‼️Harap bijak dalam memilih bacaan‼️
CEO tampan dan dingin itu ternyata seorang psikopat kejam yang telah banyak menghabisi orang-orang, pria itu bernama Leo Maximillian
Leo menjadikan seorang wanita sebagai tawanannya, wanita itu dia jadikan sebagai pemuas nafsu liarnya.
Bagaimana nasib sang wanita di tangan pria psikopat ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 : Sama Saja
Leo memberikan penerangan kamar itu dengan senter yang memang dia bawa, Kania sudah menangis di atas ranjang dengan tangan terikat dan tubuh polosnya tertutupi dengan selimut.
“Apa mau kamu Leo? Salah aku apa?” tangis Kania pada Leo.
“Kamu itu nggak salah Kania, aku hanya cemburu saat melihat pria itu memeluk dan menciummu.” Leo menjawab dengan santai tapi semua itu bohong.
“Pria itu Yuda, dia calon suamiku Leo.”
“Ya ya aku tau, dari tadi pagi aku mengikuti kalian.”
“Mau kamu apa?”
“Aku mau kamu, dirimu Kania.”
“Jangan gila kamu Leo.”
“Kalau kamu tidak bisa aku miliki, berarti Yuda tidak bisa juga memiliki kamu.”
“Lepasin aku atau aku akan teriak agar semua orang datang ke sini.” Leo tertawa dengan puas.
“Coba aja teriak, kamu akan melihat mayat calon suami kamu itu.” Kania terdiam, dia yakin dengan apa yang dikatakan oleh Leo bukanlah hal main-main.
“Jangan begini Leo, lepasin aku, aku minta maaf kalau aku ada salah sama kamu, tolong lepasin aku.” Kania terus memohon pada Leo, dengan santainya Leo mendekati Kania.
“Aku akan melepaskan kamu dan Yuda dengan syarat, kamu harus melakukan hal yang akan kalian lakukan tadi tapi aku yang menggantikan Yuda malam ini, bagaimana?”
“Gila ya kamu, aku nggak mau.”
“Oke, sebentar.” Leo keluar dari kontrakan Kania, dia mengeluarkan Yuda yang masih pingsan lalu menyeretnya kembali ke dalam kontrakan, tepatnya di kamar Kania lalu mendudukkan Yuda di atas sebuah kursi kayu dan mengikatnya.
Listrik juga sudah kembali menyala, Kania bisa melihat dengan jelas wajah Leo dan Yuda. Leo mengeluarkan sebuah pisau lipat kecil yang sangat tajam lalu menggoreskannya di dada Yuda yang membuat Kania ngilu luar biasa.
“Udah cukup Leo, jangan lakukan itu, jangan sakiti Yuda, aku mohon,” pinta Kania sambil terisak, Leo kembali mendekati Kania dan melepaskan ikatan di tangan Kania.
“Minum ini.” Leo memberikan tiga buah pil pada Kania dan langsung ditelan oleh Kania.
“Pil apa ini?”
“Penunda kehamilan, kan kau ingin melakukannya denganku.” Kania menatap Leo dengan seksama, dia berpikir, tidak ada salahnya juga melakukan dengan pria tampan seperti Leo.
“Tolong tepati janjimu untuk melepaskan aku dan Yuda.”
“Aku berjanji sayang.”
Leo mengambil ancang-ancang di depan Kania, dia menarik lembut tangan Kania dan membiarkan selimut yang menutupi tubuh polos Kania terlepas begitu saja.
“Killer juga body kamu ya Kan, aku menyukainya,” bisik Leo yang membuat Kania merinding, wanita itu kembali memejamkan mata saat Leo mulai menyentuh dirinya. Kania sedikit terisak, hal itu menyulut emosi Leo lalu menampar Kania dengan kuat.
“Saat bersama dia kau tidak menangis sama sekali, aku juga menginginkan hal yang sama Kania. Aku juga ingin kau merasa santai bersamaku.” Kania mengangguk, dia benar-benar takut dengan Leo saat ini.
“Berdirilah!” Kania berdiri lalu mendekat pada Leo, pria itu kembali mengelus permukaan kulit Kania lalu menjilatinya penuh nafsu, Kania hanya bisa memejamkan matanya, libido terus tumbuh dalam dirinya ketika Leo terus saja merangsang dengan sentuhan.
Leo membalikkan tubuh Kania dengan kasar agar membelakangi nya dan terus meraba tubuh itu dengan penuh nafsu, Kania kini mulai menikmati sentuhan Leo, dia menyandarkan tubuhnya ke tubuh Leo, tangan Leo terus memberikan pijatan lembut di kedua dada Kania, memainkan kan dan memelintir puting merah muda milik Kania sehingga wanita itu menggelinjang.
“Ahh Leo sshh.”
