NovelToon NovelToon
Fifty Days

Fifty Days

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Mafia / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Eclipse, organisasi dunia bawah yang bergerak di bidang farmasi gelap. Sering kali melakukan uji coba demi mendapatkan obat atau vaksin terbaik versi mereka.

Pada awal tahun 2025, pimpinan Eclipse mulai menggila. Dia menargetkan vaksin yang bisa menolak penuaan dan kematian. Sialnya, vaksin yang ditargetkan justru gagal dan menjadi virus mematikan. Sedikit saja bisa membunuh jutaan manusia dalam sekejap.

Hubungan internal Eclipse pun makin memanas. Sebagian anggota serakah dan berniat menjual virus tersebut. Sebagian lain memilih melumpuhkan dengan alasan kemanusiaan. Waktu mereka hanya lima puluh hari sebelum virus itu berevolusi.

Reyver Brox, salah satu anggota Eclipse yang melawan keserakahan tim. Rela bertaruh nyawa demi keselamatan banyak manusia. Namun, di titik akhir perjuangan, ia justru dikhianati oleh orang yang paling dipercaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Hari itu, menjadi hari kelam pertama dalam sejarah Eclipse. Kegagalan dalam proyek vaksin mereka mengakibatkan paparan virus yang mengerikan. Banyak dari anggota Eclipse yang menjadi korban, selain mereka yang tergabung dalam tim penelitian. Sebagian terkapar dalam keadaan kritis, sebagian lagi langsung mengembuskan napas terakhir. Terhitung sudah ada 47 anggota Eclipse yang tidak tertolong.

Andress terus memimpin tim keamanan untuk menjaga udara Eclipse agar tetap steril. Sementara Dokter Roy dan Dokter Daniel memimpin tim medis untuk bergerak cepat memberikan pertolongan, baik pada mereka yang sudah terpapar atau yang belum. Dengan sigap Dokter Roy memberikan antisipasi agar penyebaran bisa dihentikan secepatnya.

Sampai semalam suntuk, kondisi di Eclipse masih belum stabil. Tim keamanan dan tim medis nyaris tak ada waktu istirahat. Mereka terus bekerja dengan gesit demi menyelamatkan semua rekan-rekannya. Nasib baik, stok obat sangat melimpah karena rencananya memang akan dijual. Seandainya stok sedikit, pasti lebih banyak lagi kematian di Eclipse pada hari itu.

______

Dua hari pasca tragedi, kondisi di Eclipse mulai membaik. Udara sudah bersih dan tidak terkontaminasi virus, anggota-anggota yang terpapar pun sudah jauh lebih sehat, meskipun belum semuanya pulih total.

Reyver termasuk dalam anggota yang mengalami pemulihan cepat, mungkin karena dosis yang disuntikkan juga lebih banyak. Ia tak hanya berhasil melewati masa kritis, tetapi sekarang juga sudah sanggup meninggalkan ranjang perawatan dan beraktivitas normal.

Selain Reyver, Carlo dan Martha juga sudah pulih. Malahan, sejak semalam mereka sudah melepas infus dan mulai beraktivitas lagi. Justru Francesco yang sampai saat ini masih terbaring dengan kondisi yang sedikit lemah.

Melihat kondisi Reyver itu, Carlo tak mau membuang waktu lagi. Dengan segera dia memanggil Reyver ke ruangannya untuk bicara berdua saja.

Pertama kali menempatkan diri di kursi di depan Carlo, perasaan Reyver sudah tak nyaman. Dia paham Carlo pasti meminta penjelasan terkait tragedi kemarin.

"Jelaskan padaku! Kenapa hal ini bisa terjadi?"

Sama sekali tidak meleset dari dugaan Reyver. Carlo memang meminta penjelasan, yang sebenarnya Reyver pun tak punya penjelasan yang masuk akal.

"Saya juga tidak tahu, Tuan. Komposisi yang saya gunakan sudah sesuai dengan prosedur, caranya pun tidak melenceng dari biasanya. Tapi, entah mengapa tiba-tiba malah terjadi reaksi di luar kendali."

"Kau pikir aku bodoh?" sahut Carlo dengan mata yang memicing.

Reyver berusaha setenang mungkin meski sebenarnya sudah gusar. Carlo adalah mafia kelas dunia, rasanya memang tak mungkin dia bisa mengelabuhi pria itu.

"Aku tahu kau menyimpan sesuatu, Reyver! Katakan, kau sengaja kan menyalahi proyek ini!" ucap Carlo dengan lebih tegas.

"Saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan. Saya—"

"Sebelumnya kau membantah. Kau pikir aku tidak tahu kau berniat mengkhianatiku, hah? Saat menambahkan reagen pengaktif itu, ekspresimu berbeda, Reyver. Jangan kau kira aku tidak menyadarinya! Sayangnya itu terjadi dengan cepat, dan aku tak bisa menghentikanmu."

Nyali Reyver perlahan menciut. Apa yang dituduhkan Carlo sangat benar. Rupanya, meski kemarin ia sudah menampilkan ekspresi senormal mungkin. Namun, Carlo masih bisa membacanya. Ya, tak heran, pria itu adalah mafia kelas dunia. Sudah pasti andal dalam membaca pikiran lawan.

Akan tetapi, sudah kepalang basah untuk berhenti di tengah jalan. Mundur pun sudah pasti hancur. Jadi, Reyver bertekad untuk terus maju apa pun rintangannya.

