TRANSMIGRASI KE ZAMAN KUNO

masih di posisi arela dan kedua abdinya yang masih merembukkan apa yang harus mereka lakukan malam ini.

"tapi nona..? apakah tidak masalah hamba tidur bersama dengan anda.. ? sementara hamba hanyalah seorang abdi yang rendah." tutur Maya. arela langsung menggelengkan kepalanya diikuti dengan jari telunjuknya.

"kamu ngomong apa Maya.. apa kamu tidak kasihan kepada kakakmu, hah!. sekarang hanya dia laki-laki satu-satunya yang kita andalkan untuk melindungi kita di tempat ini. kalau nanti terjadi apa-apa dengannya, apa kamu tidak takut kehilangan kakakmu..?" tanya arela. Maya yang mendengar itu langsung segera menggelengkan kepala dan mengambil posisi membungkuk.

"tidak nona.. hamba tidak ingin terjadi apa-apa dengan saudara hamba.. tapi nona-"

"sudah tidak ada tapi-tapian. keputusanku sudah bulat. malam ini kamu tidur bersama aku dulu, lagi pula ruangan itu luas dan lebar. aku tidak mungkin meniduri semua lantainya kan.? dan kamu Mario, kamu akan tidur di dalam ruangan itu saja. besok kita lanjutkan untuk membenahi tempat ini. lalu nanti kita akan membuat pintu dan penutup, agar kamu bisa berjaga di sini." akhirnya Mario dan Maya pasrah.

sepertinya, mereka mulai sadar kalau majikan mereka ini tampaknya sangat baik dan perhatian kepada mereka. dan kalau sudah seperti ini, mereka tentu tidak akan menyia-nyiakan hal tersebut.

"baiklah kalau begitu nona.. kami akan mengikuti perintah anda." Maya dan Mario langsung membungkuk.

"Bagus kalau begitu! ayo kita makan malam dulu. setelah itu kita langsung istirahat."

akhirnya mereka pun kembali menyajikan makanan seadanya. dan lagi-lagi, mereka hanya bisa menikmati nasi goreng yang dicampur dengan telur. jujur saja, arela sudah bosan dengan menu makanan itu. tapi kedua abdinya terlihat sangat menikmatinya dan tidak pernah merasa muak.

(bersabarlah kalian.. setelah urusan membersihkan istana dingin ini selesai, setiap hari kita akan makan besar. dan tentunya makan enak..) batinnya sambil tersenyum.

setelah beberapa menit, akhirnya mereka berhasil menghabiskan makanan itu. dan bahkan, setelah mengistirahatkan perut mereka selang beberapa menit itu, sambil mengobrol dan membahas apa saja yang akan mereka lakukan nanti, akhirnya mereka pun sama-sama pergi beristirahat.

untuk sekarang, mereka hanya bisa memanfaatkan karpet sebagai alas tempat tidur mereka, dan juga kayu yang sudah dilapisi dengan kain sebagai bantal mereka.

tapi begitu saja sudah cukup. karena yang paling penting, tidur mereka nyenyak dan mereka mendapatkan kehangatan dari perlindungan kediaman yang terbengkalai ini.

******

sementara tengah malam. arela langsung membuka matanya dan mendapati kalau kedua abdinya sudah tertidur lelap. apalagi Maya yang tidur di sampingnya tampak terlihat kelelahan dan tak terlihat tak terusik sama sekali. arela yang melihat hal itu langsung menggelengkan kepalanya.

"anak ini benar-benar kelelahan.. bahkan dia tidak terusik sama sekali. tidak apa-apa, kalian istirahat saja biar aku yang menyelesaikannya." gumamnya.

dia pun akhirnya keluar dari ruangan itu dengan perlahan. dia pun langsung memeriksa kemampuan yang ia miliki tadi. Dia meminta beberapa kayu kokoh, beserta dengan beberapa besi. di sana juga dia sudah meminta beberapa kaca yang tidak mudah dipecahkan dari arah manapun.

pokoknya semua perlengkapan bangunan langsung ia keluarkan. dia tersenyum puas melihatnya. ternyata supermarket yang terlintas dalam bayangannya itu sangat lengkap. bahkan wastafel yang katanya hanya barang biasa saja ada di tempat itu.

