NovelToon NovelToon
Pesona Sang Janda

Pesona Sang Janda

Status: tamat
Genre:CEO / Single Mom / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Merpati_Manis

Kehidupan bahagia yang dijalani Thalia setelah dinikahi oleh seorang pengusaha kaya, sirna seketika saat mendengar kabar bahwa suaminya tewas dalam sebuah kecelakaan maut. Keluarga almarhum sang suami yang memang dari awal tidak merestui hubungan mereka berdua, mengusir Thalia yang sedang hamil besar dari mansion mewah milik Alexander tanpa sepeser uang pun.

Di saat Thalia berhasil bangkit dari keterpurukan dan mulai bekerja demi untuk menyambung hidupnya dan sang buah hati yang baru beberapa bulan dia lahirkan, petaka kembali menimpa. Dia digagahi oleh sang bos di tempatnya bekerja dan diminta untuk menjadi pelayan nafsu Hendrick Moohan yang terkenal sebagai casanova.

"Jadilah partner-ku, aku tahu kamu janda kesepian bukan?"

Bagaimanakah kehidupan Janda muda itu selanjutnya?
Bersediakah Thalia menjadi budak nafsu dari Hendrick Moohan?

🌹🌹🌹

Happy reading, Best...
Jangan lupa tinggalkan jejak
⭐⭐⭐⭐⭐ bintang 5
💖 subscribe
👍 jempol/ like
🌹 kembang, dan
☕ kopi segalon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semakin Menantang

Setelah pertanyaan yang dilontarkan oleh Moohan di kafe sore itu yang tidak dijawab oleh Thalia, wanita satu anak tersebut memilih untuk menjaga jarak dengan bosnya. Hari-hari selanjutnya, Thalia lebih senang menghabiskan waktu di pantry bersama karyawan lain jika tidak ada pekerjaan yang harus dia lakukan di ruangan sang bos. Tidak seperti ketika di hari pertama dia bekerja yang patuh menunggu perintah dari sang atasan dengan duduk berdiam diri di ruang tamu, di samping sekretaris Moohan yang jutek kepadanya.

Thalia hanya akan naik ke lantai dimana ruangan Moohan berada, jika presiden direktur itu memanggil dan membutuhkan bantuannya. Tidak masalah jika dia harus wara-wiri naik turun lift karena permintaan Moohan, dinilai berlebihan. Bos TMC itu sepertinya sengaja, tidak membiarkan office girl yang khusus bekerja di ruangannya tersebut untuk berleha-leha.

Seperti siang ini. Baru saja Thalia mengantarkan makanan pesanan Moohan dan dia juga baru akan memompa asinya yang akan segera diambil oleh kurir, sang bos telah kembali memanggil. Terpaksa, Thalia harus kembali naik ke lantai yang paling tinggi di gedung perkantoran TMC untuk memenuhi panggilan sang pemilik gedung.

"Ada apa lagi, sih?" gerutu Thalia sambil berjalan menuju pintu ruangan Moohan.

Thalia tidak menghiraukan tatapan sinis sang sekretaris yang berpapasan dengannya, di depan pintu lift barusan yang hendak makan siang. Setelah mengetuk pintu ruangan sang Presdir, Thalia kemudian membuka pintu tersebut. Wanita itu mendapati sang atasan sedang duduk sendirian di sofa, menghadap makanan yang tadi diantarkan oleh Thalia.

'Tumben si bos sendirian. Kemana cewek-cewek yang biasanya menemani dan menjadi dessert-nya?'

"Ada tugas apa, Tuan?" tanya Thalia yang tidak ingin membuang waktunya dengan sia-sia. Dia masih berdiri di ambang pintu, enggan untuk masuk ke dalam.

Moohan tidak langsung menjawab, tetapi pria bermata elang itu malah memindai penampilan Thalia. Penampilan seperti biasa dengan rok span panjang menutupi lututnya dan blouse yang ketat di bagian dada karena dada Thalia membesar efek dari menyusui sang bayi. Bos TMC tersebut, menelan saliva.

'Makin seksi aja, dia.' Netra Moohan fokus ke dada Thalia yang semakin besar karena penuh dengan Asi yang seharusnya sudah dipompa.

Menyadari tatapan sang bos yang tertuju ke arah dadanya, Thalia segera bersidekap untuk menutupi sumber kehidupan sang putri. 'Ck! Mata bos kayak gak pernah lihat dada besar saja. Padahal 'kan wanita-wanita yang biasanya datang ke sini dan melayani dia, rata-rata juga berdada besar!'

