NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)

Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:4.9M
Nilai: 5
Nama Author: Desy Puspita

Maksud hati merayakan bridal shower sebagai pelepasan masa lajang bersama teman-temannya menjelang hari pernikahan, Aruni justru terjebak dalam jurang petaka.

Cita-citanya untuk menjalani mahligai impian bersama pria mapan dan dewasa yang telah dipilihkan kedua orang tuanya musnah pasca melewati malam panjang bersama Rajendra, calon adik ipar sekaligus presiden mahasiswa yang tak lebih dari sampah di matanya.

.

.

"Kamu boleh meminta apapun, kecuali perceraian, Aruni." ~ Rajendra Baihaqi

Follow Ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 06 - Oma Approved ~

Suara Aruni terdengar bergetar, bahkan berusaha menarik pergelangan tangannya hingga terlepas dari genggaman Rajendra.

Tak ingin memaksa dan berakhir membuat Aruni marah, Rajendra mengikuti kemauan istrinya dan beralih pada tujuan utama.

"Kamar mandi di mana?" tanya pria itu dengan suara datar, tapi tetap tenang.

Sembari menunjuk, Aruni berucap pelan. "Di sana."

Tanpa mengatakan apa-apa, bahkan terima kasih saja tidak, Rajendra melangkah masuk dan meninggalkan Aruni yang kini terdiam membisu sembari menatap pintu kamar mandi.

Aruni terdiam, sampai akhirnya menghela napas kasar. "Ck, aku berharap apa dari berandal seperti dia."

Aruni tak ambil pusing, sedikit banyak dia mengenal Rajendra. Meski bukan secara personal, tapi dia tahu siapa pria itu.

Bukan dari sekadar cerita orang-orang, tapi memang Aruni melihat sendiri sepak terjang Rajendra yang sok keras.

Di kampus, dia memang terkenal sebagai pria berwibawa, idola kampus dengan sejuta pesona yang konon katanya punya pacar di mana-mana.

Bahkan, rumor tentang kegilaan Rajendra yang pernah berduaan dengan salah-satu adik tingkat di ruang BEM kampus sudah tersebar sejak dirinya menjabat sebagai gubernur mahasiswa.

Tepatnya tahun lalu, dan sekarang dia menduduki posisi sebagai Presiden Mahasiswa yang sama sekali tidak bisa dibanggakan menurut Aruni.

Berbekal pamornya di kampus, Rajendra digilai banyak mahasiswi bahkan teman dekat Aruni juga ada beberapa yang mengidolakan Rajendra.

Hanya mendengar nama saja sudah salah tingkah, apalagi jika sampai melihat orangnya.

Sebenarnya, secara fisik memang sempurna. Bisa dibilang, tampan dan cukup memenuhi kriteria untuk menjadi idaman.

Namun, di mata Aruni, seorang Rajendra Baihaqi tidak lebih dari sekadar sampah yang mengganggu mata.

Kuliah bertahun-tahun, tanpa kejelasan kapan lulusnya dan aktif sebagai pemimpin yang hampir setiap demo paling depan.

Setelahnya, dia akan menghabiskan waktu dari pagi hingga sore tanpa tujuan. Beberapa kali, Aruni sempat melihatnya merokok dengan bebas dan menggoda adik tingkat yang kebetulan terpesona dengan ketampanannya.

Membayangkan hal itu, Aruni segera menggelengkan kepala. Sungguh dia tak menduga bahwa nasibnya akan berakhir menjadi istri dari pria yang sekalinya dia lewat hati Aruni segera membatin amit-amit saking takutnya.

"Huft, tapi kalau di luar kampus dia terlihat berbeda ... apa mungkin takut sama kak Bagas ya?" Aruni bermonolog, tanpa sadar dia justru penasaran karena memang perubahan Rajendra cukup signifikan.

Dia terlihat pendiam, penakut dan sama sekali tidak ada tampang anak nakal. Apalagi, sewaktu di hotel Rajendra tak lebih dari anak kecil yang takut pada kakaknya.

Cukup lama dia berpikir, dan ketukan pintu dari luar membuat lamunannya buyar.

"Iya sebentar!!" sahut Aruni sedikit melibatkan emosi karena ketukannya seolah tak cukup hanya dua kali.

Langkahnya tampak terburu. "Oma?"

Mata Aruni berkerut seketika, sesuai tebakan yang datang bukan Mommy-nya karena cara mengetuk pintunya beda.

