Tawanan Pria Psikopat

Tawanan Pria Psikopat

Bab 1 : Menghabisi Pengkhianat

...•••Selamat Membaca•••...

“Kenapa kau menculik ku Leo? Apa salahku padamu?” teriak Hanum, pria yang ada di depannya hanya tersenyum santai menatap gadis pujaan hatinya itu.

“Simple, karena aku sangat mencintaimu dan kau kekasihku jadi apa salahnya aku membawamu ke sini.”

“Aku bukan kekasihmu lagi, kau lupa ya, kau sudah selingkuh dariku dan kau sudah menyakiti hatiku, kau tidak memiliki malu.”

“Aku memang melakukan kesalahan, tapi itu bukan berarti kau boleh meninggalkan aku Hanum, aku sangat mencintaimu.”

“Cinta apa maksudmu hah? Dengan kau menduakan ku, itu yang kau sebut cinta?”

“Sshhtt aku memang mencintaimu, hanya kau wanita satu-satunya yang aku cintai, Hanum.”

“Lalu April? Kau sudah tidur dengannya Leo dan dia juga sedang hamil anakmu. Cinta apa yang kau berikan padaku? Kalau kau memang mencintai aku, seharusnya kau setia padaku, bukan malah tidur dengan wanita lain.”

“Dengar Hanum sayang, dia menjebak ku, tidur dengannya bukanlah keinginanku.”

“Haha kalau sekali, aku masih bisa terima alasanmu itu, tapi kau sudah melakukannya berulang kali Leo.” Dalam tawa Hanum tersirat kepedihan luar biasa yang tidak bisa diungkapkan, air mata Hanum memberitahu Leo betapa sakit hatinya dikhianati oleh Leo.

Tapi Leo seakan mengerti arti dari air mata Hanum, semua terlihat palsu baginya.

“Kau salah Hanum, kau salah menilai ku.”

“Aku tidak peduli dengan alasanmu, aku ingin pulang Leo.”

“Pulang ke mana? Sekarang ini menjadi rumahmu dan kau akan tinggal selamanya di sini.”

“Aku tidak mau, aku juga punya kehidupan, aku tidak mau diperlakukan seperti tawanan begini.”

“Ya mau tidak mau, kau harus mau karena aku tidak memberikan pilihan padamu. Tetap di sini, karena aku tidak ingin kau pergi, kau itu hanya boleh menjadi milikku saja Hanum.”

“Aku tidak mau, kau gila Leo.”

“Oh ya, kau ingin lihat betapa gilanya aku?”

“Leo lepas, aakhh sakiitt.”

Leo menarik lengan Hanum dengan kasar lalu membawanya ke ruangan bawah tanah yang begitu lembab dan gelap, hanya ada cahaya dari lampu yang temaram sehingga ruangan itu terlihat begitu seram dan menakutkan.

“Mau apa kau membawaku ke sini? Kau mau membunuhku?” tanya Hanum dengan rasa takut luar biasa, di ruangan itu juga terdapat beberapa benda tajam.

“Untuk apa aku repot-repot menculikmu kalau hanya untuk melihat mu mati, aku ingin membuktikan betapa aku sangat mencintai kamu, Hanum.” Leo mengikat Hanum di sebuah kursi lalu membuka tirai yang memperlihatkan ruangan lain yang dibatasi kaca, di sana ada seorang pria usia 40 an yang sedang dirantai oleh Leo Maximilian.

“Siapa dia?” tanya Hanum dengan nada takut karena kondisi tubuh pria itu sangat mengenaskan, ada beberapa luka sayatan di sekujur tubuhnya, pria itu tidak mengenakan pakaian sama sekali sehingga Hanum bisa melihat seluruh tubuh pria tersebut, Hanum memejamkan matanya namun Leo mencengkeram rahang Hanum.

“Buka matamu atau kau akan bernasib sama seperti pria sialan itu,” ancam Leo, Hanum membuka matanya. Leo membuka pintu yang menuju ke ruangan pria tersebut lalu mengguyur pria itu dengan air sehingga pria tua itu kaget lalu membuka matanya.

