"WHAT?! QUEEN MAFIA!!!"
MAFIA, satu kata yang tak pernah terlintas dalam pikiran seorang gadis berparas cantik yang mendapat julukan badgirl di sekolahnya. Lalu, apa yang membuatnya terjerumus dalam dunia bawah? Bahkan harus menjadi Queennya.
Apa yang kalian pikirkan tentang seorang Tentara? Datar? Cuek? Serem? atau Sangar? Ohh... Salah besar, Karena tentara satu ini cukup humoris tapi jika saat di depan musuh, seketika sifat humorisnya hilang dan berubah menjadi dingin serta memiliki aura yang sangat kuat dengan sorot mata yang tajam.
Tentara tampan itu di perintahkan untuk menjalankan misi tertentu dan membuat kehidupannya berubah drastis karena dirinya terpaksa harus menyamar, Sungguh cobaan yang sangat berat baginya.
"Aku tidak akan berubah, karna ini jalan hidupku." Seru sang badgirl
"Sungguh diluar pemikiranku. Misi ini membuatku rasanya ingin mati." Kesal tentara tampan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amha Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan mencoba Kabur
Skip istirahat sekolah...
Seperti hari-hati biasanya, saat istirahat semua siswa menghabiskan waktunya di kantin sekolah termasuk Olive dkk.
"Oh ya, apa kalian masih ingin ikut?" Tanya Olive kepada kedua sahabatnya disela sela makannya
"Maksud kamu, ikut buat besok malam?" Tanya Yuki memastikannya
"Hmm..."
"Pengin banget. Tapi kan kamu larang kita. Jadi, apa boleh buat?" Ucap Via
"Aku berubah pikiran. Besok malam kalian ikut aja." Seru Olive membuat mereka cukup terkejut
"Hah?! Kenapa tiba tiba berubah pikiran?" Tanya Yuki
"Aku hanya ingin meringankan bebanku saja, yaitu dengan memulai dari tikus kecil terlebih dahulu. Jadi, aku akan merubah rencana awal kita." Balsas Olive tersenyum smirk membuat siapapun yang melihatnya akan bergidik ngeri
"Apa kamu serius?" Tanya Via
"Apa aku keliatan bercanda?" Tanya balik Olive dengan memasang wajah seriusnya
"Aku paham. Oke, Aku ikut denganmu." Seru Yuki tanpa keraguan sedikitpun
"Aku juga." Timpal Via penuh keyakinan
"Aku pastikan, pertunjukannya akan sangat seru." Ucap Olive tersenyum devil begitupun dengan kedua sahabatnya
*****
Waktu terus berjalan dengan cepatnya. Malam ini di pelabuhan xxx atau lebih tepatnya di dalam kapal yang cukup besar, terlihat beberapa orang misterius sedang melakukan sesuatu dan dua diantaranya memegang koper besar yang terbuka. Satu berisi uang, satunya lagi berisikan obat obatan terlarang.
Mereka tak lain adalah Mafia The Scorpion King, mafia Dragon Fire dan juga Clientnya. Mereka memakai topeng hitam sebagai penutup matanya kecuali dengan anggota mafianya.
"Bagaimana?" Tanya salah satu dari mereka. Dia ternyata adalah Robert
"Sempurna. Saya sangat menyukainya." Balas sang Cient meraba obat obatan tersebut dengan tersenyum senang
"Berarti kita deal?" Tanya tangan kanan Dragon Fire sembari mengulurkan tangannya, sebut saja dia, Ben.
"Hmm... Deal." Balas Clientnya sembari menerima jabatan tangan Ben, kemudian beralih menjabat tangan Robert
"Senang bekerja sama dengan anda." Ucap Robert
"Saya juga senang." Balas Client
Kemudian mereka segera bertukar barang yang dipegangnya. Ben menyerahkan obat obatan terlarang kepada Clientnya, sedangkan ajudan dari sang Client menyerahkan uang satu koper kepada Robert.
Diwaktu yang sama, tapi di tempat yang tak jauh dari kapal tersebut. Terlihat Sean beserta anggotanya berjalan mengendap-endap sembari memegang senapan dengan menodongkannya ke depan.
Sean memberi isyarat melalui tatapan mata serta tangan yang menunjuk ke arah tertentu, hal itu juga langsung di lakukan oleh semua anggotanya.
Kreekk....
Tanpa sengaja, salah satu anggotanya menginjak botol plastik hingga menimbulkan suara.
