Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Setiba nya di sebuah tempat yang dimana banyak gadis-gadis yang berpakaian terbuka.
"Aku tidak mau masuk mika, pantas saja kamu berpakaian seperti itu dan juga membawa nya untuk ku ternyata kamu membawa ku ke tempat ini" Ucap Nadine.
"Ayo dong bestie, kan kita sudah berada disini dan juga kita sudah berusia 18 tahun dan juga sebentar lagi kita akan lulus sekolah. Maka tidak apa-apa kita sekali-sekali ke tempat ini" Mikala mencoba membujuk Nadine.
Nadine tetap berada di dalam mobil dan tidak mau turun untuk mengikuti sahabatnya itu.
"Ayo dong Nadine sekali ini aja mau iya, kamu tenang aja aku bakal jagain kamu kok" Bujuk Mikala lagi.
"Tidak ah, nanti ada pria belang yang mengganggu kita berdua bagaimana atau ada pemeriksaan nanti bagaimana kita kan masih di bawah umur" Kata Nadine membuat Mikala ingin sekali tertawa.
Mikala sangat tahu bahwa sahabatnya itu sangat polos sekali dengan dunia luar berbeda dengan Mikala yang sudah beberapa kali masuk ke tempat itu seperti saat ini di kota Prancis.
"Kamu tenang aja Nadine, tidak akan terjadi apa-apa aku janji tidak akan bertemu dengan orang seperti itu" Ucap Mikala.
"Huh baiklah tetapi aku tidak ingin kita berlama-lama di tempat seperti ini" Kata Nadine.
"Tidak masalah Nadine asal kita tetap masuk" Ucap Mikala merangkul Nadine dan mengajak nya masuk ke dalam tempat itu.
Mereka berdua masuk kedalam salah satu club terbesar di kota Prancis dengan mudah nya, tentu saja karena ini bukan pertama kali nya bagi Mikala. Hanya Nadine saja lah yang baru pertama kali masuk ke tempat seperti itu.
Baru saja masuk Nadine mendengar suara musik DJ yang begitu keras dan lampu kerlap kerlip yang membuat Nadine tidak biasa hal seperti itu, hal ini merupakan pertama kali bagi nya memasuki tempat seperti itu.
"Ada apa bestie ku?" Tanya Mikala kepada Nadine Mikala melihat sahabatnya itu menggeleng-gelengkan kepala nya.
"Aku merasa pusing Mikala" Jawab Nadine.
Sedangkan Mikala merasa hanya biasa saja. Hanya nadine lah yang merasakan pusing ketika memasuki tempat itu.
"Tidak apa bestie kamu akan terbiasa kita nikmati saja" Ucap Mikala menarik tangan Nadine agar menjauh dari kerumunan orang banyak yang sedang berjoget mengikuti alunan musik DJ.
Mikala segera mungkin membawa Nadine ke meja yang berada di pojok, agar merasa tidak pusing.
"Nadine kamu tunggu disini sebentar aku tidak akan lama sebentar saja" Kata Mikala.
"Kamu mau kemana, aku ikut saja denganmu" Jawab Nadine yang tidak ingin di tinggalkan oleh sahabatnya itu
"Tidak kau tunggu saja disini aku tidak akan lama" Mikala langsung pergi meninggalkan Nadine dan pergi ke tempat lain.
Beberapa menit kemudia Mikala kembali datang dengan membawa kue ulang tahun yang sudah ada lilin menyala.
"Happy birthday Nadine Alora....." Ucap Mikala tersenyum ke arah sang sahabat.
Nadine tersenyum haru sebab tidak pernah merasakan yang nama nya kue ulang tahun sejak kepergian kedua orang tua nya.
Tidak terasa Nadine meneteskan air mata nya.
"Ada apa nadine hey jangan menangis di hari kelahiran mu" Ucap Mikala.
"Tidak!!! Aku tidak menangis aku hanya merasa terharu saja mika" Jawab Nadine.