“Lihatlah Hanum sayang, dia adalah ayah April, pria ini telah menjebak ku dengan menggunakan tubuh putrinya, sudah aku katakan padamu kalau aku sangat mencintai mu, dia selalu mengancam ku. Dia bilang, akan memperlihatkan video yang telah dibuat oleh nya padamu agar kau meninggalkan aku.” Hanum menitikkan air mata, memang dia menerima video pergulatan panas antara Leo dan April.

“Dia sudah lima hari aku sekap di sini dan hari ini adalah hari terakhirnya.”

“Leo, jangan bunuh dia.”

“Aku tidak akan membunuhnya tapi dia akan bunuh diri.”

“Apa maksudmu?”

“Kau lihat saja.”

Leo melepaskan ikatan rantai di tubuh pria itu, lalu dia membisikkan sesuatu yang tidak bisa di dengar oleh Hanum. Leo tersenyum puas lalu kembali ke ruangan di mana Hanum berada.

Pria itu dengan perlahan berjalan untuk memilih beberapa benda tajam, dia mengambil pisau daging yang begitu tajam dan dengan ragu-ragu, mengayunkan pisau tersebut ke lengannya sehingga lengan itu terputus begitu saja.

“Aaaaaa,” teriak Hanum lalu memalingkan wajahnya dari pria itu, sungguh itu adalah pemandangan yang menakutkan baginya.

Leo menahan kepala Hanum lalu kembali mengancamnya, dia ingin Hanum melihat bagaimana pria itu menyakiti dirinya sendiri.

Hanum dengan terpaksa melihat adegan sadis di depannya dengan perasaan ngilu luar biasa. Pria itu lalu mengambil sebuah silet tajam dan menyayat permukaan kulitnya sendiri, darah mengucur dari sela kulit yang terbuka itu, Hanum menangis ketakutan.

Leo kembali ke ruangan lain dan mengambil sebuah pedang tajam, menusukkan pedang itu ke leher pria tersebut lalu mengayunkannya ke atas dengan kuat sehingga kepala ayah April terbelah menjadi dua.

Hanum keringat dingin melihat semua itu, dia tercekat, dadanya sangat sesak dan tubuhnya bergetar hebat. Leo menatap Hanum dengan seringai iblisnya, hal itu sangat membuat Hanum ketakutan.

“Kau ingin lihat betapa gilanya aku?” Leo mendekat ke arah Hanum yang tengah ketakutan. Seluruh wajah Leo terkena cipratan darah.

“Mau apa kau Leo? Jangan membuat aku takut.”

“Ingin melakukan hal yang sama dengan yang Jack lakukan padamu dua hari yang lalu di atas mobil.” Hanum membulatkan matanya dengan sempurna, dia mengerti dengan apa yang Leo katakan.

“Kau ingat sayang?” Hanum tak sanggup lagi berkata-kata.

“K..kau tau?” Leo tertawa lepas, bagaimana dia akan lupa hal itu.

“Kau selalu mengatakan aku selingkuh dan bermain api di belakangmu, padahal kau sendiri yang melakukan hal itu, kau tahu persis kalau April menjebakku dan kau pura-pura marah untuk menutupi perselingkuhan mu itu, kau pikir aku tidak tau sayang?” Hanum semakin ketakutan melihat Leo, apa yang dia sembunyikan ternyata diketahui oleh mantan kekasihnya itu.

“Jebakan itu memang dilakukan oleh April dan pria tua tadi tapi dalangnya adalah kau sendiri Hanum, apa aku harus memperlihatkan semua buktinya padamu?” Hanum benar-benar merasa ketakutan, dia yakin kalau Leo akan membunuhnya saat ini juga.

“Maafkan aku Leo, tolong maafkan aku, aku akui semua ini memang salahku,” tangis Hanum yang membuat Leo tertawa.

“Aku memaafkan mu sayang, tolong jangan selingkuh lagi dariku karena aku sangat mencintaimu.” Tatapan Leo melunak, hal itu membuat Hanum bisa bernafas lega.

“Aku akan melakukan apapun asalkan kau memaafkan ku.” Hanum mencari aman, dia akan menuruti keinginan Leo agar tetap hidup.

Leo melepaskan ikatan di tangan dan kaki Hanum lalu menuntun wanita itu ke dalam kamar yang telah dipersiapkan oleh Leo untuk mereka berdua.