"Maaf..." Ucapnya lirih
"Heh... Siapa disana?" Tanya salah satu mafioso yang berjaga di luar kapal dengan nada sedikit berteriak
"Kami." Seru Sean yang akhirnya keluar dari persembunyiannya, begitupun dengan para anggota tentaranya
"Hah?! Tentara?!" Pekik mafioso disana
"Hentikan semua ini, atau kami yang akan menghentikannya secara paksa." Seru Sean
"Kalian pikir, kami takut hah?! Serang mereka." Seru salah satu mafioso kemudian mulai menyerang para tentara disana
Bugh..
Bugh..
Krek..
Dorr..
Di dalam kapal
"Tuan, diluar ada tentara yang menyergap kita." Lapor mafioso disana
"Apa?!" Pekik mereka yang disana
"Bagaimana bisa mereka tahu tentang ini?" Tanya Ben yang tak habis pikir
Tanpa menunggu lama lagi, Ben beserta anggota mafianya dan juga sang Client segera keluar dari kapal tersebut untuk melihat apa yang terjadi, sedangkan Robert masih senantiasa didalam kapal tersebut.
"Hah?!!" Pekik mereka saat melihat diluar sangat kacau dengan perkelahian
"Aku harus kabur, aku tidak mau tertangkap." Batin Client tersebut kemudian segera kabur dari sana bersama dengan ajudannya
"Jangan biarkan dia lolos." Seru Sean di sela sela pertarungannya
"Siap kapten." Balas dua anggota tentaranya kemudian langsung berlari mengejar Client tersebut
"Bedeb*h... Kalian sudah berani mengacaukan segalanya, sekarang kalian terima akibatnya." Seru Ben mengeluarkan pistolnya, dan...
Dorr..
Dia menembak tentara disana yang ternyata adalah David, namun sayangnya tembakan tersebut dapat dengan mudah dihindarinya. Karena kesal, akhirnya Ben memutuskan turun tangan langsung untuk membantu para anggotanya melawan para tentara yang dipimpin Sean.
Kini terjadilah pertarungan dengan begitu sengit antara tentara yang berjumlah sepuluh, mafioso Dragon Fire berjumlah lima belas dan mafia the Scorpion king dengan jumlah lima belas mafioso. Sean hanya membawa beberapa anggota saja karena ia tidak tahu jika musuhnya itu akan membawa banyak anggota saat melakukan transaksi ilegal.
"Jumlah mereka sangat banyak." Ucap Nicko masih fokus bertarung
"Jangan menyerah." Seru Sersan Tama
"Hmm..."
Bugh..
Dorr..
Berbagai teknik beladiri mereka lakukan untuk menghindari serangan atau bahkan menyerang balik. Para tentara menyerang dengan memegang senapan yang tentunya bisa digunakan untuk menangkis, sedangkan para mafioso menggunakan pistol dan ada juga yang memakai pedang.
"Jalankan kapalnya." Titah Robert kepada mafiosonya dan berniat kabur dari sana dengan menggunakan kapal tersebut
"Tapi mereka?"
"Jalankan saja. Biarkan mereka yang menghadapinya. Yang penting, uang ini berada di tanganku." Ucap Robert tersenyum licik sembari mencium kopernya
"Baik King."
Tanpa basa basi lagi, mafioso tersebut langsung menjalankan kapalnya untuk segera pergi dari sana.
"Takkan ku biarkan kalian lolos lagi." Kecam Sean ketika melihat kapal tersebut seperti hendak berjalan
"Kalian hadapi mereka." Titah Sean langsung berlari secepatnya ke kapal tersebut
"Siap kapten." Balas mereka tanpa berniat melanggar perintah dari kaptennya
Sean yang melihat kapal tersebut sedikit menjauh dari daratan, tanpa pikir panjang lagi, dia langsung bersiap untuk melompat ke arah kapal dan senapan yang tadi ia pegang sudah di jatuhkan, karena jika diletakkan di belakang punggungnya terlebih dahulu maka dia tidak akan sempat untuk mengejar buronannya itu.
Hup
Pendaratan sempurna yang dilakukan Sean dengan posisi berjongkok, tangan kanannya menempel lantai kapal sedangkan tangan kirinya di letakkan di atas paha kirinya.
Prok.. prok.. prok...
