NovelToon NovelToon
IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Balas Dendam / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

Davian Meyers ditinggal oleh istrinya kabur yang mana baru saja melahirkan putrinya bernama Cassandra Meyers.

Sayangnya Cassandra kecil justru menolak semua orang, selalu menangis hingga tidak mau meminum susu sama sekali.

Sampai dimana Davian harus bersedih hati karena putri kecilnya masuk rumah sakit dengan diagnosa malnutrisi. Hatinya semakin hancur saat Cassandra kecil tetap menolak untuk menyusu. Lalu di rumah sakit Davian menemukan putrinya dalam gendongan seorang wanita asing. Dan mengejutkannya Cassandra menyusu dengan tenang dari wanita tersebut.

Akan tetapi, wanita tersebut tiba-tiba pergi.

Demi kelangsungan hidup putrinya, Davian mencari keberadaan wanita tersebut lalu menemukannya.

Tapi bagaimana jika wanita yang dicarinya adalah wanita gila yang dikurung oleh keluarganya? Akankah Davian tetap menerima wanita itu sebagai ibu susu putrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16. LICIK

Ruang kerja Raymond Holland gelap hanya diterangi lampu meja berwarna keemasan. Di atas meja, botol whiskey setengah kosong tergeletak dengan gelas kristal yang meninggalkan bercak jari. Asap cerutu melayang di udara, menempel di dinding kayu jati yang mahal.

Raymond duduk di kursinya dengan wajah muram, matanya merah karena amarah yang belum padam sejak pertemuan bisnis sore tadi. Ia teringat lagi tepuk tangan meriah yang diberikan untuk Davian Meyers. Tepuk tangan yang seharusnya menjadi miliknya.

Tangannya mengepal, memukul meja keras. "Brengsek! Anak kemarin sore itu berani mempermalukanku di depan semua orang penting!"

Gelas whiskey bergetar, sebagian isinya tumpah ke atas meja. Raymond mengangkatnya lalu meneguk dalam sekali, membiarkan panas alkohol mengikis sedikit rasa malu yang masih membakar kepalanya. Namun rasa itu tidak pergi, malah berubah menjadi dendam yang kian menguat.

Pintu ruang kerjanya diketuk. Dua pria masuk, berpakaian hitam rapi, wajah keras, mata dingin. Mereka adalah tangan kanan Raymond yang sering mengurus 'pekerjaan kotor.'

Raymond bersandar di kursi, mengangkat dagu. "Kalian tahu kenapa kupanggil malam ini."

Salah satu pria mengangguk. "Davian Meyers."

Senyum miring muncul di bibir Raymond. Puas dengan jawaban sari bawahannya ini. "Betul. Bocah itu pikir dia bisa mempermalukanku di panggung bisnis? Tidak ada yang bisa menertawakan Raymond Holland tanpa konsekuensi. Aku ingin kalian bergerak. Cari celah keuangan Meyers Corporation. Jika tidak ada, ciptakan. Sebarkan isu, skandal, kebangkrutan, apa saja. Aku ingin kepercayaan investor padanya runtuh sebelum dia sempat menghirup kemenangan."

Pria kedua menimpali dengan suara rendah, "Apa perlu melakukan sabotase proyek juga?"

Raymond mengetuk jari di meja, lalu mengangguk pelan. "Ya. Tapi lakukan bersih. Tidak ada jejak. Aku ingin dia berlutut di depanku, kehilangan segalanya, dan menyadari siapa raja sebenarnya."

Mereka mengangguk patuh. Raymond mengangkat gelasnya sekali lagi, seperti memberikan toast untuk awal perang. Jelas bahwa keangkuhan pria itu benar-benar sudah mendarah daging.

Namun Raymond tidak berhenti di situ. Ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar bisnis. Ia merasa ada 'rahasia' pada Davian yang membuatnya begitu percaya diri.

"Aku juga ingin tahu semua tentang bocah itu," ujar Raymond dingin. "Gali masa lalunya. Keluarganya. Hubungan pribadinya. Aku ingin tahu apa kelemahannya. Setiap orang punya titik rapuh. Temukan itu, dan aku akan menghancurkannya. Tidak akan kubiarkan dia mengangkat kepala di depanku terlalu lama. Dia harus tahu siapa yang berkuasa di sini," sambungnya.

Orang-orang bayangan itu mengangguk. Salah satu berkata, "Kami punya jaringan yang bisa menelusuri cepat. Besok malam kami laporkan."

Raymond bersandar di kursinya, matanya menyipit. "Bagus. Jangan berhenti sampai kalian tahu apa yang dia sembunyikan."

Sementara itu, di kediaman Meyers, suasana jauh berbeda. Davian duduk di ruang kerjanya dengan tumpukan dokumen proyek di meja. Peter masuk membawa dua cangkir kopi yang sebelumnya dibawakan oleh pelayan.

"Seharusnya kita merayakan kemenangan besar hari ini," kata Peter sambil menyerahkan satu cangkir. "Tapi wajahmu seperti orang yang baru saja kalah."

