Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya
Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna
Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya
Saksikan kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Itu Tuan Muda malam tadi habis mabuk seperti biasa, terus saat pulang dalam keadaan mabuk kemudian keponakan saya tidak tau kalau Tuan akan pulang jam segitu jadi di kira nya maling akhir nya dia memukul dan membanting Tuan ke lantai" ucap Bibi Anne jujur karena kalau tidak jujur bakalan repot karena di Mansion ini sudah di sedia kan cctv lengkap di setiap sudutnya
"Apaaaaaa" teriak Samuel dengan suara marah yang menggelegar
Hati Luna langsung menciut mendengar suara Samuel yang seperti singa yang sedang mengamuk saat ini
Lalu Samuel melihat Luna dari atas sampai ke bawah seperti dia akan menerkam dan akan memakan musuh-musuhnya saat menatap Luna saat ini
Luna pun risih di lihat seperti itu tapi karena Luna salah, maka Luna ingin meminta maaf secara langsung pada Samuel yang saat ini masih menatapnya dengan wajah marahnya
"Tuan Muda, aku minta maaf atas kelakuan aku tadi malam, aku tidak sengaja melakukannya, Tuan Muda" ucap Luna
Luna yang menatap Samuel yang memiliki wajah tampan dan sangat sempurna, membuatnya terpukau sesaat, apalagi saat malam tadi Dokter memeriksa badannya yang ternyata di dalam kemeja tersebut terdapat badan six pack yang membentuk kotak-kotak nan seksy, membuat Luna menjadi traveling kemana-mana
"Aku bisa saja memberikan mu maaf tapi kamu harus dapat balasan setimpal dengan yang kamu lakukan pada ku" ucap Samuel dengan bibir menyeringai
"Apaaaa? Tapi kan aku udah minta maaf Tuan Muda Samuel, apa tidak bisa tidak di balas" ucap Luna menatap Samuel dengan kesal
"Heh, kau pikir badan ku ini tidak sakit apa? Hah? Apa kamu pikir dengan aku terbaring di sini dan tidak pergi bekerja, tidak menerima kerugian Nona? Aku rugi Ratusan dollar dengan tidak bisa bekerja beberapa hari akan datang dengan hanya terbaring di kamar ini saja" ucap Samuel dengan nada marahnya
"Ya sudah, Tuan mau apa? Pukul aku atau membanting ku seperti aku membanting Tuan?" tanya Luna yang akhirnya mengalah dan tidak mau memperpanjang keadaan
Sedangkan Bibi Anne yang dari tadi datang terus pergi lagi entah kemana, membuat Luna bisa bersitegang bersama Samuel saat ini
Selama Samuel sedang berpikir Luna duduk dengan santai di sofa nya sambil memperhatikan apa yang Samuel pikirkan, Luna tidak takut sama sekali dengan Samuel, kalau Samuel macam-macam lagi tinggal Luna banting aja Dia hahaha..gumam Luna tertawa di dalam hati
Biar Luna masih umur 18 tahun ini, Luna terkenal di daerahnya sebagai guru beladiri, walau pun wajah Luna sangat cantik tapi semua pria takut pada Luna dan tidak berani macam-macam dengannya
Tak lama Bibi Anne datang membawakan obat, salep dan sarapan pagi ke kamar Samuel Dan menaruhnya di pinggir tempat tidurnya
"Tuan Muda, saya bawakan salep, obat dan sarapan pagi nya" ucap Bibi Anne lembut namun tutur bahasanya sangatlah sopan
"Ya Bibi, taruh aja di situ" ucap Samuel yang menatap Bibi Anne dan mulai menatap Luna
"Nah hukuman pertamamu adalah ini" tunjuk Samuel pada semua yang di bawa Bibi Anne saat ini
Luna yang terdiam di sofa langsung kaget melihat apa yang di suruh oleh Samuel padanya, rasa ingin sekali menolak namun apa boleh buat, sehingga mau tak mau Luna lakukan sesuai perintah Bos Bibinya tersebut dan Bibi Anne yang melihat kedua Orang tersebut hanya melihat apa yang ingin di lakukan Luna saat ini
"Bibi, tolong keluarlah aku mau di layani oleh dia saja" ucap Samuel menatap Bibinya
