Tawanan Pria Psikopat
...•••Selamat Membaca•••...
“Kenapa kau menculik ku Leo? Apa salahku padamu?” teriak Hanum, pria yang ada di depannya hanya tersenyum santai menatap gadis pujaan hatinya itu.
“Simple, karena aku sangat mencintaimu dan kau kekasihku jadi apa salahnya aku membawamu ke sini.”
“Aku bukan kekasihmu lagi, kau lupa ya, kau sudah selingkuh dariku dan kau sudah menyakiti hatiku, kau tidak memiliki malu.”
“Aku memang melakukan kesalahan, tapi itu bukan berarti kau boleh meninggalkan aku Hanum, aku sangat mencintaimu.”
“Cinta apa maksudmu hah? Dengan kau menduakan ku, itu yang kau sebut cinta?”
“Sshhtt aku memang mencintaimu, hanya kau wanita satu-satunya yang aku cintai, Hanum.”
“Lalu April? Kau sudah tidur dengannya Leo dan dia juga sedang hamil anakmu. Cinta apa yang kau berikan padaku? Kalau kau memang mencintai aku, seharusnya kau setia padaku, bukan malah tidur dengan wanita lain.”
“Dengar Hanum sayang, dia menjebak ku, tidur dengannya bukanlah keinginanku.”
“Haha kalau sekali, aku masih bisa terima alasanmu itu, tapi kau sudah melakukannya berulang kali Leo.” Dalam tawa Hanum tersirat kepedihan luar biasa yang tidak bisa diungkapkan, air mata Hanum memberitahu Leo betapa sakit hatinya dikhianati oleh Leo.
Tapi Leo seakan mengerti arti dari air mata Hanum, semua terlihat palsu baginya.
“Kau salah Hanum, kau salah menilai ku.”
“Aku tidak peduli dengan alasanmu, aku ingin pulang Leo.”
“Pulang ke mana? Sekarang ini menjadi rumahmu dan kau akan tinggal selamanya di sini.”
“Aku tidak mau, aku juga punya kehidupan, aku tidak mau diperlakukan seperti tawanan begini.”
“Ya mau tidak mau, kau harus mau karena aku tidak memberikan pilihan padamu. Tetap di sini, karena aku tidak ingin kau pergi, kau itu hanya boleh menjadi milikku saja Hanum.”
“Aku tidak mau, kau gila Leo.”
“Oh ya, kau ingin lihat betapa gilanya aku?”
“Leo lepas, aakhh sakiitt.”
Leo menarik lengan Hanum dengan kasar lalu membawanya ke ruangan bawah tanah yang begitu lembab dan gelap, hanya ada cahaya dari lampu yang temaram sehingga ruangan itu terlihat begitu seram dan menakutkan.
“Mau apa kau membawaku ke sini? Kau mau membunuhku?” tanya Hanum dengan rasa takut luar biasa, di ruangan itu juga terdapat beberapa benda tajam.
“Untuk apa aku repot-repot menculikmu kalau hanya untuk melihat mu mati, aku ingin membuktikan betapa aku sangat mencintai kamu, Hanum.” Leo mengikat Hanum di sebuah kursi lalu membuka tirai yang memperlihatkan ruangan lain yang dibatasi kaca, di sana ada seorang pria usia 40 an yang sedang dirantai oleh Leo Maximilian.
“Siapa dia?” tanya Hanum dengan nada takut karena kondisi tubuh pria itu sangat mengenaskan, ada beberapa luka sayatan di sekujur tubuhnya, pria itu tidak mengenakan pakaian sama sekali sehingga Hanum bisa melihat seluruh tubuh pria tersebut, Hanum memejamkan matanya namun Leo mencengkeram rahang Hanum.
“Buka matamu atau kau akan bernasib sama seperti pria sialan itu,” ancam Leo, Hanum membuka matanya. Leo membuka pintu yang menuju ke ruangan pria tersebut lalu mengguyur pria itu dengan air sehingga pria tua itu kaget lalu membuka matanya.