Davian menatap berkas-berkas di tangannya, lalu menghela napas. "Raymond bukan tipe yang menerima kekalahan dengan tenang. Dia akan mencari cara untuk membalas."

Peter mengangkat bahu. "Biarkan saja. Kau sudah mempermalukannya di depan investor. Itu cukup."

"Tidak, Peter," jawab Davian dingin. "Orang seperti Raymond lebih berbahaya setelah harga dirinya diinjak. Dia akan menggunakan cara-cara kotor. Dan aku tidak boleh lengah. Dia adalah sampah sebenarnya."

Peter menatap sahabatnya itu lama-lama, lalu tersenyum miring. "Kau benar. Tapi bukankah itu justru keahlianmu? Membalikkan permainan ketika lawan mencoba licik?"

Davian hanya meneguk kopi tanpa menjawab, matanya menatap jauh. Ia tahu permainan belum selesai, bahkan baru saja dimulai. Ia hanya penasaran keributan seperti apa yang akan ditimbulkan oleh Raymond kali ini.

...***...

Malam berikutnya, di ruang kerja Raymond yang masih bau asap cerutu, dua orang anak buahnya kembali. Mereka membawa sebuah map tebal, penuh catatan dan foto hasil penyelidikan.

"Tuan," salah satunya berkata, meletakkan map di meja. "Kami menemukan sesuatu. Davian Meyers memang bersih secara bisnis, tidak ada skandal keuangan, tidak ada korupsi. Tapi ..."

Raymond mengangkat alis. "Tapi apa?"

Pria itu menatapnya hati-hati. "Ada seorang wanita yang tinggal di kediamannya. Tidak ada catatan publik tentang siapa dia. Bukan staf resmi. Bukan kerabat yang tercatat. Asing. Sejak beberapa waktu lalu, wanita itu menetap di rumahnya. Padahal dia baru saja mengurus surat-surat bercerai dengan mantan istrinya yang sekarang entah dimana."

Keheningan panjang menyelimuti ruangan. Raymond menatap map itu, lalu perlahan sebuah senyum licik terbentuk di bibirnya.

"Seorang wanita, ya?" gumamnya. "Menarik ...."

Ia membuka map, menatap foto samar-samar dari kejauhan, sosok wanita berambut panjang yang tertangkap kamera sedang berjalan di halaman rumah Davian. Wajahnya tidak jelas, tapi cukup untuk membuktikan keberadaannya.

Mata Raymond menyipit, lalu ia tertawa rendah. "Wanita, ya?" Ia mengetukkan jarinya ke meja kaca di samping kursinya. "Seorang pria seperti Davian jarang memberi ruang bagi siapa pun masuk terlalu dekat. Jika ada wanita yang ia sembunyikan, itu berarti dia penting. Terlebih membawa masuk wanita asing ke rumah setelah bercerai dengan istrinya. Ini akan menjadi skandal yang bagus."

Ia berdiri, meletakkan gelasnya, lalu berjalan ke arah jendela besar yang menampilkan pemandangan kota malam. Bayangan dirinya terpantul samar di balik kaca.

"Temukan siapa dia," perintah Raymond dengan nada dingin. "Aku ingin tahu segala hal tentang wanita itu. Dari mana asalnya, apa hubungannya dengan Davian, dan ..." ia berhenti sejenak, senyum tipis melintas di bibirnya, "apa kelemahannya yang bisa digunakan untuk menjatuhkan si Mayers Junior ini."

Anak buahnya itu mengangguk cepat. "Yes, Sir. Saya akan segera menyelidikinya."

Raymond meneguk sisa wine di tangannya sebelum melanjutkan, "Jika wanita itu benar-benar penting bagi Davian, maka aku baru saja menemukan titik paling rapuh untuk menjatuhkannya. Tidak ada benteng yang tak bisa diruntuhkan bila kita tahu di mana letak retaknya."

Anak buahnya hanya melihat dan mendengarkan ambisi kotor dari atasannya itu, terbiasa seperti sebuah sarapan yang wajib dimakan di pagi hari.

Raymond tertawa kecil, getir namun penuh ambisi. "Hah, Davian Meyers. Kau pikir kau bisa mengalahkanku di meja bisnis? Kau lupa satu hal: perang sejati dimenangkan bukan dengan angka, tapi dengan menghancurkan hati lawanmu. Dan aku akan menghancurkan kepercayaan dirimu yang menyebalkan itu."

Malam itu, setelah anak buahnya pergi, Raymond berdiri di depan jendela besar kantornya. Kota berkilauan di bawah sana, lampu-lampu gedung seperti bintang jatuh. Ia mengangkat gelas whiskey, meneguk pelan, lalu tersenyum pada bayangan dirinya sendiri di kaca.

"Permainan baru saja dimulai," ujar Raymond. "Dan kali ini, aku akan pastikan kau tidak pernah bisa bangkit lagi, Davian."

Di meja kerjanya, foto buram wanita misterius itu masih tergeletak. Sumber rahasia yang akan menjerat Davian, meski Raymond sendiri belum tahu bahwa wanita itu adalah Olivia, luka masa lalunya sendiri yang menunggu untuk meledak.

