NovelToon NovelToon
Kualitas Mantan

Kualitas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Beda Usia / Pelakor / Persahabatan
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Arlena dan Dominus telah menikah lebih dari enam tahun. Tahun-tahun penuh kerja keras dan perjuangan untuk membangun usaha yang dirintis bersama. Ketika sudah berada di puncak kesuksesan dan memiliki segalanya, mereka menyadari ada yang belum dimiliki, yaitu seorang anak.

Walau anak bukan prioritas dan tidak mengurangi kadar cinta, mereka mulai merencanakan punya anak untuk melengkapi kebahagian. Mereka mulai memeriksakan kesehatan tubuh dan alat reproduksi ke dokter ahli yang terkenal. Berbagai cara medis ditempuh, hingga proses bayi tabung.

Namun ketika proses berhasil positif, Dominus berubah pikiran atas kesepakatan mereka. Dia menolak dan tidak menerima calon bayi yang dikandung Arlena.

》Apa yang terjadi dengan Arlena dan calon bayinya?

》Ikuti kisahnya di Novel ini: "Kualitas Mantan."

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Arlena 5

...~°Happy Reading°~...

Dominus kembali emosi melihat Arlena sedang duduk di atas tempat tidur sambil mengotak-atik ponsel dengan tangan kiri dan tangan kanan di letakan di atas bantal, tanpa menghiraukan dia yang sudah masuk dan berdiri melihatnya.

"Coba lihat hasilnya. Kelakuanmu di kantor seperti orang yang tidak berpendidikan." Bentak Dominus, karena Arlena cuek dan tidak menganggapnya. Seakan dia tidak ada.

Namun apa yang dikatakan Dominus memancing emosi dan menyinggung perasaan Arlena. Sehingga dia mengangkat wajah lalu melihatnya dengan tatapan tajam menghujam. "Oh, jadi yang kau lakukan di kantor itu seperti orang berpendidikan?" Jawab Arlena sinis, tanpa mengalihkan matanya dari Dominus.

"Memang apa yang aku lakukan di kantor yang bikin kau seperti orang hilang akal dan bodoh?" Dominus mendapat kesempatan untuk menyerang dan memarahi Arlena.

Arlena jadi berpikir cepat, agar tidak terjebak dengan ucapan Dominus. "Oh, jadi kau berikan jabatanku pada anak ingusan yang baru selesai magang itu benar? Sesuai dengan orang berpendidikan?" Arlena tidak menyinggung hubungan Dominus di luar pekerjaan.

"Apa salahnya aku berikan jabatan buat karyawan yang cerdas dan kreatif?" Dominus memberikan alasan atas keputusannya yang mengangkat Selina sebagai wakil direktur, sambil melangkah mendekati Arlena.

'Memang dia sangat cerdas dan kreatif. Sampai kau tidak bisa bedakan benar dan salah. Bermoral dan tidak bermoral.' Arlena hanya membatin untuk meredam pertikaian di antara mereka.

"Aku baru tahu pendidikan dan profesionalismemu sudah setinggi itu. Hingga tidak melihat karyawan yang bertahun-tahun bekerja membangun perusahaan itu." Arlena tidak menyinggung soal perselingkuhan.

Jawaban Arlena yang tidak terpancing dengan pertanyaannya, membuat Dominus kelabakan. Dia mengira, Arlena akan menyinggung atau menuduh dia selingkuh dengan Selina, sehingga dia punya jalan masuk untuk membahas yang sudah dia rencanakan.

"Aku bisa menilai orang yang pantas dan tidak pantas bekerja." Dominus kelabakan karena tidak siap dengan jawaban Arlena.

"Bagus. Tingkatkan kemampuanmu untuk membereskan penilaianmu dengan berikan jabatanku kepada anak ingusan itu."

"Kalau aku ke kantor dan melihat mukanya ada di sana, kau akan lihat apa yang akan aku lakukan. Tadi itu baru pembukaan." Ucap Arlena dingin dan pahit, karena Dominus tidak minta maaf dan mengoreksi keputusannya.

"Kau mau lakukan apa? Itu lihat tanganmu, akibat perbuatan bodohmu." Dominus memancing dan menyalahkan Arlena, mengapa tangannya bisa terluka.

"Iya... Ini akibat kebodohanku, karena baru tahu orang yang bersamaku selama ini adalah seorang yang berpendidikan tinggi." Arlena mengangkat tangan yang diperban dan menatap Dominus dengan sinis.