“Lihatlah Hanum sayang, dia adalah ayah April, pria ini telah menjebak ku dengan menggunakan tubuh putrinya, sudah aku katakan padamu kalau aku sangat mencintai mu, dia selalu mengancam ku. Dia bilang, akan memperlihatkan video yang telah dibuat oleh nya padamu agar kau meninggalkan aku.” Hanum menitikkan air mata, memang dia menerima video pergulatan panas antara Leo dan April.
“Dia sudah lima hari aku sekap di sini dan hari ini adalah hari terakhirnya.”
“Leo, jangan bunuh dia.”
“Aku tidak akan membunuhnya tapi dia akan bunuh diri.”
“Apa maksudmu?”
“Kau lihat saja.”
Leo melepaskan ikatan rantai di tubuh pria itu, lalu dia membisikkan sesuatu yang tidak bisa di dengar oleh Hanum. Leo tersenyum puas lalu kembali ke ruangan di mana Hanum berada.
Pria itu dengan perlahan berjalan untuk memilih beberapa benda tajam, dia mengambil pisau daging yang begitu tajam dan dengan ragu-ragu, mengayunkan pisau tersebut ke lengannya sehingga lengan itu terputus begitu saja.
“Aaaaaa,” teriak Hanum lalu memalingkan wajahnya dari pria itu, sungguh itu adalah pemandangan yang menakutkan baginya.
Leo menahan kepala Hanum lalu kembali mengancamnya, dia ingin Hanum melihat bagaimana pria itu menyakiti dirinya sendiri.
Hanum dengan terpaksa melihat adegan sadis di depannya dengan perasaan ngilu luar biasa. Pria itu lalu mengambil sebuah silet tajam dan menyayat permukaan kulitnya sendiri, darah mengucur dari sela kulit yang terbuka itu, Hanum menangis ketakutan.
Leo kembali ke ruangan lain dan mengambil sebuah pedang tajam, menusukkan pedang itu ke leher pria tersebut lalu mengayunkannya ke atas dengan kuat sehingga kepala ayah April terbelah menjadi dua.
Hanum keringat dingin melihat semua itu, dia tercekat, dadanya sangat sesak dan tubuhnya bergetar hebat. Leo menatap Hanum dengan seringai iblisnya, hal itu sangat membuat Hanum ketakutan.
“Kau ingin lihat betapa gilanya aku?” Leo mendekat ke arah Hanum yang tengah ketakutan. Seluruh wajah Leo terkena cipratan darah.
“Mau apa kau Leo? Jangan membuat aku takut.”
“Ingin melakukan hal yang sama dengan yang Jack lakukan padamu dua hari yang lalu di atas mobil.” Hanum membulatkan matanya dengan sempurna, dia mengerti dengan apa yang Leo katakan.
“Kau ingat sayang?” Hanum tak sanggup lagi berkata-kata.
“K..kau tau?” Leo tertawa lepas, bagaimana dia akan lupa hal itu.
“Kau selalu mengatakan aku selingkuh dan bermain api di belakangmu, padahal kau sendiri yang melakukan hal itu, kau tahu persis kalau April menjebakku dan kau pura-pura marah untuk menutupi perselingkuhan mu itu, kau pikir aku tidak tau sayang?” Hanum semakin ketakutan melihat Leo, apa yang dia sembunyikan ternyata diketahui oleh mantan kekasihnya itu.
“Jebakan itu memang dilakukan oleh April dan pria tua tadi tapi dalangnya adalah kau sendiri Hanum, apa aku harus memperlihatkan semua buktinya padamu?” Hanum benar-benar merasa ketakutan, dia yakin kalau Leo akan membunuhnya saat ini juga.
“Maafkan aku Leo, tolong maafkan aku, aku akui semua ini memang salahku,” tangis Hanum yang membuat Leo tertawa.
