NovelToon NovelToon
Pergi Untuk Kembali

Pergi Untuk Kembali

Status: tamat
Genre:Romansa / Kontras Takdir / Healing / Tamat
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

To heal & to grow

Remember,
when you forgive, you heal.
And when you let go,
you grow.
-unknown

Aku membaca tulisan di dinding ruang tunggu, yah aku juga tau teorinya namun kenyataan tak semudah teori, ucap Alena dalam hati.
Aku Alena, ini kisah percintaanku, dimana aku seorang pengecut yang merasa rendah diri, setiap ujian datang menghampiriku maka aku akan memilih untuk pergi, merasa menghindari masalah adalah jawaban yang tepat. Lagipula menjalani cinta dan jatuh cinta adalah 2 hal yang berbeda. Kamu bisa jatuh cinta tanpa perlu memikirkan latar belakang dan konsekuensi yang datang bersamanya. Sedangkan menjalani cinta berarti perjalanan panjang yang penuh dengan pertanyaan dan keputusan disetiap ujiannya.

"Al, aku berjanji untuk selamanya bersamamu menjalani kehidupan ini, apapun yang terjadi di masa depan, yakinlah, kamu akan selalu menjadi pilihan pertamaku".

Full of love,
Author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Senyum Mama

Gedebug... suara keras terdengar berasal dari kamar mandi.

"Mama...!", teriakku sambil membuka pintu kamar mandi.

Beruntung saat itu mama tidak mengunci pintunya, kulihat mama terjatuh dalam keadaan setengah menelungkup dilantai. Aku segera membantu mama duduk bersender pada dinding.

"Ma kenapa ma?".

"Mama pusing banget, aku tidak bisa membuka mataku, semuanya berputar".

"Ayo kita ke rumah sakit ma".

Aku berlari mengambil jaket mama, lalu mengganti bajuku sambil menelepon satpam di lantai bawah untuk membantu mengangkat mama.

Mama pingsan dalam perjalanan ke rumah sakit, sesampainya disana dokter segera melakukan penanganan di ruang IGD. Hasil pemeriksaan mengatakan bahwa mama mengalami stroke ringan. Mama dirawat di rumah sakit selama 3 malam.

Selama perawatan di rumah sakit mama mengalami banyak perubahan. Secara fisik memang kondisinya membaik, tetapi ingatannya melemah. Kadang ia lupa mematikan air kamar mandi, kehilangan barang barang kecil seperti handphone. Beruntung mama menempati kelas 1, jadi dalam 1 ruang perawatan diisi oleh 2 pasien. Dokter mengatakan mama menderita penyakit alzheimer.

"Kenapa mama bisa terkena penyakit ini dok?", aku tidak bisa menerima bahwa suatu saat nanti mama akan melupakan keberadaanku.

"Banyak penyebabnya, pola tidur yang tidak beraturan, bekerja terlalu keras, trauma kepala, dan biasanya memang wanita yang lebih rentan terkena penyakit ini dibandingkan pria", dokter memberikan jawaban atas pertanyaanku.

Kemudian ia berkata lagi,

"Ke depannya selain sering lupa, ibu anda akan mengalami perubahan kepribadian dan perilaku. Mungkin ia akan tiba-tiba marah ataupun sedih".

Deg... antara khawatir, sedih dan marah pada takdir, semuanya bercampur bergemuruh dalam hatiku.

Selama mama di rumah sakit aku mencari solusi untuk penyesuaian kondisi mama ke depannya. Bingung dan dihadapkan dengan beberapa kemungkinan, akhirnya aku memutuskan untuk berkata jujur mengenai kondisi mama.

"Ma, bagaimana kalau aku membayar orang untuk menjaga mama selama aku bekerja? Mama juga sebaiknya berhenti bekerja juga ma, lebih baik mama banyak beristirahat di rumah".

""Bukannya kalau mama tidak berkegiatan maka mama akan semakin cepat lupa Al?".

"Mama akan berhenti sebagai penjaga toko, tapi mama masih bisa membuat kue untuk dijual, akan sangat menderita jika mama hanya berdiam diri seharian Al".

Ya... ada benarnya juga sih...kataku dalam hati.

"Mama setuju dengan menyewa asisten rumah tangga selama kamu bekerja, lagipula mama belum separah itu kan Al, dokter bilang obat-obatan akan membantu memperlambat penyakitnya bukan?".

"Iya ma", kataku pelan.

Kemudian mama memegang kedua tanganku sambil tersenyum dan berkata,

"Kita akan bisa melalui ini dengan baik Al, jangan khawatir".

Melihat mama terseyum meyakinkanku, aku berpikir, akankah senyuman mama menghilang suatu hari nanti? Aku sungguh menginginkan senyumannya, meskipun nanti ia akan melupakan banyak hal, namun jika ia tersenyum, kurasa aku akan merasa baik-baik saja.

"Baik ma, mari kita lakukan sesuai keinginan mama", ucapku balas tersenyum.

Semenjak itu, sebisa mungkin aku selalu pulang tepat waktu. Jika pekerjaanku sedang banyak, maka aku akan mengaturnya dengan mengurangi jam makan siang ataupun membawa pekerjaan pulang ke rumah.

Bagaimana dengan Ebel? Ya, sedikit banyak hal ini mempengaruhi durasi pertemuan kami. Jika sedang beruntung, maka kami akan berkencan seminggu sekali, namun asisten rumah yang biasa menemani mama tidak selalu bisa meluangkan waktunya di akhir pekan.

Awalnya semua baik-baik saja, namun lama kelamaan kami jadi sering bertengkar untuk hal-hal kecil.

Setahun 2 bulan, akhirnya kami memutuskan untuk berpisah. Tidak lama Ebel mengundurkan diri dan melanjutkan kuliah S2 nya diluar negeri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!