NovelToon NovelToon
BENCONG UNDERCOVER - My Bencong Is Aman-zing

BENCONG UNDERCOVER - My Bencong Is Aman-zing

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / One Night Stand / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Roman-Angst Mafia
Popularitas:541
Nilai: 5
Nama Author: Yuni_Hasibuan

Nama besar - Mykaelenko... bukan hanya tentang kekayaan.
Mereka mengendalikan peredaran BERLIAN
— mata uang para raja,
Juga obsesi para penjahat.

Bisnis mereka yang resmi. Legal. Tak bernoda
— membuat mereka jauh lebih berbahaya daripada Mafia Recehan.

Sialnya, aku? Harus Nikah kilat dengan Pewarisnya— Dimitry Sacha Mykaelenko.
Yang Absurdnya tidak tertolong.

•••

Namaku Brea Celestine Simamora.
Putri tunggal Brandon Gerung Simamora, seorang TNI - agak koplak
- yang selalu merasa paling benar.

Kami di paksa menikah, gara-gara beliau yakin kalau aku sudah “di garap” oleh Dimitry,
yang sedang menyamar menjadi BENCONG.

Padahal... sumpah demi kuota, aku bahkan tak rela berbagi bedak dengannya.
Apalagi ternyata,,,
Semua cuma settingan Pak Simamora.

⛔ WARNING! ⛔
"Cerita ini murni fiksi, mengandung adegan ena-ena di beberapa bab.
Akan ada peringatan petir merah di setiap bagian — Anu-anu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuni_Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Mutlak Avengers - Simamora.

***

"Saya tau dia juga salah. Dan kami gak akan lari dari tanggung jawab. Saya mohon, demi kebaikan semua pihak... tolong jangan sampai ini bocor ke publik. Karena kalau sampai itu terjadi, semua pihak — baik Dimitry, Brea, sampai kalian semua — akan kena imbasnya."

Fix, Raffael nyerah.

Dia baru nyadar—keluarga Juntak bukan yang bisa digertak sembarangan.

Dan begitulah perundingan paling annoying dalam hidupku ini, berakhir.

Finishing touchnya?

Aku di pojokan, bingung mau ngomong apa. Yang paling sakit justru lihat Mamak menghindari tatapanku. Ekspresinya datar, tapi aku tahu—dia kecewa berat.

***

Dan aku?

Berakhir dengan ngumpet di bawah kasur.

Nekat nyempil di antara dus sepatu dan kabel-kabel chargeran demi nenangin diri.

Kenapa bisa begini?

Kenapa harus sekarang?

Dan kenapa harus pas tim Avengers-nya keluarga Simamora lagi ngumpul lengkap di Jakarta?

Seandainya aja mereka semua lagi gak di kota...

'Tok, tok, tok!'

Suara ketukan dari pintu kamarku tiba-tuba bikin kaget.

Belum sempat aku teriak, "Jangan masuk, aku lagi butuh ruang buat napas!"

Pintunya udah terbuka.

Dan kepala Yasmin langsung nongol kayak NPC sinetron.

"Aku masuk ya..."

Katanya santai, padahal udah berdiri penuh di dalam kamar.

Sungguh sahabat yang sopan: masuk dulu, baru permisi.

Dia duduk pelan di tepi ranjang.

Mukanya serius.

Suaranya pelan.

"Aku minta maaf ya. Hari ini, aku kayak kelihatan egois banget. Seolah gak mikirin kamu sama sekali."

Aku cuma jawab pendek.

"Hem..."

Sambil melengos, mengagumi tembok lagi.

"Tapi yang aku lakuin tadi... itu juga buat kamu, Bea."

Aku noleh.

Baru boleh penasaran.

"Maksudnya?"

"Aku lakuin itu bukan cuma demi Dimitry, walaupun... ya, dia memang pasien VIP-ku."

Aku nyipitin mata.

Mulai gak sreg.

"Ngomong yang jelas. Aku gak ngerti arahmu ke mana."

Yasmin narik napas.

"Pas kamu masuk ke kamar Dimitry kemarin... aku yakin kamu udah lihat sebagian dari masalahnya dia."

"Tentang kebiasaan Dimitry yang... di luar nalar."

"Tentang penyakitnya."

"Dan tentang... orientasi seksualnya yang gak straight. Iya kan?"

Aku cuma manggut-manggut kecil.

Sekali liat aja, aku langsung tau Dimitry itu bencong.

Penampilannya yang cetar badai pas pake baju perempuan, jelas banget:

Kalau dia lagi membayangkan dirinya lebih ke arah cewek.

Dan bisa jadi... Dia lebih suka cowok ketimbang cewek.

"Selain panic attack, dan kebiasaan janggalnya itu...

Dimitry juga punya satu masalah lagi."

"Dia krisis identitas."

"Dan kadang, kalau dia terlalu panik... kepribadian lainnya bisa muncul."

WHAT?!

Bentar, bentar...

Ini orang kena berapa jenis penyakit mental sih?

Udah bencong.

Kena panic attack.

Sekarang kepribadian ganda juga?

Kenapa gak sekalian kena bipolar biar komplit gitu?!

"Dan aku gak mau kamu... sampai berakhir menikah sama salah satu pasienku—"

"Yang punya banyak isu kejiwaan."

"Aku cuma gak mau kamu terjebak di situasi yang kamu sendiri gak siap hadapi, Bea."

Suara Yasmin pelan. Tapi tulus.