"Yasudah sekarang kau buat permohonan dulu setelah itu tiup lilin nya" Mikala memegang kue nya tepat di hadapan Nadine.
Nadine meniup lilin nya, selang berapa menit seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka. Nadine menatap tidak percaya dengan sahabatnya itu.
"Ada apa Nadine?" Tanya Mikala melihat Nadine yang begitu terkejut.
"Mengapa kau memesan alkohol Mika?" Tanya Nadine.
"Sesekali Nadine kita juga harus mencoba nya" Jawab Mikala tersenyum kecil. Padahal Mikala tau betapa taat nya Nadine akan peraturan sekolah Nadine pun selalu mengingat kan kepada sahabatnya itu untuk tidak melanggar peraturan sekolah yang sudah di buat oleh pihak sekolah, bahkan sampai tugas pun Nadine selalu meningatkan kepada Mikala agar selalu mengerjakan nya tugas sekolanya.
Sementara itu di mansion Steven sudah mendapatkan semua informasi tentang Nadine dari Jerry, tentu saja tugas itu sangat lah mudah bagi Jerry untuk mengerjakan nya.
Steven tersenyum ketika ia membaca semua tentang Nadine bahkan membuat Jerry bingung dengan sikap bos nya itu.
"Dimana sekarang gadis itu?" Tanya Steven.
"Dia sedang berada di club anda bos" Jawab Jerry membuat Steven
menatap nya.
"Sepertinya sahabatnya itu lah yang mengajak nya kesana bos" Ucap Jerry lagi.
Steven berpikir sejenak seperti tengah memikirkan hal.
"Kita kesana sekarang" Steven bangkit dari kursi kerja nya setelah mengatakan hal itu.
"Baik bos" Jawab Jerry yang langsung mengikuti langkah bos nya..
Kini mobil mereka melaju ke club malam milik Steven. Steven memiliki club malam yang tersebar di berbagai negera, di negera nya sendiri tepat nya di Prancis ia memiliki beberapa club malam yang cukup besar.
Steven menjadi orang terkaya no. 1 di negara Prancis dengan usia nya yang sudah 29 tahun, Steven begitu di dambakan oleh setiap kaum wanita hingga para kaum wanita rela tidur dengan nya karena ketampanan nya. Tapi belum ada yang bisa menaklukan hati mafia kejam itu sampai sekarang ini.
Bahkan Sindi yang berstatus sebagai tunangan nya tidak bisa menaklukan hati seorang STEVEN LEO INOSENSIA. Sindi hanya untuk mengajak ke pesta harus melalui orang tua Steven.
Setiba di club miliknya, Steven langsung di sambut oleh anak buah nya Steven dan Jerry berjalan beriringan memasuki club miliknya.
Kaum wanita berkumpul setelah mengetahui kedatang Steven untuk sekedar menatap wajah tampan nya saja, melihat ketampanan Steven mereka hanya bisa bermimpi untuk menjadi pendamping nya.
Sama seperti wanita yang menghentikan joget nya untuk menatap Steven yang sedang berjalan masuk ke dalam club tersebut.
"Oh my god kapan aku bisa memiliki seorang STEVEN LEO INOSENSIA?" Ucap salah satu wanita yang langsung mendapat tatapan sinis dari wanita lain.
"Mimpi mu ketinggian girls bangun hey, kamu tahu bahkan Sindi saja tidak mampu menaklukan seorang STEVEN LEO INOSENSIA" Sambung wanita lain nya.
"Kamu benar sekali mereka bertunangan sebab orang tua Steven lah yang mendesak nya untuk bertunangan dengan Sindi, tapi buktinya sampai sekarang Steven tidak menikahi nya" Ucap wanita satu lagi.
Sedangkan Steven dan Jerry berjalan menuju ke ruangannya, mata Steven tidak berhenti menatap kesekeliling nya untuk mencari keberadaan gadis kecil itu.
"Jerry aku tidak bisa melihat keberadaan gadis itu" Ucap Steven.
"Kita bisa melihat nya dari ruangan anda bos" Jawab Jerry.
Hmmmm....