menceritakan tentang gadis desa yang hidup bersama keluarga nya dalam kemiskinan dan sering di jadikan alat cemoohan dan hinaan seolah kemiskinan mereka tak layak mendapat penghormatan.
mau tau bangai mana kisah nya, yuk ikuti cerita nya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jumaidi Maidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. episode 5
hari menunjukan pukul 18: 45 sudah waktu nya buat para buruh pulang, begitu juga pak Budi dan kawan-kawan se propesi nya.
Sepanjang perjalanan tak ada kasak kusuk warga terdengar karena emang sudah mau memasuki waktu magrib.
Sesampai nya pak Budi di rumah, bau harum masakan tercium ke indra penciuman pak Budi, yang membuat perut nya berbunyi tanda lapar sekaligus heran.
". Eum harum nya, kok tumben ada bau harum, apa ibuk masak enak ya, ah mungkin ibu ada rezeki hari ini". ucap pak Budi dalam hati.
Assalamualaikum". Ucap pak Budi memberi Sallam.
". Waalaikumsalam, eh pak sudah pulang, ayo mandi habis itu kita makan dan sholat.". Ucap Bu sari tersenyum lembut pada istri nya.
". Iya buk, bapak juga sudah lapar, abis mencium bau harum dari rumah, emang hari ini masak apa buk, kok harum sekali". Ucap pak Budi penasaran.
". Oh itu si Zain, dia masak, sayur lodeh daun singkong ucap buk sari". Sahut buk sari.
". Oh kira masak apa, soal nya harum banget bau nya buk". Ucap pak Budi.
". Ya sudah bapak mandi abis tu kita makan, sebelum bapak sholat magrib.
". Yah deh buk.
Pak Budi pun mandi, sedang kan yang lain tampak mepersiap kan makan malam mereka, di meja makan.
". Kak emang ini enak, kenapa gak beli beras aja si kak". sahut Aisyah yang merasa ragu dengan makanan mereka kali ini beda dari biasa nya.
". udah gak usah komen, kalau Kaka ada yang gak mungkin Kakak masak ubi tumbuk ini, setidak nya kita coba dulu jika ubi tumbuk ini bisa menggantikan Masik sementara kan lumayan, setidak nya kita bisa hemat, soal Laun kita bisa oleh dari hasil kebun". Ucap Zain menasehati adik perempuan nya yang suka sekali mengeluh.
". Ya deh kak". sahut Aisyah dengan muka ragu nya, sedang kan ya g lain tampak diam tak memberikan komentar apa pun, karena mereka tahu, sang kakak sudah berusaha se maksimal Mukin buat mencari cara supaya mereka tidak kelaparan.
Setelah menunggu, akhirnya pak Budi sang ayah pun sudah siap dan duduk di atas tikar yang sudah terjadi saji makanan di atas nya.
". Loh buk mana nasi nya". Ucap pak Budi heran.
Dan Bu suri segera menyodir kan, ubi tumbuk yang sudah di masak, ke hadapan pak Budi.
Pak Budi yang menerima ubi tumbuk itu pung mengerutkan dahi nya, tanda dia bingung.
". Pak tadi Zain liat di vidio jika ubi bisa menggantikan nasi, dan ubi ini adalah salah satu makanan pokok orang Afrika, jadi Zain coba saja, masak, Zain pikir jika ubi di buat seperti ini cocok di jadikan pengganti nasi, apa salah nya kita menghemat pengeluaran dengan cara seperti ini". Ucap Zain menunduk malu.
". Oh begitu kah, ini bagus, ayo kita coba, mana tau enak di makan sama lauk pauk yang kita buat. Kalau enak kita buat seperti ini aja sementara, dari pada makan ubi rebus dan pisang rebus terus". Ujar pak. Budi menyetujui cara putri sulung nya berfikir.
". Ayo kita coba". Ucap pak Budi.
