"Kamu siapa?" tanya Angel dengan suara lirih pada pria yang tengah berada di atas tubuhnya.
Tapi pria itu tidak mengatakan apapun, hanya terus membuatnya merasa tidak nyaman dengan setiap sentuhannya pada Angel.
Kringggggg Kringggggg
Angel membuka matanya, suara alarm ponselnya membangunkannya. Dengan nafas terengah-engah Angel melihat ke sekeliling kamarnya.
"Hais, mimpi itu lagi. Kenapa aku terus mimpi hal yang sama sejak pindah ke kota ini" gumamnya bingung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Flashback On
Zevran menatap Angel yang juga tak berkedip melihat ke arahnya.
'Hanya menatapnya kan? aku pasti bisa!' batin Angel.
Zevran juga tidak berkedip, keduanya benar-benar saling tatap dan saling mengunci pandangan masing-masing.
Hingga beberapa menit kemudian, Angel kalah. Dia tidak bisa melakukannya. Profesor Zaid bilang, jangan biarkan Zevran mendominasi. Tapi pada akhirnya, dia tetap tidak bisa. Tatapan pria itu seperti menikammnya. Entah kenapa perasaan bersalah dan perasaan yang Angel sendiri tidak bisa ungkapkan, tiba-tiba dia rasakan ketika Zevran menatapnya dengan begitu dalam.
Angel mengalihkan pandangannya, tapi Zevran tidak membiarkan Angel melakukan hal itu. Pria itu meraih dagu Angel dan membuat gadis itu kembali menatapnya.
Mata Angel melebar, ketika lagi-lagi pria itu menciumnya tanpa ijin dari Angel.
"Besok bulan purnama. Tetaplah di dalam rumah! atau mereka semua akan menemukan mu!"
Wushhh
Angel terbangun, dia langsung memposisikan dirinya terduduk di atas tempat tidurnya. Dia gudang bermimpi.
"Ini bukan mimpi" batin Angel menarik selimutnya dan memegang selimutnya itu dengan begitu erat.
**
"Kamu pergi menemuinya lagi?" kesal Kael yang menatap Zevran dengan tatapan yang sangat tajam ketika pria itu baru saja muncul.
Nelson sampai menggelengkan kepalanya.
"Lihat saja, setelah besok! jangan harap bisa mengganggunya lagi!" kata Kael begitu yakin.
Zevran membalas tatapan tajam Kael itu.
"Kita lihat saja! aku yang akan mengganggunya, atau dia yang akan datang sendiri padaku!"
Wushhh
Tangan Kael terkepal. Dia merasa begitu kesal. Api biru di tangannya mulai muncul perlahan.
Nelson berdiri tepat di depannya.
"Hentikan Kael!"
"Kamu terus membelanya! yang satu klan denganmu sejak dulu itu aku. Dia itu hanya makhluk setengah ibliss..."
Kilatan emas langsung tampak di mata Nelson saat Kael bicara seperti itu tentang Zevran.
"Aku harap kamu tidak lupa. Siapa yang menyelamatkan klan kita dengan janji darahhnya. Saat Het Wezen ingin memusnahkan klan kita!"
Nelson langsung pergi setelah mengatakan semua itu.
Brukk
Kael yang sangat emosi menjatuhkan dirinya, bertumpu pada satu lutut. Dia tampak mengepalkan tangan yang api birunya semakin menyala itu.
'Tetap saja, gara-gara makhluk itu. Ratuku juga binasa saat itu!' batinnya.
**
Sementara itu di tempat berbeda, di sebuah gedung seperti perkantoran, di lantai yang paling tinggi sepertinya. Karena mereka semua sedang berada di puncak gedung itu. Seperti sebuah roof top dengan atap langit yang begitu luas.
Beberapa orang atau semacamnya sedang berkumpul. Terlihat pakaian mereka sangat formal. Salah satunya, terlihat Dorothy.
"Namanya Angel" ucap wanita itu pada pria tua berambut hitam, yang sangat tinggi. Mungkin tingginya sekitar 190 centimeter.
Tapi, bukan hanya pria itu yang bertubuh tinggi di tempat itu. Ada beberapa pria lagi.
Namun mendengar apa yang diceritakan oleh Dorothy. Seorang pria dengan rambut hitam sebahu, tatanan rambut yang sangat klimis dan rapi. Malah terkekeh pelan.