"Masuk dan duduklah di sini. Temani aku makan siang," titah Moohan, mengurai lamunan Thalia.

Thalia membungkukkan sedikit badan. "Maaf, Tuan, saya ...."

"Tidak boleh ada yang menolak perintahku, Thalia! Atau, kamu akan aku pecat!" Moohan mulai mengintimidasi dengan tatapannya yang dingin.

Sudah dua minggu ini, dia menahan untuk tidak menunjukkan sikap arogannya pada Thalia. Moohan juga selalu mengalah dan membiarkan saja karyawannya itu bekerja menurut kenyamanan Thalia, dengan tidak mempermasalahkan ketika wanita cantik tersebut memilih menghabiskan waktu di pantry ketimbang di depan ruangannya. Namun untuk kali ini, dia tidak mau lagi mengalah dan menggunakan kekuasaan yang dia miliki untuk memaksa Thalia.

Wanita cantik itu menghela napas berat. Thalia kepikiran dengan putrinya dan khawatir bayi mungil yang belum genap berusia satu bulan tersebut akan kehabisan stok Asi. Dia masih saja mematung di ambang pintu karena ragu untuk melangkah masuk ke dalam.

"Jangan khawatir, Thalia! Aku tidak akan menyentuhmu tanpa seizinmu. Aku hanya butuh teman untuk makan. Aku tidak biasa makan sendirian," bujuk Moohan, melembutkan suaranya.

Melihat kesungguhan ucapan sang presdir, Thalia memberanikan melangkah masuk ke dalam ruangan. Wanita cantik meskipun tanpa riasan di wajahnya itu kemudian duduk dengan canggung di hadapan Moohan seperti yang diisyaratkan oleh presiden direktur tersebut melalui pergerakan tangannya. Thalia terdiam menatap banyaknya makanan yang tertata rapi di atas meja karena tadi yang dia bawakan untuk Moohan , tidak sebanyak ini.

'Apa bos juga memesan makanan di luar?'

"Aku sengaja delivery makanan karena aku ingin makan siang bersama kamu, Thalia," ujar Moohan yang seolah mengerti dengan isi benak wanita cantik di hadapan. "Tolong, ambilkan makanan untukku," pintanya, kemudian

Thalia tidak segera mengambilkan makanan sesuai pinta sang bos. Ibu satu anak itu malah melamunkan sang suami yang hingga kini belum dia ketahui secara pasti bagaimana kabar yang sebenarnya. Perkataan Moohan tadi, mengingatkan Thalia pada Alexander yang juga tidak mau makan jika tidak ada yang menemani.

Suaminya itu selalu meminta pada Thalia agar pergi ke kantornya untuk membawakan makan siang dan mereka berdua kemudian akan makan siang bersama. "Ale, mau sama lauk apa, Sayang?" tawar Thalia ketika hendak mengambilkan makanan untuk sang suami.

"Apa saja, Mommy. Tapi daddy maunya disuapi," balas Alexander yang selalu manja pada Thalia.

Dengan senang hati, Thalia akan melakukan apapun yang diminta oleh sang suami. Tanpa Thalia sadari, senyuman manis terbit di sudut bibirnya mengingat momen indah kebersamannya dengan Alexander. Moohan yang melihat senyuman Thalia, tetapi senyum itu tidak ditujukan kepada dirinya, mengerutkan dahi.

'Melamunkan apa, sih, dia?'

"Thalia, ambilkan aku makanan!" seruan Moohan, mengurai lamunan Thalia.

"Eh, I-iya, Tuan." Thalia kemudian segera mengambilkan makanan untuk Moohan.

"Kamu juga harus makan, temani aku," suruh Moohan setelah Thalia mengambilkan makanan untuknya.

"Tidak usah, Tuan. Saya sudah membawa bekal," tolak Thalia dengan halus.

"Jadi, kamu hanya mau menjadi penonton saja?" tanya Moohan yang sudah mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Tidak mengapa, Tuan," balas Thalia.

"Terserah kamu sajalah." Moohan mengedikkan bahu dan kemudian melanjutkan makannya kembali.

Tidak ada lagi yang bersuara. Keduanya sama-sama terdiam. Thalia sibuk sendiri dengan pikirannya yang teringat akan sang putri. Sementara Moohan nampak makan dengan sangat lahap, sambil menikmati pemandangan indah di hadapan.

Ya, tatapan Moohan tidak pernah lepas dari Thalia, terutama bagian dada wanita cantik tersebut. Pria berparas tampan itu jadi membayangkan, bagaimana jika dia bisa bermain-main di sana dan menghisapnya. Moohan tersenyum sendiri dan kemudian menggeleng pelan.