"bagus. walaupun aku tidak bisa mengakses secara langsung, tapi aku bisa mengeluarkannya dengan pikiranku. kalau seperti ini aku tidak perlu susah lagi. nanti aku akan membuatkan penutup di bagian ini, agar Mario bisa berjaga dengan aman." gumamnya.

dia mendapati beberapa sapu dan perkakas lainnya yang ia ambil dari ruang khayalannya itu. di sana juga sudah ada jenis-jenis sabun yang akan digunakan untuk mengepel lantai agar terlihat jauh lebih maksimal.

"kalau seperti ini aku bisa tidur dengan tenang. ah,ya.. jangan sampai aku melupakan tempat tidur dan juga selimut serta bantal. yang sederhana saja, yang penting kami bisa tidur dengan nyenyak. nanti kalau semuanya sudah selesai, aku bisa melakukan hal yang lebih." tuturnya lagi.

setelah mematikan semuanya aman, akhirnya dia kembali ke kamar dan berbaring kembali di tempat tidurnya. dia kembali terlelap tanpa membuat Maya terbangun dari tidurnya.

********

dan keesokan paginya. Mario yang baru pertama kali bangun dan disusul oleh adiknya Maya tiba-tiba langsung dikejutkan dengan semua bahan bangunan yang ada di sana.

"kakak!! apa ini ? kenapa peralatan ini sangat aneh sekali.?" tanya Maya kepada kakaknya. Mario berjalan mendekat dan mengamati benda-benda itu.

"ah aku juga tidak paham Maya!! sepertinya, ini adalah bahan bangunan. kalau balok ini aku mengerti, ini adalah kayu yang mungkin bisa dibuat pancang." tuturnya sambil memegang dan mengamati semuanya.

"apakah hal ini perlu kita laporkan kepada nona kak..?" tanya Maya.

"tentu saja May.. kita harus melaporkannya."

"tapi kak. nona arela masih tidur. Dia terlihat sangat kelelahan. aku tidak tega membangunkannya. sebaiknya tunggu nona bangun saja dulu. dan aku akan membuatkan makanan untuk kita. biar nanti setelah bangun nona bisa sarapan pagi." tutur Maya. Mario yang mendengar penuturan adiknya Pun langsung mengangguk.

"baiklah kalau begitu. Kakak juga akan cek bagian luar. Kakak akan melanjutkan pekerjaan dulu." ucapnya.

"mm.." akhirnya, mereka berdua pun langsung mengerjakan pekerjaan masing-masing tanpa mengganggu nona mereka. biarkan saja arela memuaskan istirahatnya, dan menikmati mimpinya.

Maya masuk ke dapur yang merupakan sebuah ruangan terbengkalai yang telah mereka bersihkan. di sana Maya sudah belajar cara menanak nasi dan juga menghidupkan kompor gas.

awalnya Maya merasa heran dengan benda-benda tersebut yang tentunya belum ada di tempat ini. bahkan mereka masak saja masih membutuhkan kayu bakar dan tungku yang kokoh. tapi lihatlah apa yang dilakukan oleh nonanya, bahkan mereka bisa memasak di atas aluminium dengan hanya memanfaatkan sebuah tabung yang dihubungkan dengan selang saja.

tapi itu tidak masalah, karena ternyata hal ini sangat memudahkan mereka dan membuat waktu matang makanan lebih efisien.

"ternyata, benda seperti ini sangat ajaib sekali. makanan bisa masak dengan cepat tanpa harus menimbulkan asap berlebih. dan juga tanpa perlu panas-panasan seperti masak di tungku kayu bakar."

Maya terkekeh dan tersenyum senang. kalau seperti ini, tentu saja pekerjaannya akan jauh lebih mudah.

"ternyata nona sangat hebat.. pokoknya aku harus mengabdikan diriku sampai anak keturunanku untuk nona." gumamnya. dia juga bergumam sambil menanak nasi di atas kompor gas itu, dan juga memasak telur seperti yang telah diajarkan oleh arela kepadanya.

dan hanya sekitar 30 menit saja, dia telah menyelesaikan pekerjaannya dan berhasil memasak nasi dengan sempurna. walaupun ini pagi hari, tapi di tempat ini memang mereka masih bergantung kepada makanan berat untuk memulai aktivitas.

sebenarnya, makanan pokok di tempat ini dan sekaligus makanan para bangsawan paling utamanya adalah gandum. sementara beras, lebih diutamakan untuk pakan ternak. tapi tak sedikit juga rakyat miskin yang memanfaatkan beras sebagai salah satu makanan pokok mereka.