Cinta Palsu adalah hal yang amat menyakitkan dibanding apapun. Setidaknya itulah yang Lucyana rasakan. Bukan penghianatan tapi kebohongan yang di ciptakan dengan sengaja oleh orang yang paling dia sayangi.
Lucyana Shava Herman alias Lucy adalah wanita mandiri, kuat dan penuh percaya diri. Namun hidup Lucy mendadak berubah 180 derajat setelah mengetahui sebuah fakta yang di sembunyikan suami nya selama bertahun-tahun.
Apakah Lucy akan bertahan dengan pernikahan nya seteleh mengetahui fakta kelam tersebut....
Happy Reading ✨
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Di Ballroom tempat pesta.
Para tamu penting yang di undang secara pribadi oleh Lucy sudah membubarkan diri. Mereka semua mendapatkan pesan berantai dari Lucy bahwa acara di batalkan. Yang tersisa hanya keluarga besar dari pihak Fajar yang memanfaatkan moment makan sepuasnya dan berfoto seolah tamu kehormatan.
"Kak. Kok Mbak Lucy nya nggak dateng ?" tanya salah satu adik perempuan Fajar, namanya Rani, adik yang lain bernama Rini.
"Iya. Dari tadi aku sama yang lain nyari Mbak Lucy nggak ada. Padahal kita kan mau foto bareng dan langsung di upload di sosial media. Kakak tau sendiri, Follower kita banyak karena Mbak Lucy.." Sambung Rini menyela
Rani mengangguk, membenarkan ucapan saudara kembar nya.
"Iya loh, nak.. Mama juga jadi banyak bertemen sama ibu-ibu sosialita. Semuanya berkat Lucy."
Fajar tertunduk dan hanya bisa mengangguk samar. Benar. Semua hal telah berubah di hidupnya berkat Lucy.
"Sebaiknya kita pulang sekarang. Pestanya juga sudah selesai." Ucap Fajar membuat wajah keluarganya kecewa.
"Loh! Mbak Lucy bilang pestanya sampai tengah malam. Kok sekarang malah pulang ?" tanya Rini lagi
"Kalau kalian nggak mau pulang, yasudah. Aku pulang sendiri." Tanpa menunggu jawaban adik-adik serta ibu nya Fajar berjalan meninggalkan mereka.
"Ya sudahlah. Ayo kita pulang. Lagian ngapain kita disini tapi yang punya acara nggak ada.!!" Mama nya Fajar berkata dengan nada ketus.
Di mobilnya...
Fajar terus mencoba menghubungi nomor hape Lucy. Namun berapa kali pun mencoba nomor Lucy tetap tidak aktif.
"Lucy.... Kamu dimana ??!" Tanya Fajar, semakin frustasi
Tok!
Tok!
Kaca jendela mobil Fajar di ketuk dari luar. Fajar menoleh lalu menurunkan kaca jendela saat melihat sosok pria muda yang berdiri sedikit membungkuk di luar mobil.
"Babe!"
Fajar melotot kemudian melihat ke kiri dan kanan seolah mengecek keadaan di luar.
"Sudah aku bilang, jangan panggil aku dengan sebutan itu saat di luar ??!!!" Bisik Fajar dengan nada marah.
"Kamu tenang saja, sayang.. Di parkiran ini hanya ada kita. Kamu lihat ?! Mobil-mobil lain jarak nya lumayan jauh, tuh.."
"Ya sudah! Kamu mau ngomong apa ?" Tanya Fajar dengan muka lelah. Tentu saja lelah. Tadi mereka habis main kuda-kudaan entah berapa ronde.
"Kamu lupa, ya ?! Kamu belum transfer aku.."
Huh!
Fajar menghembuskan nafas kasar. Tangan nya bergerak membuka aplikasi mobile banking di ponsel.
"20 juta, ya ?!" ucap Pria muda itu lagi dengan kerlingan nakal. Jika orang normal yang melihat nya pasti menganggap itu pemandangan yang menjijikan.
Tanpa berkata Fajar langsung mengetik angka sesuai permintaan kekasih haram nya tersebut.
"Sudah!!" Fajar memperlihatkan layar ponsel nya.
Cupp!
Pria muda itu menyosor, mencium pipi Fajar.
Fajar melotot. Marah.
"Thank you, baby. Jangan lupa minggu depan di apartemen ku.." Pria muda itu berkata dengan nada sensual. Lalu pergi sambil melambaikan tangan nya dan tersenyum bahagia.
Fajar memutuskan untuk pulang.
Sesampai nya di rumah, Fajar melihat lampu-lampu rumahnya masih padam seperti saat dia tinggalkan tiga jam yang lalu. Dan tandanya bahwa Lucy belum pulang juga.
Jangan tanyakan kemana pergi nya para pekerja di rumah, sebab malam ini mereka di berikan kebebasan untuk tidur di hotel yang sudah Lucy pesan secara khusus.
Harus Fajar akui, Lucy sangat royal pada siapapun yang membuat nya nyaman. Lucy tak pernah memandang kasta atau apapun. Memang dasarnya Lucy sangat murah hati.
Fajar duduk termenung di ruang tamu. Pikiran nya melayang ke masa lalu.
Dulu Fajar hanya seorang mahasiswa biasa, anak dari seorang supir. Kebetulan yang sangat kebetulan, Fajar dan Lucy di pertemukan pertama kali saat mereka menjadi mahasiswa baru di kampus yang sama.
Awal pertemuan yang sangat manis membuat Lucy tertarik dengan Fajar yang kala itu terlihat sangat sederhana dibanding yang lain. Ternyata kesederhanaan yang di pertontonkan Fajar adalah sebuah kenyataan bahwa memang Fajar tidak memiliki apapun untuk di tunjukkan pada semua orang selain kepintaran nya.