"Baiklah, kalau ada apa-apa panggil Bibi ya" ucap Bibi menatap Luna yang terlihat wajahnya sangat enggan menerima perintah dari Samuel dan Luna pun mengangguk pelan sambil melihat Bibinya mulai keluar dari kamar Samuel
Setelah Bibi keluar, Luna akhirnya mendatangi Samuel untuk mulai menyuapi sarapan pagi nya, perlahan-lahan Luna memberikan makanan kepadanya, biar pun Luna guru beladiri namun Luna pernah dengan sangat telaten menyuapi Ayah dan Ibu nya waktu sakit dulu sehingga pekerjaan seperti ini sangatlah mudah bagi Luna
Tak lama selesai menyuapi Samuel dan makanannya telah habis, Luna mulai memberikan salep di bagian luka-luka yang Luna buat tadi malam dengan teliti
Luna mulai memberikan Samuel obat untuk penghilang rasa sakit di kepalanya, selama Luna melayani Samuel, Samuel hanya terdiam seribu kata tanpa bicara namun pandangan mata nya tajam sekali seperti bola matanya mau keluar gitu
Iih..rasanya mau Aku colok aja biji matanya, baru Aku kasih kan kucing aja, sebal Aku di pandangi terus, perasaan Aku sudah mandi deh gak bau-bau amat gumam Luna dalam hati
Setelah selesai semuanya Luna bersiap-siap membereskan peralatan bekas makan Samuel saat ini
"Buat kan Aku Kopi panas, nanti antar kan ke kamar ku dan kamu tunggu in aku di kamar sini aja jangan kemana-mana karena badan ku sakit semua" ucap Samuel dengan nada ketusnya
"Baik Tuan Muda" sahut Luna begitu saja langsung keluar membawa peralatan makan tadi
Sesampainya di bawah, Luna melihat ada Pria yang menggunakan Jas lengkap dan menyapanya
"Apa Tuan Muda Samuel sudah selesai sarapan?" tanya Pria itu
"Sudah Tuan, silahkan masuk saja ke kamar nya dia baru selesai" jawab Luna sopan
Kemudian Luna pergi ke dapur dan melihat Bibi memasak makan siang untuk nanti dan melihat makanan yang di pegang oleh Luna habis semua
"Lho, tumben buburnya habis biasanya separah apa pun hanya 2 sendok Tuan muda makan" ucap Bibi terheran-heran
"Iya kah Bi, gimana gak habis, makan nya aja minta di suapin aku" ucap Luna mengadu pada Bibi Anne
"Yang bener?" tanya Bibi dengan wajah terkejut
"Bener Bi, masa aku bohong, ngapain bohongin Bibi cuma masalah beginian" ucap Luna kesal
"Tuan Muda itu paling anti di pegang perempuan kecuali Bibi dan Ibunya, selain itu gak pernah ada yang berani pegang kalau ada yang berani pegang bisa di pecat orangnya" cerita Bibi Anne
"Hah? Beneran Bi?" tanya Luna yang balik terkejut saat ini dan Bibi Anne hanya mengangguk pelan
"Tapi Bi, tadi Luna di suruh ngoles kan salep di kepala nya yang terluka dan Luna juga yang memberikan nya obat sakit kepala nya Bi, tapi tadi Tuan Muda diam aja gak berkata-kata hanya matanya tajam seperti mau copot memandangi aku" ucap Luna mengadu
"Mungkin karena perbuatan mu pada nya maka nya Tuan Muda memperbolehkan kamu untuk memegang tubuh nya dan melayani Tuan Muda, pantesan Bibi tunggu-tunggu panggilan mu untuk memberikan salep dan obat tidak ada ternyata sudah kamu berikan, bagus lah" ucap Bibi senang
"Bi, tadi ada laki-laki menunggu di sofa ketika aku turun dari tangga dia menanyakan Tuan Muda, siapa itu Bi?" tanya Luna
"Ooh, itu Asisten Tuan Muda Nama nya Pak Rey" ucap Bibi dan Luna mengangguk pelan
"Ya ampun aku lupa Bi, Di suruh buat Kopi oleh Tuan Muda" ucap Luna sambil panik
"Ya sudah sana cepat kamu kerjakan perintah nya ntar Tuan Muda ngomel lagi baru kamu tahu rasa" ucap Bibi
Lalu setelah Luna membuatkan kopi, Luna mulai mengantar ke kamar Samuel dan Luna melihat Samuel sedang tertidur mungkin efek minum obat yang tadi dia berikan, jadi Luna hanya merapikan selimut yang di pakai oleh Samuel dan menunggu Samuel hingga terbangun nantinya sambil bermain game di Hp Luna dan duduk di sofa kamar Samuel