Sepanjang menemani Moohan makan siang, Thalia nampak sangat gelisah. Bukan karena tatapan bos TMC itu yang terus memperhatikannya, tetapi karena dadanya mulai terasa tidak nyaman. Asinya mulai keluar dan membasahi pakaian dalam Thalia.

'Duh, bagaimana ini kalau sampai merembes ke blouse-ku? Malu-maluin kalau sampai terlihat basah dan pasti bau anyirnya akan tercium oleh orang lain.'

"Kamu kenapa?" Suara Moohan memecah keheningan.

"Maaf, Tuan. Bolehkah saya ijin turun sekarang? Saya mau ke toilet." Thalia memberanikan diri meminta ijin, meskipun Moohan belum selesai makan siang. "Saya janji, begitu selesai saya akan segera kembali kemari untuk membereskan sisa makan siang Anda, Tuan," lanjutnya dengan menangkup kedua tangan di dada.

Tatapan Moohan menyelidik. Pria bermata elang itu dapat menangkap kegelisahan Thalia. "Kamu bisa gunakan toilet di ruangan ini," balas Moohan, tetapi Thalia menggeleng kuat.

"Tidak bisa, Tuan. Saya harus turun sekarang juga," paksa Thalia yang kemudian segera beranjak. Asinya semakin banyak keluar dan Thalia tidak mau jika sampai cairan kehidupan untuk bayinya itu membasahi blouse-nya.

"Tidak masalah jika setelah ini Tuan akan memecat saya, tapi yang jelas saya hanya pamit sebentar di jam istirahat yang memang seharusnya ini adalah hak saya untuk menikmati kebebasan karena saya juga memiliki keperluan," lanjutnya, tegas. Tanpa menunggu jawaban dari atasannya, Thalia segera berlalu meninggalkan ruangan sang presdir.

Moohan tercenung. Untuk beberapa saat dia terdiam. Sedetik kemudian senyum lebar menghiasi wajah tampannya. 'Semakin menantang.'

☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕ tbc.

1
Nur Adam
lnjj
Ranny
baru tahu ada kata menggeleng erat deh Thor 🤭
Merpati_Manis (Hind Hastry): hah ... masak, sih, Kak. typo barti 🤦
wait, aku cek.
btw. mksh hadirnya 🥰🙏
total 1 replies
Ranny
mungkin Thalia sdh mau melahirkan
Ranny
penyakit apa yg mo di angkat thalia soalnya si moohan itu sakit baik kok 🤭
Ranny
seandainya kau melihat orang yg mau di tolong sama mamamu pasti kau akan bahagia banget soalnya wanita itu yg sedang kau cari² moohan /Silent/
Ranny
lah wanita ini adalah cinta sejatinya anakmu nyonya yg baik hati ☺️
Vien Habib
Luar biasa
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh apresiasinya, Kak 🥰
total 1 replies
Umi Badriah
mampir thor
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadirnya, Kak 🥰🙏
total 1 replies
🌹Mariana 🌹
Luar biasa
Yusan Lestari
bgus dan menarik kata katany pas seruuu mantap👍😊
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh apresiasinya, Kak 🥰
total 1 replies
Erni Sasa
❤❤❤❤
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadir dan apresiasinya, Kak 🥰🙏
total 1 replies
Erni Sasa
beeeeeh sumpaaah seneng bangeet critanyaa ka.
bener"gimanaaa ya 🥰🥰🥰🥰
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadir dan apresiasinya, Kak 🥰
baca juga ceritaku yang lain, yah 🙏😊
total 1 replies
Erni Sasa
🤣🤣😭😭😭😭kocaak sumpah
ilmi ilmiyyach
Baru baca thoorr
Thalitaa kmu wanita kuattt😭😭
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadirnya, Kak 🥰
total 1 replies
Suryani Yani
Luar biasa
Lies Atikah
sukurin si ne2k lampir sakit semoga sakit selama nya hidup engga mati juga engga kau yang na2m kau jua yang menuay lanjt
Lies Atikah
ayo lakukan buat si mak lampir terpuruk
Lies Atikah
derita tiada . aghir semoga bekas mertuamu yang sombong itu mendadak bangkrut dan jadi gelandangan
Lies Atikah
gak kebayang kalau punya pasangan seper ti mohan cewe nya banyak crot disana crot disini i jiji emang bisa sembuh auah
Lies Atikah
t etap semangat Talia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!