Raymond sekarang punya target baru 'wanita asing' di kediaman Davian. Dari sinilah ia akan mulai menggali lebih dalam, dan pembaca tahu benih bahaya bagi Olivia baru saja ditabur.

1
Ir
aku mikir nya pas Olivia bilang seperti barang dagangan, tak pikir di jual ke rumah bordil lhoo ehh ternyata malah lebih menyakitkan
Jelita S
makin seru,,,,,lnjut thor
Archiemorarty: Siap /Determined/
total 1 replies
Riyasih
bagus Thor lanjut up lagi dong pliss
Archiemorarty: Siap kakak, ditunggu ya updatenya ya 🥰
total 1 replies
Hasbi Yasin
pasti anaknya olivia sma davian mungkin laki2 asing itu davian
Archiemorarty: muehehehe...
total 1 replies
Hasbi Yasin
teka teki molai terkuak
Archiemorarty: ringan, ringan aja, cukup di buku Lucas pada meledak otak readers /Facepalm/
total 1 replies
Nor aisyah Fitriani
wahhhh ada bom yang akan siap meledak
Jelita S
mungkinkah ada konspirasi disini???
Casie mungkin anaknya Davian dengan Olivia?,,dan mungkin ini semua permainan Raymond?
Archiemorarty: hehehehe...kita liat nanti
total 1 replies
Jelita S
Akhirnya,,,,Casie cepat satukan mom and Dady mu y😀😀
Archiemorarty: Benar Cassie
total 1 replies
Ir
kau yang mulai kau yang mengakhiri
kau yang berjanji kau yang mengingkari
Archiemorarty: Aku bacanya sambil nyanyi wehhh
total 1 replies
Hasbi Yasin
sadar juga davian takut kehilangan olivia
Archiemorarty: Siapa yang nggak takut kalau pas liat doi sekarat
total 1 replies
Jelita S
sabar y babang Davian
Jelita S
peter kamu Daebak🫰
Archiemorarty: Terbaik emang Abang Peter /CoolGuy/
total 1 replies
Annida Annida
lanjut tor
Archiemorarty: Siap kakak, terima kasih /Determined/
total 1 replies
Hasbi Yasin
hukuman nya kejam banget si davian udah di peringatin sma peter gk mau jdi olivia bunuh diri deh
Archiemorarty: Manusia nggak ada yang sempurna, kadang kalau emosi kan suka gitu, salah ngambil keputusan
total 1 replies
Jelita S
Biarkanlah ini mnjadi tragedi yg menyadarkan Davian untuk lebih peka lgi terhadap Olivia
Archiemorarty: Benar, karena gimana pun Davian juga manusia biasa /Cry/
total 1 replies
Ir
hayoo lhooo pian tanggung jawab luuu
kalo sampe Raymond tau wahh abis citra mu piann, di sebar ke sosial media dengan judul
" PEMBISNIS MUDA DAVIAN MAYER, MENJADI MENYEBABKAN SEORANG WANITA BERNAMA OLIVIA MORGAN BUNUH DIRI " tambah bumbu pelecehan dll wahh habis karir 🤣🤣🤣
Ir: hahahhaa 🤣🤣🤣
total 2 replies
Ir
kan jadi gila beneran ck
bisa diskusi baik² bisa di omongin baik² , suka banget ngambil keputusan saat emosi
Ir
ada dua sudut pandang berbeda secara aku pribadi, kan dari awal emang Olivia ga bilang dia gila, orang² aja yg bilang dia gila termasuk emak tirinya, nah seharusnya pian sama Peter jangan langsung menghakimi setidaknya tanya dulu alasan kepura²an nya itu tujuan nya apa, dan untuk Olivia kenapa ga jujur setelah pian tau kebohongan nya dia, apa aja yg selama ini dia alami di rumah Morgan dan selama menikah dengan Raymond
Archiemorarty: Hahahaha....sabar kawan, Olivia juga udah ngalamin banyak hal buruk. Dia cuman takut nggak bisa bareng Cassie lagi
total 3 replies
Ir
Olivia itu lebih ke trauma, takut, patah hati, kecewa, kehilangan dan semua itu Olivia pendem sendiri ga ada tempat buat di berkeluh kesah ga ada yg menguatkan, mental orang beda² jangan kan Olivia, aku aja sampe sekarang kalo ada tlp di jam 2/3 tiga pagi rasanya masih takut, karna jam itu aku pernah dapet kabar adek ku koma, sedangkan posisi aku lagi kerja di luar kota sampe akhirnya jam 2 siang dapet kabar dia udah ga ada, mungkin keliatan nya cuma hal sepele tapi bagiku itu membuat ku trauma
Archiemorarty: Benar, karena mereka nggak ngerasain rasanya.
total 3 replies
Hasbi Yasin
jadi gila beneran kan biarlah casandra kehilangan olivia biar davian ngrasa bersalah
Archiemorarty: hehehe....apa itu damai buat othor
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!