“Aku memaafkan mu sayang, tolong jangan selingkuh lagi dariku karena aku sangat mencintaimu.” Tatapan Leo melunak, hal itu membuat Hanum bisa bernafas lega.
“Aku akan melakukan apapun asalkan kau memaafkan ku.” Hanum mencari aman, dia akan menuruti keinginan Leo agar tetap hidup.
Leo melepaskan ikatan di tangan dan kaki Hanum lalu menuntun wanita itu ke dalam kamar yang telah dipersiapkan oleh Leo untuk mereka berdua.
Kamar itu di dekor dengan sangat indah seperti kamar pengantin baru, Leo mulai mencumbu Hanum dengan lembut, memberikan sentuhan merangsang di permukaan kulit halus Hanum dan menciumi leher mulus itu.
Leo memeluk pinggang dan mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Hanum dengan penuh nafsu. Hanum menikmati semua itu, dia memasukkan jarinya ke helaian rambut Leo.
Ciuman Leo semakin dalam dan menuntut, lidahnya meraba setiap inci dinding mulut Hanum dan membelit lidah Hanum sehingga desahan kenikmatan tertahan membuat Leo semakin bersemangat.
Leo melepaskan pakaian yang menempel di tubuh wanitanya lalu merebahkannya di atas kasur, dia semakin liar menciumi dan memainkan bongkahan indah dan besar milik Hanum, sangat pas dalam genggamannya.
Leo menghisap dada itu dengan rakus seperti bayi yang kelaparan, tak membiarkan tubuh Hanum diam begitu saja, dia kembali mencium bibir Hanum dan memainkan jarinya di dalam liang hangat itu sehingga Hanum bergerak dengan liar di bawah tubuh Leo.
“Ahhh mmm Leoohh aahhh,” desah Hanum seraya merasakan kedua jari Leo terus mengocok bagian bawahnya.
Puas akan hal itu, Leo menempatkan dirinya di tengah kaki Hanum lalu menusuknya dengan kasar sehingga wanita itu menjerit kesakitan.
“Pelan-pelan Leo.” Leo merendahkan tubuhnya lalu mencekik Hanum dengan kuat sambil terus menghentakkan miliknya sedalam mungkin di rahim Hanum dan melakukan hal kasar.
Karena mendapat perlakuan buruk seperti itu, Hanum berusaha melepaskan dirinya dari Leo namun sia-sia karena tenaga Leo begitu kuat.
“Leo hentikan, ini sakitt,” jeritnya.
“Siapa suruh kau mengkhianatiku jalang sialan, jika kau katakan baik-baik padaku kalau kau tidak mencintai aku lagi, mungkin aku akan terima tapi kau malah menjebakku dengan wanita lain yang sama jalangnya denganmu.” Leo terus menghentakkan miliknya sedalam mungkin dengan kasar dan brutal.
Dia menghujam Hanum hingga area sensitif itu membengkak, Leo mengambil sebuah pisau lalu menancapkan pisau itu ke leher Hanum sambil tersenyum puas.
“Selamat jalan Harum sayang, kau pantas mendapatkan hal ini.” Leo menyeret tubuh Hanum yang sudah tidak bernyawa itu lalu memotongnya menjadi beberapa bagian dan memberikannya pada kucing belang besar yang dia pelihara.
Leo tersenyum pilu, dia sangat mencintai Hanum tapi wanita itu malah mengkhianatinya dengan selingkuh lalu menjebaknya bersama wanita lain dan membuat drama seakan Leo adalah pria brengsek.
...•••BERSAMBUNG•••...
...VISUAL TOKOH DALAM NOVEL INI...
...Ini sesuai dengan karakter author saja, kalau sahabat punya hayalan lain silahkan saja ya ☺...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Jenny's
baru juga bab 1 Thor ngapa sadiiss bangettt 🥹
2025-03-03
1
putrie_07
seru kykny ni sadis aq suka/Kiss/
2025-02-11
1
Maryam Nushaibah
licik si Hanum/Angry/
2025-04-10
1