Sang Penakluk

Setelah sampai di luar, preman bernama Jon itu menelpon bos nya .

" bos... tolong kita bos...kita dalam bahaya...kita malah kena palak bos.."

Kata preman itu memelas dan takut takut karena tentu di bos akan sangat marah dengan ke jadian ini.

" apa Jon.?... Apa kamu bilang...? Geng mana yang berani menekan kalian.. Katakan Jon...berani berani nya mereka tidak menghormati saya.... Serlok sekarang juga..! Aku segera ke situ membawa bantuan.... Kamu tunggu di situ..!"

Si bos yang sangat marah tidak memberi kesempatan ke pada si Jon untuk menjelaskan situasi nya. Tentu saja si Jon Langsung mengirimkan lokasi nya seperti yang di perintahkan bos nya. Bos preman itu memanggil semua anak buah nya untuk berkumpul membicarakan penyerangan yang akan di lakukan nya. Di dalam bayangan si bos, tentu ke empat anak buah nya di sandera dan di ancam oleh anggota mafia. Sehingga dia harus mempersiapkan penyerangan dengan matang .

" darman....Santo.... Kalian kemarilah... Kita akan ber perang hari ini... Siapkan semua anak buah dan bawa semua senjata yang kita punya..

kita tunjukan siapa yang terkuat di kota ini.."

Kata di bos preman kepada anak buah andalan nya. Orang yang di panggil Darman dan Santo itu heran, karena geng mereka tidak pernah berselisih dengan para geng lain nya, apa lagi dengan para mafia. Tetapi kenapa si bos memerintahkan untuk mempersiapkan pertempuran, tetapi Santo dan Darman tidak berani banyak bertanya, mereka dengan sigap mempersiapkan pasukan seperti yang di perintahkan bos nya. Tidak berapa lama, berkumpul lah puluhan preman di depan bangunan yang terbengkalai. Semua bersenjata kan senjata tajam, bahkan ada yang membawa senjata api. Tampak di bos preman memberi semangat kepada para anak buah nya.

" saudara saudara ku semua... Hari ini kita akan berperang mempertahankan daerah ke kuasa an kita. Tempat di mana kita mendapat penghasilan, dan tempat kita bisa berjaya..

mari kita pertahankan tempat kita sampai titik darah penghabisan..kalian siap ber tempur...?""

Kata pemimpin preman itu ber orasi di depan anak buah nya, tak kalah semangat nya para anak buah preman itu menyahuti orasi bos nya.

" siaaap... Mari kita pertahankan ke bebasan kita...hidup bos jaya...hidup bos jaya...hidup bos jaya..."

Suara anak buah nya yang begitu bersemangat, membuat hati bos preman itu menjadi besar..

" ayo kita berangkat....!"

Serempak mereka membubarkan diri menaiki mobil dan motor menuju tempat yang di serlok oleh anak buah nya yang bernama Jon. Kita tinggalkan perjalanan para preman itu, sekarang kita kembali ke tempat Anto dan Maya. Empat orang preman itu melongo melihat selera makan Maya, berkali kali Maya menawari untuk ikut makan, tetapi Antok menolak nya. Bukan nya tidak berselera, tetapi mengingat perintah dari eyang sangga langit. Jangankan memakan dari hasil memalak, hasil meminta pun, anto tidak di perbolehkan, kecuali ada yang dengan ikhlas memberikan kepada Anto. Barulah Anto bisa menikmati nya.tak membutuhkan waktu yang lama, semua hidangan di meja telah ludes tidak bersisa.

" Waduuh... Enak sekali makanan ini kang mas, sayang sekali kang mas tidak mau mencicipi nya.."

" heei Abang Abang... Kalian bayar makanan yang telah aku makan ini..cepat... Aku mau baju di toko itu.. Awas saja kalau kalian tidak membayar makanan yang aku makan ini..!"

preman yang bernama Jon buru buru menuju kasir, tetapi tidak untuk membayar makanan. Dia hanya pura pura saja.