Ya. Hanya dengan modal itu, Fajar mendapat beasiswa penuh di kampus. Membuat Lucy semakin kecintaan karena dasar nya tipe pria Lucy itu yang pintar dan harus nyambung saat ngobrol dengan nya. Dan Fajar memiliki keduanya.
Semakin lama mereka semakin dekat dan tak lama Fajar menyatakan cinta nya pada Lucy. Padahal saat itu Fajar sedang menjalin hubungan terlarang dengan teman SMA nya yang juga seorang laki-laki.
Entah kapan Fajar mulai menyukai Lucy, tapi menurutnya Lucy adalah sosok wanita yang cepat, spontan dan ekspresif. Itulah daya tarik Lucy.
Di masa kuliah, Fajar menjalin dua hubungan sekaligus. Namun di akhir semester pertama Fajar memutuskan untuk berubah demi Lucy. Fajar mengakhiri hubungan nya dengan teman masa SMA.
Karena Lucy juga lah Fajar merasa kembali normal. Namun itu semua tak bertahan lama. Selang 4 tahun perjalanan cinta mereka, dimana tepatnya saat Fajar dan Lucy tengah menyiapkan pernikahan, Fajar di pertemukan dengan seorang pria muda yang juga memiliki penyimpangan. Dia adalah karyawan di Pabrik Skincare milik Lucy, nama nya Ravi.
Fajar tak bisa menahan gejolak di dadanya. Melihat Ravi, Fajar jadi teringat masa lalu. Masa dimana dia berhubungan dengan mantan teman SMA nya.
Tanpa Fajar sadari, semakin intens nya pertemuan, membuat benih-benih cinta terlarang itu muncul di antara mereka berdua.
Dan dari situlah awal mula hubungan terlarang nya dengan Ravi yang kini sudah berjalan lebih dari usia pernikahan nya dengan Lucy.
🍂
Di Bandara Internasional Ngurah Rai.
Lucy sudah naik ke mobil taksi biru yang akan membawanya ke Villa keluarga.
Mata yang masih sembab. Senyumnya yang kini dingin dan berubah rapuh. Tapi kepalanya tetap tegak, penuh martabat yang ia pertahankan mati-matian.
Selama perjalanan pikiran Lucy tidak di tubuh nya. Mereka berkelana seolah mencari secercah alasan untuk bisa memaklumi lagi perilaku Fajar.
Tapi semakin di cari, semakin otak Lucy tak bisa menemukan nya.
"Jadi ini alasan nya..... Alasan kenapa sampai detik ini kamu tidak pernah menyentuhku, bahkan selalu menghindar saat aku membahas soal anak.." batin Lucy lalu dia tertawa getir membuat supir taksi meliriknya dari balik kaca spion.
"Aku baru ingat! Terakhir kamu mencium ku saat pesta pernikahan kita. Astaga... Bodoh sekali aku!!" Lucy merutuki diri nya sendiri.
Lucy pikir selama ini Fajar menolak menyentuhnya karena tidak tega membuat Lucy tambah lelah apalagi setelah Lucy selalu sibuk setiap hari nya. Ya. Itu yang selalu Fajar katakan. Padahal Lucy selalu bilang bahwa dia bisa berkerja dari rumah kalau Fajar yang meminta, namun Fajar menolak nya dengan alasan sayang kalau Perusahaan yang sudah Lucy bangun dengan susah payah harus di pegang orang lain.
Dan lagi lagi dengan bodoh nya Lucy percaya. Percaya pada setiap bualan suami nya.
Lucy menghapus air mata yang tanpa terasa jatuh lagi membasahi kedua pipi nya.
Sesampai nya di Villa, Lucy langsung di sambut oleh karyawan sang Ayah.
"Non Lucy... Selamat malam." Sapa mereka dengan penuh hormat.
Lucy tersenyum tipis, wajah nya dia tutupi dengan topi milik Nio yang masih dia pakai sampai sekarang.
"Tolong siapkan kamar. Saya akan tinggal disini untuk sementara waktu." Ucap Lucy sambil melangkah masuk.
Kedua Pria itu saling pandang dan buru-buru mencegah Lucy.
"Non... Non Lucy..." Panggil pria itu dan kini sudah berdiri berhadapan dengan anak majikan nya
"Ma-maaf, Non.. Ta-tapi malam ini Non Lucy tidak bisa tinggal di Villa."
"Kenapa ?"
"Villa ini sudah ada yang booking, Non.. Seorang Tuan dan asisten nya yang berasal dari Kanada. Kalau mau istirahat, Non saya antar ke Villa milik teman nya Tuan yang kebetulan saat ini sedang kosong."
"Nggak! Saya mau disini!" Entah dorongan dari mana, Lucy yang biasanya ramah dan baik kini jadi pembangkang. Padahal ini perintah sang Ayah. Salah satu yang paling dia hormati setelah sang Ibu.
Lucy berjalan semakin masuk, hampir membuka pintu utama Villa.
"Non... Saya mohon. Tuan sudah memperingatkan. Non di minta tinggal di Villa Oasis."
Lucy tak menggubris, dia membuka pintu dan langsung masuk ke dalam Villa Senja Biru milik keluarganya.
Sementara kedua pria yang langkah nya terhenti di ambang pintu nampak panik dan gelisah.
"Cepat hubungi Tuan! Ini gawat!!"
Sat set biar cepat Lucy menemukan kebahagiannya dengan orang lain (Garuda) 🤭
Kasihan Fajar, lama banget pingsannya 😛
Jangan kelamaan untuk menghempaskan suamimu & keluarganya Lucy 😉