NovelToon NovelToon
ARCANUM: Perjalanan Menuju Takhta Bintang

ARCANUM: Perjalanan Menuju Takhta Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Romansa Fantasi / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Transmigrasi
Popularitas:708
Nilai: 5
Nama Author: Ilhamkn

Tema cerita: Fantasi, Petualangan, Pedang dan Sihir

Update 1-2 Bab/hari, setiap jam 20:00 WIB.

Caelum Aurelius adalah seorang penyihir dan peneliti dari sebuah organisasi bernama Arcana, sebuah organisasi sihir yang telah berdiri sejak abad pertengahan di bumi dan merupakan salah satu organisasi sihir tertua.

Pada suatu malam Caelum mencoba melakukan penelitian untuk "melintasi dinding realitas". Namun percobaan tersebut mengalami kegagalan yang mengakibatkan Caelum terlempar dalam dimensi hampa.

Saat Caelum tersadar dia melihat pemandangan asing disekitarnya.

"Berdasarkan pengamatan awal, lokasi ini tidak identik dengan satupun wilayah yang ada di bumi, terutama bulannya" sambil menatap ke arah langit, Caelum melihat 2 Bulan yang bersinar berdampingan.

Dan semuanya dimulai dari sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilhamkn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Sejarah Sihir

"Caelum perkenalkan ini Tuan Xavier dan ini Nyonya Lianna, mereka adalah bagian dari para tetua yang mengatur kota ini" Elarion mencoba memperkenalkan kedua elf yang sedang duduk dihadapannya, berdasarkan cara pengenalan mereka, Caelum yakin kalau mereka memiliki kesan yang baik dimata Caelum.

"Nak kau tahu, kota ini Silvaren adalah kota suci lara elf hutan, dan sangat tidak mungkin seorang pemuda manusia bisa sampai sejauh ini kedalam hutan" Xavier berbicara dengan suara lembut namun anehnya ada nada tegas dalam perkataannya.

"itu benar manusia, kami memang tidak punya permusuhan terhadap para manusia tapi tetap saja, masuk kedalam hutan suci tanpa izin merupakan sesuatu kejahatan bagi kami" Lianna masih memasang senyum manisnya sembari mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya.

"Tuan Xavier, Nyonya Lianna mohon maaf sebelumnya tapi saya yakin Caelum tidak punya niat buruk dengan kita, saat pertama kali aku menemukannya dia mirip dengan orang yang bingung dan sangat tidak mungkin dia memalsukan ekspresi yang dia tunjukkan sepanjang jalan, dia seakan asing dengan hutan ini".

Lira maju selangkah dan mencoba meyakinkan para tetua, hal ini tentunya membuat Caelum merasa tersentuh, bagaimanapun dia hanyalah orang asing dimata oara elf ini jadi wajar jika mereka merasa waspada.

"Lira kami juga sudah melakukan pemeriksaan saat dia pingsan, tidak ada jejak mana maupun core atau benda-benda sihir lainnya di tubuh Caelum, namun kami tetap harus tahu alasan kenapa dia bisa masuk ke hutan ini?"

Elarion mencoba menjelaskan maksud para tetua, dari sini Caelum menangkap beberapa informasi, pertama adalah mereka telah melakukan pemeriksaan padanya saat dia tidak sadarkan diri, dan dia bersyukur semua alat sihirnya hilang yang dapat mengurangi kecurigaan mereka namun apa yang disebutkan oleh Elarion terkait inti mana sekali lagi membangkitkan rasa penasaran Caelum.

"Tuan dan Nyonya saya tidak mengingat apapun saat saya terbangun di hutan saat itu selain nama saya atau alasan kenapa saya bisa sampai disini" Lianna yang dari tadi tersenyum saat menatap Caelum mengangguk sedikit kemudian melihat para tetua yang lain.

"Sihir pendeteksi kebohonganku tidak menangkap sedikitpun kebohongan dari apa yang dia katakan"

Caelum sedikit mengernyit, bahkan mereka dapat mendeteksi kebohongan? sihir yang sangat berguna.

"Jika Nyonya Lianna berkata demikian maka kami tidak meragukanmu lagi, namun kami tetap tidak bisa membiarkanmu berkeliaran di kota ini tanpa pengawasan, karna kami tidak bisa menjamin kalau kamu sebelumnya ada untuk niat yang buruk sebelum kehilangan ingatanmu, tapi mengingat perbuatanmu sebelumnya yang dengan berani melindungi salah satu dari kami, kami tetap mengizinkanmu tinggal di kota ini lebih lama sampai ingatanmu kembali"

Xavier berdiri dan berjalan ke arah Caelum sambil mengeluarkan sebuah kalung berbentuk dua daun berwarna silver.

"ini adalah bukti bahwa kamu adalah tamu para elf, selalu kenakan ini agar kami bisa terus mengawasimu" setelah memberikan Caelum kalung tersebut, mereka dipersilahkan untuk pergi, namun Xavier tiba-tiba memanggil mereka,

"Lira apakah kamu tidak keberatan kalau dia tinggal bersamamu?"

"Ya tuan Xavier, saya juga merasa berhutang budi padanya jadi saya tidak keberatan".

Xavier kemudian memberi isyarat kalau mereka bisa pergi, sepanjang perjalanan pulang Caelum merasa kalau Lira sangat baik padanya.

Melihat Caelum yang dari tadi hanya diam, Lira mencoba untuk menghiburnya.

