Mila, seorang gadis modern yang cerdas tapi tertutup, meninggal karena kecelakaan mobil. Namun, takdir membawanya ke zaman kuno di sebuah kerajaan bernama Cine. Ia terbangun dalam tubuh Selir Qianru, selir rendah yang tak dianggap di istana dan kerap ditindas Permaisuri serta para selir lain. Meski awalnya bingung dan takut, Mila perlahan berubah—ia memanfaatkan kecerdasannya, ilmu bela diri yang entah dari mana muncul, serta sikap blak-blakan dan unik khas wanita modern untuk mengubah nasibnya. Dari yang tak dianggap, ia menjadi sekutu penting Kaisar dalam membongkar korupsi, penghianatan, dan konspirasi dalam istana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Sekutu dari Bayangan
Kabut pagi belum sepenuhnya sirna saat langkah-langkah tergesa terdengar di lorong Istana Timur.
Qianru, masih mengenakan jubah merah gelap dengan selempang perak penanda selir kelas menengah, berjalan cepat menuju Paviliun Awan Hitam
Yang dimana itu adalah ruang terlarang yang selama ini hanya digunakan untuk urusan rahasia kekaisaran. Di tangan kirinya, ia membawa gulungan dokumen yang berhasil ia rebut dari penyerang di Istana Selatan, dan di tangan kanannya, segel klan Ning yang tertinggal di tubuh prajurit bayaran yang dikirim untuk membunuhnya.
---
Paviliun hitam itu sunyi. Dari luar, bangunan itu tampak lusuh dan tak terawat. Tapi Qianru tahu, di balik dinding berlumut itu tersembunyi jaringan informasi terbesar kekaisaran. Hanya Kaisar dan orang kepercayaannya yang tahu tempat ini.
Dan kini, Qianru sudah berdiri di tengah ruang utama, di hadapan lelaki tua dengan janggut putih panjang dan mata tajam seperti burung elang.
“Namaku Bai Chen,” kata pria itu, dia kepala bayangan istana.
"Jika kau dipanggil ke sini, berarti kau bukan wanita biasa.”
ujar Bai Chen
Qianru menyerahkan dokumen padanya. “Ini bukti penggelapan beras yang dilakukan Gubernur Jiang di bawah perintah Permaisuri Niing. Dan ini…” ia meletakkan segel klan Ning di meja kayu “…tanda bahwa mereka telah bergerak untuk membunuhku.”
Bai Chen mengamati Qianru, lalu bertanya tanpa basa-basi, “Apa tujuanmu, Nona Qianru?”
Qianru menatap lurus. “Melindungi Kaisar dari bahaya… bahkan jika itu berarti harus menghancurkan keluarga permaisuri.”
Senyum tipis muncul di wajah Bai Chen. “Kau tahu jalan ini berbahaya?”
“Sudah mati satu kali. Hidup yang kedua ini bukan untuk ditakuti.” jawab Qianru dengan penuh keyakinan
---
Dalam dua pekan berikutnya, Qianru diam-diam mulai mengumpulkan sekutu dari kalangan istana bawah, pelayan dapur, penjaga malam, tukang kebun, hingga penulis catatan istana yang biasa disepelekan. Mereka bukan siapa-siapa… tapi mereka melihat segalanya.
Karena itulah Qianru lebih memilih mereka yang pasti setia dari pada yang lain.
Ia menyuap beberapa dari mereka dengn ramuan obat luka yang ia racik sendiri, ia selamatkan istri penjaga gerbang dari hukuman cambuk, dan ia bantu mengungkap pencuri di dapur kekaisaran. Perlahan tapi pasti, nama "Selir Qianru" berubah menjadi "Wanita Bayangan".
---
Kehebatan dan ke pintaran Qianru terdengar sampai ketelinga pangeran ketiga, hingga membuat pangeran ketiga tertarik dan ingin bertemu dengan Qianru.
Qianru mendapat undangan rahasia dari Pangeran Ketiga, Long Wei, yang terkenal sebagai pria pendiam dan tidak ambil bagian dalam politik istana. Ia tinggal di Istana Rembulan, jauh dari pusat kekuasaan.
Malam itu, mereka bertemu di taman kecil di belakang paviliunnya.
“Aku tahu siapa kau,” kata Long Wei.
“Kau bukan Qianru yang dulu. Mata dan ucapanmu seperti orang dari dunia lain.” ujar pangeran ketiga Long Wei
Qianru tak menyangkal. “Dan kau bukan pangeran biasa.”
Long Wei menunduk. “Aku anak dari selir yang dibunuh diam-diam oleh Permaisuri Ning dua belas tahun lalu. Aku hanya hidup karena pura-pura bodoh.”