“Teruslah sebut namaku Kania, aku akan memberikan kenikmatan yang tidak pernah diberikan oleh Yuda padamu,” kata Leo sambil terus memainkan dada Kania, tangan Kania kini berada tepat di kepala Leo, memberikan akses agar Leo lebih dalam lagi menciuminya.
Leo menuntun Kania ke atas kasur, dia menghisap dan menjilati dada ranum Kania dengan penuh nafsu, seperti bayi yang tengah kelaparan. Sebelah tangannya meraba area sensitif Kania, memasukkan jarinya dan menggerakkan kedua jari itu dengan cepat di area bawah Kania.
“Ahhh hhmmm Leoo aahhh,” desah Kania tak terkendali karena permainan jari dari Leo.
Beberapa menit melakukan kegiatan panas itu, Leo menghentikannya, jelas terlihat di wajah Kania kalau dia sangat kecewa.
“Kau ternyata tak lebih dari seorang jalang liar juga Kania, aku pikir kau tidak akan menikmati setiap sentuhanku dan akan setia pada calon suamimu tapi nyatanya, semakin lama kau menikmati permainanku, ck, kau bukan yang aku inginkan.” Leo tersenyum sinis pada Kania.
“Kau tadi meminta aku untuk menikmatinya, apa aku salah?”
“Aku hanya menguji mu, menikmati dengan terpaksa dan juga dengan suka rela, itu berbeda, aku bukan orang bodoh yang tidak bisa membedakan hal itu. Ini, semua perhiasan dan uangmu, aku tidak memerlukannya lagi.” Leo melemparkan tas itu lalu pergi dari kontrakan Kania, pria itu melengos begitu saja dengan perasaan jijik luar biasa.
“Kau tidak bisa meninggalkan aku begitu saja Leo.”
“Haha jangan terlalu menunjukkan sisi jalang mu bitch, kau bisa melakukannya dengan calon suamimu itu.”
Di dalam mobil, Leo mendecih kesal, dia berpikir kalau Kania adalah wanita setia namun ternyata dia sama dengan Hanum.
“Apa di dunia ini tidak ada lagi wanita setia?” gumam Leo sambil terus mengemudi, dia memilih kembali ke rumahnya dan melanjutkan penyiksaan untuk Kiran dan kedua anak buah Kiran, dengan membunuh, mungkin hatinya akan lebih tenang.
Setidaknya Leo sudah mengambil sesuatu dari Kania, yaitu miliknya sendiri karena tujuannya menemui Kania bukan untuk menikmati tubuh wanita itu.
Di ruangan gelap itu, Leo tersenyum pada Kiran dan kedua anak buahnya, kemarin dia hanya mencambuk saja, belum melakukan hal brutal apapun pada mereka.
Leo melepaskan ikatan rantai di kaki dan tangan salah satu anak buah Kiran dan mengambil paku besar lalu memaku punggung tangan anak buah itu ke tembok, dia juga melakukan hal serupa pada kedua tangan dan kaki si anak buah.
Teriakan pria itu menggema yang membuat Kiran semakin ketakutan luar biasa.
“Kau ingin uang bukan?”
“Tidak, aku tidak ingin uang, tolong lepaskan saja aku, aku mohon.” Leo tertawa, dia merasa geli dengan permohonan Kiran.
“Aku akan melepaskanmu saat aku puas dengan pria ini.” Leo mengambil sebuah pisau tajam lalu menusukkan dengan brutal di perut pria itu, hingga isi perutnya terburai jatuh ke lantai, Kiran dan satu anak buahnya lagi mual melihat adegan itu.
Leo benar-benar melampiaskan kekesalannya hari ini, dia merasa hidupnya begitu hampa, tak ada cinta ataupun wanita yang bisa memberikan nya kebahagiaan.
Leo merasa kesepian dengan semua ini, dimulai dari Hanum yang hanya memanfaatkan dia saja.
“SIAL, KENAPA HIDUPKU BEGINI?” geram Leo lalu kembali menusukkan dengan asal pisau itu ke tubuh pria di hadapannya.
Tak ingin berlama-lama, Leo mengambil kapak tajam dan mengayunkan ke kepala Kiran dan anak buahnya yang masih hidup, tamat sudah hidup Kiran di tangan Leo.
Leo bersimpuh, dia menangis histeris mengingat nasibnya. Karena tidak puas dengan membunuh mereka saja, Leo memotong tubuh korbannya dan meminta anak buahnya untuk membersihkan semua ini.
“Aku sangat mencintai kamu Hanum, tapi kenapa kau mengkhianatiku hah? Kurang apalagi aku bagimu? Hanya karena materi, kau meninggalkan aku, keparat.”
Leo berpikir kalau Kania adalah wanita setia dan tidak akan mengkhianati Yuda, ternyata dia sama seperti Hanum.
...•••BERSAMBUNG•••...
kasian maula masih kecill.
rayden yg sabar yaaa
tim nya rayden ni thor ❤😘😅🤣