NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Jiwanya tidak terima di saat semua orang yang dia sayangi dan dia percaya secara bersama-sama mengkhianatinya. Di malam pertama salju turun, Helena harus mati di tangan anak asuhnya sendiri.

Julian, pemuda tampan yang berpendidikan dibesarkan Helena dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tega menghunuskan belati ke jantungnya.

Namun, Tuhan mendengar jeritan hatinya, ia diberi kesempatan untuk hidup dan memperbaiki kesalahannya.

Bagaimana kisah perjalanan Helena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salju Pertama

"Apa urusan yang lebih penting dari pesta suamimu, Helena?" tanya Tania setelah berhasil keluar dari gedung.

Keduanya tengah menyusuri tepi jalan, mengikuti ke mana kaki melangkah. Helena mendongak, menatap langit mendung tanpa bintang. Awan-awan hitam menggumpal berhias di atas sana. Angin berhembus lebih dingin dari biasanya.

"Tidak ada. Aku hanya ingin pergi saja dari sana," jawab Helena sembari memeluk dirinya sendiri.

"Helena, bukankah Ferdinan dan ibunya tidak mengizinkanmu bertemu denganku?" Tania kembali bertanya sembari memperhatikan riak wajah Helena yang lain dari biasanya.

"Ya, kau benar, tapi sekarang aku tidak peduli. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri tanpa diatur orang lain sekalipun suami dan mertuaku." Ia tersenyum, benar-benar senyum yang murni tanpa paksaan.

Tania merasa bersyukur sahabatnya kembali seperti dulu. Menjadi seorang gadis yang tangguh yang tidak pernah tunduk kepada cinta.

"Aku senang kau berubah. Akhirnya Helena ku kembali." Tania memeluk Helena penuh syukur.

Ada serpihan kaca tipis di matanya yang bisa terberai kapan saja. Ia mengurai pelukan, melanjutkan langkah bergandengan tangan. Keduanya duduk di bangku taman, menatap lampu-lampu yang berpijar terang. Ada banyak pasangan yang sedang menikmati waktu berdua mereka.

"Langit terlihat mendung, apakah akan turun hujan?" Tania menyadari suhu semakin menurun, angin terasa dingin menusuk hingga menyentuh sumsum.

"Bukan. Sebentar lagi salju akan turun, salju pertama akan turun malam ini," jawab Helena lirih sembari menatap langit kelam.

Tania ikut mendongak, ada rasa tak percaya di hatinya mendengar jawaban Helena.

"Benarkah? Apa kau sudah menjadi seorang peramal setelah satu tahun kita tidak bertemu?" goda Tania sembari tertawa cekikikan.

Bukan peramal, tapi pada kehidupanku yang dulu di malam ini semua kesedihanku dimulai. Di bawah guyuran salju, mereka mengusirku. Kemudian memaksa ku mengadopsi Julian. Bahkan, aku dengan tega mengusir seorang anak laki-laki yang berusaha menolongku. Ah, apakah aku akan bertemu dengannya lagi?

"Helena! Helena, kau baik-baik saja?" tegur Tania membuat Helena terhenyak dari lamunan. Ia mengusap matanya yang tiba-tiba basah karena ingatan di masa silam.

"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja," ucap Helena tersenyum dipaksa.

Tania yang tahu penderitaan sahabatnya itu, memeluk tubuh Helena. Menyalurkan ketenangan, mengusir gelisah yang memenuhi hatinya.

"Kau sudah menderita selama ini hidup bersama Ferdinan. Mulai saat ini, kau harus hidup bahagia, Helena," ucap Tania lirih di telinga Helena.

Wanita itu mengangguk, mengusap tangan Tania yang melingkar di dadanya. Keduanya saling berpelukan, menumpahkan kerinduan.

"Aku akan membeli kopi untuk menghangatkan tubuh kita. Kau tunggu di sini saja," ucap Tania setelah mengurai pelukan.

Helena mengangguk, dan membiarkan sahabatnya pergi ke kedai yang berada di seberang jalan taman. Ia duduk termenung, menatap langit yang mulai berubah. Angin berdesir menyentuh kulit, memaksa Helena menoleh ke belakang tubuh.

Di sana, seorang laki-laki dalam balutan jas warna hitam, berjalan diiringi beberapa orang dengan pakaian yang sama.