Lebih terkesan brutal dan dia tahu betul mommy-nya tidak demikian.

"Nih, kasih buat Rajendra ... sepertinya dia belum makan, sama ini Oma siapin obat." Mikhayla mengulurkan sepiring nasi dengan segelas air dan juga obat di tatakan lebar yang dia siapkan.

Aruni masih menatapnya dengan malas, tetap terkesan ogah-ogahan sebenarnya.

Akan tetapi, beberapa saat setelahnya dia menerima dengan penuh kehati-hatian.

"Banyak banget, buat aku mana?"

"Sepiring berdua, biar tumbuh benih cinta," ucap Omanya begitu berbinar, entah kenapa sejak awal pernikahan wanita itu sama sekali tidak terlihat tertekan.

Bahkan, lebih terlihat bahagia dan selalu tersenyum seolah Rajendra adalah cucu menantu yang sangat dia idam-idamkan.

"Oma kenapa sih? Dari tadi aku perhatiin senyam-senyum ... bahagia ya di atas penderitaanku?"

"Eh, siapa bilang itu penderitaan? Pernikahan ini justru akan menjadi awal kebahagiaanmu, Aruni." Begitu mantap wanita itu berkata, seolah dia sudah bisa menerawang apa yang akan terjadi di depan sana.

"Tahu dari mana?"

"Ya tahulah, Oma ini adalah master salam hal beginian, Aruni."

Aruni terdiam, sejak dulu omanya memang agak sedikit aneh dan membingungkan. "Kamu kenapa bengong gitu? Nggak percaya sama Oma?"

"Enggak."

"Eh kok gitu? Kamu buktikan saja nanti ... setelah semua berlalu, kamu akan tahu bahwa Rajendra adalah yang terbaik buat kamu."

"Terbaik dari mananya, Oma? Oma nggak tahu ceritanya ya? Dia tu berandal, nakal juga dan-"

"Justru yang nakal itu yang menantang, dulu ... Opamu dulu-"

"Lebih berandal dari segala berandal, bahkan dia culik Oma buat dinikahin, gitu?" Belum selesai Mikhayla bicara, Aruni sudah lebih dulu melanjutkan karena cerita tentang kebobrokan Opanya sudah begitu melegenda sampai Aruni bosan mendengarnya.

"Betul!!"

"Ah Oma apasih? Disangkut pautin mulu sama masa lalunya heran deh." Aruni mengerucutkan bibir.

"Ini buat kacamatamu, Aruni ... Opamu yang pernah sejahat itu di awalnya saja bisa memuliakan Oma sebagai cintanya setelah menikah ... lantas, kamu sudah merasa begitu tidak beruntung dipertemukan dengan Rajendra?"

.

.

Diam, tidak ada tanggapan untuk sesaat dan Oma Mikhayla juga tampak menghela napas panjang sebelum melanjutkan. "Oma dengar semua, Zavia sudah bercerita begitu juga Renaga dan ... menurut pandangan Oma, Rajendra adalah anak yang baik dan Oma Approved pokoknya."

"Aih, Oma mah begitu ... ganteng dikit dibilang baik, yang waktu viral maling mesin cuci juga Oma bilang begitu karena ganteng 'kasihan ya, pasti sebenarnya dia baik.' iya, 'kan?" Aruni menatap Omanya penuh selidik.

Hingga detik ini, Omanya memang punya standar yang cukup bertentangan dengannya. "Bukan, ini berbeda, Runi."

"Beda di mana? Aku tahu jalan pikiran Oma."

"No, kali ini kamu salah!! Oma bisa jamin anak itu baik, bahkan jujur saja Oma kasihan ... dia pasti tertekan oleh beban yang mungkin tidak sanggup dia utarakan."

Sejenak terdiam, Aruni mendengarkan kata-kata yang terlontar dari bibir wanita paling bijaksana ini.

"Kamu tidak lihat sewaktu menikah dia tampak pucat?"

"Lihat, dan bibir pucat punya banyak makna ... bisa jadi belum sarapan."

"Tidak, Aruni, kamu harus tahu sebelum masuk kepalanya ditoyor berkali-kali sama papanya."

"Bukannya wajar, kan dia bikin malu?"

Mikhayla menggeleng, dia menarik kesimpulan berbeda dari apa yang tadi dia lihat. "Oma yakin perlakuan itu bukan karena dia salah sekarang, tapi sudah seperti jadi kebiasaan."

