NovelToon NovelToon
Kisah Pangeran Yang Terbuang

Kisah Pangeran Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Novel kali ini mengisahkan tentang seorang pangeran yang dibuang oleh ayahnya, karena menganggap anaknya yang lahir itu adalah sebuah kutukan dari langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KPYT 006. Awal Pengembaraan di Atas Kapal

Namun apa lacur, baru saja kedua kakinya telah berhasil menginjak geladak kapal....

"Hei! Sedang apa kau, Bocah?" terdengar sebuah seruan menegur setengah membentak bernada kaget dari arah samping kapal sebelah kanan.

Bersamaan dengan seruan itu muncul seorang lelaki muda yang berseru tadi berikut temannya yang berumur tidak jauh beda. Lalu dengan cepat kedua lelaki itu mendekati Zhao Jinlong dengan sorot mata yang terkejut.

Sedangkan Zhao Jinlong tentu saja juga terkejut bukan main, tenyata ada juga orang yang mengetahui dia naik ke kapal besar ini dengan diam-diam. Akan tetapi kejap berikut dia berusaha untuk tetap tenang, tidak panik atau gugup.

Begitu kedua lelaki itu telah sampai di hadapannya, lelaki yang menyeru kaget tadi kembali menanyainya dengan nada seperti marah.

"Sedangkan apa kamu di sini, Bocah? Kenapa kamu tiba-tiba muncul dari bawah kapal?"

"Apa kamu penumpang gelap?" imbuh temannya yang satu jelas menginterogasi.

"Penumpang gelap?" Zhao Jinlong pura-pura berlagak pilon. "Penumpang gelap bagaimana?"

Zhao Jinlong memang belum paham istilah penumpang gelap itu apa. Tapi dengan kecerdasan otaknya yang sudah seperti orang dewasa dan melihat situasi yang ada, dia sedikit paham maksud lelaki berbadan kurus itu apa.

Oleh karena itu Zhao Jinlong berpura-pura berlagak pilon, itu cara aman baginya untuk mengatasi situasi seperti ini, agar dia selamat dari kecurigaan kedua lelaki dewasa itu.

"Alah... sudah! Jawab saja kamu sedang apa di sini?" kata lelaki berbadan sedang berkumis tebal seakan tidak mau berpanjang lebar masalah yang tidak penting, baginya.

"Saya...?! Saya tidak sedang apa-apa, Paman," kilah Zhao Jinlong sambil cengengesan gaya seorang bocah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kenapa kamu tiba-tiba muncul dari bawa situ?" kejarnya lagi.

"Saya... tadi hampir jatuh saat duduk di pinggir kapal, Paman," kilah Zhao Jinlong masih memainkan perannya. "Untung saja saya tersangkut di jaring kapal. Jadi..., jadi... saya tidak sampai jatuh ke laut, Paman."

Sejenak kedua lelaki dewasa yang sepertinya anak buah kapal itu saling beradu pandang. Seperti keheranan atas keterangan si bocah Zhao Jinlong.

Namun tak lama kemudian, entah kedua lelaki itu akhirnya percaya keterangan Zhao Jinlong, atau tidak mau memperpanjang masalah, lelaki berkumis tebal berkata bernada menasehati dengan suara sedikit lunak.

"Ya sudah. Lain kali hati-hati. Anak kecil sepertimu tidak boleh duduk di pinggir kapal begitu. Hal itu bisa bahaya bagimu. Untung saja kamu tidak sampai jatuh ke laut."

"Lagi pula kalau kamu sampai jatuh ke laut, juragan kami yang akan repot," sambung lelaki berbadan kurus. "Bisa-bisa kedua orang tua kamu menuntut ganti rugi pada juragan kami."

"Iya, Paman, terima kasih nasehatnya," tanggap Zhao Jinlong sambil tersenyum ramah. "Maaf kalau saya sampai merepotkan paman berdua."

"Jangan-jangan kamu lapar, Nak?" tanya lelaki berbadan kurus menebak.

"Mung... mungkin juga, Paman," jawab Zhao Jinlong asal.

Tidak ada maksud ucapannya itu selain hanya menjalankan sandiwaranya saja, dan kebetulan sebenarnya dia juga sedikit lapar sekarang, karena saking asyiknya dia menunggu kapal yang lewat.

★☆★☆

Akan tetapi siapa sangka ucapannya itu langsung ditanggapi serius oleh lelaki berbadan kurus itu. Lalu tanpa sungkan dia menyodorkan bungkusan di tangannya sambil berkata.

"Ini ambil makananku biar kamu tidak kelaparan lagi!"

"Eh, Paman...?!"

Tentu saja Zhao Jinlong kaget juga 'kan dibuatnya? Sandiwaranya langsung ditanggapi serius oleh lelaki itu dan langsung memberikannya makanannya. Padahal dia cuma asal ngomong, tanpa ada maksud meminta diberikan sesuatu dari kedua lelaki itu.

"Sudah, tidak usah sungkan!"

Lalu lelaki berbadan kurus itu meraih telapak tangan Zhao Jinlong dan meletakkan bungkusan makanan itu di situ.

Sedangkan Zhao Jinlong sadar atau tidak langsung menggenggam bungkusan itu. Kemudian kedua lelaki anak buah kapal itu meninggalkannya setelah berpesan padanya agar berhati-hati.

Zhao Jinlong belum melakukan apa-apa sepeninggal kedua orang tadi. Dia hanya bisa melongo sambil memandang kepergian keduanya hingga hilang di belokan jalan yang terhalang kabin kapal.

Kalau tidak mendengar perutnya telah menjerit minta diisi, mungkin dia masih asyik melongo mengingat perbuatan lelaki berbadan kurus tadi.

