Karena beda kasta maka Danudirja menitipkan bayi itu ke panti asuhan, pada Yunita putrinya dia berbohong mengatakan bayinya meninggal. Takdir membawa bayi itu pada ayah kandungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosida0161, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Yang Menyakitkan
Yunita tak mau meladeni pertanyaan Risman. Lelaki itu tahu jika mantan kekasihnya itu sangatlah marah.
"Kejar dia!" Pinta Risman pada istrinya.
Sang istri tergugu menatapnya bingung.
"Ira cepat kejar dia!" Suara Risman menggelegar seperti orang yang sudah hilang kepekaannya tentang perasaan istrinya yang selama ini mendampinginya dalam susah dan senang.
"Tapi ..." perempuan bernama Ira itu masih bergelut dengan kebimbangan hatinya.
"Cepat kejar dia!" Risman mendorong tubuh Ira tanpa sadar jika dirinya bertopang pada perempuan itu. Maka saat tubuh Ira didorong otomatis dirinya terjatuh pula.
"Mas ..." Ira membungkuk berusaha membantunya untuk berdiri, tapi Risman justru mendorong lagi tubuh Ira.
"Kamu belum tuli, kan, cepat kejar dia!"
Ira tak bisa menolak pada akhirnya. Dia mengikuti perintah suaminya walau dengan hati seribu luka.
Risman tak bisa berdiri. Tubuhnya masih terduduk di tanah. Dia hanya menyandarkan punggungnya pada tiang bangunan teras rumah. Berharap Ira berhasil membujuk Yunita.
Ira sendiri dengan dada terguncang karena ternyata perempuan masa lalu suaminya yang telah membuat lelaki itu hampir tewas adalah Yunita. Pantas saja perempuan itu melunasi hutang suaminya, karena diantara mereka berdua telah terikat cinta serta terjalin kisah terlarang yang membuahkan anak.
Tentang perempuan pujaan hati suaminya dia sudah mendengar langsung dari mulut suaminya saat dia tak sadar sepenuhnya. Mengigau dan demam. Mengalirlah cerita dari mulut lelaki itu tentang cinta yang dipisahkan. Tentang cintanya yang tak mendapat restu orang tua si gadis. Tentang kecewa hatinya karena sang kekasih dinilai tak pantas untuknya. Sehingga petaka untuk menghalangi dirinya selalu berada di samping sang kekasih tak terelakkan lagi. Hanya sampai cerita itu yang bisa Ira ketahui kisah cinta sang suami yang putus di tengah jalan.
"Aku terpaksa menjadi lelaki pengkhianat ..." ujar Risman lima belas tahun lalu sebelum mereka sepakat untuk terikat pada sebuah ikrar janji pernikahan dengan janji sehidup semati. Susah senang bersama.
Hari ini perempuan itu datang sebagai penolong suaminya terbebas hutang, yang otomatis juga sebagai penyelamat keluarganya. Walau Tiara tak bersama mereka, tapi dengan lunasnya hutang ayahnya otomatis gadis belia itu pun tak akan lagi menjadi sasaran pengejaran Sarkim dan anak buahnya..
Yunita bergegas ke mobilnya. Membuka pintu mobil lalu masuk dan duduk di belakang setir. Air matanya berderai. Pertemuannya dengan Risman yang menghilang dari kehidupannya lima belas tahun lalu itu sangatlah membuatnya terluka dan kecewa serta muak pada lelaki yang sebenarnya tak ingin dilihatnya lagi.
Lelaki yang berjanji sehidup semati, tapi justru menghilang. Lelaki yang akan menjadikannya lentera dalam kehidupannya justru jadi pecundang, pemicu kegelapan yang menghampiri kehidupannya.
"Jangan takut aku akan bertanggung jawab akan buah cinta kita," janji Risman dulu saat dirinya berterus terang bahwa bulannya terlambat datang.
Rasa takut karena telah melanggar larangan berhubungan badan dengan lelaki yang belum sah menjadikan dirinya halal untuk bersama di tempat tidur, perlahan sirna karena lelaki cinta pertamanya itu akan bertanggung jawab.
Akan menghadapi bersama rintangan yang menghadang.
"Apa pun yang terjadi kita akan selalu bersama. Akan kukorbankan nyawa sekali pun demi hubungan kita," janji Risman membuat Yunita sangat bahagia dan tanpa gentar akan menghadapi perintang hubungan mereka.
Tapi apa yang terjadi?
Saat kehamilannya tercium keluarga besarnya justru Risman menghilang tak tentu rimbanya. Dan hari ini dia menyaksikan sendiri jika lelaki itu masih ada, justru bersama seorang perempuan kesayangannya.
Yunita tak sudi menangisi lelaki pengkhianat. Lelaki yang ingkar janji Melupakan dirinya dan anak buah cinta mereka dalam rahimnya.