"Kebiasaan?"

"Hem, gini-gini Oma gaulmu ini banyak pengalaman, jadi bisa membaca keadaan," akunya narsis seperti biasa.

Aruni yang tak ingin urusannya kian panjang memilih iya-iya saja. Dan segera meminta Omanya untuk keluar dengan alasan akan memberikan makan serta obat untuk Rajendra.

"Ya sudah, pastikan cucu mantu Oma yang ganteng itu minum obatnya ya."

"Iya," sahut Aruni kesal setengah mati, bingung juga kenapa Omanya jadi ikutan geng rahim anget seperti teman-temannya yang lain.

Selepas kepergian omanya, Aruni menutup pintu dan sejenak bersandar di sana.

Lama dia pandangi kamar itu, dan seketika tersadar akan satu hal.

"Heum? Dia belum keluar juga?"

Segera Aruni melanjutkan langkah untuk mengetuk pintu kamar mandi, makan siang dan obat yang tadi tak lupa dia letakkan di atas nakas.

Mula-mula, dia mengetuk pintu dengan pelan, tapi tak juga mendapat jawaban.

"Rajendra?" Pertama kali, nama itu lolos dengan lembut setelah sebelumnya tidak pernah.

Tak mendapat respon juga, Aruni mengulangi sampai berkali-kali dan hasilnya masih sama, tidak kunjung ditanggapi dan tak munafik, dia mulai khawatir karena sebelumnya, pria itu masuk dalam keadaan pucat pasi.

Kesal lantaran harus mengeluarkan begitu banyak suara, Aruni dengan lancang membuka pintu kamar mandi itu dan kebetulan tidak dikunci, bertepatan dengan itu mata Aruni membulat sempurna tatkala menyaksikan apa yang terjadi di hadapannya.

"Ya Tuhan!!"

.

.

- To Be Continued -

...Bagaimana sejauh ini, apa kalian sudah suka? Yang kangen Mikhayla, akan kita obatin di sini ya....

1
Supriyatun
mulai pinter rajendra nya heheje.kalo dalangnya papa tirinya
novel destiny
ini si Haikal pasti mau nyamperin balas dendam gara2 dibohongin 5 jta nya ga dikasih sama nomornya di blokir nihh
Ela Anjani
kamu kalau diajak cuma bikin heboh run,
mending duduk manis sambil cuamik datang 😀
Ela Anjani
langsung to the point nggak tuch🤣🤣
nuraeinieni
aruni di kamar aja tunggu babang rajen bawa berita.
Ela Anjani
hadech gimana wes jendraaa... istrinya sampe lupa nggak kebawa itu loh 🤦‍♀️🤣😂🤣.

udah tadi bibirnya istri maju beberapa centi gara-gara dijemput depan gerbang, ini malah tambah ditinggal 😀😀, awas kena ultimatum si bawel runi
Bun cie
duh aruni...mmng betul2 ajaib pemikirannya😂 main bakar aja..
Ela Anjani
bener kan tebakkanku pelakunya papa tirinya sendiri. dan begonya lagi mama kandungnya malah seakan mendukung kelakuan busuk suaminya. hadech buuuukkk, begomi kocx sampe keakar sampe tidak memikirkan kehidupan anak kandungmu sendri
Ela Anjani
aku nebaknya sich kalau nggak papa tirinya ya saudara tirinya rajendra
Ela Anjani
itu baru sebagian yang kamu tau Jendra, kalo tau seberapa bar-bar nya opa Evan waktu muda, mungkin kamu akan ciut seperti semut😂😂
Ela Anjani
tepat kamu aruni. opamu bahkan dulu lebih kejam dari apa yang baru lakuin,
selagi garda terdepan mu opa Evan, kamu nggak usah khawatir,😀
Nurhartiningsih
kabur paling si Haikal.
Nurhartiningsih
sabar Runi..nnti juga dapet bocorannya
daroe
darah mafia bergejolak 😄
Galih Pratama Zhaqi
waduhhh apa yang akan dilakukan oleh Haikal ?knp sama Mahen ? hooo mebagongkan
Farhana Ana
haikal mau main hakim sendiri y.
jgn tamat dl say...
daroe
bakiak apa jepit Thor? 🩴
daroe
uwoooooowwwwww
daroe
hadehhh jen jen, gw baca dah kaya sambil lari marathon 🥵
Farhana Ana
tegang bgt Nok
amp ikut nahan nafas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!