" hei...kamu...bilang sama bos mu...makanan itu aku bon...ingat..jangan bilang bilang sama wanita itu..!"

Mbak kadir hanya bisa menganggukan kepala sambil gemetaran. Anto, Maya dan para preman itu keluar dari rumah makan untuk menuju toko pakaian di sebelah nya.

belum juga melangkahkan kaki..

datanglah mobil dan motor mengepung warung tempat makan Maya tadi. Dari mobil yang terparkir di depan rumah makan, turunlah seorang yang tinggi besar berwajah garang.

wajah nya tampak merah padam menahan marah.

" heei.... Jon kampret.... Keluar kamu dari persembunyian mu...

mana geng atau mafia yang yang menyandera mu... Kamu membohongi aku kampret.."

preman yang bernama Jon itu gemetaran. Bukan dia berniat hendak membohongi bos nya,, tetapi dia belum menjelaskan si bos sudah terburu buru ber inisiatif sendiri. Sedang dia tidak berkutik karena Maya memelototi diri nya.

" nyonya... Ijinkan saya menemui bos saya untuk membayar ke butuhan nyonya.."

Kata preman itu meminta ijin untuk menemui bos nya. Anto sudah tahu trik yang di gunakan preman itu, dia telah mengadukan ke jadian ini dengan bos nya, dan kini mau berlindung sama bos nya.

empat preman itu keluar dari rumah makan di ikuti oleh Anto dan Maya. Ketika si bos melihat Maya... Mata nya langsung membulat..

rasa marah nya langsung sirna seketika. Dengan senyum cabul nya.. Si bos mendekati empat anak buah nya

" heei...Jon... Siapa gadis itu Jon.... Dan siapa yang mengintimidasi mu Jon... jangan bilang nona itu yang melakukan nya Jon.."

" it..it..itu..bob..bos..."

Preman Jon hendak menerangkan ke pada bos nya..tetapi malah di dorong bos nya.."

" Halaah...kelamaan kamu ngomongnya... Minggir sana.."

Bos preman itu mendekati Maya sambil cecengiran.

" non...apakah non di ganggu sama mereka ..? Tenang saja non... Sekarang saya akan melindungi non...apapun yang non butuhkan,, saya siap menyediakan untuk nona... Asal nona mau ikut dengan ku.."

si Jon dan teman teman nya berkeringat dingin melihat si bos malah merayu wanita singa itu.

sedang Maya yang tidak tahu tipu muslihat laki laki tentu sangat senang ada orang yang baik ke pada nya

" benarkah ucapan mu itu bang...kalau benar... Maya mau baju yang di toko itu bang...stelah itu... Barulah Maya mau ikut dengan Abang, asal Kaka saya juga di ajak ya bang...?"

Si bos itu tersenyum licik mendengar permintaan Maya. Dengan berpura pura baik.. Di bos itu mengajak Maya dan Anton memasuki toko pakaian itu. Maya sangat senang sekali.

dengan riang nya, Maya memilih baju yang di sukai nya.

tak lupa juga Maya memilihkan baju buat Anto. Tak lama kemudian, Maya telah kembali dengan setumpuk pakaian. Walau agak terkejut dengan begitu banyak nya pakaian yang di bawa Maya, tetapi bos preman itu berpura pura tenang.

* silahkan kamu bersenang senang dulu neng... Habis ini kamu yang harus menyenangkan aku..*

Pikir bos preman itu sambil dada nya berdegup kencang. Membayangkan malam ini dia akan menikmati bidadari yang polos. Pikiran bos preman itu traveling ke mana mana.singkat cerita.. Maya telah selesai dengan belanja nya. Dan dia kini ikut mobil bersama bos preman itu, begitu juga Anto.

Apa yang terjadi dengan Maya dan Anto di sarang preman..?

bagaimana nasib Maya di tangan bos preman..?

kita simak perjalanan nasib Anto dan Maya di bab selanjutnya.