"Temukan secepatnya! Aku ingin kalian menemukannya malam ini juga!" titah laki-laki itu, suaranya terdengar tegas dan berwibawa. Membuat hati Helena bergetar.

"Siapa laki-laki itu? Mengapa aku tidak memiliki ingatan tentangnya sama sekali? Atau kami belum pernah bertemu di kehidupan sebelumnya?" Helena bergumam sambil mengingat-ingat sosok misterius itu.

Dia menoleh dan bersitatap dengan Helena, sontak kedua mata Helena membelalak terkejut karena pertemuan tak terduga itu. Namun, laki-laki tadi terlihat dingin dan ketus, tatapan matanya tajam menyalang. Ia melengos dan pergi begitu saja di bawah tatapan mata Helena.

"Aku benar-benar tidak mengenalnya," gumam Helena lagi masih mencoba untuk mengingat-ingat wajah itu.

Ia termenung, hanyut dalam ingatan masa lalu. Mengorek semua memori berharap akan menemukan kepingan cerita tentang sosok itu. Nihil, wajah itu tak pernah muncul dalam ingatan.

Sesuatu yang jatuh mengenai kepalanya membuat Helena mendongak. Butiran-butiran putih berjatuhan dari langit, salju benar-benar turun malam itu. Ia menadahkan tangan, membiarkan salju menjatuhi telapaknya.

Aku ingat, di saat inilah anak itu muncul dan menolongku. Jika kali ini dia pun ada, aku akan mengambilnya sebagai anakku. Bukan Julian.

Helena memejamkan mata, menikmati butiran-butiran salju yang menghujani tubuhnya. Namun, tiba-tiba rasa sakit itu muncul kembali, menghujam jantungnya.

"Argh! Rasa sakit ini kembali muncul!" Ia bergumam lirih sembari menahan nyeri di dada.

Tiba-tiba seseorang berdiri di depannya dengan memegang payung, menghalau salju yang turun menjatuhi kepalanya. Helena mendongak, ia melihat senyum tulus di bibir seorang anak kecil yang berpakaian lusuh.

Ah, ini dia! Dia benar-benar datang padaku!

Helena terhanyut, memeluk anak laki-laki itu sambil menangis. Sosok yang dulu seharusnya dia tolong. Ingatan Helena kembali berputar, saat jasadnya dibuang ke tepi sungai, dia belum mati dan masih sempat melihat wajah itu. Wajah anak yang diusirnya, dia menolong Helena memberinya air sebelum benar-benar mati.

Maafkan aku, maafkan aku. Aku akan membalas kebaikanmu di masa lalu.

Helena berjanji di dalam hati, akan menjadikan anak itu sebagai seseorang yang sukses di masa depan. Bukan Julian, tapi Keano yang akan dia pilih menjadi anak angkatnya. Helena akan membawa anak itu pulang bersamanya dan melawan keinginan mereka semua.

1
Lina aja
bagus Helena....lanjutkan
Azizah Sby
loh wes tamat apa blm yak
Aisy Hilyah: udah ini
total 1 replies
arniya
luar biasa kak
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Phi Pesek
👍
Lina aja
lanjut thor
Shadriana Ana
👍
Dari
ooh ini blm tamat toh.. 🤭 kirain ud tamat.. ysdh kalo ud up nanti aku kesini lagi ..
Osie
nah loh si misterius itu erick kah? dan keano anak kandung erick?? hmmmm
Alfa Kristanti
/Heart//Heart//Heart//Heart/
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Elise
adeh orang miskin berkumpul jadi geeng penjilat
dk
emang pencuri ini ferdinand
Dari
bagus kok cerita nya fiktis ga bertele2
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Arsyila Syafika
👍👍
Dari
jongos mah ttp jongos .. 🤣🤣 ferdinan .. 🤣🤣
Dari
jangan2 keano reinkarnasi jg..
Aisy Hilyah: betul
total 1 replies
Rahima Nurlaela
Luarrr Biasaa
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Mad Raisha92
🌹🌹🌹🌹
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Irene putri
keano reangkasi dewasa kah?
Aisy Hilyah: betul
total 1 replies
Alif
lah wktu di restoran kn udah pd tau gmn sih thor
RatuElla11: halo ka, mampir juga yuk ke karyaku, "Istri Simpanan Pemuas Tuan Eden."
total 1 replies
堅監.
semangat marathon baca nya /Proud/
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!