. Jadi saat kuliah Vira dan Aldo jarang bertemu hanya sesekali, dan lebih sering berkomunikasi melalui telepon.

Ada perasaan sedih dan rasa bersalah dihati Vira, tapi dia bingung untuk mengatakannya pada Aldo. "Apa kamu masih mencintainya Al?" Mungkin ini yang menjadi kegalauan sepupunya itu batin Vira.

"Dulu ataupun sekarang perasaan ini gak pernah berubah. Awalnya aku senang bisa bertemu lagi dengannya setelah dia menghilang begitu saja tanpa alasan. Tapi ternyata pertemuan ini lebih menyakitkan daripada dulu saat dia menghilang ninggalin aku". Aldo menarik nafasnya untuk menghilangkan sesak dihatinya. "Dia sudah menikah" Ucap Aldo pelan

Vira meremas ujung bajunya, dia semakin ragu untuk mengatakan sesuatu. Dengan mengumpulkan keberaniannya, Vira ingin menyampaikan pada Aldo.

"Al, maafin aku!!! Ucapnya sambil terisak

"Kamu kenapa Vir? Kenapa minta maaf? Aldo yang awalnya bersandar langsung bangkit karena melihat Vira menangis.

"Sebenarnya kepergian Nayshela karena ulahku" Gadis itu mengakui kesalahannya sambil menundukkan kepala takut akan kemarahan Aldo.

"Apa maksudmu?" Bentak Aldo menatap tajam Vira yang sedang ketakutan.

Akhirnya Vira menceritakan kejadian beberapa tahun lalu saat dia mendatangi dan melabrak Shela diparkiran kampus. Aldo terlihat frustasi mendengar pengakuan Vira.

"Kenapa kamu melakukan itu Vir?" Aldo tidak habis fikir dengan kelakuan sepupunya ini. "Apa tujuanmu melakukan hal itu?" Aldo menggebrak meja kecil disampingnya membuat Vira semakin menciut.

"Maafin aku Al, aku menyesal telah berbuat jahat pada Nayshela. Sungguh aku melakukan itu bukan karena membencinya" Vira mencoba memberi penjelasan pada Aldo. "Aku benar-benar menyesal, telah memisahkanmu dengan orang yang sangat kamu cintai" Sesal Vira, dia tidak tau jika ternyata Aldo mencintai Shela sedalam itu, bahkan sampai saat ini perasaannya tidak berubah.

Emosi Aldo memuncak mendengar permintaan maaf Vira. "Jelaskan padaku alasanmu melakukan itu?" Kata-kata Aldo penuh penekanan dan tatapan nya tajam seperti ingin menusuk lawan bicaranya.

.

.

.

Bersambung

Hayooo tebak!!! kenapa Vira tega misahin Aldo sama Shela? Apa jangan-jangan Vira suka sama Aldo ya 🤭 Ehh tapi Vira kan sepupunya yaa 😅😅