Kamar itu di dekor dengan sangat indah seperti kamar pengantin baru, Leo mulai mencumbu Hanum dengan lembut, memberikan sentuhan merangsang di permukaan kulit halus Hanum dan menciumi leher mulus itu.

Leo memeluk pinggang dan mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Hanum dengan penuh nafsu. Hanum menikmati semua itu, dia memasukkan jarinya ke helaian rambut Leo.

Ciuman Leo semakin dalam dan menuntut, lidahnya meraba setiap inci dinding mulut Hanum dan membelit lidah Hanum sehingga desahan kenikmatan tertahan membuat Leo semakin bersemangat.

Leo melepaskan pakaian yang menempel di tubuh wanitanya lalu merebahkannya di atas kasur, dia semakin liar menciumi dan memainkan bongkahan indah dan besar milik Hanum, sangat pas dalam genggamannya.

Leo menghisap dada itu dengan rakus seperti bayi yang kelaparan, tak membiarkan tubuh Hanum diam begitu saja, dia kembali mencium bibir Hanum dan memainkan jarinya di dalam liang hangat itu sehingga Hanum bergerak dengan liar di bawah tubuh Leo.

“Ahhh mmm Leoohh aahhh,” desah Hanum seraya merasakan kedua jari Leo terus mengocok bagian bawahnya.

Puas akan hal itu, Leo menempatkan dirinya di tengah kaki Hanum lalu menusuknya dengan kasar sehingga wanita itu menjerit kesakitan.

“Pelan-pelan Leo.” Leo merendahkan tubuhnya lalu mencekik Hanum dengan kuat sambil terus menghentakkan miliknya sedalam mungkin di rahim Hanum dan melakukan hal kasar.

Karena mendapat perlakuan buruk seperti itu, Hanum berusaha melepaskan dirinya dari Leo namun sia-sia karena tenaga Leo begitu kuat.

“Leo hentikan, ini sakitt,” jeritnya.

“Siapa suruh kau mengkhianatiku jalang sialan, jika kau katakan baik-baik padaku kalau kau tidak mencintai aku lagi, mungkin aku akan terima tapi kau malah menjebakku dengan wanita lain yang sama jalangnya denganmu.” Leo terus menghentakkan miliknya sedalam mungkin dengan kasar dan brutal.

Dia menghujam Hanum hingga area sensitif itu membengkak, Leo mengambil sebuah pisau lalu menancapkan pisau itu ke leher Hanum sambil tersenyum puas.

“Selamat jalan Harum sayang, kau pantas mendapatkan hal ini.” Leo menyeret tubuh Hanum yang sudah tidak bernyawa itu lalu memotongnya menjadi beberapa bagian dan memberikannya pada kucing belang besar yang dia pelihara.

Leo tersenyum pilu, dia sangat mencintai Hanum tapi wanita itu malah mengkhianatinya dengan selingkuh lalu menjebaknya bersama wanita lain dan membuat drama seakan Leo adalah pria brengsek.

...•••BERSAMBUNG•••...

...VISUAL TOKOH DALAM NOVEL INI...

...Ini sesuai dengan karakter author saja, kalau sahabat punya hayalan lain silahkan saja ya ☺...