"Saya pribadi tidak sadar bagaimana ekspresi saya kemarin lusa, Tuan. Yang saya rasakan hanya satu, yaitu ragu. Vaksin dalam proyek kita kali ini sangat berbeda dengan sebelumnya, dan terus terang itu terlalu tinggi menurut saya. Itu sebabnya saya ragu, Tuan. Saya tidak yakin dengan kemampuan saya sendiri untuk menciptakan vaksin itu, walaupun komposisi dan prosedurnya sudah dirancang dengan matang."

Carlo masih diam. Hanya matanya yang terus menatap Reyver dengan tajam, seolah ingin menyelami apa yang ada dalam pikiran Reyver.

"Saya sudah bertahun-tahun membidangi ini, Tuan. Saya paham benar dampak buruk dari proses yang sembarangan. Saya ada di laboratorium itu, bahkan posisi saya lebih dekat dibanding yang lain. Jika saya sengaja, bukankah itu sama saja dengan mempertaruhkan nyawa saya sendiri?" lanjut Reyver. Ia terus berusaha meyakinkan Carlo bahwa tragedi kemarin di luar prediksinya.

Namun, pria itu masih saja diam. Mungkin mulai berpikir.

"Kemarin, saya yang sempat kritis. Terlambat beberapa detik saja, pasti saya sudah mati. Tuan Carlo, kalaupun saya tidak setuju dengan keputusan Anda, apakah mungkin saya mengorbankan nyawa saya sendiri?" Reyver kembali meyakinkan Carlo. Ucapannya terdengar tenang, seakan-akan itulah faktanya.

Namun, Carlo juga tak langsung percaya. Dalam beberapa saat ia masih saja terdiam, seperti terjebak dalam kebimbangan.

Melihat ekspresi tuannya yang belum menyiratkan kepercayaan, Reyver pun membenarkan posisi duduknya dan kembali bicara.

"Saya sudah lama menjadi bawahan Anda, Tuan Carlo. Pasti Anda sudah mengenal saya dengan baik. Dalam hal ini, saya yakin Anda juga bisa menilai, kira-kira mungkin atau tidak saya mengorbankan nyawa sendiri. Ah, bukan hanya nyawa sendiri. Di lab kemarin juga ada Martha. Tuan Carlo, Anda juga tahu sebesar apa cinta saya pada Martha. Mungkinkah saya mengorbankan dia?"

Carlo menarik napas panjang. Meski sedikit ragu, tetapi dia berusaha percaya pada Reyver, karena apa yang disampaikan lelaki itu sangat masuk akal. Dia tahu benar karakter Reyver. Lelaki itu sangat berhati-hati dalam mengambil langkah, jadi mustahil akan mengorbankan nyawanya sendiri, apalagi untuk sesuatu yang belum pasti.

Selain itu, Carlo juga paham dengan hubungan Reyver dan Martha. Dari kacamata Carlo, cinta Reyver jauh lebih besar dibanding cinta Martha sendiri. Jadi, sangat tidak mungkin Reyver mempertaruhkan nyawa wanita itu.

"Tuan Carlo—"

"Baik, kali ini aku percaya denganmu. Tapi, kau jangan coba-coba mempermainkan kepercayaan dariku. Atau kau akan menanggung akibatnya!"

Reyver menunduk hormat. "Saya mengerti, Tuan. Saya tidak akan berani menodai kepercayaan Anda."

"Sekarang apa rencanamu selanjutnya?"

"Untuk saat ini saya belum bisa mengatur rencana. Saya akan terlebih dahulu kembali ke lab dan meneliti reaksi kemarin. Nanti akan saya kumpulkan data-datanya dan saya analisa di bagian mana yang harus diperbaiki. Baru nanti kita atur rencana yang matang untuk melanjutkan proyek Eclipse," jawab Reyver.

"Lakukan! Lebih cepat lebih baik. Kita tidak punya banyak waktu."

"Saya mengerti, Tuan." Reyver kembali menunduk. "Kalau begitu, saya izin pamit. Saya akan menyiapkan diri untuk kembali ke lab," lanjutnya.

"Lakukan!"

Sambil menghela napas lega, Reyver bangkit dan pergi meninggalkan ruangan Carlo. Setidaknya untuk saat ini dia masih aman karena Carlo percaya bahwa tragedi kemarin bukan karena disengaja. Ya, semoga saja pria itu terus percaya dan tidak curiga lagi.

"Sekarang tinggal kembali ke lab dan meneliti hasil dari reaksi kemarin. Mudah-mudahan saja itu tidak menjadi virus yang berbahaya. Karena jika iya, ini bisa menjadi petaka besar," batin Reyver.

Bersambung...

1
Lembayung Senja
double up
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
reyver pasti selamat
Apriyanti
semoga reyver selamat,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
oke. lanjutkan
Lembayung Senja
lanjut...lama ndak up
Sri Wulandari
ohhh noooo ada apa ini kak....???????
Apriyanti
lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ah..... apa yg terjadi?
Lembayung Senja
knp ndak up
hanung wahyuningsih
👍🏻
Sri Wulandari
lanjutkan jadi semakin penasaran,, sepertinya yg berpihak itu Robert
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Dewi Novita L.s
apa jangan jangan robert yang ada di pihak reyver
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
good job, reyver. semoga rencanamu berhasil.
Apriyanti
ternyata cinta nya Martha hanya seujung harta aja,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
martha, ternyata hanya sebegitu cintamu?
Apriyanti
ko Martha bgtu bgt jahat SM reyver,,semoga reyver bisa selamat dr Martha dan Carlo,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga Rey selamat! dia lelaki berhati baik.
Manatu Atu
kan bener yg berkhianat Martha...
Manatu Atu
kurang kaya apa lagi keluarga loe mas mas.... malah gabung sama eclips
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!