Qianru menatapnya penuh perhatian. “Kalau begitu… kita punya musuh yang sama.” ujar Qianru pasti
Mereka saling berpandangan dan untuk pertama kalinya, Qianru tahu—ia bukan sendiri.
---
Di ruang kerjanya, Kaisar Xuanlie membaca laporan Bai Chen. Tentang Qianru. Tentang gerakannya. Tentang sekutu rahasianya.
Ia tahu Qianru cerdas. Ia tahu wanita itu telah menyusup ke sistem istananya tanpa ia sadari.
Namun entah mengapa… ia tidak marah.
Ia justru merasa lega. Karena ia senang
ada seseorang akhirnya melakukan sesuatu yang nyata.
Namun hati kecilnya bertanya, "Apakah dia melakukan ini demi aku, atau demi ambisinya sendiri?" dan pertanyaan bini terus menghantui Kaisar Xuanlie.
Beberapa hari berlalu istana hari ini sedang mengadakan jamuan bulan purnama, di perjamuan kali ini banyak tamu yang di undang.
karena pada jamuan bulan purnama, seluruh selir, pangeran, menteri, dan keluarga bangsawan hadir. Termasuk Permaisuri dan Klan Ning.
Makanan dihidangkan dengan iringan musik klasik. Kaisar hendak mengangkat cangkir anggur tapi saat Qianru tiba-tiba menampar tangan pelayan dan menjatuhkan cangkir itu.
Semua terdiam karena terkejut dengan apa yang terjadi, bagaimana bisa Qianru menampar tangan pelayan dan menjatuhkan cangkir itu di depan banyak orang.
Tapi dari keterkejutan itu terdengar lagi suara lantang Qianru yang membuat mereka sadar.
“Ada racun!” seru Qianru lantang.
Pelayan gemetar. Segera ditangkap pengawal.
Qianru meraih alat uji racun dari lengan bajunya—benda kecil seperti jarum yang ia bawa dari dunia modern. Ia celupkan ke anggur, dan ujungnya berubah warna ungu gelap.
Dan itu ternyata adalah racun mematikan, racun itu bernama racun Zhenlu, hanya satu tetes cukup membuat orang kejang dan mati dalam waktu lima menit.
Kaisar menatap semua tamu dengan kemaran, “Siapa yang ingin aku mati malam ini?” teriakan menggema dari kaisar.
Permaisuri berdiri, wajahnya pucat. Ning Shan pun tak bisa menutupi keterkejutannya.
Tapi Qianru menoleh ke penjaga dapur.
“Coba periksa makanan yang disajikan ke Selir Han. Ada perbedaan rasa. Dan lihat bahan-bahannya.” perintah Qianru tegas
Beberapa pelayan dicek. Awalnya tidak ada yang mengaku, hinga sebuah bukti yang terjatuh, dan itu membuat salah satu dari mereka akhirnya mengaku, ia disuruh oleh salah satu anggota klan Ning yang menyamar.
Kaisar tak berkata-kata. Ia berdiri, lalu menatap Qianru “Kau menyelamatkan hidupku lagi.” kaisar berkata dengan tulus
---
Keesokan paginya, lonceng istana dibunyikan, jika sudah begitu maka itu tanda akan ada berita besar yang akan di umumkan oleh kaisar
Dan benar saja setelah semua orang berkumpul di depan seluruh pejabat dan anggota kerajaan, Kaisar Xuanlie berdiri di atas tangga utama Istana Emas mengumumkan sesuatu yang besar.
“Mulai hari ini, Selir Qianru diangkat menjadi Zhi Shi Yuan Fei—Selir Penasihat Kekaisaran. Ia memiliki hak untuk menghadiri rapat besar, mengusulkan reformasi, dan memeriksa kebenaran di balik setiap perintah istana.” titah kaisar yang mengejutkan semua orang.
Bagi mereka yang memiliki kejahatan itu adalah awal dari keterpurukan mereka, karena mereka sangat tau bagaimana Qianru yang berani dan pintar.
Sedangkan permaisuri sendri terdiam kaku, wajahnya tak bersuara… tapi matanya menyimpan badai.
Begitu juga para pejabat dan klan yang merasa ini bukan lagi permainan melainkan pertarungan sengit, hidup dan mati.
Semua menatap Qianru dingin dan itu tidak membuat Qianru takut tapi justru memberikan kekuatan baginya.
Qianru, yang kini berdiri di sisi Kaisar, tahu bahwa pertarungan sesungguhnya… baru saja dimulai.
Dan Qianru sudah siap dengan itu semua, dia datang ke dunia ini untuk melakukan perubahan besar dan memberikan keadilan yang sudah lama hilang.
Bersambung