NovelToon NovelToon
Ayo, Menikah!

Ayo, Menikah!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Office Romance / Cintapertama
Popularitas:957
Nilai: 5
Nama Author: QueenBwi

Arkan itu cowok baik—terlalu baik malah. Polos, sopan, dan sering jadi sasaran empuk godaan Elira, si gadis centil dengan energi tak terbatas.

Bagi Elira, membuat Arkan salah tingkah adalah hiburan utama.
Bagi Arkan, Elira adalah sumber stres… sekaligus alasan dia tersenyum tiap hari.

Antara rayuan iseng dan kehebohan yang mereka ciptakan sendiri, siapa sangka hubungan “teman konyol” ini bisa berubah jadi sesuatu yang jauh lebih manis (dan bikin deg-degan)?

Cinta kadang datang bukan karena cocok—tapi karena satu pihak nggak bisa berhenti gangguin yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenBwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat

"Tu-tunggu.. Apa maksud, Ayah?" tanyanya kaku, menuntut penjelasan dari sang Ayah sambil sesekali melirik manusia kelinci yang tengah terduduk manis ditempatnya sembari menggoyang-goyangkan tubuhnya kekiri dan kekanan, pakai bersenandung segala pula.

Posisinya itu Arkan yang berdiri agak jauh sambil membelakangi Elira.

"Apalagi? Dia tunanganmu."

Arkan mengurut pelipisnya pening, "Kenapa Ayah tak bilang apapun soal ini?"

"Bilang dan tidaknya, kau tetap akan menikah dengannya. Jadi untuk apa?"

"Tapi—"

"Arkan, Ingat janjimu? Kau akan mengikuti apapun keinginan Ayah, atau ayah akan—"

"Baiklah.. Baiklah.. Aku mengerti Ayah. Aku akan menikah dengannya," jawab Arkan cepat, terlampau hafal tentang ancaman sang Ayah yang selalu bersangkutan dengan ibu mereka.

"Bagus. Oh.. Dan perlakukan ia dengan baik. Elira itu cucu kesayangan Tuan Hans, jadi jangan membuatnya menangis. Paham?"

"Iya Ayah.."

Lalu sambungan diputus sepihak lagi, Arkan hanya bisa menghela nafas berat sembari meremat ponselnya kesal.

Ayahnya itu sosok yang jahat bagi Arkan, namun disisi lain ia bisa menjadi begitu hangat.

Arkan berbalik dan masih mendapati Elira yang tengah bersenandung sendiri.

"Sedang apa kau?"

Elira menatap Arkan dengan kedua bola mata hitamnya yang berbinar.

"Tadi Daddy menyuruhku duduk diam disini, tapi aku bosan jadi sedikit bersenandung. Daddy terganggu?"

"Daddy?"

Sicantik mengangguk cepat, "Eumm.. You are my Daddy, and i'm your baby!"

Arkan melongo.

Tidak bukan karena ia tak paham, ayolah bahasa Inggrisnya tak seburuk itu. Hanya kurang bagus, itu saja.

Ia hanya bingung dan kaget kenapa Elira memanggilnya Daddy dan menyebut dirinya sendiri baby?

Memangnya kapan ia menikahi ibunya Elira, sih? Kok dirinya tak ingat punya anak se-cantik dan se-montok Elira begini?

"Daddy.. Kenapa melamun?"

"Umm, Elira. Jangan panggil aku Daddy, panggil nama saja. Nanti orang-orang salah paham."

Wajah Elira jadi merengut tak suka saat mendapat penolakan dari Arkan. Aura manisnya tadi jadi hilang dan diganti aura suram.

"Kenapa tak boleh?! Daddy punya baby yang lain?!!" teriaknya kesal.

Arkan makin pusing.

Baby yang lain gimana coba?

Nebar benih saja Arkan belum pernah, bagaimana bisa ia menghasilkan baby?!

"Jadi benar?!" Kali ini Elira sudah berdiri dengan kedua mata berkaca-kaca, sebelah tangannya sudah meremat pisau steak erat sekali.

Mana hujan diluar makin deras pula. Sip, genrenya berubah horror kalau begini.

Arkan yang masih syok langsung teringat pesan Ayahnya agar tak membuat cucu kesayangan Tuan Hans menangis.

"Bukan.. Bukan begitu. Ma-maksudku.. Aku hanya tak mengerti kenapa kau memanggilku begitu, padahal aku merasa tak pernah menikahi ibumu.. Jadi—"

Ucapan Arkan sontak membuat Elira tertawa terpingkal-pingkal. Tak menyangka ternyata semua laporan Kakak-nya itu benar.

Arkan itu satu-satunya lelaki polos yang masih tersisa didunia yang fana ini.