Aku langsung ngerasa...

Oke, dia gak egois. Dia justru lagi lindungin aku.

Jadi dari tadi dia bukan belain Dimitry karena bias ya. Tapi justru lagi mikirin aku. Lagian dari awal juga aku merasa bersyukur Yasmin mau bantuin ngomong.

"Hum... aku ngerti kok."

"Jadi kamu gak perlu minta maaf."

"Kalau aku jadi kamu, mungkin aku juga bakal lakuin hal yang sama."

Balasku santai.

Aku diam-diam nge-replay semua kejadian.

Lalu keinget satu hal:

Kemarin Yasmin bilang Dimitry harus minum obat rutin tepat waktu biar panic attack-nya gak kambuh.

Tapi dari tadi pagi -

Dari pas bangun tidur,

Dihajar omelan Ayah,

Diseret ke keluarga besar,

Sampe sore ini -

Aku gak liat dia minum obat sama sekali.

Yang bikin heran...

Dia malah tenang banget!

Gak panik, gak ngamuk, gak kabur.

Beda sama aku yang rasanya mau muntah darah.

Aku nyengir ke Yasmin:

"Tapi tadi... Dimitry tuh keliatan biasa aja. Gak panik sama sekali. Apa kamu sempet nyuruh dia minum obat?"

Mulai sok-sokan jadi detektif.

Yasmin ngelirik ke arahku, terus geleng pelan.

"Mungkin karena dia merasa familiar. Dan aman."

Aku... Makin bingung.

"Familiar?"

"Kenapa dia malah ngerasa aman?"

Yasmin angkat bahu, tapi sedetik berikutnya, dia mematung. Mungkin ingat sesuatu, terus dia bilang gini ke aku.

"Ini masih dugaan ya..." Suara dia tiba-tiba jadi pelan.

"Tapi aku rasa Dimitry ngerasa familiar sama ayahmu."

"Dan ngerasa aman juga."

"Aku yakin itu efek dari masa lalunya... waktu konflik dulu. Dia bilang, pernah ditolong sama ayahmu kan?" Lah sekarang lebih pelan lagi.

"Bahkan pas sama keluarga adopsinya sendiri, dia gak pernah setenang itu."

"Interaksi mereka tuh selalu janggal. Tegang. Gak pernah lepas." Yang sekarang Yasmin ngomong ya totaly berbisik.

Aku yang awalnya sok kalem langsung... Kaget

"WHAT?!"

Pantes aja.

Tadi pas ayah ngamuk, dia malah tenang.

Bahkan kayak... ngerasa dilindungi.

Sementara aku?

Udah kayak ayam potong siap digoreng, panik gak karuan.

Sakit bener tuh orang.

Aku langsung nyengir miris, lalu buang napas berat. Gak kebayang deh gimana jadinya kalau hidupku harus berakhir sama dia.

"Terus gimana dong hidupku sekarang, Yash..."

"Aku harus gimana supaya pernikahan ini gak kejadian beneran?"

"Aku gak mau nikah sama dia—bukan cuma karena dia bencong—tapi karena hidupnya kayak labirin masalah.

"Gangguan inilah, trauma itu lah, identitas ngambang, alter ego..."

"Mau jadi apa hidupku nanti? Pasangan pasien kejiwaan full package?!"

Aku ngedumel, ngeluh, frustasi, nelangsa.

Semuanya kejadian terlalu cepat.

Kayak roller coaster yang remnya blong.

Niat awal cuma mau ketemu klien, eh malah nyungsep ke plot pernikahan kilat.

Yasmin geleng pelan sambil pasang muka datar.

"Aku juga gak tau, Bea. Aku beneran gak punya ide.

Mau bilang terus terang soal kondisi Dimitry juga… itu udah melanggar kode etik."

"Ini aja aku cerita sama kamu, karena aku gak tega liat kamu terjebak. Sama aja kayak aku udah bongkar privasi pasienku sendiri. Padahal untuk kasusku, itu pelanggaran besar."

Gawat.

Kalau Yasmin yang biasanya pinter cari celah aja udah buntu, apalagi aku?

Otakku udah kayak benang kusut yang digigit tikus.

Dan, Tiba-tiba, ponsel Yasmin bunyi.

Ternyata ada satu pesan masuk. Pengirimnya Dimitry.

Cepat-cepat dia tunjukin isi pesan itu ke aku.

"Dia ngajak ketemuan di kantor agensinya. Sekarang! Katanya penting, rahasia, dan bisa bantu kita keluar dari situasi absurd ini."

Yes!!!

Aku langsung loncat dari dudukku, buru-buru ganti baju buat siap-siap.

Tas udah di tangan.

Sepatu udah di kaki. Terus lanjut kami jalan pelan-pelan.

Tapi, pas tinggal buka pintu depan—tiba-tiba...

"MAU KE MANA KALIAN BERDUA, HAH?!"

***

1
Xavia
Jelek, bosen.
Yuni_Hasibuan: Boleh di skip ya say.

Lain kali, lebih baik diam daripada dapat dosa, karena menghina karya orang lain.
total 1 replies
Esmeralda Gonzalez
Aku suka banget sama karakter tokoh utamanya, semoga nanti ada kelanjutannya lagi!
Yuni_Hasibuan: Sip,,,,
Terimakasih banyak Say.
Tetep ikutin terus.. Ku usahakan baka update setiap hari.


Soalnya ini setengah Based dari true story. Ups,,, keceplosan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!