NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 5

"Atau." Dia itu mantan kekasihnya si macan?. Panggilan akrab mereka untuk kekasihnya zosep. Coba loe tanya sama cewek elu, kenal ga sama ceo Bryan grup." Usul Bagas lagi karena temannya itu merasa itu pertemuan mereka pertama kali. Jadi mereka ga mungkin memiliki dendam pribadi apalagi musuh bebuyutan.

" Belum Nanya, gw udah bonyok duluan!." Ujar zosep sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal mengingat kekasihnya pemegang sabuk hitam taekwondo.

"Hahaha parah parah... Punya cewek jago beladiri Ngeri-ngeri sedap. Awas nanti terjadi KDRT lagi.

" Nahh... Tunggu tunggu dulu." ujar Dimas sambil menutup kepalanya takut di jitak lagi.

"Bisa jadi dia itu suka ama lu! Ninih ya gw perhatiin. semenjak kita meeting dia itu ngeliatin lu trus, merhatiin Luh sambil senyum-senyum ga jelas. Antara Dia suka Ama loe atau benci karena dua kata itu beda tipis bro."

"Ada benarnya juga apa yang dibilang Dimas,kalau elu atau cewek elu ga kenal dia! Berati ada apa-apanya nih." Ujar Bagas menimpali

" Maksud lu dia gini, bang godain eke dong." Ujar zosep sembari menirukan gaya malehoy situlang lunak. Membuat rekan kerjanya tertawa geli.

" Ketoko mana lagi kita?." Tanya dara yang udah ngos-ngosan.

" Laper makan dulu ngapa!." Ajak Mora karena manja perutnya Sudah keroncongan dari tadi. Karena mereka sedari tadi keliling mencari pakaian untuk wisuda. Sepertinya semua toko kehabisan stok mengingat bukan sekolah mereka saja yang mengadakan acara wisuda. Bahkan semua pakaian di salon pun sudah banyak yang nge boking duluan. Makanya mereka terpaksa harus membeli sendiri pakaiannya.

" Kebaya aja belum dapet morrr, udah mikirin makanan aja loe". Ujar sofa yang kesal sambil melipat kedua tangannya didepan dada dan mukanya cemberut. Mora yang melihat sofa kesal padanya langsung memeluk sofa

" Sofa cantik maafff jangan marah". Rayunya sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya sehingga tubuh sofa pun ikut bergoyang.

"Hmmm" balas sofa.

" Let's go " ajaknya. Namum dara dan sofa hanya diam di tempat tidak mengikuti Mora. Karena mereka melihat seseorang yang sepertinya mereka kenal.

"Ayo buruan" Panggil Mora sambil melambaikan tangannya.

"Mora ." panggil dara dan sofa

" Kenapa". tanyanya karena dia belum melihat orang yang sedang bersandar di depan mobil mewah itu. Saat pandangannya lurus ke depan. Dia melihat Nicholas bersandar di mobil miliknya. Mora pun tak bisa lari lagi, karena jarak mereka terlalu dekat. Mora akhirnya nekat terus berjalan.

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.

Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.

" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas menggigit pinggiran telinga Mora. "Aaww" keluh Mora sambil memegang telinganya.

"Hihihi...Ga ko om!. om ganteng banget malah. Wajah om mirip papa mora bener deh!." Ujarnya sambil tersenyum garing memuji Nicolas. Dalam hati uweeee dia ingin muntah karena sudah memuji lelaki dihadapannya.

"Owh yah!.' Ujarnya sambil menyingkirkan tangannya yang sedari tadi berada di kerah baju milik mora. Perlahan namun pasti sambil tubuhnya didekatkan dengan tubuh milik mora. Hingga mora memundurkan langkahnya. Hingga pantatnya terjerembab menempel dibagian depan mobilnya milik Nicolas. Nicolas memajukan kepalanya dan kedua tangannya dia tumpukan dia diantara tubuh milik mora. Hingga posisinya seperti mengunci mangsanya. Mora yang sudah tidak bisa berkutik. Tiba-tiba perutnya berbunyi.

Kruyuk -kruyuk bunyi perut Mora membuatnya tersenyum malu. Nicolas yang mendengar suara nyaring yang keluar dari perut Mora spontan memegang perut Mora.

" kamu lapar?" tanyanya sambil menatap kedua mata Mora dalam. Yang hanya di jawabi anggukan oleh Mora.

Tanpa bicara Nicolas lansung menarik tangan Mora. " Om lepasin tangan Mora, sakit tau!." Teriaknya sambil mengibaskan tangannya, agar terlepas dari genggaman tangan kekar milik Nicolas.

