NovelToon NovelToon
SARANG

SARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Single Mom / Janda / Bullying di Tempat Kerja / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:190
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

"Sudah ku katakan namaku Sarah bukan sarang! " seru Sarah pada polisi yang membawanya itu.

Meski belum fasih bahasa korea, tapi dia mengucapkan dengan jelas apa yang dia katakan.

Dia masih saja harus menjelaskan pembetulan ejaan namanya pada mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Mereka langsung pergi ke kantor polisi, untuk menghemat waktu.

Sarah langsung melihat Jae Suk yang baru saja menangkap pencuri.

"Jae Suk! " seru Sarah dari jauh.

Jae Suk mengerutkan dahinya, merasa mengenali teriakan itu. Dia menoleh dan menatap Sarah yang melambaikan tangannya.

Dia memperhatikan Sarah yang kini kurus namun terlihat segar. Dia tersenyum, tapi berubah mengernyit saat melihat pria tampan berjalan bersamanya.

"Kau gila?" Jae Suk memarahinya.

"Ya, sangat gila" Sarah mengerti apa maksud amarahnya.

"Seharian dia mengomel padaku, mengatakan bahwa dia menyesal mengirim mu ke Seoul. Pengang telinga ku mendengarnya! " keluh Jae Suk.

"Maafkan aku" Sarah memeluk lengannya.

"Kau tahu pasti apa yang sebenarnya aku cemaskan" Jae Suk menghela.

"Tau.... " Sarah melepas tangannya kemudian pergi ke ruangan Young Jae.

Jae Suk menatap Ki Yong yang sedikit mengangguk untuk menyapanya.

Tok... tok... tok...

Sarah mengetuk pelan, mempersiapkan diri menerima semua cecarannya.

"Masuk! " Young Jae pikir itu bawahannya.

Sarah mengintip dengan menonjolkan kepalanya terlebih dahulu.

Young Jae melihatnya. Sejenak terdiam melihat perubahan yang terjadi padanya. Tapi kemudian ingat tujuannya datang ke sana.

"Hei.... kamu.... sini kamu! " Young Jae mendekati kemudian meraih bahunya.

Dia berhenti sejenak saat Ki Yong menganga melihat Sarah hendak di seret.

Namun, tak peduli dengan reaksi Ki Yong, dia tetap menyeret Sarah.

"Ampun Pak! " Sarah merengek.

"Sebenarnya apa yang kamu pelajari saat bekerja dengan Da Jin? " Young Jae mendengus di depannya.

"Membuat jajangmyeon dan jjampong" jawab Sarah memasang wajah polos.

"Aihhh malah menjawab" Young Jae meradang.

"Maaf, ini bukan hanya tentang aku" Sarah melepaskan tangan Young Jae.

Dia bertukar tempat dan sekarang dia memijat pundak Young Jae.

"Ini akan jadi film thriller terbaik tahun ini, kau akan mendapatkan banyak pujian karena mengizinkan salah satu penangkapan terbesar mu kau ceritakan di sini"

Young Jae mendelik, Ki Yong tersenyum melihat tingkah Sarah.

"Nanti, orang orang seperti ku, yang mencari kerja di sini, akan berpikir berkali-kali untuk datang kemari, berhati-hati dan akhirnya selalu memilih jalan legal untuk datang daripada jalan ilegal" Sarah mengekspresikan semua ucapannya.

Young Jae menghela, dia masih enggan menerima alasan apapun.

Sarah merasa ucapannya tak mempan untuk nya.

"Baiklah, biarkan saja, kakak ku pun sudah diamputasi kakinya, tak masalah juga jika akhirnya aku kehilangan rumah ku, aku bisa bawa anak anak ku ke sini untuk tinggal bersama mu, benar kan? " ucap Sarah sembari duduk dan melipat tangannya di dada.

Dia memberi kode pada Ki Yong yang sejak tadi berdiri untuk duduk. Dan Ki Yong menurutinya.

"Lihat, padaku saja yang sudah membantunya, dia berani mengancam seperti itu, apa kamu tam takut dia meminta hal sama padamu? " tanya Young Jae seraya menunjuk pada Sarah.

"Dia berhutang banyak pada Produser Go He Jin, dia harus menepati janjinya untuk mendapatkan cerita dari sudut pandang kalian, jika tidak Produser Go akan menuntut nya" jawab Ki Yong.

Sarah mengusap wajahnya, memasang wajah sedih dan stress.

"Lebih buruk dari berurusan dengan rentenir di tempat mu bukan? Kamu benar-benar ga puas cari cari masalah" Young Jae menunjuk dengan penggaris panjang.

"Memangnya kenapa? Hanya berikan cerita kalian, sudut pandang kalian, setelah itu selesai" Sarah kesal tapi tetap memohon pertolongan mereka.