Terpopuler

Comments

Jenny's

Jenny's

baru juga bab 1 Thor ngapa sadiiss bangettt 🥹

2025-03-03

1

putrie_07

putrie_07

seru kykny ni sadis aq suka/Kiss/

2025-02-11

1

Maryam Nushaibah

Maryam Nushaibah

licik si Hanum/Angry/

2025-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menghabisi Pengkhianat
2 Bab 2 : Dibawa Wanita Asing
3 Bab 3 : Tersentuh Akan Kebaikannya
4 Bab 4 : Memeras Orang Yang Salah
5 Bab 5 : Terhina
6 Bab 6 : Sama Saja
7 Bab 7 : Bunuh Diri
8 Bab 8 : Merasa Sedih
9 Bab 9 : Ternyata Satu Kota
10 Bab 10 : Sentuhan Lembut Sang Ayah
11 Bab 11 : Sisi Lembut
12 Bab 12 : Itu Menjijikkan
13 Bab 13 : Kehilangan
14 Bab 14 : Membalas Kekejian
15 Bab 15 : Menonton Film Romantis
16 Bab 17 : Meminta Kebebasan
17 Bab 18 : Keluar Dari Rumah
18 Bab 19 : Memenuhi Keinginan Maureen
19 Bab 20 : Dibawa Paksa
20 Bab 21 : Menyesal Telah Pergi
21 Bab 22 : Mencoba Hal Baru
22 Bab 23 : Menjadi Bahan Perundungan
23 Bab 24 : Hampir Terlambat
24 Bab 25 : Lamaran Leo
25 Bab 26 : Mulai Membalas
26 Bab 27 : Melepas Rindu
27 Bab 28 : Malam Ini Cukup Melelahkan
28 Bab 29 : Hari Pernikahan
29 Bab 30 : Kolam Renang
30 Bab 31 : Apa Itu Benar?
31 Bab 32 : Ke Pasar
32 Bab 33 : Terpikir Mengenai Kehamilan
33 Bab 34 : Positif Hamil
34 Bab 36 : Kenapa Harus Dihabisi?
35 Bab 37 : Menabrak Ulat Bulu
36 Bab 38 : Kekerasan Yang Hampir Meregang Nyawa
37 Bab 39 : Jangan Membunuh Lagi!
38 Bab 41 : Diganggu Siluman Rubah
39 Bab 42 : Pengacau Hidup Sudah Tiada
40 Bab 43 : Target Selanjutnya
41 Bab 44 : Pergi Ke Meksiko
42 Bab 45 : Dilecehkan Orang Tak Dikenal
43 Bab 46 : Dipakai Secara Bersamaan
44 Bab 47 : Tidak Bisa Mengelak
45 Bab 48 : Menyatakan Rasa
46 Bab 49 : Aku Lelah Axelo
47 Bab 50 : Keadilan Untuk Safa
48 Bab 51 : Memulai Pembalasan
49 Bab 52 : Sudah Tamat
50 Bab 53 : Pembunuh Yang Meresahkan
51 Bab 54 : Motif Pembunuhan
52 Bab 55 : Menjerat Maureen
53 Bab 56 : Kecemasan Leo
54 Bab 57 : Perselingkuhan
55 Bab 58 : Bertemu Dengannya
56 Bab 59 : Pergi Keluar Kota
57 Bab 60 : Menguji Kesabaran Leo
58 Bab 61 : Kedatangan Pelakor
59 Bab 62 : Akan Mengakhiri Semuanya
60 Bab 63 : Jebakan
61 Bab 64 : Mengajukan Tuntutan
62 Bab 65 : Situkang Jajan
63 Bab 66 : Hasrat Membunuh
64 Bab 67 : Membawa Jaminan
65 Bab 68 : Merasa Bersalah dan Terbebani
66 Bab 69 : Kematian Yang Diinginkan
67 Bab 70 : Selama Dia Hamil, Kau Aman
68 Bab 71 : Wanita Asing
69 Bab 72 : Jajan Solusi Terbaik
70 Bab 73 : Kasus Perampokan
71 Bab 74 : Menyelidiki Kasus Kembali
72 Bab 75 : Berakhir Malam Ini
73 Bab 76 : Ibu Mereka?
74 Bab 77 : Kepribadian Ganda
75 Bab 78 : Memperbaiki Hubungan
76 Bab 79 : Penggeledahan
