ADIK IPARKU, ISTRI KEDUAKU

“Tapi cara mu dengan memilih bersama wanita lain itu tidak di benarkan Kaysan ! Itu dosa besar !” kata Kayra menceramahi Kaysan.

“Aku tahu Mama ! Maka Aku putuskan untuk tidak berbuat dosa lebih jauh lagi bersama Nadia !” kata Kaysan menggenggam tangan Nadia seraya meyakinkan Nadia untuk tidak takut karena Kaysan akan selalu berada disisinya untuk melindunginya.

Sedangkan Kayra dan Kaisar saling pandang setelah mendengar ungkapan yang keluar dari mulut putra mereka itu.

“Apa maksudmu ?” tanya Kaisar

“Aku akan menikahi Nadia, Pa !” kata Kaysan menatap Kaisar penuh dengan kepastian.

Kepala Kayra mendadak ingin pecah rasanya. Begitu pun dengan Kaisar, apa yang bisa ia perbuat ? Karena putranya itu sudah begitu lengket dengan gadis di sebelahnya, dan tidak mau di pisahkan lagi.

Kaisar dan Kayra datang ke rumah Kaysan dengan berharap putranya itu bisa memperbaiki hubungan dengan Soraya. Tapi ternyata mereka salah, Kaysan sendiri bahkan tidak mau lagi memperbaikinya.

“Kaysan pikirkan baik-baik keputusanmu !” lirih Kayra

“Aku sudah memikirkannya, Ma ! Maafkan Aku Mama Papa ! Aku akan tetap dengan keputusan ku. Aku akan menikahi Nadia !” kata Kaysan dengan tegas dan Nadia hanya bisa mendengar hal itu tanpa ikut bersuara, karena ia takut salah bicara.

Tiba-tiba Soraya kembali ke rumah, dan mendengar ucapan suaminya itu, dimana Kaysan ingin menikahi Nadia.

“Apa ? Mas ingin menikahi Nadia ?” ucap Soraya tak terima.

“Iya !” jawab Kaysan tanpa menatap Soraya.

“Lalu bagaimana dengan Aku ? Aku ini istri mu, Mas !” kata Soraya, ia tak ingin Kaysan menikah lagi apalagi menikahi Nadia.

“Itu terserah padamu, Ku beri dua pilihan. Terima Nadia sebagai istri kedua Ku, atau Kau tidak perlu lagi menjadi istri Ku !” kata Kaysan yang membuat suasana di rumah itu menjadi panas dan semakin tegang.

“Mas…!” Soraya menangis, air mata buaya yang ia tampilkan berharap Kaysan luluh dan menarik keputusannya itu.

Nadia menjadi iba dan kasihan pada Soraya. Seharusnya ia tak berada di rumah Soraya sejak awal. Jika saja ia tak tinggal di rumah Soraya, pastilah rumah tangga Kakaknya itu akan baik-baik saja. Jika pun rumah tangga mereka retak atau hancur sekali pun Nadia bukanlah penyebabnya.

“Mama ! Aku tidak mau Mas Kaysan menikah lagi.” Ucap Soraya terisak dalam tangisnya.

“Aku tidak mau menikah dengan Mas Kaysan !” ucap Nadia berdiri dari duduknya hingga semua mata tertuju padanya, terutama Kaysan.

“Nadia !” lirih Kaysan

“Maaf Mas ! Memang seharusnya Aku tidak berada disini ! Maafkan Aku Kak Soraya ! Aku akan pergi dari sini, agar rumah tangga Kakak dan Mas Kaysan tetap baik-baik saja !” kata Nadia yang membuat Kaysan tak terima mendengarnya.

Jelas saja Kaysan tak terima, sebab ia mencintai Nadia dan tak ingin Nadia jauh darinya.

“Iya ! Memang seharusnya begitu ! Seharusnya Kau memang pergi dari rumah Kami ! Kau itu perusak rumah tangga Ku !” kata Soraya melayangkan tatapan tajam pada Nadia.

“Tutup mulut mu, Soraya ! Aku yang menyukai Nadia lebih dulu ! Aku yang jatuh cinta padanya ! Nadia tidak akan pergi kemana pun ! Lagi pula mau kemana dia pergi ? Sedangkan Kau dan Ibu mu sudah merebut semua yang menjadi haknya !” kata Kaysan yang membuat Soraya terkejut mendengarnya.

“Apa maksud semua perkataan mu, Kaysan ?” tanya Kayra cepat, sebab ia tak mengerti sama sekali.

“Nadia adalah adik tiri Soraya ! Mama…Papa !” kata Kaysan menjelaskan siapa Nadia.

“APA ?”

Tentu saja Kaisar dan Kayra terkejut mendengarnya. Sebab yang mereka tahu, Soraya adalah anak tunggal dan Ibunya seorang janda.

“Apa Mama dan Papa tahu ? Selama ini juga Soraya sudah membohongi Ku ! Dia menukar vitamin penyubur rahim yang selalu ku berikan dengan obat penunda kehamilan.” Kata Kaysan, ia sudah sangat kecewa dengan Soraya.

Soraya sudah tak bisa berkutik lagi, kesalahannya sudah diketahui oleh suami dan mertuanya kali ini.

“Kau sangat ingin mengejar mimpi mu, bukan ? Kau ingin menjadi seorang desainer yang bisa go internasional ! Silahkan Soraya ! Pintu itu terbuka luas kali ini tanpa perlu Kau pamit pergi lagi pada Ku ! Sebab Aku sudah tidak peduli lagi padamu !” kata Kaysan dengan suara beratnya.

“Mas…!” suara Soraya tercekat dan tak mampu berkata apa-apa lagi.

...****************...