"Kau sedang menghinaku?" Dominus makin emosi melihat tatapan tajam Arlena sambil berkata sarkasme.

"Kau yang menghinaku. Kau mengatai aku bodoh? Perusahaan itu bisa bertahan dan bersaing, karena aku bodoh? Tunggu saja, aku akan perlihatkan lebih lagi kebodohanku." Arlena tidak mengatakan apa yang akan dia lakukan. Dia kembali mengotak-atik ponsel, mengabaikan Dominus yang makin emosi, karena tidak bisa menyangkal yang dikatakan Arlena.

"Kau benar-benar tidak menghargaiku. Bisa-bisanya ribut dan berkata kasar di kantor." Dominus masih penasaran dengan sikap dingin Arlena dan ingin memojokan.

"Aku tidak menghargaimu?" Arlena tercengang mendengar tuduhan Dominus. "Kau merasa tidak dihargai, karena sudah ada yang menghargaimu tinggi? Selamat...! Pertahankan hargamu. Jangan sampai tiba-tiba anjlok, sebelum nikmati harganya."

"Apa maksudmu?" Dominus mendesak, karena Arlena tidak mengatakan secara gamblang hubungannya dengan Selina.

"Tuan yang terhormat, sekarang tidak perlu berdebat dengan orang yang tidak berpendidikan ini. Bereskan kantor, sebelum aku menunjukan kebodohanku di atas level bodohku selama ini." Arlena berkata sambil menggerakan tangan mengusir Dominus keluar dari kamar.

"Tari, tolong bawa minuman saya ke sini. Saya mau istirahat." Arlena berbicara di telpon, mengabaikan kemarahan Dominus.

Tanpa berkata lagi, Dominus segera keluar dari kamar sambil membanting pintu. Dia sangat frustasi, karena kembali kalah berdebat dengan Arlena dan apa yang dikatakan Arlena bagaikan tamparan dan ancaman baginya.

Arlena bernafas lega melihat Dominus keluar dari kamar jadi dia tidak perlu berdebat lagi dengannya. Ketika mendengar ketukan di pintu, dia yakin Tari sudah membawa yang dia perlukan.

~*

Ke esokan harinya Arlena bangun dengan hati bersyukur, karena mendapati kondisinya dan bayi baik-baik saja. "Pagi, sayang. Hari ini, temani Mommy bekerja, ya. Mommy janji tidak akan emosi lagi. Tolong supaya Mommy kuat, ya." Arlena berbicara dengan bayinya sambil mengelus perut dengan sayang. Setelah berdoa, dia turun dari tempat tidur.

Arlena melihat suasana kamarnya tenang. Dia sangat bersyukur mengunci pintu kamar setelah Tari keluar dari kamar. Sehingga dia bisa tidur nyenyak tanpa merasa khawatir Dominus akan masuk saat dia tertidur.

Setelah mandi dan sarapan, Arlena keluar dari rumah menuju mobil di mana sopir sudah menunggu. "Mobil saya sudah dibersihkan?" Tanya Arlena sambil melihat mobilnya sudah dalam kondisi bersih dan mengkilap.

"Sudah, Bu. Kemarin bapak minta dibersihkan. Jadi saya sudah bawa ke car wash." Sopir menjelaskan, agar tidak disalahkan. Arlena mengangguk.

"Silahkan, Bu..." Sopir mempersilahkan Arlena masuk ke mobil yang sudah dibuka pintu bagian belakang. Tapi Arlena menggeleng.

"Terima kasih. Hari ini saya mau keluar sebentar, jadi tidak usah diantar." Arlena kembali tidak mau diantar sopir.

"Tapi tangan Ibu masih sakit." Sopir merasa kasihan, jadi ingin tetap mau mengantar ke mana saja nyonyanya pergi.

"Tidak apa-apa. Saya hanya mau periksa ini, saja." Arpena tetap tidak mau diantar dengan mengangkat tangannya.

Sopir jadi terdiam. 'Apa Ibu curiga saya akan lapor tujuannya ke bapak?' Sopir membatin, sambil merenung.

Baginya, suatu hal yang tidak biasa dilakukan oleh nyonyanya. Biasanya keluar sedekat apa pun, dia akan mengantar. Apa lagi kondisi tangan nyonyanya sedang sakit.

Menyadari itu, sopir memutuskan untuk tidak melapor. Dia akan mengatakan hal yang sama seperti yang pernah dikatakan, kalau ditanya.