77 Bab 80 : Beban Yang Terlepaskan
78 Bab 81 : Kelimpungan
79 Bab 82 : Apa Kamu Bahagia?
80 Bab 83 : Lamaran Axelo
81 Bab 84 : Kegiatan Pertama Di Meksiko
82 Bab 85 : Dia Datang
83 Bab 86 : Ancaman Untuk Leo
84 Bab 87 : Tidak Bisa Dibiarkan
85 Bab 88 : Menekan Sang Istri
86 Bab 89 : Kekacauan Beruntun
87 Bab 90 : ICU
88 Bab 91 : Proses Pemulihan
89 Bab 92 : Menghancurkan Bisnis
90 Bab 93 : Persembunyian Musuh
91 Bab 94 : Tidak Ditakdirkan Menikah
92 Bab 95 : Menghabiskan Sisa Liburan Bersama
93 S2 Bab 1 : Kebersamaan
94 S2 Bab 2 : Penyebab
95 S2 Bab 3 : Perubahan
96 S2 Bab 4 : Malam Minggu
97 S2 Bab 5 : Kesedihan di Balik Kebahagiaan Semu
98 S2 Bab 6 : Apartemen
99 S2 Bab 7 : Telah Tiada
100 S2 Bab 8 : Halusinasi
101 S2 Bab 9 : Cold Hands
102 S2 Bab 10 : Jangan Bangunkan Luka
103 S2 Bab 11 : Mengintai
104 S2 Bab 12 : Mama Kesakitan, Pa
105 S2 Bab 13 : Bakso
106 S2 Bab 14 : Tingkah Aneh Geera
107 S2 Bab 15 : Pengkhianatan
108 S2 Bab 16 : Ruangan Gelap
109 S2 Bab 17 : Kondisi Menyedihkan
110 S2 Bab 18 : Dalang
111 S2 Bab 19 : Trauma Akan Pembantaian
112 S2 Bab 20 : Selesai Tanpa Membunuh
113 S2 Bab 21 : Dua Cinta Kecil di Ujung Layar
114 S2 Bab 22 : Rekaman Itu
115 S2 Bab 23 : Hari Terakhir di Paris
116 S2 Bab 24 : Kembali dan Pergi
117 S2 Bab 25 : Belanja Pagi
118 S2 Bab 26 : Teater Berdarah
119 S2 Bab 27 : Pantauan Tetangga
120 S2 Bab 28 : Creepy Smile
121 S2 Bab 29 : Wanita Itu
122 S2 Bab 30 : Kekacauan
123 S2 Bab 31 : Teror Yang Mengganggu
124 S2 Bab 32 : Memberi Kesempatan
125 S2 Bab 33 : Di Balik Tirai Maestro
126 S2 Bab 34 : Liar Malam Ini
127 S2 Bab 35 : Kabaji
128 S2 Bab 36 : Pengakuan
129 S2 Bab 38 : Romansa Merah
130 S2 Bab 39 : Menonton Secara Live
131 S2 Bab 40 : Harapan dan Keraguan
132 S2 Bab 41 : Pulau Triald
133 S2 Bab 42 : Tidak Diizinkan Pergi
134 S2 Bab 43 : Cukup Rumit
135 S2 Bab 44 : Teater Hidup
136 S2 Bab 45 : Bayi Malang
137 S2 Bab 46 : Pertempuran Malam
138 S2 Bab 47 : Harta Di Bawah Pulau
139 S2 Bab 48 : Tetaplah Di Sini
140 S2 Bab 49 : Liburan Ke Bali
141 S2 Bab 50 : Pelukan Matahari di Tanah Dewata
142 S2 Bab 51 : Teror Sekitaran Kompleks
143 S2 Bab 52 : Pengambilan Ginjal
144 S2 Bab 53 : Kegiatan Amal
145 S2 Bab 54 : Teror Kembali Datang
146 S2 Bab 55 : Kejelasan
147 S2 Bab 56 : Penolakan
148 S2 Bab 57 : Bukti Kejahatan
149 S2 Bab 58 : Tertuduh
150 S2 Bab 59 : Dipaksa Mengaku
151 S2 Bab 60 : Perkelahian
152 S2 Bab 61 : Keributan
153 S2 Bab 62 : Kerjasama
154 S2 Bab 63 : Pembunuhan Sipir Penjara
155 S2 Bab 64 : Blok Penjara
156 S2 Bab 65 : Sedikit Kecerobohan
157 S2 Bab 66 : Pelenyapan Barang Bukti
158 S2 Bab 67 : Angkuh
159 S2 Bab 68 : Dibuat Kesal