"Kau tahu kalung ini hanya akan memberitahu posisimu kau tidak perlu merasa tidak nyaman saat sedang berada di kamar mandi".

"Terimakasih Lira"

"Hee apa-apaan tiba-tiba"

"Aku merasa kalau kamu sudah banyak membantuku"

"Aku hanya membalas budi". Merekapun melanjutkan perjalanan, ada sedikit lengkungan di sudut bibir Lira yang tidak mereka berdua sadari.

Setelah keluar dari Ruangan para dewan, Lira mengajak Caelum untuk berkeliling kota, sekarang setelah para warga elf melihat kalung yang dikenakan oleh Caelum mereka melihatnya dengan cara yang berbeda.

"Lira apakah hanya perasaanku atau para elf yang lain terlihat cukup ramah sekarang?"

"Tentu, kalung daun kembar adalah simbol/tanda kalau orang itu adalah tamu yang disambut oleh para tetua, kau tahu kami tidak ada permusuhan terhadap para manusia, hanya saja kami sudah sangat jarang bertemu manusia semenjak era perdamaian yang dimulai tujuh ratus tahun yang lalu"

"Era kedamaian?" Caelum merasa sedikit tertarik menderita hal tersebut.

"Era kedamaian adalah sebutan untuk saat ini, seratus tahun yang lalu sebelum para pemimpin dari berbagai ras sepakat untuk menandatangani perjanjian damai, terjadi beberapa perang untuk memperebutkan wilayah, semenjak Perang Senja berakhir dan perpecahan Kekaisaran bersatu Andalus, beberapa ras mulai berperang untuk memperebutkan wilayah dan yah manusia, elf dan beastkin adalah sekutu saat itu, jadi hubungan kami dengan manusia cukup baik, hanya saja semenjak sedikit ketegangan beberapa waktu lalu antara manusia dan elf kami sedikit waspada"

Ada banyak informasi yang Caelum dapatkan dari cerita Lira, memang dia sudah memperkirakan kalau ada ras lain selain manusia dan elf.

"Jadi itulah kenapa kalian mencurigaiku sebagai mata-mata?"

"Yah ceritanya panjang, kau tahu sihir di dunia ini umumnya dikuasai oleh kami para elf dan itu semua pemberian dari roh agung kepada kami, tapi saat perang antar ras, kami mengajari manusia cara menggunakan sihir, namun karena fisik dan juga karakteristik bawaan kami berbeda manusia mengembangkan cara lain untuk belajar sihir yaitu dengan membentuk inti mana, yah menurut yang aku baca mereka mendapat ide itu setelah melihat kalau monster sihir memiliki batu sihir dalam tubuh mereka, itulah kenapa kami memeriksa apakah kamu punya inti mana sebelumnya, beberapa penyihir manusia itu suka melakukan beberapa hal buruk dengan hutan demi mempelajari sihir".

Jadi pada dasarnya manusia tidak dapat menggunakan sihir tanpa membentuk inti mana, apakah itu sebabnya aku tidak dapat menggunakan sihir di sini?

"Lira apakah kamu bisa menceritakan lebih banyak, tentu saja jika kamu tidak keberatan"

"Yahh asal kamu mau berjanji untuk menemaniku membeli beberapa peralatan".

"Tentu saja, aku janji"

"Jadi tiap ras memiliki beberapa keunikan dalam penggunaan energi alam, kami para elf menyebutnya dengan mana, sedangkan untuk para manusia mereka mengandalkan berkah kekuatan suci, dan hanya beberapa yang dapat membangkitkan berkah ini, jadi demi keseimbangan kami mengajari mereka sihir, agar manusia biasa bisa mempelajarinya, dan untuk para beastkin mereka memiliki keunikan bawaan dari jenis mereka masing masing dan mereka kebanyakan adalah para petarung yang menggunakan Aura, ada juga Naga mereka adalah ras yang sangat kuat dalam sihir mereka menyebutnya Bloodline, begitu pula dengan ras Aquanos, mereka juga pandai dalam sihir namun dengan cara yang sedikit berbeda dengan kita mereka menyebutnya seni mistik, para dwarf juga yang merupakan bagian dari alam dapat menggunakan sihir seperti kami itulah yang aku pahami saat ini"

"Jadi maksudnya hampir semua ras dapat menggunakan sihir tapi manusia tidak?"

Caelum merasa sedikit aneh dengan hal ini.

"Yah manusia lebih mempercayai berkah mereka yang mereka yakini dapat membangkitkan berkah untuk menggunakan Holy power, pahlawan pertama manusia adalah orang yang sangat-sangat kuat dan dia adalah pembangkit berkah tapi itu sudah sangat lama sekali, dan aku kurang paham dengan sejarah lebih jauh para manusia, tapi saat ini ras manusia dan para beastkin dapat menggunakan sihir, bahkan saat ini ada kerjaan sihir yang berdiri dan di huni oleh beberapa ras secara damai"

Caelum masih tenggelam dalam pikirannya, menurutnya alasan manusia tidak dapat menggunakan sihir sepertinya mirip dengan alasan yang ada di bumi, di bumi hanya para djin yang dapat leluasa menggunakan sihir dan manusia belajar dari mereka, karena larut dalam pikirannya Caelum tidak terlalu memperhatikan bagian terkahir dari apa yang Lira katakan.

"Caelum kita sampai, waktunya berbelanja"

"ahh.. ohhh baiklah"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!