Saudara Rasa Pacar

tahun ajaran baru, dengan kelas yang berbeda, dan teman yang berbeda.

"ahh sialan!!" keluh pelan Mia melihat teman-temannya masuk ke kelas yang berbeda.

tanpa dia sadari, Lucas menatapnya dari luar pintu.

"Lucas, kamu lagi ngapain?? lagi liatin siapa?" suara wanita terdengar, membuat Mia seketika menoleh juga.

Terlihat gadis cantik menggandeng tangan Lucas, dan tersenyum manja.

Menurut kabar yang beredar, dia adalah pacar baru Lucas.

Melihat itu, Mia yang saling bertukar pandang dengan Lucas seketika langsung menekuk wajahnya.

Lucas berusaha menepis tangan wanita yang menggandengannya itu, mencoba memberitahu Mia kalau semua tidak seperti yang dipikirkannya, namun Mia terlalu malas untuk melihat Lucas lebih lama.

disaat yang sama, pria tampan, datang dan mengajak Mia berkenalan. "Hai, Mia ya?? gue Alvaro..." ucap pria itu sambil menjulurkan tangan ke Mia.

Mia tersenyum, menyambut hangat sapaannya. "iyaa gue Mia.. salam kenal ya.."

"mm... Mia, gue duduk di sebelah lo ya? kebetulan ga ada kursi kosong lagi kayaknya.." ucap Alvaro sambil menunjuk kursi samping Mia.

"ohhyaaa iyaa.. silahkan.."

Tanpa menunggu, Varo langsung duduk disamping Mia, dan hal itu dilihat langsung oleh Lucas yang masih berdiri diluar.

"Lucas.. kamu liatin apa sih dari tadi? ayoo masuk ke kelas kita.. ntar kita telat lohhh..." ucap manja wanita di sebelah Lucas.

Dalam hati Lucas merasa kesal, namun disisi lain tidak ada yang bisa dia lakukan.

Akhirnya dia hanya bisa menuruti ucapan Zee, wanita yang dari tadi mengikutinya itu.

***

pelajaran dimulai, semua berjalan seperti biasa.

sebagai teman sebangku, Alvaro juga sepertinya bisa diandalkan, dia terlihat cukup pintar.

Mia merasa heran, kenapa pria sepintar dan setampan ini sebelumnya tidak mendapatkan tempat duduk.

**

Dikantin.

"Mia...." panggil kencang temannya sambil melambaikan tangan.

Mia dengan wajah bahagia karna bisa berkumpul lagi dengan teman temannya menceritakan semua hal yang terjadi.

"Alvaro yang dulunya dari kelas 11 unggulan ya? gila.. diakan murid berprestasi.." ucap teman Mia saat Mia mulai menjelaskan tentang teman sebangkunya.

"iyaa.. setau gue dia dulunya berprestasi banget, tapi tiba-tiba nilainya anjlok semester kemarin.. karna itu pas kelas 12 ini dia dipindahin ke kelas biasa.." sahut teman Mia yang lain.

"ohh gitu..." sahut Mia sambil mengangguk angguk paham.

"kalian tau ga kenapa nilainya bisa anjlok?" tanya Mia.

serempak semua temannya langsung mengangkat bahu.

Disudut yang berbeda, Lucas yang juga berada dikantin sedari tadi terus saja mengawasi Mia.

sialan, dia benar-benar ga peduli dengan keberadaan gue!! ucap batin Lucas.

"Lucas, kamu kok dari tadi bengong aja.. makannya ga enak ya??? mau aku beliin yang lain???" tanya Zee.

Zee adalah penggemar Lucas garis keras, saat Lucas dan Mia dulu berpacaran, Zee setiap hari terus saja mengganggu Mia.

Tapi Mia tidak peduli, karna selain lemah, menurut Mia Zee juga bodoh..

Dan semenjak kabar tentang dia dan Lucas putus, terbukti, Zee tidak pernah mengganggu Mia lagi.

temen Mia menyenggol lengan Mia. "liat noh, mantan lo ketempelan.." ucapnya dengan nada mengejek.

"hahaha... katanya mereka beneran jadian tau.." lanjut yang lain.

"ya bagus kalau Zee sampe beneran pacaran sama Lucas.." sahut Mia santai.

"ha? serius lo ngomong gitu??"

"ya iyalah.. setidaknya Zee ga bakal buat gue pusing lagi.. capek gue ngadepin cewek oon kayak dia.." jawab Mia.

"hahahah... serius lo ngomong gitu? ....gue kira lo belum move on dari Lucas.."

"cih!! najis... gue? ga bisa move on dari cowok brengsek kayak dia?? jijik banget!!!" ucap Mia dengan nada yang sedikit tinggi.

Lucas yang berada di meja berbeda mendengar ucapan Mia itu, meskipun tidak begitu jelas, tapi dia tau dengan pasti kemana alur ucapan mantannya itu.

***

pulang sekolah.

Mia dengan santai berjalan melalui koridor sendirian.

Yaaa karna selain Alvaro, dia belum mempunyai teman di kelas itu.

meskipun sudah 2 tahun bersekolah disini, Mia tidak memiliki banyak teman.. itu semua dikarnakan banyak waktunya yang dihabiskan hanya bersama Lucas, dan saat mereka putus hanya beberapa orang yang mau berteman dengan Mia.

"ikut gue..." ucap Lucas sambil menarik tangan Mia.

"ehhh ehhh... lo mau kemana?!" ucap Mia kebingungan.

Bukannya menuju gerbang keluar sekolah, Lucas malah membawa Mia lebih masuk ke arah dalam sekolah.

sampai akhirnya mereka berhenti di samping gudang sekolah.

"sialan!! lo ngapain sih!!" pekik Mia kesal.

"Mia gue ingetin ke lo.. jauhin Alvaro.." ucap Lucas dengan suara dingin.

"dihh.. apaan lo mau ngatur ngatur hidup gue!!" pekik Mia sekali lagi.

mendengar itu, Lucas yang tidak punya pilihan langsung memojokan tubuh Mia ke dinding.

"gue omongin sekali lagi!! jauhi Alvaro, atau lo bakal nyesel!!" ucap Lucas dengan suara yang menakutkan, membuat Mia tidak berani melawan lagi.

"denger ga??" tanya Lucas sekali lagi.

setelah sekian detik, Mia akhirnya melawan, dengan kuat dia langsung mendorong tubuh Lucas.

"apa hak lo ngatur ngatur gue!!! gue bukan adik lo!!" ucap Mia kencang sambil berlari pergi meninggalkan Lucas.

sejujurnya Mia takut, ini pertama kalinya dia melihat Lucas begitu tegas dan dingin menatapnya, karna itu saat ada kesempatan, Mia langsung saja lari meninggalkannya.

...****************...