160 S2 Bab 69 : Permohonan Dengan Nada Aneh
161 S2 Bab 70 : Merendahkan
162 S2 Bab 71 : Peringatan Ringan
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bab 1 : Menghabisi Pengkhianat
2
Bab 2 : Dibawa Wanita Asing
3
Bab 3 : Tersentuh Akan Kebaikannya
4
Bab 4 : Memeras Orang Yang Salah
5
Bab 5 : Terhina
6
Bab 6 : Sama Saja
7
Bab 7 : Bunuh Diri
8
Bab 8 : Merasa Sedih
9
Bab 9 : Ternyata Satu Kota
10
Bab 10 : Sentuhan Lembut Sang Ayah
11
Bab 11 : Sisi Lembut
12
Bab 12 : Itu Menjijikkan
13
Bab 13 : Kehilangan
14
Bab 14 : Membalas Kekejian
15
Bab 15 : Menonton Film Romantis
16
Bab 17 : Meminta Kebebasan
17
Bab 18 : Keluar Dari Rumah
18
Bab 19 : Memenuhi Keinginan Maureen
19
Bab 20 : Dibawa Paksa
20
Bab 21 : Menyesal Telah Pergi
21
Bab 22 : Mencoba Hal Baru
22
Bab 23 : Menjadi Bahan Perundungan
23
Bab 24 : Hampir Terlambat
24
Bab 25 : Lamaran Leo
25
Bab 26 : Mulai Membalas
26
Bab 27 : Melepas Rindu
27
Bab 28 : Malam Ini Cukup Melelahkan
28
Bab 29 : Hari Pernikahan
29
Bab 30 : Kolam Renang
30
Bab 31 : Apa Itu Benar?
31
Bab 32 : Ke Pasar
32
Bab 33 : Terpikir Mengenai Kehamilan
33
Bab 34 : Positif Hamil
34
Bab 36 : Kenapa Harus Dihabisi?
35
Bab 37 : Menabrak Ulat Bulu
36
Bab 38 : Kekerasan Yang Hampir Meregang Nyawa
37
Bab 39 : Jangan Membunuh Lagi!
38
Bab 41 : Diganggu Siluman Rubah
39
Bab 42 : Pengacau Hidup Sudah Tiada
40
Bab 43 : Target Selanjutnya
41
Bab 44 : Pergi Ke Meksiko
42
Bab 45 : Dilecehkan Orang Tak Dikenal
43
Bab 46 : Dipakai Secara Bersamaan
44
Bab 47 : Tidak Bisa Mengelak
45
Bab 48 : Menyatakan Rasa
46
Bab 49 : Aku Lelah Axelo
47
Bab 50 : Keadilan Untuk Safa
48
Bab 51 : Memulai Pembalasan
49
Bab 52 : Sudah Tamat
50
Bab 53 : Pembunuh Yang Meresahkan
51
Bab 54 : Motif Pembunuhan
52
Bab 55 : Menjerat Maureen
53
Bab 56 : Kecemasan Leo
54
Bab 57 : Perselingkuhan
55
Bab 58 : Bertemu Dengannya
56
Bab 59 : Pergi Keluar Kota
57
Bab 60 : Menguji Kesabaran Leo
58
Bab 61 : Kedatangan Pelakor
59
Bab 62 : Akan Mengakhiri Semuanya
60
Bab 63 : Jebakan
61
Bab 64 : Mengajukan Tuntutan
62
Bab 65 : Situkang Jajan
63
Bab 66 : Hasrat Membunuh
64
Bab 67 : Membawa Jaminan
65
Bab 68 : Merasa Bersalah dan Terbebani
66
Bab 69 : Kematian Yang Diinginkan
67
Bab 70 : Selama Dia Hamil, Kau Aman
68
Bab 71 : Wanita Asing
69
Bab 72 : Jajan Solusi Terbaik
70
Bab 73 : Kasus Perampokan
71
Bab 74 : Menyelidiki Kasus Kembali
72
Bab 75 : Berakhir Malam Ini
73
Bab 76 : Ibu Mereka?
74
Bab 77 : Kepribadian Ganda
75
Bab 78 : Memperbaiki Hubungan
76
Bab 79 : Penggeledahan
77
Bab 80 : Beban Yang Terlepaskan
78
Bab 81 : Kelimpungan
79
Bab 82 : Apa Kamu Bahagia?
80
Bab 83 : Lamaran Axelo
81
Bab 84 : Kegiatan Pertama Di Meksiko
82