Young Jae menghela, tapi kemudian dia menyerah.

"Apa yang ingin kalian dengar dari ku? " Young Jae duduk bersandar.

Ki Yong tersenyum, akhirnya Sarah mendapatkan kesempatan.

***

Selesai bicara, mereka keluar, tapi Sarah kembali memunculkan kepalanya.

"Ingat! Beritahu yang lain untuk cerita juga, jangan sampai lupa" ucap Sarah.

"Iya bawel! " Young Jae mendelik kesal.

"Terimakasih yang mulia" Sarah terus bercanda.

Young Jae tersenyum saat dia menutup pintu.

"Dasar! " gumamnya kemudian ingat dengan Go He Jin yang menelponnya.

"He Jin benar, dia berbakat di bidang ini" gumamnya lagi.

Sarah dan Ki Yong mencari Jae Suk namun tak ada.

"Dimana Jae Suk? " tanyanya.

"Kurasa kembali ke pasar, tempat orang ini di tangkap" jawab temannya sembari memukul pria itu dengan gulungan kertas.

"Baiklah"

Sarah dan Ki Yong pergi, beberapa petugas wanita saling berbisik membicarakan mereka. Langkah Sarah terhenti, dia berbalik.

"Kalian mau berfoto dengannya? " seru Sarah.

Semua orang terdiam. Ki Yong juga menganga terkejut mendengar tawarannya.

"Memang boleh? " tanya nya.

"Boleh, dia artis ku" Sarah menepuk dadanya.

"Hei.... jangan sembarangan bicara" Ki Yong merasa dimanfaatkan.

"Di bandara kamu tadi ga masalah" Sarah mendelik.

Mereka mulai berkumpul, bahkan pencuri dan orang-orang yang sedang melapor pun ikut berfoto.

Sarah hendak pergi menelpon Ji Min, memintanya mengajak Jae Suk untuk bicara nanti malam, tapi Ki Yong menariknya untuk berfoto bersama.

Pose yang tertangkap adalah saat mereka saling berpandangan karena Sarah menoleh padanya.

"Sarah! Lihat ke sini! " seru Young Jae yang memotret.

Sarah menoleh padanya dan Ki Yong malah memeluk pinggangnya.

"Bagus! " ucap Young Jae.

Sarah mencubit tangan Ki Yong sembari bergumam.

"Kau lakukan itu lagi, ku adukan pada Ji Min"

Mata Ki Yong membulat merasa kesal Sarah selalu menganggap Ji Min sebagai pahlawan nya.

***

"Mobil? " tanya Sarah saat melihat mobil datang di depan kantor polisi.

"Tentu saja, mana mungkin aku naik taksi ke sana kemari" ucap Ki Yong kemudian masuk.

"Sekarang kita pergi kemana? Mereka hanya bisa bertemu saat makan malam" ucap Sarah.

"Tidur! " jawab Ki Young sembari memasang sabuk pengaman.

Sarah melotot padanya.

"Aku lelah, kita ke hotel dan tidur dulu" ucap Ki Yong menjelaskan.

Sarah menghela lega kemudian menurut saja.

Sampai di hotel dia tercengang lagi.

"Satu kamar? " teriaknya.

Ki Yong mengorek telinganya karena berteriak di dekat dirinya yang sedang meletakkan tas.

"Dua ranjang single" ucap Ki Yong menunjuk pada ranjang yang di hadapannya.

"Apa tidak bisa menyewa dua kamar? " Sarah kesal.

"Memangnya kenapa? Kau ini ibu ibu dua anak, aku...."

"Ahh.... iya lupa"

Sarah kesal karena Ki Yong mengejeknya terus. Dia pergi ke toilet, menghela di depan cermin dan menatap dirinya.

"Apa ini benar-benar kesempatan baik? " gumamnya dalam bahasa Indonesia.

Ki Yong yang berdiri di dekat pintu, mendengar ucapannya.

"Kenapa dia selalu mengeluh dalam bahasanya, aku kan jadi tak mengerti" gumamnya kemudian membaringkan diri di ranjang.

Teringat dengan kata kata He Jin padanya.

"Aku merasa pernah membaca gaya bahasa tulisan ini" ucap He Jin.

Ki Yong pun merasa tak asing.

Kemudian, ponselnya berdering. He Jin menelponnya.

"Ya! " jawab Ki Yong.

"Aku tahu..... " He Jin langsung pada pemikiran yang baru saja dia dapatkan.

"Tau apanya? " tanya Ki Yong tak paham.

"Black Rose! " ucap He Jin.

Mata Ki Yong membelalak, kemudian menatap pintu toilet yang terbuka, dan Sarah keluar dari sana.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!