Seorang gadis yang yang bernama Ana terpaksa menerima perjodohan dari orang tua dan keluarga, setelah lima tahun pernikahannya, suami Ana mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada kakinya.
Selama sebulan penuh Ana merawat suaminya dengan ikhlas hingga suaminya pulih kembali seperti semula.
Di saat Ana bahagia karena kesembuhan cedera suaminya, Ana di kejutkan dengan hilangnya sang suami yang entah pergi kemana, tanpa pamit dan memberi kabar apapun padanya, sehingga membuat Ana beserta keluarga bingung dan terus mencari keberadaan sang suami.
Akankah Ana bertemu lagi dengan suaminya yang tiba-tiba menghilang itu, dan apakah alasan menghilangnya suami Ana.
Penasaran... Yu baca kisah Ana selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀
Sesampainya di sekolah, seperti anak pada umumnya Arkan bersekolah di taman kanak - kanak.
Karena baru pertama semua anak yang datang di dampingi orang tuanya sama seperti Arkan, dimana Ana juga menunggu sampai putranya itu selesai sekolah.
" Mama... Arkan sudah selesai, ayo kita pulang " ajak Arkan, karena memang sudah menyelesaikan sekolahnya untuk hari ini.
" Ayo, hati - hati sayang, gimana tadi di dalam seru...?"
" Seru Mah, Arkan sudah banyak punya teman " jawab Arkan sambil bergandengan tangan dengan sang Mama menuju ke mobilnya.
Mendengar itu Ana sangat bahagia, karena kebahagiaan seorang ibu itu tentu saja melihat anaknya senang.
Dalam perjalanan pulang Arkan cerita banyak keseruannya saat berada di dalam kelas, dan Ana tentu saja menjadi pendengar yang baik untuk putranya itu, hingga tak terasa mereka sudah sampai di rumah.
Tidak menunggu lama mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah, dan bertapa terkejutnya Ana dan Arkan melihat Aris dan si kecil Agam menangis bersama pengasuh mereka masing-masing.
Dan disitu juga ada kedua orang tua Ana dan asisten Rehan yang membantu menenangkan kedua anak Ana yang masih menangis.
" Ada apa ini... kenapa Ade Aris dan Dede Agam nangis sus ?" sambil mengusap kepala kedua putranya itu.
" Begini nak, mereka terus menangis mencari papahnya ." Bu Rima yang menjawab karena mereka tidak berani bersuara.
" Memangnya papahnya kemana, kenapa mereka sampai menangis seperti ini " Ana sangat bingung melihat ini.
" Memangnya Papah kemana om Rehan, kenapa adik - adik nangis " kini giliran Arkan yang bertanya karena merasa sangat penasaran sekaligus khawatir.
" Saya juga tidak tahu tuan muda, setelah saya sampa tadi sudah seperti ini " jawab Rehan seadanya karena memang ketika ia sampai keadaan sudah seperti ini.
Tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, tidak menunggu lama lagi Ana langsung berlari ke seluruh ruangan yang ada di rumahnya untuk mencari keberadaan suaminya.
" Mas... Mas Aldo dimana.. " Ana terus mencari sambil memanggil suaminya itu.
Semua tempat yang ada di rumah itu sudah Ana cari sampai rekaman cctv yang terpasang di semua sudut rumah Ana pun sudah mereka lihat, tidak ada tanda-tanda keberadaan suaminya.
" Kamu kemana Mas... " sambil terduduk lemas Ana memijat keningnya.
Sedangkan kedua orang tua Ana masih sibuk menenangkan kedua cucu mereka yang masih saja menangis mencari ayahnya.
Hanya Arkan yang tidak menangis, karena ia merasa kalau ia harus kuat untuk menjaga kedua adiknya itu.
Ana berusaha tenang dan berusaha berpikir jernih untuk masalah ini.
" Apa kamu sudah periksa Rey, bagaimana dengan ponselnya apa bisa di hubungi ..?" tanya Ana
" Sudah saya periksa Bu Ana, ponsel tuan ada di ruang kerja, tuan pergi tidak membawa ponselnya. " jawab Rehan seadanya.
" Aneh sekali, biasanya Mas Aldo tidak pernah meninggalkan ponselnya, kenapa ponselnya ada orangnya tidak ada "
" Anda benar Bu Ana, biasanya Pak Aldo tidak pernah meninggalkan ponselnya, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Pak Aldo " rehan juga berpikiran yang sama dengan Ana.
" Cepat selidiki lagi Rey, pasti ada jejak atau suatu petunjuk, tidak mungkin seseorang hilang begitu saja kecuali ada dua kemungkinan " Ana terus berpikir kemana perginya suaminya.
" Maksud Bu Ana dua kemungkinan apa ?"
" Apalagi kalau bukan penculikan atau pergi dengan kemauannya sendiri " hanya itu yang ada di pikiran Ana sekarang.
" Anda benar, kalau pergi sendiri sepertinya tidak mungkin Bu, karena kemanapun pak Aldo pergi pasti akan memberi tahu saya, tapi ini tidak ada pemberitahuan sama sekali dari Bapak, pasti kemungkinan kedua yaitu Pak Aldo di culik. "
Ana hanya mengangguk mengiyakan apa yang asisten suaminya itu katakan.
" Kalau begitu saya permisi Bu Ana, saya akan kerahkan semua anak buah untuk mencari keberadaan pak Aldo "
Ana hanya mengangguk mendengarnya, tanpa menunggu lama lagi Rehan langsung pergi.
Sedangkan Ana masih berada ruang kerja suaminya, memikirkan yang terjadi.
" Kemana kamu Mas, kenapa tidak memberi petunjuk sama sekali, kenapa kamu tega meninggalkan aku dan anak - anak.. "
Hanya kata-kata itu yang terus ada di benak dan pikiran Ana saat ini sambil menatap ke arah jendela.
🍀🍀🍀🍀🌹🌹🌹
Dapatkah Ana menemukan suaminya...?