Bab 85 : Dia Datang
83
Bab 86 : Ancaman Untuk Leo
84
Bab 87 : Tidak Bisa Dibiarkan
85
Bab 88 : Menekan Sang Istri
86
Bab 89 : Kekacauan Beruntun
87
Bab 90 : ICU
88
Bab 91 : Proses Pemulihan
89
Bab 92 : Menghancurkan Bisnis
90
Bab 93 : Persembunyian Musuh
91
Bab 94 : Tidak Ditakdirkan Menikah
92
Bab 95 : Menghabiskan Sisa Liburan Bersama
93
S2 Bab 1 : Kebersamaan
94
S2 Bab 2 : Penyebab
95
S2 Bab 3 : Perubahan
96
S2 Bab 4 : Malam Minggu
97
S2 Bab 5 : Kesedihan di Balik Kebahagiaan Semu
98
S2 Bab 6 : Apartemen
99
S2 Bab 7 : Telah Tiada
100
S2 Bab 8 : Halusinasi
101
S2 Bab 9 : Cold Hands
102
S2 Bab 10 : Jangan Bangunkan Luka
103
S2 Bab 11 : Mengintai
104
S2 Bab 12 : Mama Kesakitan, Pa
105
S2 Bab 13 : Bakso
106
S2 Bab 14 : Tingkah Aneh Geera
107
S2 Bab 15 : Pengkhianatan
108
S2 Bab 16 : Ruangan Gelap
109
S2 Bab 17 : Kondisi Menyedihkan
110
S2 Bab 18 : Dalang
111
S2 Bab 19 : Trauma Akan Pembantaian
112
S2 Bab 20 : Selesai Tanpa Membunuh
113
S2 Bab 21 : Dua Cinta Kecil di Ujung Layar
114
S2 Bab 22 : Rekaman Itu
115
S2 Bab 23 : Hari Terakhir di Paris
116
S2 Bab 24 : Kembali dan Pergi
117
S2 Bab 25 : Belanja Pagi
118
S2 Bab 26 : Teater Berdarah
119
S2 Bab 27 : Pantauan Tetangga
120
S2 Bab 28 : Creepy Smile
121
S2 Bab 29 : Wanita Itu
122
S2 Bab 30 : Kekacauan
123
S2 Bab 31 : Teror Yang Mengganggu
124
S2 Bab 32 : Memberi Kesempatan
125
S2 Bab 33 : Di Balik Tirai Maestro
126
S2 Bab 34 : Liar Malam Ini
127
S2 Bab 35 : Kabaji
128
S2 Bab 36 : Pengakuan
129
S2 Bab 38 : Romansa Merah
130
S2 Bab 39 : Menonton Secara Live
131
S2 Bab 40 : Harapan dan Keraguan
132
S2 Bab 41 : Pulau Triald
133
S2 Bab 42 : Tidak Diizinkan Pergi
134
S2 Bab 43 : Cukup Rumit
135
S2 Bab 44 : Teater Hidup
136
S2 Bab 45 : Bayi Malang
137
S2 Bab 46 : Pertempuran Malam
138
S2 Bab 47 : Harta Di Bawah Pulau
139
S2 Bab 48 : Tetaplah Di Sini
140
S2 Bab 49 : Liburan Ke Bali
141
S2 Bab 50 : Pelukan Matahari di Tanah Dewata
142
S2 Bab 51 : Teror Sekitaran Kompleks
143
S2 Bab 52 : Pengambilan Ginjal
144
S2 Bab 53 : Kegiatan Amal
145
S2 Bab 54 : Teror Kembali Datang
146
S2 Bab 55 : Kejelasan
147
S2 Bab 56 : Penolakan
148
S2 Bab 57 : Bukti Kejahatan
149
S2 Bab 58 : Tertuduh
150
S2 Bab 59 : Dipaksa Mengaku
151
S2 Bab 60 : Perkelahian
152
S2 Bab 61 : Keributan
153
S2 Bab 62 : Kerjasama
154
S2 Bab 63 : Pembunuhan Sipir Penjara
155
S2 Bab 64 : Blok Penjara
156
S2 Bab 65 : Sedikit Kecerobohan
157
S2 Bab 66 : Pelenyapan Barang Bukti
158
S2 Bab 67 : Angkuh
159
S2 Bab 68 : Dibuat Kesal
160
S2 Bab 69 : Permohonan Dengan Nada Aneh
161
S2 Bab 70 : Merendahkan
162
S2 Bab 71 : Peringatan Ringan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!