"Dasar ABG tua!. Sukanya sama bocil" Umpat Oscar yang sedari tadi melihat kelakuan kekanak-kanakan bosnya itu dari dalam mobil.

"Om!, om kita mau kemana? Jangan culik Mora om, apa lagi jual ginjal Mora, mora belum kawin om, belum tau surga dunia, mama, papa tolong..! anak Mama mau di culik om pedofil!. teriak Amora ketakutan karena tangannya terus di tarik oleh Nicolas. mendengar celotehan Mora Nicolas menghentikan langkahnya tepat didepan sebuah restoran, sedangkan dara dan sofa mengikuti mereka dari belakang.

Nicolas mengalihkan pandangannya pada Amora membuat Amora yang sedari tadi teriak, langsungg Terdiam kala sepasang mata tajam milik Nicolas menatapnya.

"Ayo masuk" ajak Nicolas sambil terus menarik tangan Mora. Kali ini Mora sudah tidak teriak-teriak lagi karena mereka sudah duduk di sebuah ruangan VIP restoran bintang 5 begitupun dengan dara dan sofa. Tatapan kagum mereka melihat dekorasi mewah restoran bintang 5 itu. Karena ini Pertama kali bagi mereka tapi tidak bagi Nicolas. Waitress yang sangat ramah memperlakukan mereka layaknya seorang putri menarik kursi dan mempersilahkan mereka duduk dengan telaten memasangkan mereka napkin di pangkuannya.

" Kalian mau pesan apa?." Tanya Nicolas karena sedari tadi Mora dara dan sofa hanya membolak-balikkan buku menu.

" Iya om kita lagi cari makanan yang cocok." Ujar Mora ngada- ngada. " Hhha

Uang jajan gw seminggu buat beli ini doang." Bisik Mora Pada sofa dan dara, jawab i anggukan oleh dara dan sofa. " Gw ga bawa duit, kita ga usah pesen." Ujar dara, yang di sepakati Oleh sofa dan Mora.

"Ehemm" suara Nicolas membuat Mora dan kedua sahabatnya menghentikan diskusi mereka.

"Kakak apa ada discount?." tanya Mora pada waiters sambil tersenyum.

" Iya nona, ini Sudah termasuk discount." Ujar waiters membuat Mora tersenyum garing.

" Apa air ini gratis?." Tanyanya lagi membuat waiters itu tersenyum

"Nanti akan ada di bill" ujar waiters lagi

" Iya aku tahu itu, tidak ada yang gratis hehehe!." Ujarnya sambil memanyunkan bibir bawahnya.

Membuat Nicolas yang sedari tadi memperhatikan interaksi mora dan waitress. Hanya tersenyum tipis.

Mora dan sahabatnya pamit karena mereka masih ada urusan, tapi bukan itu saja sebenarnya mereka ingin menghindari bahaya. Karena mereka tidak mungkin makan, makanan yang harganya sama dengan uang saku mereka selama seminggu.

" om maaf kami harus pergi karena sudah terlambat, kami masih ada keperluan." Ujarnya langsung bangun dari duduknya bertepatan dengan makanan mereka datang.

" Makanan sudah datanga! Sebaiknya kalian makan dulu!." Perintah Nicolas yang tak ingin dibantah. Akhirnya mereka duduk kembali dengan wajah yang tidak bersemangat. Melihat para remaja itu hanya menatap makanan mereka dan memandang satu sama lain.

" Kalau di makan, nanti pasti disuruh bayar!."pikir ketiganya. "ihhh sebel." Kesal Mora yang terus memanyunkan bibirnya.

" Tenang saja aku yang bayar." Ujar Nicolas membuat Mora dan yang lain tersenyum " bener nih om dibayarin" tanya Mora memastikan hanya di jawab anggukan. Setelah mereka mulai makan Nicolas berkata lagi. "Tapi ada syaratnya!." Ujarnya lagi membuat mereka melongo. " Apa syaratnya om?." Tanya mereka kompak "mudah! Jangan panggil om lagi" ujarnya kalau di panggil om kesannya tua.

"Paman" panggil Mora yang dijawab gelengan oleh Nicolas "kakak' panggil sofa. " Ok tidak masalah" balas Nicolas setuju di panggil kakak.

Dara dan sofa sibuk dengan pisau dan garpu nya karena sekarang mereka sedang makan bistik, sedangkan Mora hanya menatap makanannya. Di tidak bisa melakukan seperti dara dan sofa lakukan.

Mora memanyunkan bibirnya berharap dara dan sofa membantunya memotong kan bistik miliknya.

" jangan menatap aku Mora! Dalam hal ini aku tak bisa membatu." Ujar dara yang kewalahan memotong bistik miliknya " susah banget jadi orang kaya" gumam dara lagi.