Lalu Zhao Jinlong mengamati bungkusan yang diberikan lelaki kurus tadi beberapa saat lamanya. Terus dibuka dan ditengok isinya yang ternyata sebungkus nasi sayur dan lauknya.

"Rejeki tidak boleh ditolak," gumamnya sambil tersenyum gembira. "Apalagi sedari tadi siang aku belum makan."

"Baru memulai mengembara, sudah mendapat sedekah," lanjut Zhao Jinlong masih bernada senang sambil senyum-senyum girang. "Dasar memang peruntunganku lagi baik sekarang."

Sebelum dia memakan nasi bungkus itu, sejenak Zhao Jinlong memandang nun jauh di sana di samping kiri kapal. Lalu terdengar dia berkata.

"Yi fu, yi mu, bunda Yin Huang.... Putra kalian akan memulai pengembaraan. Doakan agar anak kalian ini tetap dalam lindungan Sang Penguasa Langit, dan akan tetap menjalankan semua nasehat dan amanah dari kalian...."

Seperti sudah diberitahukan sebelumnya bahwa, bocah shen tong itu sekarang sudah berusia 12 tahun, kurang lebih. Tentu saja perawakannya sedikit berbeda dari 6 tahun yang lalu semasa dia tinggal di pinggir Desa Fanrong bersama mendiang Yin Huang. Dan kepintaran dan kecerdasannya juga meningkat.

Wajahnya yang sudah beranjak remaja semakin bertambah tampan dan manis. Tingginya tentu bertambah pula dan badannya sedikit kekar meski tidak dibilang gemuk. Rambutnya yang panjang setengkuk diikat model belakang.

Zhao Jinlong berpakaian serba hitam dan sedikit agak longgar. Coraknya sungguh sederhana, tidak ada kesan mewah. Dan penampilannya bagai layaknya bocah kampung biasa.

Tidak ada kesan bangsawan, padahal dia adalah seorang pangeran, pangeran ke dua di Kekaisaran Zhang. Namun pangeran yang terbuang.

Dengan usianya yang meski masih tergolong bocah tapi sudah berbekal segudang ilmu pengobatan dan racun, serta berbekal ilmu yang tertera dalam Kitab Sembilan Bulan yang hampir sempurna dia kuasai, Zhao Jinlong sudah siap mengembara, mengarungi dunia persilatan yang tentu saja dia sudah sadari bahwa tidak mesti selalu bersahabat.

Dia tidak boleh naif dalam mencemplungkan dirinya ke dalam dunia persilatan. Tentu di sana banyak tipu daya, kejahatan, dan penindasan. Sebagaimana hal itu sudah diberitahukan oleh kedua orang tua angkatnya, mendiang Raja Obat dan mendiang Dewi Racun.

Setelah puas memandang nun jauh di sana, seolah tengah memandang tempat-tempat di mana dia telah tumbuh besar selama 12 tahun bersama orang-orang yang dia cintai meski bukan kerabat asli, lalu bocah Zhao Jinlong mencari tempat yang enak untuk makan malam.

Dia akan tetap mencari di sekitar buritan kapal ini. Dan belum lama sepasang matanya beredar ke sekelilingnya, dia melihat bangku cukup panjang yang terletak di sebelah kanan kapal. Tapi masih di areal buritan juga.

Lalu, tanpa banyak pikir, bocah itu melangkah cepat menghampiri bangku yang dilihatnya. Begitu sampai dia langsung duduk. Terus mengangkat kaki kirinya dan telapaknya diletakkan di bangku.

Tak lama kemudian, dia sudah tengelam dalam asyiknya makan malam, tanpa melepas dulu tas belakangnya....

Entah Zhao Jinlong sudah tidak sanggup menahan lapar, atau memang tidak sempat saja melepasnya.

Entahlah....

★☆★☆★

1
Xiao Chen
𝑚𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑢𝑝 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑘𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑖𝑘 ℎ𝑎𝑡𝑖 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑣𝑒𝑙 𝑑𝑖 𝑛𝑜𝑣𝑒𝑙𝑡𝑜𝑜𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
Muhamad Hifni
lanjut Thor bagus banget cerita nya
Nanik S
Rahasia.... pasti karena Membuang Zhao Jiang Wu..
Nanik S
Makasih sudah Up
Adhie: sorry...
total 1 replies
Harli harli
Pelit amat Thor .....
Adhie: sorry... lagi eror belakangan ini
Adhie: hehehe...
total 2 replies
Nanik S
Cerita bagus beda dengan yang lain
Nanik S
Mereka berdua pasti sekandung bahkan Bisa Kembar juga...
Adhie: bisa jadi kaka
total 1 replies
Nanik S
Jangan jangan bibi yang membuat penyakit Putri Jiang Yang
Adhie: nggaklah kaka, bibi ningyan emban pengasuh Zhang Jiang Ying, sempat juga merawat Zhang Jiang Wu, tapi cuma sebentar... kaisar Zhang menyuruh untuk membuangnya karena akan membawa malapetaka bagi kerajaan katanya...
sungguh kasihan Jiang Wu
total 1 replies
Nanik S
Keren dan keren ceritanya
Nanik S
Zhang... marga yang sama dg Jinlong
Nanik S
Shiiiiip
Nanik S
Makanya percaya sama Jinlong
Nanik S
Joooooost,👍👍👍💪💪💪💪
Nanik S
Mantap Tor
Adhie: makasi...
total 1 replies
Nanik S
Bagus certanys
Adhie: makasi...
total 1 replies
Nanik S
NEXT 👍👍👍
Nanik S
kasihan Jiang Wu
Nanik S
Oky
Nanik S
Siapa gadis kecil.. apa hantu
Adhie: bukanlah kaka
total 1 replies
Nanik S
Teruskan 👍👍
Adhie: terusken
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!