"Hahaha... Aku akui, nyali kau sangat besar kapten." Tawa Robert disertai tepuk tangannya sembari berjalan dan ia pun berdiri sekitar lima langkah dihadapan Sean
"Tentu saja. Untuk apa aku takut melawanmu." Balas Sean tanpa rasa takut sedikitpun
"Kau pikir bisa melawanku seorang diri? Heeh... Jangan mimpi." Kecam Robert tersenyum sinis
"Kenapa tidak? Dulu aku pernah menangkap salah satu rekanmu, kau tahu apa itu artinya? Ya, itu berarti tidak menutup kemungkinan jika aku bisa menangkapmu, saat ini, detik ini juga." Seru Sean
"Hhahaaa... Kau bisa berkata seperti itu, karna kau belum tahu keadaan disini bukan? Hmm... Baiklah, akan ku tunjukkan." Ucap Robert membuat Sean mengeryitkan keningnya bingung
Prok... prok...
Dua kali tepukan dari Robert yang seketika membuat Sean cukup terkejut saat mendapati jika di kapal tersebut keluar banyak orang bertubuh kekar. Mereka tak lain adalah anggota Mafia The Scorpion King yang berjumlah sekitar lima belas orang karena memang kapal tersebut cukup besar. Mereka semua sengaja bersembunyi di ruang bawah kapal. Tadinya hal itu bertujuan untuk mengkhianati Dragon Fire, namun ternyata sekarang sudah lain ceritanya.
"Dia benar-benar licik." Batin Sean
"Kenapa? Terkejut? Hahaha... Sungguh kesalahan yang sangat fatal. Kau sudah masuk kandang singa dan aku pastikan, kau tidak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup. Hahaaa..." Tawa licik Robert tiada hentinya
"Sekarang, tunggulah ajal menjemputmu Kapten. Serang dia." Lanjut Robert memberi perintah kepada semua mafiosonya
"Siap King. Khiyyaa..."
Bugh..
Bugh..
Krek..
Tanpa ba bi bu lagi, semua mafioso disana langsung menyerang Sean secara membabi buta dan mereka semua menyerang dengan tangan kosong.
Di sisi lain...
Terlihat banyak kendaraan motor dan mobil baru memasuki area pelabuhan. Mereka tak lain adalah mafia Phoenix Devil yang berjumlah sekitar tiga puluh, termasuk juga Olive dkk, Cakra dan Gerry.
Mereka memakai topeng dengan gambar burung api yang kecil di bagian tengah atasnya. Selain itu juga, memakai jubah bertuliskan 'Tangan Kanan Phoenix Devil ', tapi untuk jubah Olive bertuliskan 'Queen Phoenix Devil '.
"Kita terlambat." Ucap Yuki setelah semuanya turun dari kendaraan masing-masing dan berkumpul menjadi satu
"Sudah ku duga." Seru Olive dingin
"Bang, apa semuanya sudah siap?" Tanya Olive tanpa menatap lawan bicaranya
"Siap. Sesuai perintah Queen." Balas Cakra dengan tegas
"Bagus. Kita beserta lima mafioso akan pergi menuju kapal tersebut, sedangkan untuk bang Gerry dan sisa anggota kita akan membantu para tentara Mengerti?" Titah Olive
"Mengerti Queen."
"Abang boleh melukai tangan kanan Dragon Fire, tapi jangan sampai membunuhnya karna belum saatnya untuk kita bermain dengannya. Tapi untuk anggotanya terserah pada kalian saja." Ucap Olive menatap Gerry
"Kamu tenang aja. Aku hanya ingin membuat salam perkenalan pada mereka." Balas Gerry tersenyum
"Hmm... Kita bergerak sekarang." Seru Olive
"Siap Queen."
Tanpa basa basi lagi, mereka mulai melaksanakan tugas masing-masing. Gerry beserta anggota mafianya bergegas untuk membantu para tentara yang saat ini terlihat mulai kewalahan dalam melawan musuhnya. Sedangkan Olive dkk bergegas munuju pinggiran laut untuk menaiki kapal yang tidak terlalu besar dan juga jet ski.
Memang benar, Olive sudah menyiapkan beberapa kendaraan air disana saat sore tadi. Dia menyiapkan semua itu hanya untuk berjaga-jaga saat musuhnya berniat melarikan diri lewat jalur air. Dengan begitu, dia akan mudah untuk mengejar para musuhnya.
**Bersambung...
...----------------...
Jangan lupa kasih Like dan Komentarnya yaa...
Salam manis dari author**...
Playboy abal abalan,udah kepergok juga masih gak mau ngaku 😏😏
masa iy dh tamat aj critanya
ngk seru lu mah 🙄🙄