Karena tidak ada yang membantu Mora menatap kearah Nicolas berharap pria itu mau membantunya. " Kakak" panggil Mora yang tak di hiraukan oleh Nicolas. Mora memanyunkan bibirnya. " Panggil aku sayang baru aku akan membantumu." Ujar Nicolas cuek membuat Mora sofa dan Dara menatap kearahnya.

Mora mencoba lagi memanggil Nicolas dengan sebutan yang berbeda seperti yang Nicolas katakan. dengan ragu- dan menggigit bibir bawahnya. " Sayanggg" panggilnya manja membuat Nicolas meleleh dipanggil sayang oleh mora. " Yes baby'" balasnya lembut membuat Mora mengedipkan matanya karena dipanggil baby oleh Nicolas. Sedangkan dara dan sofa hanya melongo mendengarnya.

Nicolas menghentikan kegiatan makannya, dan beranjak dari duduknya. pikir Mora Kenapa dia bangun dari duduknya, kenapa tidak langsung saja dia mengambil piring punyanya dan memotong nya ditempat. Nicolas mendekati Mora, dia berdiri tepat dibelakang Mora, dibungkuk Kan punggungnya dan dan kedua tangannya ia letakkan diatas punggung tangan kanan dan tangan kiri Mora. Adegannya seperti seseorang yang sedang memeluk dari belakang hanya terhalang oleh kursi tempat Mora duduk. Dan pipi Nicolas hampir menempel dengan pipi Mora. Hingga membuat Mora tahan napas.

Digerakkan tangannya hingga tangan Mora yang memegang garpu dan pisau pun ikut bergerak. Tidak butuh waktu lama akhirnya bistik Mora sudah terpotong semua. Membuat Mora tersenyum lebar.

" Sudah mengerti caranya?." Tanya Nicolas tepat di telinga Mora tidak lupa juga dengan usilnya digigitnya pelan, daun teling milik Mora membuat Mora panas dan bulu kuduknya berdiri. Nicolas memundurkan tubuhnya dan kembali ketempat duduknya. Dan semua perlakuan nya pada Mora tidak luput dari penglihatan sofa. entah apa yang ada dibenaknya.

" Ma'aci om" ujar Mora kembali pada stelan awal dan menirukan suara anak kecil. Nicolas tak menghiraukannya.

Mora memakan bistik nya happ sembari meledek ke arah dara. Dara yang melihat tingkah konyol Mora "isssh curang." Ujar dara sambil memotong bistik miliknya.

Ngett ngett getar ponsel milik Mora minta diangkat. Nicolas yang kepo berusaha untuk melihat siapa yang menelepon gadis nakal itu.

"Hallo ma" sapa Mora.

"Mora kamu mau makan dirumah ga? Kalau mau makan dirumah cepat pulang semua sudah menunggu!." Ujar si mama di blik telpon. "Ga mah! Mora makan di luar sama temen-temen."

" Ya udah nanti cepat pulang jangan sampai kemalaman nanti diculik om om loh! telpon zo biar nanti jemput kamu sekalian.

" Iya mah Mora juga ga bakalan mau lah kalau yang nyculik nya om om mah! kalau brondong mah ga papa yah mah hahaha!.

Nicolas yang mendengar percakapan ibu dan anak itu terbatuk-batuk. Sampai- sampai Mora gelagapan.

" Mora suara siapa itu?." Tanya mama mendengar ada suara orang terbatuk-batuk suaranya dekat dengan Amora.

" Owhh itu yah mah, itu pelanggan mah! iya pelanggan. Dia ga sengaja keselek sendok sekalian Ama garpu nya mah!. Ujar Mora ngada- ngada. Batuk Nicolas pun makin menjadi-jadi mendengar alasan Mora.

Sofa memberikan minumnya untuk Nicolas tapi tak dihiraukan oleh Nicolas. Nicolas masih Dengan setia melihat kearah gadis yang sama sekali tak menghiraukannya. Akhirnya dengan senyum kecut sofa menarik tangannya kembali disaksikan oleh dara.

Mora yang sudah mengakhiri panggilannya. Menggeser tempat duduknya، mendekati Nicolas " om udah gede juga masih aja keselek." Ujarnya sambil menepuk-nepuk punggung Nicolas. Dan memberikan minuman bekasnya yang tinggal setengah. Dengan senang hati Nicolas menerimanya. Sofa hanya mematung dengan wajah kesal. Dara yang memperhatikan sofa sedikit aneh dengan tingkah laku sofa hari ini. Apa dia sedang datang bulan? Pikirnya.

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!