"Memangnya apa kemampuan apa yang kamu miliki selain membual. Mengendalikan pikiran manusia, mengendalikan pikiran makhluk lain pun tidak bisa. Bahkan menyamarkan aroma mu dari makhluk campuran pun tidak bisa. Para Jager bahkan bisa dengan mudah mengenalimu. Dasar payah!" sindirnya lada Dorothy.
Mata Dorothy langsung berkilat merah. Tapi kilatan merah yang tidak seterang dan setajam kilatan mata Zevran.
"Apa kamu bilang?" tanya Dorothy tak terima.
Namun belum juga Dorothy yang ingin menyerang pria itu maju. Dorothy secara tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia bahkan mengangkat dagunya tinggi. Tapi bukan dia sengaja melakukannya, dan memang bukan dia yang sedang melakukannya.
Cetakan seperti tangan yang menyekikk lehernya terlihat begitu jelas. Begitu jelas, hingga mata Dorothy melebar, dan kedua tangannya terbuka dengan kuku hitam yang tiba-tiba memanjang.
Pria berambut sebahu itu, matanya berubah menghitam, dan tangannya terlihat seperti sedang mencekikk udara.
"Hentikan Wurger!" pria tinggi berkacamata itu bicara.
Dan tiba-tiba saja, mata pria bernama Wurger itu kembali seperti biasa. Tangannya terbuka,
Brukk
Dorothy terjatuh ke lantai, lalu memegangi lehernya yang terasa begitu sakit.
"Kenapa kalian malah berkelahi sendiri seperti ini. Saling menyerang antara kita tidak ada gunanya. Ingat, tujuan kita masuk menjadi anggota para pengawas. Adalah untuk menemukan reinkarnasi ratu Glorie Morvantis. Jantungnya, akan membangkitkan pemimpin kita Vande Duisternis. Kita akan kembali ke kejayaan kita. Klan tertinggi para vampir!" kata pria itu dengan pandangan mata terarah ke depan. Seperti memang sangat menjaga tujuan utamanya itu.
"Dia yang menyerang ku lebih dulu pemimpin!" protes Dorothy.
"Kamu memang payah!" balas Wurger.
"Kalau kamu hebat, maka coba saja tembus pikiran manusia bernama Angel itu!" Dorothy menantang Wurger.
"Heh, kamu meremehkan aku..."
"Apa kalian lupa, besok malam purnama yang kita tunggu puluhan belasan tahun. Reinkarnasi ratu Glorie Morvantis, pasti akan memperlihatkan auranya. Jangan lakukan hal lain, temukan keberadaannya!" kata pria itu.
"Baik pemimpin"
Sepertinya, hal inilah yang menjadi alasan. Kenapa Zevran mengatakan pada Angel. Agar dia jangan sampai keluar rumah. Klan darahh bangsawan dan klan Arcana Noir, sejak awal bisa merasakan kehadiran reinkarnasi ratu Glorie Morvantis. Akan tetapi, tetap saja hanya makhluk dengan tingkat yang lebih tinggi yang bisa mengetahuinya.
Sedangkan klan lain, seperti klan Aanvaller. Sama sekali tidak akan bisa dengan mudah mengetahuinya. Ada beberapa hal di masa lalu, yang membuat semua itu terjadi.
Pertikaian antar klan, yang terjadi lebih dari 1000 tahun yang lalu. Di kerajaan Voorspoedig, di bawah kepemimpinan Raja Vujovic Morvantis.
Flashback On
Sebuah kerajaan bernama Voorspoedig, sudah berdiri selama puluhan tahun. Di bawah kepemimpinan keluarga utama Morvantis. Seluruh rakyat hidup berdampingan dengan sangat aman dan damai.
Bukan hanya antar manusia saja. Beberapa makhluk yang memang sudah hidup lebih dulu dan tinggal di kerajaan Voorspoedig itu juga selalu hidup begitu harmonis dengan para manusia. Meski di balik semua itu, ada beberapa hal yang harus di korbankan.
Setiap bulan purnama, menjelang hari itu terjadi. Pihak kerajaan akan selalu mengadakan perjamuan. Menjamu para makhluk yang melindungi kerajaan itu dari musuh. Tapi juga menyediakan beberapa korban untuk mereka semua.
Awalnya semua berjalan dengan begitu baik selama belasan tahun. Hingga keserakahan manusia, menjadi awal pertikaian antara bangsa manusia dengan bangsa vampir.
***
Bersambung...
jager apa ya kok lupa 🤭
apa ajaib karena mahal 🤭