Sementara Arkan hanya duduk diam memperhatikan Elira yang terus saja tertawa, ia tak mengerti bagian mana dari perkataannya yang lucu.

Setelah hampir 5 menit tertawa tanpa henti, akhirnya Elira bisa menguasai dirinya lagi. Ia berdehem sejenak sebelum menatap Arkan dihadapannya.

"Daddyku polos sekali~ yang kumaksud itu..." Elira berdiri dan berjalan mendekati Arkan lalu membuka kedua kakinya lebar dan duduk dipangkuan pria itu.

Arkan yang kaget hanya diam, tubuhnya jadi menegang karena posisi mereka itu jadi intim sekali. Bahkan ia bisa mencium aroma manis memabukkan dari tubuh Elira.

"El-Elira.. Apa yang kau—"

"Dari dekat begini, Daddy ternyata tampan sekali~" Kata Elira sambil mengelus rahang tegas Arkan yang ternyata ada sedikit janggut halusnya.

Seksi sekali.

Elira tersenyum manis sambil menatap setiap inci wajah Arkan. Kedua tangannya menarik tangan pria itu agar melingkar dipinggangnya dan menahannya disana saat ia rasa Arkan akan menarik tangannya lagi.

Perlahan wajahnya mendekati kulit leher Arkan yang berwarna Tan, tersenyum lagi ketika mendapati jakun pria itu naik turun gugup.  Samar-samar Elira bisa mencium aroma parfum khas lelaki yang maskulin sekali.

Aksi Elira membuat Arkan jadi menegang, ia refleks meremat pinggang wanita itu erat.

Oh ya ampun.. Lucu sekali~ Kekeh Elira dalam hati.

Elira kembali menegakkan kepalanya dan menatap Arkan penuh minat.

"Jangan tegang begitu, Daddy. Baby hanya mau memberi salam perkenalan saja.."

Glek..

"El-Elira.. Kurasa ini—"

"Daddy pernah ciuman tidak?"

Arkan menggeleng kaku.

"Sama sekali?"

Kali ini pria itu mengangguk.

Kyaaa~aku dapat jackpot!

Elira tersenyum lebar,"Mau baby ajarkan?"

"Hah?"

Arkan blank lagi kali ini lebih ke sistem Error.

Dan Elira tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia melingkarkan kedua tangannya dileher sang pria lalu memiringkan kepalanya dan mulai menempelkan bibir mereka.

Arkan berusaha melepas ciuman mereka tapi ia merasakan sensasi aneh pada tubuhnya ketika melihat Elira yang seolah menikmati permainannya sendiri. Bisa ia rasakan jemari wanita cantik itu yang meremat anakan rambutnya bagian belakang.

Jadi Arkan mulai penasaran. Apa yang akan terjadi jika ia melakukan hal yang sama?

Ini ciuman pertamanya omong-omong dan Arkan tak tahu akan terenggut seperti ini.

Maka Arkan mulai membalas lumatan Jungkook pelan, sangat pelan karena ia masih bingung apa yang harus ia lakukan.

Instingnya mengarahkan agar ia memasukkan lidahnya dan hal itu kontan membuat Elira refleks membuka mata. Padahal ia hanya menghisap bibir tapi pria itu malah menggunakan lidah.

Sial..! Elira merona tanpa sadar.

Ia membiarkan Arkan yang mengambil alih. Merasakan permainan lidah khas seorang amatiran, namun Elira tak masalah.

Amatir atau bukan, Arkan itu seksi sekali dan pria itu miliknya.

***

Dirumah..

Setelah serentetan adegan ciuman panas yang berlangsung cukup lama, Arkan mengantar wanita cantik itu pulang ke rumahnya sebelum ia sendiri kembali pulang.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam dan Arkan masih termenung dikamar mandi. Rencananya mau mandi tapi ia malah memikirkan bagaimana bisa ia berciuman panas dengan seseorang yang baru pertama kali ia temui?

Tercyduk pelayan pula.

Memikirkannya lagi membuat Taehyung jadi malu sendiri dan.... Tegang?

Arkan melotot saat menunduk ke bawah, melihat pasukannya yang sudah siap siaga bertempur.

"Ya, Tuhan!" Jerit Arkan syok dan menyentil gemas miliknya sendiri hingga tanpa sadar ia mendesah.

Sejujurnya, Arkan belum pernah bersolo karir. Jadi, ia bingung apa yang harus ia lakukan dengan miliknya ini.

Dibiarkan saja tapi rasanya sakit.

Jadi ia berjalan keluar dari kamar mandi sambil meringis dan mengambil ponselnya. Membuka aplikasi search engine google dan mencari sesuatu.

Apa yang harus dilakukan ketika sedang tegang?

Jadi malam itu dihabiskan Arkan mempelajari bagaimana memulai solo karirnya.

1
QueenBwi
💜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!