Semua orang pun mengambil jatah makanan mereka masing, dan saat mereka memakan sesuap demi sesuap mereka tampak terkejut, ternyata benar, ubi tumbuk di buat seperti ini, di tambah dengan lain seperti biasa nya enak, sangat enak malah, berasa makn londong tapi lembek.
Wah nak, ini enak Lo, manis gurih, di tambah kuah saten enak ternyata ucap pak Budi, dan mendapat anggukan setuju dari yang lain nya.
". Iya pak, kok gak kepikiran ya kita dari dulu" ucap Bu suri menyahuti.
". Nama nya juga baru tau sekarang Bu.
Sedangkan Aisya adik bungsu mereka Tampa tak berkomentar apa-apa justru dia ya g paling lahap makan sampai nambah terus, tampa menghiraukan ocehan di sekitar nya.
". lah nambah, tadi ngeluh, tau nya doyan saya Maimunah, ucap gio bercanda.yangembuat semua keluarga tertawa lucu yang membuat suasana makan kali ini lebih hangat.
". Hahaha iya, ya sudah buat sementara kita makan seperti ini aja dulu, nanti soal lauk kita bisa buat apa saja". Ucap Bu suri.
". Iya buk, Oya pak besok kan Minggu, Rama sama Gio pergi mancing ya pak, mana tau ada rejeki kan lumayan pak bisa kita masak buat lauk, soal nasi kan kita udah ada ini, jadi kita gak kepikiran buat beli beras lag". , ucap Rama meminta ijin.
". Boleh, tapi ingat, jangan mancing terlalu jauh, janga batasan". Ucap pak Budi.
". Baik pak". Ucap dua nya.
". Oh iya pak, Zain juga mau ijin, dan minta doa nya, beberapa hari lalu, Zain daftar menjadi peserta lomba melukis, boleh tidak pak.
". Wah kak, Kakak ikut lomba juga, di sekolah aku juga ada berita lomba lukis niat nya pulang sekolah mau kasi tau kakak, lumayan loh pak, Mak, hadih, gede, apa lagi kok bisa menjadi juara satu". Ucap Aisyah antusias.
" apa benar ndok, ucap bapak". Ucap pak Budi.
". Benar pak, cuman Zain gak berharap banyak, kalau menang ya. Syukur kalau kalah bisa jadi pengalaman aja pak". Ucap Zain.
". Bagus kalau gitu bapak setuju, bapak dukung apa pun tujuan kalian selama itu baik". Ucap pak Budi bijak.
Terimakasih pak". Ucap Zain tersenyum lembut.
". Kak kalau Kaka Penang lomba beliin Aisyah sepeda baru ya". Ucap Aisyah.
". Lah elu tau ya, giliran ada mau nya aja manis-manis, dasa Maimunah".ucap gio meledek adik nya
". Apa si Abang, sewot aja". Kesel Aisyah.
Sudah-sudah doain aja Kakak munang,". Tegus ibu.
". makasih pak, buk, semuga keluarga kita bisa lebih baik ke depan nya, jika pun nanti Zain menang Zain ingin hasil nya buat modal" ucap Zain lain.
". Ya bapak setuju". Ucap pak Budi.
Setelah berbincang-bincang, mereka pun akhir nya melakukan ibadah sholat dan melanjut kan aktifitas lain nya.
begitu juga dengan Zain, yang masih sibuk belajar di internet mengenai hal hal yang bisa dia jadikan patokan untuk usaha, belajar mengenai melukis dan di akhiri dengan menulis novel online di novel toon, dia berharap menulis bisa dengan menulis dia bisa mengubah hidup nya dengan lebih baik.
Setelah menulis hingga larut malam, akhir nya, bab, per bab. Telah dia selesai kan yang perlu dia tunggu adalah pemandangan kontrak dan perilisan buku tulisan nya.
". Semoga buku yang ku buat bisa di terima dan aku bisa melanjutkan menulis dan mendapat kan penghasilan dari sini buat modal ku nanti, aamiiinn".
dobel up atau crazy up dong 🙏🙏