Tujuannya mendatangi rumah gadis belia bernama Tiara itu tak lain untuk membuktikan ucapan Tiara adalah benar. Tapi sayang pengkhianat peristiwa lama justru dipertemukan dengan dirinya.
Dengan rasa sedih dan geram serta kecewa Yunita segera meninggalkan tempat itu. Sehingga saat Ira sampai di ujung gang tempat tinggalnya mobil Yunita sudah tak ada lagi.
*
Tiara menatap pemuda si abang ojek yang telah berbaik hati mengantarkannya ke restaurant yang membutuhkan pelayan.
"Masuklah di sana temui menejer restaurant bernama Sandra, oh ya aku Sandi " ujar Sandi si abang ojek online.
"Baiklah terima kasih," angguk Tiara.
"Selamat berjuang merebut perhatiannya Sandra karena dia galak, lho,"
Tiara bergidik mendengar kata galak. Tapi hanya sesaat, toh tadi dirinya berhasil lolos dari kekejaman Sarkim Cs yang berniat menjadikannya pelacur. Pantang menyerah. Lalu Tiara menunjukkan dua jempolnya pada Sandi yang membalas dengan anggukan kepala.
Tiara memasuki Restaurant.
Sandi langsung memacu motornya sesaat setelah ada pemberitahuan ada penumpang yang harus dijemput.
Tinggallah Tiara yang harus berjuang berhadapan dengan menejer restaurant yang menurut Sandi galak.
Suasana restaurant cukup ramai. Tiara duduk di kursi di teras samping tak jauh dari tempat para pekerja restaurant istrahat setelah pergantian ship.
Seorang gadis cantik berkacamata berumur sekitar tiga puluh lima tahun muncul.
Tiara memperhatikan kemunculan gadis yang berseragam seperti para pekerja, hanya bedanya gadis ini mengenakan blazer menggantung di pinggang dan kedua lengan bajunya digulung dibawa siku. Sehingga kelihatannya modis dan lebih keren dari pekerja lainnya. Ya iyalah kan dia mungkin menejernya ya harus agak lain dong seragamnya, bisik hati Tiara.
"Hai .." sapa Sandra si meneger pada Tiara yang sejak tadi fokus menilai penampilannya.
Mendadak Tiara berdiri. Duh kok jadi ngelamun ya, kata Sandi nih menejer galak. Wah gawat kalau ditolak bakalan nggak bisa makan nanti.
"Selamat sore ...:.
Yunita tak mau meladeni pertanyaan Risman. Lelaki
*
Tiara menatap pemuda si abang ojek yang telah berbaik hati mengantarkannya ke restaurant yang membutuhkan pelayan.
"Masuklah di sana temui menejer restaurant bernama Sandra," ujar Sandi si abang ojek online.
"Baiklah terima kasih," angguk Tiara.
"Selamat berjuang merebut perhatiannya Sandra karena dia galak, lho,"
Tiara bergidik mendengar kata galak. Tapi hanya sesaat, toh tadi dirinya berhasil lolos dari kekejaman Sarkim Cs yang berniat menjadikannya pelacur. Pantang menyerah. Lalu Tiara menunjukkan dua jempolnya pada Sandi yang membalas dengan anggukan kepala.
Tiara memasuki Restaurant.
Sandi langsung memacu motornya sesaat setelah ada pemberitahuan ada penumpang yang harus dijemput.
Tinggallah Tiara yang harus berjuang berhadapan dengsn menejer restaurant yang menurut Sandi galak.
Suasana restaurant cukup ramai. Tiara duduk di kursi di teras samping tak jauh dari tempat para pekerja restaurant istirahat setelah pergantian ship.
Seorang gadis cantik berkacamata berumur sekitar tiga puluh dua tahun muncul.
Tiara memperhatikan kemunculan gadis yang berseragam seperti para pekerja, hanya bedanya gadis ini mengenakan blazer menggantung di pinggang dan kedua panjang lengannya digulung dibawa siku. Sehingga kelihatannya modis dan lebih keren dari pekerja lainnya. Ya iyalah kan dia menejernya ya harus agak lain dong seragamnya, bisik hati Tiara.
"Hai .." sapa Sandra pada Tiara yang sejak tadi fokus menilai penampilannya.
Mendadak Tiara berdiri. Duh kok jadi ngelamun ya, kata Sandi nih menejer galak. Wah gawat kalau ditolak bakalan nggak bisa makan nanti.
"Ya halo ... eh selamat sore ..." Tiara berusaha mengusir rasa gugupnya.
"Lamaranmu mana?" Sandra langsung pada pokok pertemuan mereka.
"Surat lamaran?" Tiara mendadak pucat.