Bukan Salah Cinta

amira keluar dari kelasnya bersama alisa,tiba tiba amira berhenti dia penasaran dengan kue yang dia buat, anisa mencoba mengintip lewat jendela kaca. di sana terlihat bastian yang tidak ke kantin hanya untuk makan kue yang di buat amira, bastian tersenyum melihat tulisan"semoga harimu menyenangkan".amira ikut tersenyum melihat ekspresi bastian. amira berlari kecil tiba tiba dia menabrak toni,

"aduh, jalan pakai mata "ucap amira kesal

"bukannya kamu yang lari gak jelas trus nabrak aku,dan satu lagi nona jalan itu pakai kaki bukan mata. "

mereka berdebat sebentar setelahnya kembali ke kelas masing masih

****

waktu berjalan begitu cepat, sudah hampir satu bulan amira setiap hari membuatkan makanan yang berbeda beda, bastian sendiri tampak menikmatinya.semakin hari bastian semakin ketagihan dengan masakan amira, bastian hendak bertanya langsung kepada amira apa benar amura yang selama ini antar makanan untuknya. bastian hendak melangkah sambil membawa kotak makan dari amira dia hendak ke kelas amira. naura dari tadi memperhatikan bastian, amira juga tidak cerita kalau selama ini dia meketakkan kotak makan di meja bastian,sehingga naura tidak dapat mengaku lagi, naura segera menghadang bastian

"kamu mau kemana bastian"

"aku mau, "bastian tidak tahu harus berkata apa dia hanya melihat kotak makan yang dia bawa sambil membolak baliknya. naura yang melihat itu timbul ide baru, dia tidak akan mengijinkan bastian bersatu dengan amira. bahkan mengobrol atau bertatapan muka bisa kebongkar kebohongannya.

"sini itu milik aku, gimana suka masakan aku"naura berkata sambil mengambil Kotak makan yang di Bawa bastian.

"maksud kamu selama ini yang buatin aku makanan setiap hari itu kamu"

"iya,memangnya mau kamu siapa, kok kayak kecewa gitu setelah tau aku yang buat"

"gk, trus mau kamu apa, Setiap hari susah susah buatin aku makanan dan kue"

"aku hanya ingin dekat dengan kamu, sejak pertama kamu masuk aku sudah suka sama kamu, apa kamu gak mau jadi pacar aku"naura berkata dengan begitu manja, bastian tak bisa berkata kata. dia hanya diam mematung dia ingin menolak tapi sudah terlanjur ketagihan masakan itu, siapa lagi yang perhatian sama dia, cuma naura pikirnya. dia tidak tahu aja kalau naura berbohong. tanpa berpikir lagi bastian menjawab

"baik aku mau jadi pacar kamu"ucap bastian terpaksa, apa yang dia harapkan cewek yang dia harapkan tak pernah menoleh padanya.

naura begitu senang dia tertawa karna begitu bahagia, setiap siswa siswi yang lewat heran melihat naura yang begitu bahagia

"kenapa nau bahagia banget"

"aku sama bastian udah jadian"

"selamat ya"

berita yang tadi pagi sudah tersebar apalagi naura siswi berprestasi bastian juga di idolakan para siswi, hal ini sampai di telinga amira

"alisa apa berita itu benar"

"benar mira semua anak juga tahu"

hati amira terasa sakit, dia tidak pernah merasakan hal ini, sakit karna cinta memang tidak ada obatnya, tak terasa air matanya turun Tanpa di komando. amira tidak dapat menahannya lagi pulang sekolah dia menemui naura di kelasnya saat itu sudah tidak ada siapa siapa,

"nau apa maksud semua ini, kamu bilang mau mendekatkan aku sama bastian tapi kenapa malah kamu yang jadian sama dia, "

"maaf mira tapi bastian maksa aku jadi pacarnya"naura berkata seolah olah dia terpaksa.

amira hendak berkata lagi tapi dari depan pintu kelas bastian memanggil

"ayo nau aku sudah menunggumu dari tadi"bastian berkata tanpa melihat amira. seakan akan kehadiran amira tidak pernah dia anggap. naura segera berdiri dan berjalan mengikuti bastian. amira yang melihat hal itu hanya bisa menangis sambil terduduk di kursi naura.