~*

Beberapa waktu kemudian, Arlena tiba di depan kantor. Dia masuk lewat pintu depan untuk melihat reaksi para karyawan. "Pak, tolong parkir mobil saya di tempat biasa." Arlena berkata kepada security yang mendekat, saat melihat mobilnya berhenti di depan kantor.

"Siap, Bu..." Security bersikap hormat lalu mengambil kunci mobil dari tangan kiri Arlena.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Arlena menjinjing tas kerja, lalu masuk ke ruangan pamer, di mana para karyawan sedang melayani konsumen yang sudah datang mengunjungi ruang pamer.

"Selamat pagi, Bu." Para karyawan yang menyadari kehadirannya menyapa dengan berbagai mimik wajah. Ada yang terkejut, senang, iba, penasaran.

Tapi Arlena tenang menanggapi reaksi karyawan. "Selamat pagi semua." Sapa Arlena riang dan hangat seperti biasa, seakan kemarin tidak terjadi sesuatu.

Saat menuju lift, Arlena terkejut melihat sekretarisnya masih bekerja dan menatap dia dengan wajah sama terkejutnya.

"Emma, kau masih bekerja di sini?" Tanya Arlena kepada Emma yang panik dan berjalan cepat mendekat.

"Iya, Bu. Saya mohon maaf." Emma mengatupkan tangan di dada dan mata tergenang.

...~*~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
huh dasar ular betina Selina ini benar benar ya tak ada baik baiknya jadi orang dan di Bajing Dominus juga kek kerbau dicucuk hidungnya sudah tidak profesional lagi itu kan bukan desk job Citar ckckckck😱😏😏
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
ini belum apa2 sudah menghina orang lain. ini pasti sudah simpan dendam sama citra. 🔎😡
🍁ᴍɪᴍɪ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Dalam mimpimu pelakorr yang ada perusahaan makinn hancur klo dipimpin macam Dom2
🍁𝐘𝐖❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Aku suka ide ini hi hi biar tau rasa itu Di Bajiing & Besi Karatan 🤣🤣🤣
🍁Umma❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Baru hari pertama tanda tangan surat cerai si ulat bulu bertingkah sudah selayaknya bos yg bertindak arogan padahal belum dinikahi sama si Domi lho sudah minta pindah rumah dan mengincar perhiasan Arlena saja ❣️
🍁NITA❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Angkat kaki saja Citra sebentar lagi itu perusahaan hancur, pindah kerja ke tempat lain. Belum jadi nyonya dah belagu belatung nangka 😡
🍁HER❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
yaaaa kasih citra jadi korban songong selina. jadi gak sabar lihat dia dijorokin😡
🍁HER❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
dasar matre. semua mau diraup. selina gak tahu malu banget. pingin diketok peke sekop 🙈😡
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
astaghfirullah tuh dom" buta atau gimana kalau gini terus yang ada perusahaan bangkrut
Selina" dah nikmati dlu yang sekarang NNT kalau udah ada karma nyesel kau
gemes aku up Thor 😭
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
dih sok berkuasa aja tuh Selina nggak sabar jadi Bu Bos ya tapi nanti gimana ya kehidupan si dom" sama ulet bulu tuh setelah arlena tinggal 🤣hancur pasti
nggak sabar baca epsd selanjutnya up lagi kak
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
ya walaupun berat tapi mau gimana lagi udah bener deh kamu lepasin si dom" itu biar kamu tenang juga ❣️
🍁Sђå❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
jangan mau mengalah loh Ar mada kamu kebagian sedikit harta gono gininya🙄🙄
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
semoga terjadi. biar domdom merasakan MULAI DARI NOL YA 🔎😄🔎
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
setan kunti sok berkuasa ya gak pantas jadi bu boss arogan gitu 🤭
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
pengacara amerta menyadari perubahan dominus asal nya dari si setan kunti pak 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
wah arlena hebat penasaran nih nanti dominus jadi gimana setelah nya cerai🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
apa ya rencana arlena cuma segitu syarat nya ringan banget ya padahal ke pengadilan saja 🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
si dom2 sangat kurang ajar ya dulu pada saat terpuruk gak ingat apa pengorbanan arlena sampe tabungan deposito nya buat merintis usaha si dom2 kuliah di bayarin lagi
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
siapa yang bikin usaha maju ya arlena lah masa si dom2 hanya ngasih uang yang awal mulai usaha hanya ganti itu saja kejam si dom2
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴳᴿ
dom dom rakus banget ya gak adil bagi bagi harta gono gini nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!